Ajeng Wulandari namanya,wanita desa yang cantik juga baik,banyak yang bilang dia adalah bunga desa,dan banyak sekali pemuda di desanya yang ingin sekali menikahinya,sayangnya Ajeng belum mau menikah muda,karena dia baru lulus sekolah menengah atas.
Sampai suatu hari Ajang ingin pergi ke kota untuk bekerja,karena melihat teman temanya sudah kerja dan bisa merubah nasib orang tuanya.
Ajeng lalu izin ke orang tuanya untuk bekerja di kota,orang tuanya sebenarnya berat untuk mengizinkan nya,karena di kota Ajeng tidak ada Saudara,tapi Ajeng memaksa dan bilang ada banyak teman di kota yang bisa bantu cari kerja, akhirnya orang tua Ajeng pun mengizinkan nya.
Gimana nasib Ajeng di kota,apakah akan dapat kerjaan dengan mudah atau malah akan dapat kemalangan,,yuk kita baca dan semoga menyukai ceritaku ini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istri Sosialita
Suster Mita sangat telaten mengurus Ajeng,karena suster Mita sudah berumur 30 tahun,jadi keibuan orangnya.
Sudah dua hari ini Ajeng di rawat oleh suster Mita,mereka pun makin akrab,Ajeng menceritakan kejadian yang menimpanya,suster Mita sangat prihatin.
"Kamu harus bersyukur bisa bertemu Tuan Dafa,masalahnya sekarang susah bertemu orang baik,kalau orang yang ngga baik pasti kamu sudah di tinggalkan di situ,"
"Iya,,Ajeng juga sangat bersyukur karena di tolong oleh Tuan Dafa Sus,,"
"Ya sudah sekarang kamu minum obatnya,Trus tidur yah,ini sudah malam,besok pagi kita turun ke bawah untuk jalan jalan sambil mencari udara segar,"
"Tapi kan Ajeng belum bisa jalan Sus,,kaki Ajeng masih sakit,"
"Suster sudah pinjam kursi roda dari pihak apartemen,jadi besok Kamu ngga perlu jalan tapi duduk aja,biar suster yang dorong,"
"Oh iya Sus,,"
Suster lalu memberi Ajeng obat,Ajeng pun meminumnya,setelah itu Ajeng bersiap tidur.
Pagi harinya suster Mita buat sarapan dulu untuk Ajeng,Suster Mita sudah memberi Ajeng nasi karena kondisinya sekarang sudah lebih baik,dan Ajeng sudah tidak pakai infus dari kemarin siang.
"Ajeng,,ini sarapan dulu yah,,"
"Iya Sus,,makasih,,"Ajeng makan sendiri,suster memasak sayur bening bayam.
Saat Ajeng makan Suster lalu bersiap ,dan juga mengambil kursi roda.
"Udah makanya,,?"tanya suster saat masuk ke kamar dengan mendorong kursi roda.
"Sudah sus,,,"Suster lalu menyiapkan obat untuk Ajeng minum.
Suster membantu Ajeng bersiap setelah minum obat,setelah siap Ajeng di bantu untuk bangun dan duduk di kursi roda.
Keduanya turun kebawah apartemen,di bawah apartemen ada taman yang enak buat santai.
Sedang di Bogor,di rumah Dafa , Dafa masih tiduran karena merasa lelah setelah semalam habis tempur di ranjang bersama istrinya.
Istri Dafa sudah bangun dan sedang mandi,karena hari ini istri Dafa mau pergi ke Bali bersama teman teman sosialitanya selama 2 hari.
Selesai mandi Istri Dafa langsung berdandan biar terlihat cantik.
"Pah,,Mamah mau pergi dulu yah,teman teman Mamah takut menunggu kelamaan di bandara," Sambil membangunkan Dafa.
"Ini masih pagi loh Mah,,emang pesawat nya jam berapa,?"dengan suara khas bangun tidur.
"Jam 9 Sih Pah,tapi mamah ngga enak kalau teman teman Mamah pada nunggu,udah yah Mamah berangkat,"Mencium pipi Dafa sebelum pergi.
Dafa lalu diam ,dan hanya bisa melihat istrinya yang pergi sambil menarik kopernya.
"Ya Tuhan,,kenapa istriku ngga pernah bantah di rumah,dia lebih mementingkan teman temanya dari pada Aku dan anaknya,"Dafa mengusap wajahnya kasar.
Dafa lalu bangun dan menuju kamar mandi,Dafa mandi karena akan ke kantor langsung,Dafa juga orangnya sangat sibuk,tapi selalu betah di rumah kalau Anak dan istrinya ada.
Anak gadis Dafa sekarang sedang di rumah neneknya,orang tua Dafa,dia sedang liburan sekolah selama dua Minggu.
Dafa lalu bersiap pergi ke kantor tanpa sarapan,padahal mba sudah membuatkan ya sarapan.
"Tuan tidak sarapan dulu,,?"tanya Mba saat Dafa hanya minum su*su saja.
"Ngga mba,nanti saya sarapan di kantor saja,"Dafa lalu keluar dari rumahnya dan membawa mobil sendiri,karena pak supir sedang mengantarkan istrinya ke bandara di Jakarta.
Sampai di kantor orang belum pada datang dan masih sangat sepi,hanya ada keamanan saja.
"Pak tolong belikan saya bubur ayam,nanti antar ke ruangan saya yah,"Dafa sambil memberikan uang pada keamanan.
"Baik pak,,"Setelah itu Dafa ke atas menuju ruangannya.
Di ruangannya Dafa lanjut memeriksa kerjaan yang menumpuk ,saat sedang mengecek kerjaan Dafa teringat dengan Ajeng.
"Gimana keadaanya dia yah,,"
Jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih
Semangat terus thor.
Semangat thor.
bagus cerita'a sayang pendek g panjang 🤭🤭