NovelToon NovelToon
Whispers Of The Enchanted Realm

Whispers Of The Enchanted Realm

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: MllyyyStar

Luna Delfina berprofesi sebagai seorang penulis di hidupnya, ia memiliki cukup banyak pengikut setia yang selalu mendukung setiap karyanya.

Suatu hari muncul satu komentar misterius di karya tulisannya yang pada akhirnya membawa dirinya ke dalam Dunia Karya Ciptaannya tersebut.

Segala cara telah ia lakukan agar dapat terlepas dari ikatan dunia ini, namun tak ada satupun cara yang berhasil. Satu-satunya jalan terakhir baginya adalah dengan menjodohkan kedua Pemeran Utama sesegera mungkin agar ia dapat segera terlepas dari tanggung jawabnya sebagai seorang Pemeran yang tidak diketahui Perannya disini.

Apakah ia dapat berhasil menjodohkan mereka di tengah badai-badai konflik yang ditulis olehnya sendiri? Ataukah semua tindakannya ini malah membuatnya terjerumus lebih dalam? Dan.. Siapakah orang misterius itu?

Ayo baca drama seorang Penulis kecil ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MllyyyStar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15 Makan Bersama

Langit yang semula biru mulai menampakkan kemerahannya ketika matahari telah mencapai batas waktunya untuk digantikan oleh bulan.

Mereka beristirahat sejenak setelah menyelesaikan Latihan terakhir mereka pada hari ini, duduk untuk sekedar berbincang dan untuk menghilangkan rasa haus mereka dengan minuman segar.

“Luna, kau suka berkuda?” Tanya Edwin penasaran.

Luna berpikir sejenak. “Em.. Mungkin bisa dibilang seperti itu. Aku menyukai kuda yang tidak Agresif.”

“Oh benar juga. Kuda yang Agresif tentunya akan sulit untuk dikendalikan, tetapi jika orang yang Agresif.. Apa kau akan menyukainya?” Tanyanya menggoda.

Luna yang sedang minum pun menjadi tersedak oleh kata-katanya.

“Sial, mau bagaimanapun aku masih belum terbiasa dengan sifat dari Karakter Edwin.”

Alsean menendang kaki Edwin tanpa mengatakan apapun, sementara Sierra segera menenangkan Luna.

“Ouch!” Edwin memegang kakinya.

“Hentikan omong kosongmu jika kau tidak ingin diusir sekarang juga.” Ujar Sierra.

“Apa salahnya aku bertanya..” Gumam Edwin, menggaruk pipinya dengan heran.

Tak lama, Butler datang mendekat. “Yang Mulia Pangeran, Baginda mengundang anda dan Yang Mulia Putri untuk makan malam bersama. Dan mendengar kedatangan Lord Edwin Axellano Cierston serta Nona Sierra Riven, Baginda turut mengundang untuk menyertai makan malam bersama.”

“Baiklah.” Alsean mengangguk, kemudian Butler Garrick menunduk dan undur diri dari tempat itu.

“Sudah dengar kan?”

“Tentu saja, pendengaran kami masih berfungsi dengan baik, benar kan?” Ujar Edwin kepada Sierra.

“Sean, apa tidak apa-apa jika kami bergabung?” Tanya Sierra.

“Tidak masalah, Baginda yang mengundang langsung.” Ucap Alsean.

Waktu masih cukup panjang untuk sampai tiba ke waktu makan malam. Luna kembali ke kamarnya untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket setelah melalui beberapa jam Latihan yang panas, begitu juga dengan Alsean, Edwin dan Sierra.

Edwin dan Sierra mendapatkan tempatnya sendiri sebagai Tamu wajib untuk beristirahat. Dan untuk pakaian, sebelumnya Butler sudah menyiapkannya untuk mereka.

Dan mereka akhirnya segera menuju ke Ruang makan setelah selesai berganti pakaian dan beristirahat.

...Di Ruang Makan...

“Apa kalian punya jadwal lain besok?” Tanya Edwin, duduk di salah satu kursi makan dengan gayanya yang santai.

“Tidak juga.” Jawab Alsean.

“Itu artinya santai kan? Bagaimana jika kita-”

“Tidak, aku sibuk.” Ujar Sierra, memotong percakapan Edwin selanjutnya.

“Hei, aku belum menyelesaikan kalimatku, dan kau sudah menolaknya?” Ucap Edwin.

...Kri-et...

...Pintu terbuka...

...Kaisar Darius melangkah memasuki Ruangan...

Mengetahui itu, Edwin segera membenarkan posisi duduknya sementara yang lain telah siap. Mereka semua berdiri hingga kemudian Kaisar Darius mempersilahkan mereka untuk duduk kembali.

Makanan mulai disajikan di atas meja. Masih panas dengan aromanya yang harum memenuhi seisi Ruangan, sudah pasti meningkatkan nafsu makan siapapun yang kini berada di Ruangan itu.

Begitu Kaisar Darius mempersilahkan untuk menyantap makanan yang telah disajikan itu, makan malam pun akhirnya dimulai.

“Aku mendengar jika sore ini kalian Latihan bersama, bagaimana Latihannya? Menyenangkan?” Tanya Kaisar Darius. Ia duduk di kursi utama yang berada tepat di tengahnya.

“Biasa saja.” Jawab Alsean datar.

“Hmm.. Melihat dari cara bicara keduanya tampak sedikit.. Canggung.”

“Apanya yang biasa saja? Kurasa cukup menyenangkan karena dapat melihat hal yang baru.” Ujar Edwin.

“Ekhem.” Sierra berdehem, mencoba untuk menghentikan perkataan spontan Edwin yang sudah biasa ia lakukan.

“Tidak apa-apa, tidak perlu berbicara Formal. Bisa ceritakan?” Ujar Kaisar Darius kemudian bertanya dengan penasaran.

“Hari ini Luna mencoba hal yang baru, dia menunggangi kuda dan berpacu dengan kecepatan yang lumayan untuk pemula, bukankah ini merupakan hal yang bagus, Baginda?”

Mendengar itu membuat Luna sedikit tersedak, ia meneguk air untuk menyegarkan tenggorokannya setelahnya.

“Benar yang dikatakannya, Luna?” Tanya Kaisar Darius, memandang ke arah Luna yang saat itu duduk tepat di samping kirinya.

“Hanya mencoba saja, ayah.” Luna menjawab dengan sedikit pelan.

Ia tidak tahu bagaimana respon yang akan ditunjukkan oleh Kaisar setelah mendengar jawabannya itu karena tingkat kedekatan mereka yang tidak diketahui olehnya sendiri.

“Hm.. Kau berlatih banyak dengan kakakmu.”

Luna meliriknya sekilas. “Dia mengizinkan?”

“Luna hanya mempelajarinya karena senang, tidak lebih.” Ujar Alsean tanpa menoleh.

“Tidak masalah, Luna bisa melakukan apapun yang dia inginkan. Kecuali-”

“Tidak perlu khawatir, aku akan memperhatikannya dengan baik.” Tukas Alsean.

“Kecuali?”

Luna menyambung makannya. Kali ini ia lebih sedikit tidak nafsu makan, mungkin karena suasana yang menjadi berbeda pada Ruangan itu saat ini.

“Apa aku salah bicara ya?” Batin Edwin, menjadi sedikit sangkan.

“Apa besok kalian akan meneruskan Latihan bersama lagi seperti hari ini?” Tanya Darius.

“Ya, Rencana kami besok akan datang lagi untuk meneruskan Latihan bersama seperti biasa.” Ucap Edwin.

“Kalau begitu, menginaplah malam ini. Hari sudah cukup larut, dan kalian akan kelelahan jika tetap memaksa untuk kembali selarut ini.”

Edwin menatap Sierra dan kemudian Alsean sejenak.

“Ya, Butler Garrick sudah menyiapkan kamar untuk mereka.” Ujar Alsean.

Makan malam itu diiringi oleh beberapa perbincangan ringan lainnya hingga kemudian akhirnya makan malam itu berakhir.

Masing-masing dari mereka mulai kembali ke Ruangannya sendiri setelah Kaisar pergi terlebih dahulu.

..._...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!