Rani yang masih berusia 18 tahun, dengan rela dinikahi Malik yang berusia 50 tahun, pria yang baik dan pernah menyelamatkan hidupnya. dimana Malik, pria tua itu selama lima tahun menderita disfungsi yang tak bisa disembuhkan. Dan Rani lah orang yang dapat menyembuhkan penyakit itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danira16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menginap di Rumah Singgah
Pagi itu Rani seperti biasa ia ke sekolah diantar oleh Malik dengan kendaraan mewahnya, belum lagi kini ia dijauhi teman-temannya karena iri dengan yang dimiliki Rani. Namun ia acuh.
Dari kejauhan Tikno melihat Rani diantar oleh Malik, ia melihat sendiri bahwa ia turun dari mobil mewah keluaran terbaru. Jiwa penasaran dan kepo nya mulai terusik dan ingin mencari tahu.
Pria yang berstatus ayah tiri Rani itu mendekati seseorang yang diyakini murid dari sekolah itu.
"Maaf saya mau tanya, itu tadi anak perempuan yang keluar dari mobil bagus itu siapa ya?" Tanya Tikno berpura-pura tak mengenali Rani, hendak mancari tahu.
"Yang itu Rani, dia kelas 12. Kenapa memangnya pak?" Tanya balik siswi yng juga satu angkatan dengan Rani.
"Tidak apa-apa, hanya saja kagum saja ternyata dikampung ini ada juga orang yang kaya, mobilnya bagus. Mahal sepertinya harga mobilnya..." Cicit Tikno memancing.
"Iya pasti mahal pak, itu kan mobil keluaran terbaru. Lagian aku juga gak tahu kenapa Rani tiba-tiba sering diantar oleh orang tua itu. Padahal dia kan kere, bayar sekolah aja sering nunggak. Sekarang dia beda pokoknya." Terang siswi itu panjang lebar kali tinggi.
"Kenapa bisa begitu? Siapa tau itu bapak atau sodaranya." Imbuh Tikno.
"Gak mungkin, dia itu dari dulu kismin, sekarang dia pakai perhiasan mahal. Sepatu dan jam tangannya juga terlihat mahal."
"Aneh...." Batin Tikno mulai berpikir.
Lalu terdengar bunyi bell sekolah tanda masuk, siswi tadi pun pamit pada Tikno dan pergi untuk masuk ke kelasnya. Meninggalkan Tikno yang masih merasa janggal.
"Habis di usir Susi, enak banget hidupnya. Nemu pria tua itu dimana dia? Apa mungkin ia dijadikan an4k angkatnya? Atau jadi selingkuhannya....." Lirih Tikno berbicara sendiri.
Saat ini ia sengaja ke sekolah Rani hanya untuk bertemu dengannya, niatnya ia ingin mengancam Rani dan memperdayai g4di$ itu lagi. Jika bisa ia ingin kembali merasakan apa yang selalu membuat Tikno candu pada Rani.
Tapi ia menjadi terkejut ketika melihat tadi penampilan Rani yang tak seperti biasanya, ia bagai anak orang kaya yang turun dari kereta mewahnya.
Wajah Rani juga terlihat sangat cantik, ia begitu modis dengan pakaian baru dan tidak memakai seragam lusuh seperti biasanya. Bahkan Tikno sampai tak menyangka bahwa g4dis yang turun dari mobil mewah itu adalah Rani yang sudah 2 minggu lebih ini pergi dari rumah.
"Aku harus cari tahu semua nya, sepertinya ini akan sangat menguntungkan buatku nantinya...." Seringai Tikno yang terlihat kini mulai memutar otaknya.
Tentu sąją semuanya berkaitan dengan uang, dan sebisa mungkin Tikno ingin mendapatkan keuntungan itu semua. Memang pria yang pemalas dan enggan bekerja dengan gigih.
***
Sore itu ketika Rani pulang sekolah, dan ia seperti biasa dijemput oleh Malik, Rani meminta untuk pulang ke rumah singgahnya milik Malik.
Rani awalnya ingin mengambil buku materi pelajaran, karena ia harus menghadapi ujian terakhirnya yaitu mata pelajaran IPA.
Malah ia berakhir prraktek mata pelajaran yang kini termasuk ke dalam pelajaran biolog1, Malik pun tak kuasa men4 han-nya saat berada di dekat Rani.
Seolah g4dis itu memiliki magnet yang sangat kuat, sehingga ia tak bisa untuk menolak nya. Pesona dan daya pikat yang kuat itu mulai menjadi kelemahan bagi Malik.
Di sofa yang cukup lebar itu keduanya larut dalam gelora asm4ra, dimana kini baju sera9am Rani sudah tidak terbentuk rapi lagi.
At45 an-nya telah t3r buk4 semua pada bagian k4n cin9nya, menampilkan kedua kem b4r yang terjuntai ketika Malik melepaskan ikatan kacamata nya dari depan.
Malik yang ge ma$ pun mendekatkan wajahnya dan menyerobot benda kembarnya, Malik pun meng3-mut boba pink Rani yang tak pernah diam, bergerak ke sana kemari.
Pang 9ulnya berg3 rak aktif dan kian cepat hendak sampai, menuju gerbang surga dunia yang sebenarnya, dan.....
Pyuur
Malik memuntahkan ca1ran money nya di dalam goa Rani, na pa$nya mulai tak beraturan seakan ia habis berlari marathon yang cukup jauh.
Keduanya pun meraup 0ksigen dengan sangat raku$, mulai mengatur nafasnya senormal mungkin.
"Terima kasih Rani....." Ucap Malik masih terenggah.
"Maaf selalu buat kamu lelah Rani."
"Tidak apa....." Jawab Rani.
Rani bergegas mengambil minuman dingin dari lemari es, ia memberikan air dingin itu kepada Malik setelah hampir 1 jam aktivitas mereka yang super h0t.
"Minumlah ini."
"Terima kasih."
Malik meneguk botol minuman dingin dan mengak nya hingga separuh lebih, begitu pun dengan Rani yang juga terlihat sangat kehausan sehabis oleh vokal.
"K3k, lebih baik selama seminggu ini kita menginap disini saja ya? Kalo dirumah k4k3k Rani gak nyaman." Ucap Rani.
"Mengapa begitu?" Tanya Malik mengernyit.
"Soalnya gak enak kalo sampe pelayan kak3k curiga, dan melihat kita selalu t1_dur bersama." Alasan Rani yang masuk akal.
"Lalu kamu ingin apa? Ada solusi?" Tanya Malik lagi
"Lebih baik kita menginap di rumah singgah ini saja k3k, disini kita bisa aman berlama-lama ber m4!n. Itu pun kalo k4k3k setuju atau bersedia."
Malik pun memikirkan hal ini, apa yang dikatakan Rani cukup beralasan juga. Selama seminggu ini mereka bermain dahsyat di kamar Malik hingga menjelang pagi, dan Rani keluar dari kamar diam diam ketika hari sudah pagi.
Rani hanya takut semua asisten rumah tangga Malik tahu selama beberapa hari ini ią selalu bermalam di kamar Malik.
"Baiklah jika itu mau kamu, saya hanya setuju saja. Lagi pula anggap saja ini terapi kita selama seminggu lagi kan?" Jawab Malik setelah menimbang banyak alasan.
Rani pun terlihat senang dan lega karena sarannya di dengarkan, lalu Malik menghubungi supir pribadinya untuk membawakan pakaian selama seminggu untuk bisa ia tinggal dirumah singgah nya.