NovelToon NovelToon
Menikahi Adik Sang Mafia

Menikahi Adik Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ericka Kano

Ivy Cecilia, seorang perawat yang bertugas di salah satu rumah sakit harus rela kehilangan sang suami dalam kecelakaan tunggal saat pulang dari rumah sakit. Pesan terakhir suaminya adalah jasadnya harus dikebumikan di tanah kelahirannya, Tondo, di negara Filipina. Demi rasa cintanya, Ivy pun menyanggupi. Dengan membawa dua anak mereka yang masih kecil, Ivy mengurus keberangkatannya membawa jenazah suaminya ke Filipina. Karena belum pernah bertemu sebelumnya, Ivi berniat tindak lama di sana. Selesai misa pemakaman Ivi akan kembali ke Indonesia.

Namun, yang menanti Ivy di sana bukanlah sesuatu yang mudah. Bukanlah pertemuan dengan keluarga mertua yang seperti biasa. Kegelapan, darah, amarah, dan jebakan paling menyiksa sepanjang hidupnya sudah menanti Ivy di Tondo, Filipina.

Apakah Ivy berhasil melalui itu semua dan kembali ke Indonesia?

ataukah Ivy terjebak di sana seumur hidupnya?

Ayo, temani Ivy berpetualang di negeri seberang, Filipina, melaksanakan pesan terakhir mendiang suami.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ericka Kano, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 : Welcome to Tondo

"Selamat datang di Tondo," ucap Nyonya Christina begitu semua sudah duduk di meja makan berukuran besar itu. Nyonya Christina duduk di kepala meja sepertinya dia adalah kunci rumah ini. Seisi rumah akan bergerak dengan perintahnya. Sementara Ivy duduk di samping kanannya dan Lukas samping kirinya. Aiden duduk di samping Ivy. Sedangkan di samping Lukas ada seorang wanita muda yang wajahnya mirip Lukas dan Rafael.

"Terima kasih Ibu," ujar Ivy.

"Tidak usah sungkan. Kami di sini menerima kalian berdua dengan bahagia. Walaupun kebahagiaan ini sudah berkurang. Rafael sudah tidak bersama kami lagi," suara Nyonya Christina bergetar.

Ivy menundukan kepala. Kesedihan itu juga sangat dirasakannya dan Aiden tentunya.

"Kita bahas Rafael dan pemakamannya sebentar saja. Oh ya, ini Sofia. Adik Rafael&Lukas. Dan Lukas tentunya kamu sudah lihat sejak di bandara, kan," Nyonya Christina menatap kedua anaknya.

Ivy tersenyum kepada Sofia dan Sofia membalas senyumannya. Begitu pun kepada Lukas, tapi senyuman Ivy tidak dibalas Lukas. Ivy segera memalingkan wajahnya kepada Nyonya Christina tidak memedulikan Lukas yang tidak membalas senyumannya.

Mereka makan dengan sangat kaku. Tidak ada satu patah kata pun yang keluar. Aiden pun sepertinya memahami situasi asing ini maka dia hanya berbisik jika ingin sesuatu kepada Ivy.

Pelayan begitu cekatan membersihkan meja ketika mereka selesai makan.

"Aiden, Grandma punya ice cream enak di dapur. Jika Aiden mau, Aiden bisa ikut Maya ya," ujar Nyonya Christina sambil mengelap mulutnya dengan serbet makan.

"Mau Glandma," jawab Aiden

Maya segera mendekatinya dan menuntunnya menuju dapur.

"Ivy atau bagaimana aku harus memanggilmu?,"

"Iya, Ivy saja, Ibu,"

"Ivy, besok pemakaman Rafael harus segera dilakukan. Takutnya semakin lama akan merusak jasadnya. Tidak ada lagi yang harus kita tunggu. Rafael tidak memiliki ayah lagi. Ayahnya meninggal saat Rafael masih kecil," Nyonya Christina berbicara dengan begitu formal

"Baik, Ibu. Saya mengikuti saja. Apabila ada yang harus saya lakukan untuk pemakaman ini katakan saja akan saya lakukan,"

"Tidak ada lagi. Semua sudah disiapkan oleh Lukas dan Damon. Kita tinggal menghadiri saja,"

"Tapi Ibu, saya dari tadi tidak melihat mobil yang membawa peti ikut ke sini,"

"Ya. Anakku akan dikebumikan di balai duka. Kebetulan itu milik keluarga kami,"

"Baik, Ibu,"

"Saya sudah mengirim orang ke Indonesia untuk menyelidiki penyebab kematian Rafael,"

"Tapi Ibu, kecelakaan Rafael itu murni kecelakaan. Tidak ada unsur disengaja. Polisi sudah memastikan itu,"

Nyonya Christina seketika menatap Ivy dengan tajam.

"Murni kecelakaan? Heh, terlalu naif. Saya ibunya. Sekalipun kami sudah lama tidak bertemu tapi saya tahu apa yang terjadi. Saya punya firasat seorang ibu bahwa kecelakaan itu disengaja bukan murni kecelakaan,"

Melihat tatapan Nyonya Christina yang begitu tajam, Ivy tidak berani lagi membantah.

"Oh ya, Ivy, besok jangan coba-coba jauh dari kami. Kamu dan Aiden harus tetap berada di dalam pengawasan Damon dan para penjaga,"

"Besok ada apa, Ibu?,"

"Kita tidak tahu ada marabahaya apa di sana apalagi besok pasti akan sangat banyak orang,"

Dug. Dada Ivy berdegup lagi. Ada yang tidak beres dengan keluarga ini. Ada yang salah dengan tempat ini. Aku dan Aiden harus cepat-cepat pergi dari sini setelah pemakaman, batin Ivy.

"Kak Ivy, kakak tenang saja. Besok kita semua akan baik-baik saja. Nanti kakak dekat-dekat Sofia saja supaya ada teman bicara," Sofia akhirnya bersuara. Suaranya lembut dan ceria.

Lukas menatap Sofia.

"Tenang kak Luk, Sofia akan menjaga kak Ivy dan juga Aiden," ujar Sofia sambil meniru gaya otot apa olahragawan

Lukas tersenyum getir sambil menggelengkan kepala.

"Pokoknya saya tidak mau terjadi apa-apa padamu besok Ivy. Apalagi pada Aiden. Jadi jangan jauh-jauh,"

Ivy hanya bisa mengangguk dan mengiyakan. Aura Alfa female ibu mertuanya begitu kuat. Perkataannya adalah perintah. Tidak bisa diganggu gugat.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!