NovelToon NovelToon
Bringing Back, My Wife

Bringing Back, My Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Penyesalan Suami
Popularitas:7.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lunoxs

Karena satu kesalahannya, Azam harus kehilangan semua yang ia miliki, istri dan keluarga besarnya.

Azam melakukan segala cara untuk kembali meraih apa yang sudah terlepas. Meski jalan yang ia lalui tidak mudah.

Bisakah Azam mendapat semuanya kembali? cinta sang istri dan keutuhan keluarga Malik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BBMW BAB 13 - Bazar Internasional

“Kamu baik-baik saja?” tanya Edward.

Kini ia, Bella dan Fhia sudah berada di dalam lift.

Dilihat olehnya wajah Bella yang Pias. Nampak jelas jika pertemuannya dengan Azam tadi adalah hal buruk.

“Bella.” Fhia pun menyentuh lengan sang sahabat, mencoba menyadarkan Bella dari pikirannya yang gamang. Fhia pun bisa melihat dengan jelas, bagaimana raut wajah Bella yang nampak menegang.

“Sudahlah, semuanya akan baik-baik saja,” timpal Fhia lagi, suaranya melirih lalu memeluk lengan Bella erat.

Sementara Bella hanya mampu menghembuskan napasnya pelan.

Tatapan sayu Azam benar-benar membuatnya tersiksa. Membuatnya seolah menjadi peran antagonis dalam novel ini.

“Kemana kita akan pergi?” tanya Bella, ia menatap ke arah Edward, membalas tatapan penuh perhatian dari pria ini.

Edward tersenyum dan tidak langsung menjawab. Seolah membuat teka-teki kemana mereka akan pergi.

“Untuk sementara tinggallah di rumah tanteku, dia janda dan hanya tinggal sendirian. Perumahannya sangat aman, orang asing di larang masuk. Untuk masuk ke kompleks perumahan itu penjaganya akan langsung menghubungi pemilik rumah yang kita tuju,” jelas Edward.

Aman memang, namun Bella takut merepotkan. Apalagi kini salah satu keluarga Edward ikut terlibat.

“Aku takut mengganggu tante mu, tidak adakah tempat lain?”

“Rumahku, mau?” tawar Edward dengan senyumnya yang menggoda. Membuat Bella dan Fhia langsung bergidik ngeri.

Sementara Edward terkekeh, lalu mengusap pucuk kepala Bella dengan sayang.

“Aku tau kamu hanya memanfaatkan ku untuk menjauh dari suamimu itu, tapi aku tidak masalah. Manfaatkan aku sebaik mungkin,” jelas Edward setelah kekehannya mereda, namun tetap berucap dengan bibir yang terkembang.

Membuat hati Bella merasa berdenyut seketika.

“Diantara teman tidak ada kata saling memanfaatkan, aku meminta bantuan mu dan kamu menolong,” balas Bella, tatapannya dan Edward terus terhubung, tidak putus-putus.

Fhia hanya diam, mengunci mulutnya rapat-rapat agar tidak menimbulkan suara ditengah-tengah ketegangan ini.

“Benar, kamu selalu saja bisa menjawab ucapan ku,” balas Edward.

Bella selalu saja membawa kata teman diantara mereka, padahal Edward jelas-jelas sudah mengutarakan isi hatinya.

Tapi Edward memang sudah memutuskan untuk tidak memaksa. Memiliki hubungan seperti ini sudah membuat bersyukur, meski ada harapan yang membuatnya terluka.

“Ku rasa aku harus menemukan wanita baru, agar tidak terlalu terluka ketika kamu meninggalkanku,” keluh Edward.

Bella mencebik, tidak tahu harus menjawab apa.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di Apartemen Azam.

Dia kembali menggunakan kaca matanya dan berkutat di depan komputer, melampiaskan semua marah, sedih dan kekesalannya pada pekerjaan.

Sementara Ben hanya duduk, menikmati sepi yang begitu terasa di apartemen ini dengan memainkan ponselnya.

Mencari-cari kira-kira apa yang bisa ia lakukan untuk membantu sang Tuan.

Sampai akhirnya Ben menemukan sesuatu yang cukup menarik. Di balai kota akan ada acara bazar besar-besaran, banyak turis yang akan datang.

Bazar Internasional di Balai Kota Singapura.

Menjadi tour guide di sana akan dibayar dengan harga mahal, apalagi jika memiliki kemampuan banyak bahasa.

“Azam!” panggil Ben dengan sedikit berteriak, dia bahkan dengan antusias bangkit dan berjalan cepat menghampiri Azam.

“Lihatlah!” ucap Ben seraya menunjukkan layar ponselnya yang menyala.

Tanpa banyak bertanya, Azam pun langsung melihat layar ponsel itu dan membaca banyak tulisan yang tertera di sana.

Sudut bibir Azam tersenyum, itu jumlah yang cukup besar untuk dia saat ini. Jika di rupiahkan, dalam waktu 8 jam ia bisa mendapatkan bayaran 10 juta.

Dengan antusias Azam pun mengambil ponselnya sendiri dan mulai menghubungi nomor yang tertera di sana untuk mendaftar.

Saat terhubung Azam langsung mengatakan jika ia ingin mendaftar menjadi tour guide.

“Oh maaf Tuan, untuk tour guide sudah ada yang mengisi. Anda bisa memilih posisi yang lain yang masih kosong,” jelas pria itu.

Acara bazar ini sudah di publish jauh-jauh hari, karena itulah rata-rata semua posisi sudah terisi. Bahkan besok Bazar ini pun mulai diadakan.

Mendengar itu bukan hanya Azam yang kecewa, namun Ben juga. Keduanya menghela napas panjang.

“Beri saya kesempatan untuk menunjukkan kemampuan terlebih dulu Tuan, setelah itu anda bisa memutuskannya kembali,” pinta Azam dengan sungguh-sungguh menggunakan bahasa inggris yang begitu fasih.

Si penerima telepon di ujung sana pun tidak akan menyangka jika yang bicara ini adalah orang dari negara Indonesia.

“Baiklah, silahkan.”

Azam tersenyum, bahkan Ben pun langsung berteriak tanpa suara, Ben sungguh bahagia. Jika sudah seperti ini tidak akan ada yang bisa menolak Azam.

5 menit waktu yang Azam butuhkan untuk menunjukkan keahliannya. Beberapa bahasa ia ucapkan dengan begitu fasih, bahkan logatnya pun sesuai dengan negara masing-masing.

Membuat orang di ujung sana terperangah tidak percaya.

“Wah, anda sangat hebat Tuan, baiklah anda yang akan menjadi tour guide kami.”

“Terima kasih Tuan,” balas Azam tak kalah antusiasnya.

Setelah panggilan itu terputus ia dan Ben membuat gerakan tangan Tos!

Dan hari berlalu.

Malam kelam itu sudah Azam lewati, pagi-pagi ini ia dan Ben bersiap untuk pergi ke Bazar Internasional di balai kota Singapura.

Jam 7 pagi sampai di balai kota yang sudah dipenuhi oleh banyak orang.

Azam segera bergabung ke bagian tour guide sementara Ben menikmati Bazar ini dan berkeliling.

Azam memulai pekerjaannya tepat saat waktu menunjukkan jam 8 pagi.

Ia memimpin rombongan pertama yang terdiri dari 30 orang dewasa dan beberapa anak kecil. Menjelaskan beberapa pameran tentang budaya negara Singapura. Tentang aturan-aturan yang di terapkan di negara ini. Sudah menjadi pengetahuan umum jika negara Singapura adalah negara dengan banyak aturan bagi penghuninya.

Salah satu aturan yang paling mencolok adalah para warga tidak diperbolehkan untuk mengunyah permen karet di ruang umum. Permen karet hanya diperuntukkan untuk kesehatan gigi. Membelinya pun harus menggunakan resep dokter.

Berulang kali Azam menjelaskan itu, dengan bahasa yang berbeda-beda pula agar dimengerti oleh semua turis.

Azam menjadi tour guide yang sangat humble, ketampanannya bahkan menjadi pusat perhatian tersendiri.

Hingga matahari terik Azam masih terus melayani, bahkan saat jam istirahatnya pun jika ada yang bertanya dia akan dengan sigap menanggapi.

Menghapus peluh di dahinya, akhirnya Azam duduk dan meminum sebotol air mineral.

Dia melihat Ben yang datang menghampiri.

“Zam, ada Bella disini. Dia menjadi model untuk baju tradisional.”

“Dimana?” tanya Azam langsung, ia meletakkan begitu saja botol minumnya dan berdiri dihadapan Ben.

“Ikut aku,” ajak Ben.

Keduanya lalu menghampiri stand panggung yang berada di tengah-tengah halaman balai kota. Di sana sedang ada pameran baju tradisional, dan Bella menjadi salah satu modelnya.

Ingat Bella tidak ingin bertemu dengannya, Azam hanya berdiri di kejauhan, bersama para penonton lain yang menyaksikan. Tak peduli meski panas matahari menerpa tubuhnya langsung Azam tetap berdiri di sana, sampai akhirnya Bella menghilang dari pandangannya.

1
miroh Jasseem
Luar biasa
Maryam Renhoran
jadinya ikut nangis di episode ini,
Mksih yaa thor uda sajikan bacaan terbaik yg mbuatkuu makin penasaran dari episode ke episode 🫰😍
Maryam Renhoran
Semangat Adam....💪💪
smangat mnjalanii cobaan dlam RT...
Miss Yeye
Luar biasa
Nurul Aeni
Biasa
Nurul Aeni
Buruk
Musfa Ningsih Karyadi
Arnold msh cemburu☺
Anonymous
ok
Riyana Rika
baca ini kayak ngiris bawang .. bikin meleleh /Sob/
Anik Suwarni
fhia jodohin sama Ben ya Thor, biar tambah seru😀😀
Nur Syamsi
2 tahun Edwar menunggu, bgaimna Tdk langsung mekamar pas wisuda wanitanya ...
Nur Syamsi
Haura ingat nenek Zahrah, pda saat mrk bersamaan hamil mrk diajak nenek Zahrah untuk jual sembako diperkampungan
Nur Syamsi
Dua tahun Tdk terasa Edwar sabar .....
Nur Syamsi
Keluarga Malik udah kaya baik, Tdk pandang status dermawan pula.....👍👍👍
Nur Syamsi
author nenek Aminah SMA om Jodi mana ya...
Nur Syamsi
Arnold takut diembat lagi mangkanya langsung tunangan
Nur Syamsi
lanjut author seru
Nur Syamsi
Aghata Aghata benar" polos anaknya
Nur Syamsi
😭😭😭😭😭
Nur Syamsi
Ternyata buka makalah tp mulut...🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!