Calista Queen Alexander menatap nanar jasad suaminya yang berada dipangkuannya,karena merasa tidak dapat hidup sendiri,tanpa pikir panjang Calista mengakhiri hidupnya,berharap bisa bertemu lagi dengan sang suami,
Namun bukannya pergi ke alam baka bertemu sang suami,Tuhan memberikan kesempatan kedua untuknya,,
Calista yang menyadari akan kesempatan kedua kehidupannya bertekad akan membalas dendam kepada orang-orang yang sudah merenggut kebahagiaannya,,
Hanya karya fiktif dari kehaluan penulis...!!
Adapun nama tempat ,makanan serta latar kebiasaan hanya fiktif belaka.
Kalaupun ada kesamaan nama tempat dan makanan serta latar dengan dunia nyata,mohon maklum tidak ada niat menjelekkan atau mencemarkan hal tersebut.
Harap diingat novel bertema Halu ya genks,,,jadi isinya hanya dunia halu,,🤭🤭semoga sukaaa,,,,,🥰🥰
happy reading,,,,🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Athena_25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SLOC-23
Setelah dari ruangan dokter Cindy Chris pergi menghampiri adiknya dan sang mami, dia melihat keceriaan adiknya dari jauh saat bercerita dengan maminya membuat dia semakin sedih, karena dia tau itu semua kamuflase dan tidak nyata.
Saat dia melamun memperhatikan adiknya, Calista yang melihat kakak nya termenung sambil berdiri, dia memanggilnya agar mendekat, Calista sudah memanggil beberapa kali tetapi Chris tidak mendengar.
Calista meminta maminya mendorongnya untuk menghampiri sang kakak, mami Sandra hanya bisa menurutinya, saat sudah dekat Calista meraih tangan Chris dengan pelan,karena kakaknya belum juga tersadar dengan kehadirannya.
Chris yang tersadar tangannya digenggam seseorang dia menunduk, dan tanpa sengaja meneteskan air matanya, Calista yang melihat itu menjadi bingung, apa yang terjadi sehingga kakaknya sedih.
Mami Sandra yang juga melihat putranya menangis ikut berpikir kira-kira apa yang terjadi, putranya kembali dari toilet dan sedih begini, namun mami Sandra hanya bisa menahan rasa penasarannya, nanti dia akan bertanya kepada putranya, dan bertanya tentang hasil pemeriksaan Calista.
Calista bertanya kenapa kakaknya sedih.
"Kak kenapa kakak sedih?melihat kakak sedih aku juga ikut sedih" ucapnya sambil berkaca-kaca.
Chris yang menatap netra adiknya yang memancarkan kesedihan langsung memeluknya,
"gak pa pa,, kakak hanya teringat kenangan yang membuat kakak sedih, jangan khawatirkan kakak Queen, kakak gak pa pa" jawabnya sambil tersenyum.
Calista yang mendengar itu hanya mengangguk berusaha percaya.
Saat sore hari Calvin datang lagi untuk menjenguk adiknya tetapi dia datang sendiri, tidak bersama Galen, karena Galen ada pekerjaan diperusahaannya.
Perusahaan Galen bergerak dibidang periklanan dan keluarganya juga memiliki kantor agensi artis dan model. Dulu dikehidupan pertamanya Calista menjadi model dibawah naungan agensi tersebut.
Chris yang berniat membicarakan tentang keadaan Calista ke orang tuanya, meminta Calvin untuk menjaga adiknya.Calvin menyanggupi hal tersebut karena dia berniat menginap hari ini untuk menjaga adiknya.
Chris mengajak maminya pergi, dia pamit ke Calista kalau mau pulang sebentar, dan nanti akan kembali lagi untuk menginap.
Calista hanya menganggukkan kepalanya karena dia merasa mengantuk jadi tidak merespon banyak.
Chris yang pergi dengan maminya ke kantor sang papi karena merasa obrolannya ini lebih aman kalau dibicarakan dikantor sang papi, karena disana tidak akan bertemu Bella.
Setelah sampai kantor,mereka berdua langsung menuju lantai atas, setelah sampai dan dirasa pintu sudah ditutup rapat dan dikunci, Chris langsung menjelaskan keadaan Calista, akan tetapi dia menutupi kalau Calista ingin membunuh Bella, dia tidak mau kedua orang tuanya takut dengan Calista. Cukup dia saja yang tau tentang kepribadian ganda Calista dan niatannya yang ingin membunuh.
Kedua orang tua tersebut sangat terpukul dan merasa bersalah dan menyesal atas perlakuannya terhadap Calista selama ini. mereka berjanji akan lebih perhatian kedepannya terhadap Calista.
Keesokannya saat melakukan therapy lagi, di sesi Hipnotherapy dokter mulai mengobrol tentang keseharian dan kegiatan sekolahnya, awalnya Calista enggan bercerita akan tetapi dokter Cindy mengalihkan pertanyaan tentang hobi nya dan minatnya dibidang tertentu.
Calista yang mulai mau bercerita tentang hobi dan cita-citanya. Dokter Cindy kembali bertanya tentang sekolah dan teman-temannya, dan bagaimana tanggapannya.
Calista mulai bercerita dia menjadi korban perundungan disekolah dimulai dari awal masuk SMA, Calista mulai dikucilkan karena hasutan Bella kepada teman-temannya, sehingga mereka hanya mau berdekatan dengannya ketika ada tugas kelompok, selain itu dia selalu sendiri.
Calista menceritakan semua yang dialaminya selama ini disekolah, dan ketika dia telah sampai rumah.
Chris yang mendengar cerita Calista merasa sangat marah atas apa yang dialami adiknya tersebut.
Chris akan membalas mereka semua yang sudah menyakiti adiknya, terutama kepada anak pungut itu.
"Apakah kamu pernah merasa putus asa dan ingin mengakhiri semua yang menimpa kamu?" Dokter bertanya
"Pernah, setiap kali selesai dibully aku selalu ingin mengakhiri semua penderitaanku" Calista menjawab dengan sendu,
Lalu Calista bercerita dia pernah mencoba untuk melompat dari atas gedung sekolah, kadang dia juga ingin menyayat nadinya, pernah juga ingin menabrakkan diri ke kendaraan, akan tetapi saat dia ingin melakukannya dia teringat senyum kakak Chris yang tulus, dan tatapan sendu sang mami, dia tidak tega.
"Apakah kamu berniat ingin membalas mereka semua?" tanya sang Dokter
Calista hanya tersenyum dengan senyuman yang mengerikan seperti kemarin, saat jiwa psikopatnya muncul kepermukaan.
"Ya aku ingin membalas mereka, namun tidak akan sampai membunuh mereka, mungkin hanya memberi pelajaran yang tidak pernah bisa mereka lupakan seumur hidup" Calista berucap dengan menyeringai.
"Mereka itu ibarat kecoak yang dapat dengan mudah ku injak sampai mati, akan tetapi aku tidak ingin mereka mati, aku hanya ingin mempermainkan mereka, karena target ku bukan mereka" Calista berujar kembali
"Siapa target kamu?" Dokter Cindy semakin penasaran
"belum saatnya kamu tau hihihihi..." Calista menjawab dan tertawa mengerikan
Dokter Cindy kembali bertanya
"Apakah kamu mempunyai seseorang yang sangat kamu cintai?" Dokter bertanya kembali tentang seseorang
" Ya .. aku sangat mencintai orang itu" Calista menjawab dengan sendu
" Siapa orangnya?? apakah orang itu Niel?" Dokter meneruskan pertanyaannya
"Niel...hiks..." Calista hanya memanggil nama Niel dan mulai menangis pilu
Akhirnya sesi hari itu selesai karena tangisan Calista yang tidak reda setelah lama dia menangis hanya memanggil nama Niel.
.
.
Terima kasih sudah membaca karya mami,jangan lupa kasih jempol dan tanda cinta ya sayang...
biar mami tambah semangat upnya.🥰
apa ini menceritakan keluarga broken home ?
aku udah baca kak, itu jelas banget suara si Tamy.
jangan diulang-ulang.
aku bayangin kaya kakaknya ngomong kamu denger gk, dengerin.