NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Duda Tampan

Mengejar Cinta Duda Tampan

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintamanis / Duda / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: JBlack

Sequel Novel "Aqila Love Story"
Diharapkan sebelum baca karya ini, tolong baca karya author berjudul Aqila Love Story, yah!

Season 1 :
Melupakan masa lalu, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Tetapi, semua itu harus dilakukan, demi kewarasan dan kelangsungan hidup seorang Reynaldi Johan Pratama.

Tak ada yang tau, Jodoh dan Maut di tangan Allah. Kita sebagai manusia hanya bisa menjalani dan mensyukuri apa yang sudah digarisi oleh Tuhan.

Begitu pun dengan Rey. Seberapa tinggi dinding kokoh yang dia bangun untuk menutup hatinya, jika Allah tak berkehendak. Maka, jangan harap hatimu akan kuat.

Lalu, siapakah gadis yang berhasil memecah dinding kokoh hati Rey?

Season 2 :
Kehidupan rumah tangga tak melulu soal bahagia dan kesenangan saja. Akan ada waktu dimana sebuah pernikahan di uji dengan beberapa hal dari dunia sekitar.

Ujian di tahun pertama sampai 5 tahun ke depan lebih banyak berasal dari kedua pasangan itu sendiri. Ada juga dari orang ketiga dan orang luar yang lain.

Tapi memang itulah suka dukanya sebuah pernikahan. Hanya tinggal melihat bagaimana nahkoda atau Imam keluarga yang membawa biduk rumah tangganya ini kemana.

Hal itu pun yang akan terjadi pada Jessica dan Rey. Sebuah masalah yang membuat keduanya berpisah untuk waktu yang beberapa lama dan dalam kondisi Jessica yang sedang dalam masa sulit.

Apakah keduanya mampu bertahan dalam menjalani biduk rumah tangga?

Info Update : Setiap pukul 15.00
Follow ig aku : @ini_jblack

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JBlack, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Khadijah Haura

Memang benar, pesona dan keanggunan seorang Khadijah Haura begitu memikat. Akan tetapi, aku yang hanyalah seorang Reynaldi Johan Pratama, masih merasa insecure ketika mencoba untuk meraih hatinya. ~Reynaldi Johan Pratama~

****

Samar-samar, terdengar suara canda tawa dari dalam rumah. Rey mengerutkan keningnya saat dia merasa mengenal betul suara yang tak asing baginya. Segera dia mengayunkan langkah kakinya agar cepat menemui sosok yang sudah terbayang di pikirannya.

Benar saja, dua sosok wanita berbeda umur itu, sedang asyik bercerita sambil diselingi canda tawa yang jelas begitu kentara.

Ya, Khadijah Haura. Adik kandung dari Khali Mateen hari ini datang berkunjung di Indonesia. Sebenarnya, tujuan utama Haura kesini adalah sebuah pekerjaan. Namun, karena dia sudah memiliki janji akan mampir ke rumah Rey pada Mama Ria. Alhasil, disinilah dia berada.

Sejak kedatangannya, Mama Ria memang terlihat antusias sekali bertemu gadis cantik muslimah di depannya. Menurut penglihatan wanita yang sudah paruh baya itu, Haura begitu sholehah dan anggun. Tetapi, tak ada niatan dirinya untuk menjodohkan kembali sang putra dengan Haura. Biarlah waktu saja yang akan menakdirkan mereka jika memang berjodoh, menurutnya. 

Ternyata, kedatangan Rey membuat dua wanita itu langsung menatap ke arah lelaki yang sedang menatap tak percaya ke arah mereka.

"Dateng-dateng gak salam. Malah melotot begitu itu mata." Sindir Mama Ria ke arah putranya.

Rey menggaruk tengkuknya untuk menghilangkan kegugupan karena ketahuan kaget dengan kedatangan Haura.

"Duduk, Kak." Haura bersuara. Gadis itu tersenyum manis ke arah Rey. Hingga membuat lelaki berstatus duda itu menjadi ikut tersenyum.

Memang hubungan keduanya terjalin baik. Sejak pernikahan Khali dan Aqila, Haura memang bertukar pesan dengan Rey. Akan tetapi, masa dalam mode wajar. Keduanya akan bertukar pendapat melalui pesan jika sedang membahas pekerjaan. 

Itulah yang menjadi pemicu Rey begitu menyukai Haura. Karena menurutnya, gadis berdarah kerajaan itu begitu enak jika diajak bertukar pendapat dan dimintai saran.

"Kamu sudah lama?" tanya Rey ketika dia sudah duduk di kursi seberang mamanya dan Haura.

"Sudah dari pagi," sahut Haura lembut.

"Kamu sih Rey, lama banget. Di Telpon gak diangkat. Habis kemana kamu?" tanya Mama Ria mengomel.

Haura hanya tertawa kecil melihat omelan ibu anak satu ini. Menurutnya, meski mulutnya ngomel, tetapi tatapan sayangnya masih begitu jelas terlihat dari diri seorang Mama Ria.

"Tadi aku sibuk, Ma." sahut Rey.

"Sibuk apaan? Orang mama telepon Bima katanya kamu udah keluar dari kantor." 

"Ohh, berani-beraninya dia berkata jujur pada Ibu Negara. Awas saja, gajimu akan ku potong." gumam Rey dalam hati.

Mulutnya menggerutu kecil karena mengutuk asistennya yang selalu bekerja sama dengan mama.

"Itu mulut gak usah keluarin sumpah serapah. Awas saja sampai kamu ngomelin si Bima. Mama doain kamu nikah sama cewek yang suka ngomel-ngomel." 

"Ya Allah, Mama. Kejam amat sama anak sendiri." Memelas Rey sambil berkata.

"Biarin, kamu itu mesti banyak alasan nanti," sahut Mama Ria dengan wajah dibuat serius.

"Baiklah, jika sudah melawan Ibu Negara. Aku pasti kalah," ucap Rey dengan merendahkan diri.

"Udah, sana kamu mandi!" Perintah Mama Ria. 

"Loh, Ma." Protes Rey.

"Terus ajak Haura ngobrol berdua. Masak iya kamu mau nemenin dia sama bau badan kamu kayak asem begini." Ledek Mama Ria.

Spontan Rey mencium bau jasnya. Namun nihil, bau maskulin parfum mahalnya saja masih kentara sekali.

"Mama bisa aja. Bau maskulin gini dibilang bau asem. Nanti kalau Rey mandi, Haura bisa terpesona sama Rey loh, Ma." Candanya 

Bukannya marah, Haura malah tertawa melihat interaksi antara anak dan ibu ini. Dia senang berada diantara keduanya. Karena menurut Haura, Rey adalah sosok yang berbeda jika sedang bersama keluarga. Sama seperti kakaknya, Khali. Mereka akan menjadi sosok dingin jika berada diluar dan akan berubah hangat jika sudah bersama keluarga.

"Udah jangan ngimpi ketinggian. Yang ada kamu malah ntar naksir." Gurau Mama Ria, "sana mandi!" 

"Baiklah, Ibu Negara. Aku mandi dulu,yah!" Mendekat ke arah sang mama lalu mencium pipinya.

"Gak malu apa, ada Haura cium mama." Omel Mama Ria.

"Nggak dong, Ma. Mama kan pacar pertamaku," sahut Rey. "Ya udah ya Ra. Tungguin disini, aku mau mandi dulu." Sambungnya.

Haura hanya mengangguk lalu Rey mulai melangkah meninggalkan mamanya yang sudah melanjutkan obrolan mereka yang begitu menarik. 

**** 

Waktu sudah semakin sore. Saat ini, dua orang manusia berbeda jenis sedang duduk bersantai di taman belakang. Di tengah mereka, dihalangi sebuah meja bundar, yang di atasnya terdapat dua gelas minuman segar dan beberapa buah.

Namun, semenjak keduanya duduk. Belum ada satu katapun yang keluar dari mulut keduanya. Entah keduanya canggung, malu atau memang karena masih berpikir apa yang akan mereka bicarakan. 

Terdengar helaan nafas dari keduanya. Hingga memancing Rey dan Haura saling menatap. Keduanya tertawa kecil menanggapi tingkah mereka yang menurutnya lucu.

"Apa kabar, Kak?" tanya Haura mengawali.

"Kabarku." Jeda Rey sejenak, "baik-baik saja." 

"Benarkah?" tanya Haura melirik ke samping.

Rey mengangguk, memang benar kan. Dirinya sedang tak sakit. Namun yang bermasalah hanyalah hati, jantung dan pikirannya saja. Entah kenapa dirinya selalu mengingat akan wajah Jessica setelah kejadian kemarin. 

"Tapi aku melihat, sepertinya kakak sedang ada pikiran?" 

"Ehhh, bagaimana dia tahu?" gumam Rey menatap tak percaya ke arah Haura.

Gadis itu tertawa kecil melihat pria di sampingnya ini menatap tak berkedip ke arahnya.

"Pasti kakak lagi mikir 'bagaimana aku bisa tau' bener tak?" tebak Haura.

"Iya, kamu cenayang ,yah?" Tuduh Rey.

"Enak aja, mana ada Haura cenayang." Gerutunya.

"Ya kan, kali aja kamu lelah jadi seorang putri, terus sekarang pindah profesi jadi cenayang." Gurau Rey.

"Ngawur." Haura melempar kulit apel ke tubuh Rey hingga membuat pria itu tergelak.

Beginilah yang Rey suka, Haura itu suka bercanda, dia juga bisa menempatkan diri ketika Haura berbicara dengan yang lebih tua, lebih muda atau sebaya.

Karena obrolan yang selalu nyambung inipun, membuat Rey merasa nyaman akan sosok Haura. Akan tetapi, tak pernah terlintas sedetikpun keinginan untuk mendapatkan wanita yang menurutnya sempurna seperti, Haura.

Rey selalu merasa rendah ketika dihadapkan dengan seorang Haura. Dia bahkan begitu kagum dan terpesona akan kecantikan fisik dan sifat dari sosok putri yang cantik seperti Haura. 

Akan tetapi, bagi seorang Reynaldi Johan Pratama, dia merasa tak pantas untuk mengharap menjadi sosok imam yang baik untuk Haura. Rasa insecurenya lebih tinggi daripada dia menginginkan cintanya atau rasa kagumnya dibalas oleh seorang Khadijah Haura. 

~Bersambung~

Eh Mbak Haura dateng, ehem ehem. Bakalan anu gak ya sama babang duda.

Kalau updatenya ini lebih dari jam 3 sore. Maka, emang sistem MT nya lagi eror guys, huhu. Jan marah ya sama aku. Karena aku udah nepatin janji bakalan update 2 kali sehari.

Jangan lupa, tekan like dan komen guys. Lalu dukung karya author dengan beri vote yah, terima gajih.

1
Cut Risnawati
Lumayan
Aneke Laoh
Luar biasa
Zia Sazia
bagus
Laila Azka
bisa mario jodoh haura
Laila Azka
klau tdk slh snoci yg kritis
Laila Azka
ini akibt dr tdk mau kujur sama istri..
Laila Azka
shebt apapun prbuatan busuk....pasti akn hncur
Laila Azka
marlina sdh gila
Laila Azka
semoga pelkor tdk mengganggu kehrmonisan suami istri ini
Laila Azka
kayanya jese ngidam
Laila Azka
wanita jlng..pelkor.yg tdk bermoal..
sehrusnya rey..mnceritkn niat buruk marlena pd ibu dn mmnya
Laila Azka
buah tdk jauh dr pohonnya
Laila Azka
haura sama bima saja..
Laila Azka
luar biasa pngorbnn haura...aku berhrp haura berjodoh dg rey..haura gdis yg shlehh
Laila Azka
semoga rey berhsil melukuhkn hti stven
Laila Azka
cinta butuh perjuangn..semngat rey..jngn puts asa..
Laila Azka
semoga kebhgian mnyertai dua insan .
Laila Azka
klau sdh jidoh..sejauh apapun psti diptmukn kmbli...
Laila Azka
kasian rey..semoga jessy bs mrobh hti dedynya
Laila Azka
semoga pp jssca merestui hubungnnya dg ray
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!