Qiansa Afika Avrilia terpaksa harus menikahi pemuda yang telah menolongnya. pemuda itu bernama Nanda Aditama Balendra yang tidak dia ketahui bahwa pria itu adalah pria dimasa lalunya. Mereka terpisah selama 7 tahun karena peristiwa mengerikan yang menimpa Fika 5 tahun yang lalu sehingga mereka kehilangan jejak satu dengan yang lainnya. Mereka berusaha untuk saling menemukan satu sama lainnya. Namun ternyata Tuhan mempertemukan mereka dengan cara yang tak terduga bahkan mempersatukan mereka dalam satu ikatan cinta .
Bagaiman perjalanan cinta mereka dan bagaimana Fika menuntaskan masalah mengenai peristiwa mengerikan yang menimpa dirinya?
Ini adalah novel buatan aku sendiri semoga kalian suka saat membacanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liest Holiest, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Tak terasa sudah 5 hari Fika bekerja sebagai asisten Nanda. Tentu saja tidak berjalan dengan mulus. Setiap hari ada saja ide Nanda untuk mengerjai Fika. Ternyata benar saja dia melancarkan aksi balas dendamnya dengan baik. Ya meskipun dia juga telah mengucapkan terima kasih karena sudah membantunya membetulkan mobilnya saat itu namun tetap saja sepertinya mengerjai Fika adalah kegemaran baru bagi Nanda sehingga yang tadinya dia akan mengerjai Fika satu kali menjadi berkali - kali dan berlangsung sampai saat ini. Entah kenapa melihat wajah Fika yang kesal dan kebiasaannya mengomel pada dirinya sendiri sangat lucu dimata Nanda
Seperti yang terjadi saat ini. Jam menunjukan pukul 15.30 sebentar lagi jam kerja habis, seharusnya ini waktu karyawan untuk bersiap diri membereskan tempat kerjanya untuk segera pulang. Tapi tidak dengan Fika, dia terlihat sedang menggerutu sembari mengerucutkan bibirnya. Tangannya tengah sibuk memilah buku - buku dan menyusunnya dirak buku sesuai abjad
" Dasar bos gila, bagaimana bisa dia menyuruhku melakukan hal ini" batin Fika " sabar Fika, sabar" lanjutnya lagi mencoba menurunkn emosi yang sudah memuncak di ubun - ubunnya
Sementara Nanda kini tengah duduk manis dikursi kebesarannya dengan senyum yang terus mengembang, senyum yang sangat menyebalkan dimata Fika
" Ya Tuhan, ingin sekali aku menghapus senyum diwajah tampannya itu" batin Fika tangannya mulai meremas ujung pakaianny seraya membayangkan tangannya sedang meremas wajah menyebalkan Nanda " apa tadi aku bilang, dia tampan? Ya tapi dia memang sangat tampan" Fika semakin kesal saja dengan pikirannya sendiri
" Kenapa kau berhenti? Apa aku menyuruhmu berhenti? Nanda berbicara dingin
" Iya tuan" Fika pun melanjutkan pekerjaannya
" Menyebalkan" Fika yang emosi melempar salah satu buku yang tengah ia pilih sampai membentur tembok
"Pluk"
" Ups... mampus!" Fika merutuki kebodohannya sendiri dan langsung beranjak mengambil buku yang telah ia lempar
" Stop!" suara Nanda menggema diruangan itu sedangkan Fika yang baru akan melangkahkan kakinya pun langsung berhenti
Nanda bangkit dan berjalan menuju buku yang Fika lempar dan mengambilnya. Fika yang melihatnya hanya bisa menelan salivanya dengan susah
Nanda perlahan melangkahkan kakinya mendekati Fika yang tengah mematung " apa kau tau berapa harga buku ini" Nanda berkata dingin sedangkan Fika menggeleng pelan
" Harga buku ini lebih dari gajih kamu sebulan. Apa kau tau?" Fika kembali menggeleng
Nanda semakin mendekatkan dirinya dengan tatapannya yang tajam membuat Fika sangat gugup dan ada sedikit rasa takut dihatinya. Nanda semakin mendekat sampai tubuh Fika terbentur rak buku yang ada dibelakangnya, nanda terus mendekat sampai Fika agak terhimpit oleh tubuh tegap Nanda. Wajah mereka pun kini sudah sangat dekat hingga deru nafas masing - masing dapat mereka rasakan " ya Tuhan apa tuan Nanda akan menciumku" batin Fika dengan mata yang mulai tertutup " apa ciuman pertamaku akan diambil olehnya" Fika terus berbicara dalam hati namun sampai beberapa menit berlalu tidak ada yang terjadi " eh, kenapa tidak berasa ? Apa tidak jadi ya" Fika pun membuka sedikit matanya tiba - tiba
" Pletak"
Fika merasakan panas bercampur perih pada keningnya "aw! Apa yang tuan lakukan ha? Sakit tau" Fika mengusap - usap keningnya yang sakit dan mendorong tubuh Nanda yang masih agak menghimpit tubuhnya
" Itu untuk menjernihkan fikiran kotor kamu" Nanda berkata dengan santainya
" Maksud tuan?"
" Aku tau apa yang kamu fikirkan, kau pasti berfikir aku akan menciumu" Nanda bicara dengan nada mengejek
" What, enak saja! si siapa juga yang ingin dicium oleh pria kasar menyebalkan macam tuan" Fika tergagap menurunkan kegugupannya
" Aih... memalukan sekali, apa begitu jelas terlihat fikiranku" batin Fika
" Kalau begitu, kenapa kau menutup matamu ha?"
" I itu karena kau yang tiba - tiba mendekatiku"
" Aku hanya ingin menyimpan buku itu pada tempatnya , apa aku salah?"
" Tapi kan tidak perlu dekat - dekat denganku juga"
" Itu karena rak bukunya tepat dibelakangmu"
Saat mereka berdua sedang berdebat tiba tiba ada yang mengetul pintu
Tok
Tok
Tok
Merekapun menoleh bersama kearah pintu yang diketuk
Siapakah orang yang akan masuk keruang kerja Nanda eng ing eng🤔😅
😭🤣🤣🤣🤣
pas baru sadar ternyata oh ternyata
Mereka udah siap siaga
Gilak banget sih . karna hasutan apapun di lakukan padahal ngerugiin diri sendiri
pasti sangat berat menjadi danu
bisa berkumpul juga
ada apa dan kenapa
Pinisirin
harus nya Nanda jaga jarak aja jangan pergi ke tempat parkiran
to the point . nunggu apalagi dzril