LEGENDA PENDEKAR API ABADI
Di bagian selatan kekaisaran Wei, tepatnya di kota Teratai merupakan salah satu kota kecil kekaisaran yang ramai oleh penduduk.
Mayoritas kota Teratai sendiri di dominasi oleh kalangan masyarakat biasa, kalangan pendekar, dan 3 Klan besar yang hidup berdampingan di kota kecil itu.
Walaupun tidak jarang terjadi konflik antara ketiga Klan besar, baik masalah perdagangan masalah pribadi antara anggota Klan, atau masalah melahirkan bakat beladiri.
Demi menjaga kedamaian antar Klan, ketiga Klan besar itu sepakat untuk membuat kompetisi kedewasaan setiap tahun untuk melihat bakat-bakat muda dari masing-masing Klan.
Karena keterbatasan sumber daya, kemampuan para pendekar di kota kecil ini tidaklah terlalu besar seperti yang ada di kota-kota besar lainnya.
Klan Ling merupakan salah satu Klan besar yang tinggal di kota Teratai. Klan Ling sendiri dipimpin oleh ketua Klan bernama Ling Han yang memiliki kekuatan pendekar jiwa puncak atau pendekar jiwa bintang 9.
Sedangkan 2 Klan lainnya adalah Klan Li dan juga Klan Chu. Walaupun ketua dari masing-masing Klan ini juga memiliki kekuatan pendekar jiwa, namun kekuatan dari keduanya masih tidak dapat dibandingkan dengan Ling Han, karena keduanya baru saja menerobos tingkatannya itu.
Kediaman Klan Ling.
Kediaman seorang tetua Klan Ling bernama Ling San, terdengar suara tangisan seorang bayi yang baru lahir.
Saat kelahirannya, bayi kecil itu mengeluarkan semacam aura panas yang membara dan membuat tabib yang membatu persalinan tidak dapat menyentuh bayi kecil itu.
Ling San yang merupakan ayah dari bayi yang baru lahir itu masuk kedalam ruangan dan melihat kejadian itu hanya terdiam dan terpaku.
"Apa yang terjadi pada istri dan anakku?" Tanya Ling San pada salah satu tabib yang membatu persalinan anaknya.
"Maaf tetua, saat ini anak anda telah lahir dengan keadaan anak dan ibunya selamat, namun setelah kami memotong tali pusar anak anda tiba-tiba saja keluar aura panas dari dalam tubuhnya dan kami tidak dapat menahannya." Jawab salah satu dari tabib itu.
Sementara itu istri dari Ling San bernama Ling Yue yang tersadar hanya bisa menangis melihat keadaan bayi kecil yang baru saja ia lahir kan dikelilingi oleh hawa panas yang membara.
"Putraku!! hiks hiks hiks." Teriakannya sambil menangis tersedu-sedu.
Karena tidak tega melihat istrinya menangis dan juga bayinya laki lakinya yang dikelilingi oleh aura panas yang membara, Ling San lantas menggunakan tenaga dalamnya untuk menekan aura panas itu.
Dengan sekuat tenaga dan kekuatan yang dia miliki, Ling San mencoba dan berusaha keras menekan aura panas itu.
"Suamiku, apa yang sedang kau lakukan? kau bisa mencelakai putra kita." Ling Yue mencoba menghentikan tindakan suaminya.
"Itu tidak akan terjadi sayang, aku hanya berusaha menekan aura panas ini dari putra kita." Ucap Ling San yang kini berusaha keras menekan aura panas yang keluar dari dalam tubuh putranya.
Tetapi bukannya berhasil menekan hawa panas yang mengelilingi putranya hawa panas itu malah semakin meningkat dan membesar.
Ling San yang menyadari itu menambah tenaga dalam yang dia miliki untuk menekan hawa panas itu. Akan tetapi semakin ia menambahkan tenaga dalam, hawa panas yang mengelilingi putranya malah semakin meningkat.
Dengan sisa tenaga dalam yang dia miliki Ling San terus menekan aura panas itu, tetapi bukannya berhasil menekan aura panas itu Ling San malah terkena serangan balik dari kekuatannya hingga terpental kebelakang dan terbentur di tembok rumahnya.
"Suamiku, kau tidak apa-apa?" Melihat suaminya terpental dan terbentur Ling Yue sangat terkejut dan khawatir.
"Aku tidak apa-apa Yue'er, kau tenang saja." Jawabnya.
"Sebenarnya apa yang terjadi pada putraku, hawa panas yang mengelilinginya begitu kuat, bahkan setelah aku menggunakan semua tenaga dalam yang kumiliki untuk menekannya, aku malah terkena serangan balik dari kekuatanku sendiri." Batinnya sambil menggertakkan giginya.
Sementara itu aura panas yang tadinya masih mengelilingi bayi kecil yang baru saja lahir itu perlahan memudar dan mengecil, lalu membentuk sebuah tanda lahir berbentuk api berwarna biru di bahu kanan bayi kecil itu.
Melihat hawa panas yang mengelilingi putranya sudah menghilang, Ling San dan Ling Yue bersama tabib yang membatu persalinannya akhirnya bisa bernafas lega dan tersenyum.
Ling San yang tadinya terpental kini kembali berdiri dan perlahan menuju tempat dimana putranya berbaring.
"Syukurlah tidak terjadi apa-apa pada putra kita Yue'er." Ling San menggendong putra kecilnya dan duduk di samping istrinya berbaring.
Ling Yue yang melihat keadaan putra kecilnya baik-baik saja merasa terharu sekaligus bahagia.
"Anakku yang tampan aku sudah mempunyai nama yang bagus untuk mu, mulai hari ini karena kau berasal dari keluarga Ling, aku akan memanggilmu Ling Yan." Ucap Ling San yang saat ini tengah menggendong putra kecilnya itu.
Bayi kecil yang baru saja diberi nama Ling Yan itu terlihat tersenyum seakan menyukai nama yang diberikan oleh ayahnya.
Ling San yang menyadari sebuah tanda lahir berbentuk api berwarna biru di bahu kanan putranya mengingat kejadian sebelumnya.
"Tanda lahir ini terbentuk dari aura panas yang mengelilingi putraku, aku harus merahasiakan kejadian ini dari siapapun, walaupun itu adalah anggota Klan ku sendiri." Batin Ling San.
Tidak ada satu orangpun yang melihat kejadian setelah kelahiran Ling Yan selain para tabib dan keduanya karena putra dari keduanya lahir di tengah malam pada saat seluruh anggota Klan sudah tertidur.
Ling San juga memberitahu kepada para tabib agar merahasiakan kejadian itu, Ling San bahkan memberikan masing-masing 100 keping emas kepada ketiga tabib-tabib itu untuk menutup mulut mereka.
"Aku ingin kalian merahasiakan kejadian yang kalian lihat sebelumnya, jika ada yang mengetahuinya selain kalian maka kalian bertiga tau sendiri konsekuensinya." Ancamnya.
"Baik tetua Ling San, kami akan menganggap seperti tidak melihat kejadian apa-apa saat persalinan." Ucap ketiganya bersamaan.
"Bagus, aku harap kalian bisa merahasiakan semua ini." Ling Yan lalu memberikan 100 keping emas kepada masing-masing tabib itu dan menyuruh mereka pergi.
Setelah menerima keping emas yang diberikan kepada mereka, ketiga tabib itu pamit undur diri dan kembali ke kediamannya masing-masing.
Setelah kepergian ketiga tabib itu, Ling Yue yang merasa penasaran dengan tanda lahir berbentuk api biru di bahu kanan putranya bertanya kepada suaminya.
"Sebenarnya apa yang terjadi pada putra kita sebelumnya, mengapa tanda lahir api biru di bahu kanan anak kita terbentuk dari aura panas tadi." Tanya Ling Yue pada suaminya.
"Aku juga tidak tau apa yang sebenarnya terjadi pada putra kita Yue'er, bahkan dengan seluruh tenaga dalam yang aku miliki, aku tidak dapat menekan hawa panas yang mengelilingi putra kita tadi, malah aku terkena serangan balik dari kekuatanku sendiri." Jawabnya dengan nada bicara yang sedikit tertahan.
"Tetapi aku memiliki firasat bahwa anak kita sepertinya memiliki kekuatan yang terpendam di dalam dirinya, dan jika memang itu benar adanya, maka anak kita mungkin akan menjadi salah satu pendekar yang sangat kuat dimasa depan." Ucap Ling San dengan tubuh sedikit bergetar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 427 Episodes
Comments
Iskandar Yunaeni
Udah baca blm yaaa
2024-11-16
0
Alfon Kayuri
keren
2024-09-03
0
Wy Ky
keren
2024-08-04
0