Rosa Casario, meninggalkan semua kemewahan dari keluarganya demi menikahi pria yang sangat dia cintai, Andre. Namun Lima tahun berlalu tanpa ada masalah berarti, Rosa mendapatkan pesan dari seseorang, memintanya datang ke sebuah hotel bahkan memberikan kartu kamar hotel.
Ternyata, dia memergoki suaminya Andre sedang bercumbu dengan Sandra. Teman baiknya dan juga anak ibu asrama tempat dia tinggal saat kuliah dulu.
Bak disambar petir. Hati Rosa sungguh hancur. Namun dia berusaha memberi suaminya kesempatan, hanya saja ternyata sang suami benar-benar menyembunyikan perselingkuhan itu. Rosa pun memutuskan untuk pergi, dan merencanakan sesuatu yang akan membuat suaminya menyesal sepanjang waktu, dengan bantuan seseorang yang pernah menyatakan cinta padanya saat mereka kuliah dulu. Meski sempat menghilang beberapa tahun, pria itu kembali datang membantunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12. Kembali Menjadi Rosa yang Dulu
"Ibu, kenapa ibu tidak suka lagi rasa coklat?" tanya polos Violet pada Rosa.
Seingat anak kecil itu, apapun yang disukai oleh ayahnya, ibunya juga sangat suka. Tapi beberapa waktu ini, baik itu rasa makanan atau warna pakaian. Rosa sungguh tak pernah menggunakan apa yang disukai oleh Andre.
Dulu Rosa suka sekali semua makanan dengan rasa coklat. Karena Andre menyukainya, dia jadi terbiasa. Padahal, tadinya dia sangat suka rasa strawberry.
Lalu, pakaian dan barang-barang yang dia gunakan. Tadinya dia suka warna yang terang dan elegan. Karena dia memang kerap, di belikan pakaian dan perhiasan yang mencolok oleh ayah dan ibunya. Namun, semenjak dia menikah. Dia merubah semuanya, sesuai dengan apa yang disukai oleh Andre. Dia mengenakan pakaian dan barang-barang yang sederhana, dan soft.
Namun beberapa hari ini, tidak lagi. Rosa kembali menggunakan pakaian warna cerahnya. Merah, Biru, dan sekarang dia pakai celana hitam dengan baju putih.
Dia hanya ingin kembali ke dirinya yang dulu. Dirinya yang dia coba untuk rubah, demi suaminya. Namun sang suami malah mengkhianatinya. Meski, di hati suaminya. Dirinya adalah seseorang yang amat sangat berharga. Tapi, ada nama lain disana, dan Rosa tidak bisa terima.
"Ibu rasa, karena strawberry lebih enak. Ibu tidak lagi suka coklat!" jawab Rosa sambil menyentuh ujung hidung Violet.
Membuat gadis kecil itu terkekeh pelan.
"Kalian disini?" tanya seseorang yang segera membuat Rosa dan Violet menoleh.
"Uncle Stev!" ujar Violet.
Rosa cukup terkejut, bagaimana putrinya bisa mengenal Steven.
"Kamu, kenal paman ini?" tanya Rosa pada putrinya.
Violet mengangguk cepat.
"Uncle sering menemaniku, saat nenek atau ibu belum datang menjemputku di play grup" jawab Violet yang terlihat senang bertemu dengan Steven.
Rosa sama sekali tidak menduga.
"Kamu, apa yang kamu lakukan di play grup?" tanya Rosa heran.
Steven duduk di samping Violet. Dan mengusap lembut kepala putrinya Rosa itu.
"Kafe di sebelah play grup itu punya menu ayam bakar yang enak. Aku sering kesana untuk makan siang. Aku lihat gadis kecil ini, ditemani gurunya. Aku penasaran, dia mirip sekali denganmu. Jadi..."
Rosa terkekeh pelan. Membuat Steven menjeda ucapannya.
"Buatlah alasan yang lebih masuk akal!" kaya Rosa.
Rosa sudah tahu, kalau alasan yang dikatakan oleh Steven itu sangat dibuat-buat.
"Ya, kamu benar. Aku hanya ingin lebih dekat dengannya. Saat kalian tinggal denganku nanti, dia tidak akan takut padaku"
Rosa terdiam. Rasanya memang kurang nyaman. Tapi, saat ini memang dia hanya bisa mengandalkan Steven. Sampai dia bisa bicara pada kedua orang tuanya dan kembali ke rumah ayahnya. Juga, agar Steven membantunya nanti. Supaya setelah dia berpisah dengan Andre. Pria itu tidak bisa menemukannya.
"Aku akan sangat merepotkanmu Steven" ujar Rosa.
"Sejak dulu kamu kan memang suka membuatku repot"
Rosa kembali terkekeh pelan. Bisa-bisanya pria itu terus terang begitu.
"Sebenarnya kamu lebih cocok berpenampilan seperti ini! dulu kamu mengembangkan design perhiasan bukan? bagaimana kalau di tempat yang baru nanti kamu lanjutkan. Rosa Casario itu nama yang sangat menjual!" kata Steven lagi.
Rosa mengangguk paham.
"Akan aku pikirkan nanti" ujar Rosa sambil tersenyum.
Ketika mereka sedang mengobrol, Andre yang tidak bisa menghubungi Rosa, karena memang Rosa mematikan ponselnya. Mencari istrinya itu kesana-kemari.
Seorang security mengatakan, kalau dia melihat Rosa dan Violet ke sebuah toko eskrim. Andre pun segera pergi kesana. Melihat Rosa bersama seorang pria yang tidak dia kenal. Andre segera terburu-buru menghampiri meja dimana anak dan istrinya itu berada.
"Rosa, sayang!"
Rosa menoleh. Aroma parfum wanita lain bahkan Rosa bisa menciumnya di tubuh suaminya. Rosa menghela nafas sangat dalam.
"Mas" sahutnya sambil tersenyum.
Untuk menunjukkan senyum itu, sungguh tidak mudah bagi Rosa.
"Dia siapa?" tanya Andre menunjuk ke arah Steven.
"Uncle Steven, ayah. Uncle sering menemaniku saat menunggu ibu atau nenek datang menjemputku" kata Violet.
Tadinya Rosa mau bilang mereka teman lama. Tapi, jawaban Violet itu rasanya lebih baik.
"Halo, aku Steven"
Andre melihat dengan tidak senang.
"Bagaimana kamu bisa menemani anakku?" tanya Andre waspada.
"Aku... aku pemilik kafe di sebelah play group. Aku sering lihat Violet bosan menunggu sendirian. Aku hanya berniat menemani" jawab Steven santai.
Tapi meskipun sudah mendengar jawaban pria di hadapannya itu, Andre artinya belum merasa puas. Karena, bagaimana ada kebetulan seperti ini sampai mereka juga bertemu di kedai eskrim ini.
"Tapi, bagaimana bisa kebetulan sekali. Kalian bertemu disini?" tanya Andre penuh selidik.
Rosa yang mendengar itu sebenarnya merasa begitu jengah. Orang yang bersalah, itu memang biasanya punya kebiasaan yang unik yaitu mencari kesalahan orang lain. Dan hal itu, sepertinya sedang dilakukan oleh Andre saat ini.
Namun, Steven yang mendengar pertanyaan dari Andre, malah terkekeh.
"Kamu sudah dewasa bukan? kenapa malah menanyakan pertanyaan anak kecil seperti itu? ini tempat umum, kenapa aku tidak bisa berada disini. Memangnya orang dewasa tidak boleh beli eskrim!"
"Ha ha ha" Violet ikut tertawa. Tawa Steven memang mudah menular.
Andre yang melihat putrinya sendiri tertawa, merasa kalau dirinya memang terdengar konyol.
"Kamu benar, aku Andre. Suami Rosa dan ayah Violet" kata Andre yang pada akhirnya mengulurkan tangannya dan bersalaman dengan Steven.
"Tuan Andre ini kelihatannya sangat posesif ya?" tanya Steven.
"Siapa yang tidak akan posesif, jika punya istri secantik dan sebaik istriku ini!" kata Andre yang mendekati Rosa dan merangkul wanita itu.
Rosa hanya diam. Dia benar-benar berusaha untuk menahan emosinya karena dia bisa mencium aroma parfum Sandra di tubuh Andre. Itu benar-benar menyakitinya.
"Kamu benar. Seharusnya kamu jaga hubungan pernikahan kalian dengan baik. Aku pergi dulu! senang bertemu kalian!" kata Steven yang langsung pergi dari tempat itu.
'Sayangnya kamu tidak melakukannya dengan baik, Andre. Aku sudah melepaskan Rosa satu kali, demi kebahagiaannya. Sekarang tidak lagi!' batin Steven meninggalkan tempat itu.
"Sayang, aku baru membaca pesanmu. Di sebelah ada restoran. Kita makan siang disana ya, bersama Violet" ajak Andre pada Rosa.
Rosa tersenyum dan mengangguk.
"Iya mas"
'Iya mas, kamu memang harus lebih banyak menghabiskan waktu dengan Violet. Karena sebentar lagi, kamu tidak akan bisa bersama kami lagi' batin Rosa yang meski hatinya begitu banyak kepedihan yang dia sembunyikan. Wajahnya tetap berusaha tersenyum di depan Andre.
***
Bersambung...
blmagi yg godain, ngerasa g mau cape. mau enaknya aja. bege. pea
emang ga terngiang ngiang desahan dan teriak. mereka pas lagi bercinta
OMG