Di hari pernikahan yang harusnya menjadi hari yang paling membahagiakan. Justru menjadi hari yang paling menyedihkan untuk Laudrea .
Mempelai pria yang sudah menjadi kekasihnya selama 2 tahun ini justru menghilang, seorang Daniel Mahotra itu melarikan diri dari pernikahannya.
Demi menjaga nama baik keluarga. Laudrea terpaksa harus menikah dengan putra pertama dari keluarga Mahotra itu.
Akan seperti apa pernikahan Laudrea dengan Firas Mahotra seorang pria yang dingin dan kaku itu menjadi suami Laudrea tanpa adanya rasa cinta?
~yuk ikuti kisah Laudrea & Firas~
Menikahi Kakak dari Calon Suamiku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A.dinart, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. Rea vs Sera
Keesokan harinya Rea dan Nilam bersiap untuk pergi ke kantor.
Kini mereka berada dimeja makan untuk sarapan pagi sebelum pergi melakukan aktifitasnya dikantornya yang cukup padat hari ini. Pekerjaan yang menumpuk pastinya sudah menunggunya di sana.
Tin Tin.
Suara klakson mobil terdengar cukup jelas dari arah depan rumah Nilam.
"Erik sudah jemput mari kita pergi Rea!" ajak Nilam pada Rea.
Kedua gadis dengan tujuan yang sama itupun segera keluar dan menghampiri mobil Erik yang merupakan kekasih Nilam.
"Pagi sayang!" sapa Erik pada Nilam.
"Pagi juga sayang! Aku bareng Rea gak apa kan?" tanya Nilam.
"Ya gak apa apa sayang, masuklah kita berangkat sekarang!" titahnya kemudian.
"Terimakasih ya Rik. Maaf sudah merepotkan dan mengganggu waktu berdua kalian ya!" ucap Rea yang sedikit merasa tidak enak pada kekasih Nilam itu.
"Tidak apa apa Rea, santai aja!" sahut Erik seraya matanya memilik ke area dada Rea yang terlihat sedikit menonjol.
Kenapa gua baru nyadar ya kalo Rea sangat cantik dan seksi. Hadeuh bikin milik gua spaning aja tu body.
gumamnya dalam hati seraya mencuri curi pandang dari kaca spion yang tergantung di depan kemudi.
"Kenapa yang, kok diem aja ?" tanya Nilam pada kekasihnya.
"Lu seksi banget hari ini cintaku!" bisiknya pada Nilam.
"Masa sih perasaan biasa aja yank."
"Itu menurutmu, tapi menurut gua gak gitu. Lu lihat dech punyaku langsung tegang." dustanya pada Nilam dengan suara yang masih berbisik.
"Sungguh!" tanya Nilam meyakinkan.
"Sungguh sayang, kita mampir bentar ya, gua udah gak tahan ni."
"Tapi gimana dengan Rea?"
"Kita antar dulu aja dia kekantor. Gimana?"
"Ya udah tapi kita bentaran aja ya."
"Iya sayang."
Melihat kedua pasangan kekasih itu berbisik bisik membuat Rea penasaran dengan apa yang mereka omongin.
"Kalian ngomongin apaan sih dari tadi bisik bisik mulu?" tanyanya penasaran.
"Ah enggak ada Rea biasa ni kekasihku minta ditemenin dulu balik lagi ke apartemennya ada yang ketinggalan. Tapi kita anterin kamu dulu ke kantor gak apa apa kan?"
"Ohh , ya gak apa apa lah."
Dan kini mobil yang dikemudikan Erik telah sampai diparkiran gedung tempatnya bekerja segera Rea turun dari mobil tersebut dan tak lupa mengucapkan terimakasih.
Nilam dan kekasihnya itu melajukan kembali mobilnya menuju hotel terdekat. Demi memenuhi keinginan kekasihnya yang ingin melampiaskan hasrat birahinya yang sebenarnya tiba tiba muncul saat melihat bentuk lekuk tubuh Rea.
Nilam yang terlalu percaya karna cintanya yang begitu besar padanya sehingga ia selalu menuruti keinginan kekasihnya yang sebenarnya hanya memanfaatkan tubuhnya itu untuk sekedar pelampiasan hasrat lelaki itu yang sulit dikendalikan. Dan akhirnya harus berakhir dengan pelepasan bersama Nilam.
Setibanya di ruangan tempatnya bekerja tiba tiba saja Rea merasa perutnya sedikit kram. Ia bermaksud datang ke pantry untuk mengambil air hangat guna mengurangi rasa kram diperutnya.
Namun saat sedang berjalan menuju pantry ia berpapasan dengan Sera yang juga keluar baru saja keluar dari pantry.
Sera menatap dengan begitu sinis pada Rea.
"Gadis malang! Gimana rasanya dicampakan dihari pernikahanmu!" ucapnya dengan begitu pedas.
"Biasa aja tuh!" sahut Rea dengan santai seraya terus berjalan untuk mengambil air hangat ke dalam pantry.
Namun langkahnya terhenti saat Sera tiba tiba saja menarik lengannya dan menahan Rea yang terus berjalan melewatinya begitu saja.
"Ck." Rea berdecak. "Apa sih mau mu?" tanya Rea geram.
"Jangan pernah berpikir untuk menggoda Daniel untuk kembali padamu! Karna aku sedang mengandung anaknya!"
"Apa kau yakin jika anak yang kau kandung adalah anak Daniel?" cicit Rea dengan tatapan mengejek pada Sera.
"Maksud kau apa bicara seperti itu! Jelas jelas ini anak Daniel!" jawabnya dengan setengah berteriak.
"Ya, aku cuma pastiin aja kalo kamu benar benar sedang mengandung anaknya Daniel. Soalnya kan ....!" Rea tidak tidak meneruskan kata katanya dan lalu melangkah ke pantry untuk mengambil secangkir air putih hangat dan membawanya masuk kedalam ruangannya.
"Sial kenapa Rea berbicara seperti itu, apa dia tahu sesuatu tentangku! Tidak itu tidak mungkin tak ada satupun orang yang pernah melihatku bersama pria brengsek itu!" gumamnya sendiri dengan penuh kekhawatiran.
Disebuah hotel Nilam dan kekasihnya baru saja selesai melakukan adegan panas di atas ranjang masih terbaring lemas dengan nafas yang masih memburu karna baru saja selesai melakukan pelepasan kenikmatan yang begitu membuat kedua insan itu kelelahan.
Karna Erik adalah seorang pria yang memiliki kebutuhan **** yang berlebih sehingga ia tidak akan bisa menahan walau hanya hanya sekedar melihat bentuk lekuk tubuh seorang wanita.
"Sekali lagi ya sayang!" pinta Erik pada Nilam.
"Ini udah siang Rik, dan aku harus segera ke kantor, lagi pula aku udah capek Rik tenagaku rasanya sudah habis pagi ini dikuras olehmu!". Keluh Nilam.
"Jadi lu nyesel udah melayani gw pagi ini!" ucap Erik dengan sedikit kesal.
"Tidak Rik, aku sama sekali tidak menyesal. Tapi aku tidak sanggup jika harus melayanimu kembali. Tenagaku sudah benar benar habis kali ini," jelas Nilam.
"Kalo begitu apa gua boleh melakukannya dengan wanita lain?" Ancam Erik
"Apa maksudmu Rik ! Apa selama ini aku kurang memberimu kepuasaan !" tanya nya dengan setengah berteriak
"Lu gak pernah nolak gua Lam tapi kenapa sekarang lu gak mau melayani gua sekali lagi. Karna gua masih menginginkannya sekali aja sayang. Tolong gua gak kan bisa tenang kepalaku sakit rasanya mau pecah!" pinta Erik dengan nada memohon pada Nilam.
"Baiklah sayang tapi kali ini aku diam saja ya."
"Oke sayang. Lu diam aja biar gua yang memimpin permainannya!"
"Jangan lama lama ya Rik. Aku udah terlambat ke kantor."
"Iya sayang lu tenang aja."
Merekapun kembali melakukan olahraga ranjang entah untuk yang keberapa kalinya selama mereka berada didalam kamar hotel pagi itu.
Nilam selalu kalah dengan ancaman Erik itu karna cintanya yang begitu besar. Ia selalu dibutakan oleh cinta. Dan begitu takut jika Erik akan berpaling saat ia tidak mau melayaninya. Padahal tanpa ia tahu diluar sana kekasihnya itu selalu bermain dengan wanita wanita cantik yang ia temui di club malam saat mabok .
Namun jika dirasa dompetnya kian menipis ia akan kembali memanfaatkan Nilam dan mengajaknya ke hotel dengan rayuan mautnya yang selalu membuat Nilam percaya pada orang yang selalu ia yakini itu sangat mencintai dirinya.
Setelah pelepasan untuk yang kesekian kalinya kini Nilam dan erik beranjak dari ranjang dan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Erik bertingkah seolah olah sangat menyayanginya. Ia membopong tubuh Nilam dan membawanya ke dalam kamar mandi dan mulai membantu untuk membersihkan badannya.
Kata kata cinta yang Erik selalu ucapkan itu membuat Nilam semakin sangat mencintainya dan percaya sepenuhnya pada Pria itu.
Setelah dirasa cukup rapih Nilam akan segera menuju ke kantor dengan diantar oleh kekasihnya.
.
.
.
Bersambung....
sungguh mantap sekali
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘