Seorang gadis yang duduk di bangku SMA yang mempunyai kepribadian yang ceria dan selalu tersenyum.
seketika semuanya berubah ketika dia di jodohkan oleh orang tuanya dengan CEO yang sangat kejam dan tak tau belas kasih.
Semua keceriaan nya dan senyum nya berubah menjadi tangisan.
hiks hiks kak jangan pukul aca"
aca terisak CEO yang telah menjadi suaminya , memukul nya tanpa belas kasihan.
apakah aca sanggup menghadapi CEO yang kejam , dingin dan tak berperasaan dan yang telah menjadi suami sah nya itu dengan belah kasihan .
Dan apakah aca bisa mengubah sifat dingin dan kejam suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CrystalCascade, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6. PERNIKAHAN
Assalamualaikum semuanya✨
Sebelum baca jangan lupa like dan komen ya dukungan kalian buat aku semangat
"Tak terasa Satu Minggu berjalan dengan cepat, tapi tidak untuk hari ini menurut aca hari ini berjalan dengan lambat.
Karna hari ini adalah hari dimana aca menikah dengan seorang pria yang sama sekali tidak aca cintai.
Dengan muka lesu aca di dandani dengan Natur tapi malah membuat aca bertambah cantik.
Aca memakai gau yang indah di tambah make-up yang natural.
Jantung aca tidak berhenti berdetak kencang karna di hari ini aca akan menjadi seorang istri, aca merasa khawatir karna aca belum siap menjadi seorang istri.
Di dalam gedung yang mewah tempat di mana menjadi saksi biksu aca akan di nikahi oleh seorang pria yang belum dia kenal dengan baik yaitu Rizky Aldo Pertama.
Di dalam gedung ini hanya mengundang keluarga dekat dan rekan kerja keluarga aca dan keluarga Aldo saja.
Jangan tanya mengapa aca tidak mengundang teman-temannya karna aca belum siap untuk memberitahu mereka.
"Buk mempelai wanita nya sudah siap di make-up nya"
Ucap wanita yang sekitar umur 30 dia adalah orang yang mendandani aca.
"Ca udah siap belum acarnya mau di mulai"
Ucap mama ca membuat aca tersadar dari lamunannya.
Aca menatap mama nya dengan pandangan kosong.
"Ma"
Ucap aca dengan suara bergetar.
Mama nya tau aca ingin menangis karna mama nya tau aca belum siap untuk menikah, tapi mama nya tidak bisa berbuat apa-apa.
"Aca jangan nangis nanti make-up nya luntur jadi jelek deh"
Ucap mama nya tegar agar aca tidak menangis.
"Aca belum siap ma"
Ucap aca langsung memeluk mama nya.
"Aca harus siap, mama dulu juga gini sama papa kamu mama yakin kamu pasti biasa"
Mama nya mencoba menyemangati aca agat tidak menyerah.
Yap seperti yang kalian baca tadi, mama aca dan papa nya dulu juga di jodohkan oleh orang tua mereka, seperti Aca mama dan papa nya awalnya tidak saling mencintai dan sekarang mereka saling mencintai sampai memiliki Aca, kita tidak tau jodoh kita siapa dan dimana.
Memang di kalangan orang pebisnis dan orang dengan kasta tertinggihal yang wajar menjodohkan anak mereka dengan tujuan tertentu.
mama nya sambil mencium pipi aca "Ma yakin anak mama pasti bisa jalanin ini semua"
Aca hanya mengangguk pasrah.
Setelah itu mama aca mengantar aca duduk di sebelah Aldo yang sebentar lagi akan menjadi suami nya.
Aca mengalihkan pandangannya ke samping, melihat Aldo memakai jas hitam yang membuat Aldo lebih berwibawa.
Setelah aca duduk Aldo langsung menjabat tangan penghulu.
"Gimana para saksi sah"
Tanya penghulu.
"Sah"
Jawab semua dengan kompak.
Setelah ijab kobul aca memakaikan cincin di jadi Aldo dan sebaliknya Aldo juga memasang cincin di jari aca.
Setelah itu aca mencium tangan Aldo, dan Aldo mencium pelipis aca yang membuat jantung aca berdegup dengan kencang.
Selesai ijab kobul yang berjalan dengan khidmat, acara selanjutnya menyambut tamu yang sangat membosankan bagi aca.
Aca meringis karna kaki nya sudah tidak kuat lagi karna seharian dia tegak, Aldo yang melihat itu hanya berdecak.
"Bersiaplah ini awal dari semua nya"
Ucap Aldo berbisik dengan nada dingin nya.
Aca yang mendengar perkataan Aldo langsung mengeluarkan keringat dingin karna ketakutan.
Sekarang jam menunjukkan jam 10:50
Acara juga sudah selesai.
Aca dan Aldo telah sampai di rumah mereka berdua, Aldo telah membeli rumah yang cukup besar ini berapa hari yang lalu.
Dia sengaja membeli rumah ini karna dia tidak mau Tinggal bersama keluarga nya, dia ingin tinggal bersama aca agar lebih bebas menyiksa dan menyuruh aca.
Sesampainya aca di dalam kamar aca, aca dan Aldo memutuskan untuk tidak tidur satu kamar.
Aca membereskan barang-barang nya dam menyusun dengan rapi di kamar yang tidak terlalu besar itu.
Sedangkan Aldo dia telah tertidur di kasur nya dengan tenang, Aldo sengaja menyuruh aca tidur di kamar bawah karna itu kamar pembantu, sebenarnya kamar aca harusnya sebelah kamar Aldo yang tak kalah mewah dengan kamar Aldo.
Pagi 06:10
"Dor dor"
Suara pintu kamar aca yang di gedor dengan kuat membuat aca terbangun dari tidurnya.
Aca langsung membuka pintu kamarnya yang dia lihat pertama kali yaitu Aldo dengan jas rapinya sudah pasti Aldo akan berangkat ke kantor.
"Ada apa kk"
Tanya aca polos.
"Apakah kamu lupa kalo kamu sudah menikah, seharusnya kamu bangun lebih awal dari saya dan menyiapkan makanan bukan nya tidur"
Ketus Aldo sambil menarik tangan aca dengan kasar.
"Sekarang kamu masak, karna saya butuh tenaga untuk kerja jadi saya harus makan"
Aldo menghempaskan tangan aca dengan kasar di dapur.
Aca hanya meringis kesakitan karna cengkraman tangan Aldo sangat kuat di tangan nya.
Aca hanya menatap ketakutan ke arah aldo, pasalnya dia tidak terlalu tahu cara memasak.
" kenapa kamu hanya menatap saya, cepat siapkan makanan karna saya sudah terlambat ke kantor"
Aca langsung bergegas mengambil peralatan masak dan sayuran untuk di masak.
Aca kebingungan karena dia tidak terlalu pandai memasak jadi dia hanya membuat kan telur untuk Aldo.
Aldo hanya berdecak karna aca hanya memasak telur yang menghabiskan banyak waktu, apa lagi telur itu sedikit gosong.
" apakah kamu tidak tahu cara memasak, apa ini yang kamu sebut masakan anak SD aja tahu cara memasak telur dengan benar"
Aldo berdecak sambil menarik piring masakan aca dengan kasar.
" kamu hanya menghabiskan waktu saya dengan makanan sampah kamu"
Ucap Aldo dingin sambil membuang masakan aca di tempat sampah.
Aca hanya menatap sedih ke arah tempat dimana Aldo membuang masaknya itu, setelah membuang makanan aca tanpa rasa bersalah Aldo pergi dengan wajah datarnya.
Aca mengikuti Aldo dari belakang menuju pintu depan rumah nya.
Ketika Aldo ingin masuk kedalam mobil nya aca memanggil namanya membuat dia menghentikan langkahnya.
Aca mengacungkan tangan kanan, membuat Aldo menatap aca bingung.
"Salim kk, kan kk udah jadi suami aca"
Tangan aca masih setia menunggu balasan dari Aldo, tapi sayang nya Aldo tidak membalas acungan tangan aca yang membuat aca menurunkan tangannya.
"Ada yang mau kamu katakan lagi karna kamu hanya menghabiskan waktu saya"
"Kk nantik mau di masakin apa"
Tanya aca polos.
Aldo berdecak mendengar pertanyaan aca yang menurutnya pertanyaan sampah.
Aldo langsung menaiki mobil tanpa mengacuhkan aca yang berdiri di dekatnya, setelah itu Aldo melajukan mobilnya meningkatkan perkarangan rumah nya.
Aca langsung memasuki rumah yang cukup besar itu dengan lemas.
"Aca salah apa sih, perasaan aca gak pernah tu bikin kesalahan sama kk Aldo Kenapa kk Aldo jahat sama aca"
Guam aca yang telah duduk di depan TV.
Aca hari ini tidak sekolah karna orang tua aca telah meminta izin kepada sekolah untuk beberapa hari aca tidak datang sekolah dengan alasan urusan keluarga.
Jam 09:10
Aca sejak tadi mondar-mandir di depan TV karna Aldo belum juga pulang padahal Sudah malam, aca cemas takut terjadi sesuatu terhadap Aldo walaupun Aldo tidak pernah baik kepada aca, aca memaklumi perilaku Aldo kepada Menurut aca itu hal wajar mungkin Aldo belum menerima kehadiran nya.
Aca hendak mengambil ponselnya untuk menghubungi Aldo. Baru aca hendak menekan tombol panggil pintu rumah nya terbuka.
Menampilkan Aldo dengan penampilan yang berantakan jas kantor nya di buka menyisakan kemeja putih yang tidak di kancing Aldo dan rambutnya berantakan.
Aca langsung menghampiri Aldo dan memegang tangan Aldo untuk membantunya berjalan.
"Kk Aldo Kenapa"
Tanya aca polos.
"Kamu bisa diam gak saya pusing"
Aldo menghempaskan tangan aca yang megang tangannya.
Aca mencium bau alkohol dari mulut aldo, aca yakni Aldo sedang mabuk.
"Aca bantu kk ke kamar ya"
Aca memegang kembali tangan Aldo.
Aldo langsung menghempaskan tangan aca dengan kasar dan mendorong aca hingga aca terduduk di lantai.
"Kamu gak usah sok peduli, saya tidak butuh bantuan kamu"
Ucap Aldo dengan nada dingin nya, setelah itu Aldo pergi ke kamar nya.
Aca merasakan sakit di pantat nya akibat dorongan Aldo yang sangat kuat sehingga pantat aca terhempas ke lantai cukup kuat.
Aca pergi ke dapur untuk membuatkan Aldo teh hangat untuk Aldo agar dia tidak mabuk lagi.
"Kk aca bawain teh hangat untuk kk Aldo.
Ucap sambil mengetuk pintu kamar Aldo.
Tidak ada balasan setelah aca mengetuk pintu Aldo beberapa kali, aca memutuskan masuk ke dalam kamar Aldo dengan hati-hati.
Aca membuka pintu kamar Aldo pelan-pelan agar tidak berisik, saat aca memasuki kamar Aldo tercium bau parfum Aldo yang membuat aca tersenyum karna bau nya yang khas.
aca mencari ke beranda Aldo aca melihat ke arah kasur Aldo ternyata Aldo telah tertidur di kasur nya dengan tenang.
Aca mendekati Aldo untuk menyelimuti tubuh Aldo yang tidak memakai baju yang entah kapan dia membuka bajunya.
Ketika aca selesai menyelimuti Aldo aca berniat keluar kamar karna takut Aldo terbangun, baru saja aca hendak pergi tangan aca di tahan oleh tangan besar yang menarik tangan nya.
Aca langsung melihat tangan nya ternyata Aldo yang memegang tangan nya, tubuh aca sudah gemetar hebat karna aca yakni Aldo akan memarahinya.
"Ca jangan tinggalin saya"
Ucap Aldo dengan lembut, aca kaget baru kali ini aca mendengar Aldo berbicara dengan nada lembut membuat aca tersenyum.
"Aca gak kemana-mana kok kk"
Ucap aca sambil tersenyum.
"Saya mohon ca, kita kembali lagi dari awal lagi ya"
Aca menatap Aldo heran apakah Aldo sadar, aca melambaikan tangan nya di depan wajah Aldo dan ternyata Aldo mengigau, aca tersenyum kecut menatap Aldo.
Aca kembali ke kamar nya dia tidak mau Aldo tau dia pergi ke kamar nya, takut Aldo akan memarahinya.
Sesampainya di kamar nya aca langsung merebahkan tubuhnya yang sejak tadi meminta di istirahat kan.
Aca masih belum tertidur karna masih memikirkan perkataan Aldo yang terus melayang di pikiran aca.
"Maksudnya kk Aldo apa ya Ngomong tadi kok aca merasa aneh ya, ah bodoh amat aca pusing"
Guam aca sambil memejamkan matanya.
Jangan lupa tinggalkan jejak 🦋✨