seorang wanita yang bernama Serena,harus menjalani hidupnya di panti asuhan,dia di temukan sewaktu bayi di depan panti.
dan selama bertahun-tahun dia menunggu kedatangan orang tuanya untuk menjemput nya,tapi harapan' nya justru sirna bahkan dia di hina dan di usir dari panti tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marwiyah Ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kebenaran
Setelah serena sampai di rumah nya dia duduk termenung mengingat pemuda yang dipukuli tadi.
" entah kenapa aku merasa sakit hati melihat keadaan nya," gumamnya dengan wajah datarnya, tiba-tiba dia mendengar suara sistemnya.
( selamat anda mendapatkan perusahaan wiguna,perusahan besar no. 8 )
( selamat anda mendapatkan ilmu meringankan tubuh )
mata serena membulat mendengar itu dia tersenyum senang dan merasa bahagia..
" apaaaa ?? sistem apa aku tidak salah dengar ? perusahaan?? ini sangat luar biasa,, hihikkkssss aku..aku mendapatkan perusahaan dan sekarang aku sudah memiliki perusahaan sendiri " tangisnya dengan tersenyum..
( benar nona,setiap anda menyelesaikan misi anda, sistem akan memberikan hadiah yang luar biasa )
serena mengangguk tiba-tiba dia teringat sesuatu, senyuman nya berubah menjadi dingin.
" sistem apakah kamu tau siapa keluarga ku? apakah mereka memang sengaja membuang ku ? " tanyanya dengan suara bergetar,jika memang dia sengaja di buang keluarga nya, dia akan menemui mereka dan bertanya apa kesalahan yang dia perbuat sehingga mereka tidak menginginkan nya.
( nona maafkan saya karna saya belum bisa menjawab pertanyaan anda, karna kekuatan anda masih berada di bawah jika kekuatan anda sudah meningkat saya akan memberikan informasi yang jelas dan juga cepat tanpa nona bersusah payah mencari tau nya,, sebaiknya nona mencari tau sendiri tentang keluarga anda, )
rumah itu menjadi sunyi serena terdiam sejenak dengan wajah kecewa dia masuk kedalam kamar nya dan tidur dengan nyenyak.
*******
di kediaman keluarga wijaya terlihat Jessika sedang duduk bersama dengan ibunya mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing, Ambar yang sedang membaca majalah mengingat sesuatu dia menatap wajah putrinya dengan serius.
" sayang kamu bilang anak sialan itu tidak akan selamat ? tapi kenapa kita belum juga mendengar kabar kematian nya ? " mendengar pertanyaan ibunya , Jessika menghentikan kegiatan nya dia menatap ibunya dengan terdiam.
" benar juga apa yang ibu bilang, aneh kenapa sampai sekarang aku belum mendapatkan kabar dari rumah sakit itu ? " gumamnya dan menatap ibunya lagi dengan serius.
" aku juga tidak tau ma sepertinya pihak rumah sakit itu mungkin lupa menghubungi ku," ucapnya dengan heran padahal dia sudah membayar pihak rumah sakit jika serena masih ada harapan hidup dia sudah memerintahkan mereka agar membuat hidup serena tidak lama.
" Yasudah sayang cepat kamu hubungi pihak rumah sakit,agar kita tau keadaan anak sialan itu sekarang " perintah Ambar dengan dingin.
Jessika mengangguk dan menelpon pihak rumah sakit,setelah panggilan ke 3 kalinya pihak rumah sakit mengangkat telpon Jessika.
" halo ada yang bisa kami bantu ?? " suara di sebrang sana terdengar ramah.
" aku Jessika wijaya!! apakah kamu melupakan perintahku ? apa uang yang aku berikan tidak cukup untuk mu ?? " ucap Jessika dengan geram.
" nona wijaya ? ya ampun maafkan saya nona,saya hampir melupakan itu karna saya banyak tugas beberapa hari ini,soal perempuan itu dia sudah pergi dari rumah sakit 4 hari yang lalu, dan keadaan nya baik-baik saja maafkan saya nona karna tidak menjalankan tugas saya dengan baik " ucap wanita yang di sebrang sana dengan takut-takut.
" kurang ajar !! kenapa kamu tidak memberitahuku dari kmaren ?? kamu memang tidak berguna !! " teriak Jessika dengan marah dan mematikan telpon nya dengan nafas memburu.
ambar melihat putrinya dengan penasaran apalagi mendengar suara teriakannya pasti sesuatu yang tidak baik bagi mereka telah terjadi.
" ada apa sayang ? apa dia sudah mat1 ? atau mereka telah menguburnya lebih dulu tanpa sepengetahuan kita ? " tanya Akbar dengan tersenyum senang, walaupun dia merasa ragu dengan ucapannya.
Jessika menatap ibunya dengan menggeleng datar.
" tidak bu justru serena wanita jalang itu telah keluar dari rumah sakit dengan kondisi sehat,,dan dia meninggalkan rumah sakit itu sudah dari kemaren dan juga wanita itu sangat tidak berguna aku sudah membayar nya mahal tapi dia malah melupakan nya"ucapanya dengan dingin.
senyuman ambar menghilang digantikan dengan wajah geram.
" sialan kenapa dia selalu beruntung? tapi tidak apa-apa sayang dengan keadaan nya yang seperti itu tidak akan ada orang yang mau menerimanya dan mama yakin dia pasti sedang mengemis di jalanan " ucap Akbar dengan tersenyum menyeringai..
Jessika yang berwajah dingin berubah menjadi tersenyum manis mendengar ucapan ibunya.
" mama benar dan jika aku melihat nya lagi aku akan men4braknya dengan kecepatan tinggi agar dia tidak bisa hidup lagi, dan kali ini aku membiarkan nya hidup dulu dengan bebas !! " desis Jessika,mereka berdua tertawa bahagia tanpa sepengetahuan mereka yoga yang mendengar ucapan istri dan putrinya mematung dia yang ingin mengambil berkas yang tertinggal tidak sengaja mendengar pembicaraan keduanya.
air matanya menetes dia mengingat serena yang selalu tersenyum manis padanya.
" putriku hikksss maafkan ayah nak karna tidak tau penderitaan mu selama ini,,aku memang ayah yang buruk,,, hikkssss dan Jessika ? ayah sangat kecewa padamu, ayah tidak menyangka kamu akan melakukan hal sekejam itu pada saudara angkatmu,,kamu sangat kejam nak,,," isaknya di balik dinding setelah itu dia pergi meninggalkan rumahnya dengan perasaan kecewa.
********
didalam kamar yang terlihat kecil, jendela yang terbuka membuat angin masuk kedalam, sedangkan wanita yang sedang tertidur diatas ranjang merasakan angin yang berhembus mengenai wajahnya.
wanita itu membuka mata terlihat rambutnya yang berterbangan dan memperlihatkan wajah nya yang buruk rupa.
" ternyata sudah malam aku tidak sadar jika aku tertidur begitu lama " gumamnya dia turun dari ranjang dan berjalan ke kamar mandinya.
setelah itu dia keluar dengan wajah tersenyum tipis.
" aku sangat menikmati hidup ku yang seperti ini,nyaman dan tenang tidak seperti di kehidupan ku dulu yang selalu di hina orang lain " gumamnya dia berjalan ke meja makan yang lumayan bagus setelah itu dia makan dengan tenang.
( nona sebaiknya anda membeli handphone karna perusahaan wiguna sedang mencoba menghubungi anda )
serena yang baru menyelesaikan makannya menepuk jidatnya karna melupakan itu.
" haaaaaa serena kenapa kamu bisa melupakan hal sepenting itu " gumamnya.
" baiklah sistem sepertinya aku akan keluar sekalian jalan-jalan mencari udara segar " Ucapnya setelah itu dia berjalan kekamar mengambil selendang nya.
dia berdiri di hadapan cermin dan menatap wajahnya yang buruk rupa.
" aku harus bersabar tinggal menunggu waktu baru aku akan keluar dari persembunyian ku,,tunggu lah kedatangan ku kalian semua pasti akan terkejut" ucapnya dengan dingin.
setelah menutupi wajahnya dia berjalan keluar dari rumahnya dan melirik tajam di sekeliling nya.
********
dirumah yang terlihat sederhana disana seorang pemuda sedang melipat pakaian dengan wajah kelelahan dia melihat keluarganya yang sedang sibuk bermain ponsel.
" aku mengira mereka akan merasa bahagia jika mengetahui tanganku yang sudah pulih tapi mereka malah tetap memperlalukan ku seperti ini,," gumamnya dalam hati.
seorang wanita paru baya yang sedang minum kopi melihat anaknya yang sedang menatap mereka dengan wajah kesedihan.
" ada apa ? kenapa kamu menatap kami seperti itu ? apakah kamu ingin mengeluh karna ibu menyuruhmu melipat baju-baju itu ?? " tanya wanita paruh baya yang bernama sumi dengan mata melotot.
seorang wanita dan pemuda yang sedang bermain handphone sontak melihat kerah pemuda yang sedang duduk dibawah.
" mungkin dia sudah mulai bosan dan ingin melawan perintah ibu,, " ucap wanita yang bernama putri dengan sinis.
pemuda yang sedang melipat pakaian itu menggeleng dia menatap ibunya dengan lembut.
" tidak ibu aku hanya melihat kalian yang sibuk bermain handphone,,mmm ibu apakah aku juga boleh memiliki handphone? " ucapnya dengan penuh harap.
mata sumi melotot dia berdiri dan berkacak pinggang menatap anaknya dengan garang.
" apa ?? kamu ingin memilki handphone?? lalu kenapa kamu malah memintanya padaku ?? kalau kamu memang ingiin handphone makanya kerja suapaya kamu bisa sekalian membantu perekonomian keluarga kita," ucap sumi dengan tajam.
pemuda yang sedang duduk di kursi tersenyum remeh melihat pemuda itu.
" darren aku sangat terkejut saat kamu meminta dibelikan handphone oleh ibu,apakah kamu tidak punya otak saat mengatakan itu ? kita makan aja susah kamu malah ingin dibelikan handphone" ucap pemuda yang bernama reza yang berusia 23 tahun dia adalah anak sumi yang paling tua.
pemuda yang tenyata itu darren hanya terdiam menunduk dia merasa sakit hati melihat ibunya yang setiap hari pilih kasih.
" kenapa ibu dari dulu tidak pernah memperhatikan ku ? kenapa hanya kedua saudara ku yang dia sayangi ? sementara aku ? ibu selalu mengucapkan kata-kata yang menyakitkan" gumamnya terlihat matanya berkaca-kaca.
sumi yang merasa haus melihat kopinya yang tinggal sedikit lagi,dia duduk dan menatap darren dengan sinis.
" cepat ambilkan aku minum, !! setelah itu baru lanjutkan pekerjaan mu jangan jadi anak yang pemalas" ucap sumi dengan tajam.
darren hanya mengangguk dan berdiri dengan tegak lalu berjalan kedapur meninggalkan mereka disana.
melihat kepergian darren, putri menatap ibunya dengan serius.
" ibu kenapa aku merasa ibu sangat membencinya? sudah lama aku memperhatikan sikap ibu padanya apakah ibu menyembunyikan sesuatu dari kami ? " tanya putri dengan serius.
reza juga mengangguk dia duduk dengan tegak karna mendengar pertanyaan adiknya yang juga sudah lama ingin dia tanyakan.
sumi terdiam dan melihat kedua anaknya yang sedang menatapnya dengan serius,dengan wajah sedih dia berkata sembari mengingat kejadian di masa lalu nya.
" sebenarnya dia bukan saudara kandung kalian, ayah kalian menemukannya di dekat sungai saat kalian masih berumur 4 tahun sedangkan dia baru berumur 3 bulan,karna ayah kalian sangat menyukai anak kecil dia membawa anak itu kerumah kita dan merawat nya dengan penuh kasih sayang, tapi disaat anak itu berumur 4 tahun ayah kalian malah pergi meninggalkan ibu selamanya, sejak saat itu ibu sangat membenci nya karna ibu merasa ayah kalian bekerja keras agar bisa memenuhi kebutuhan nya,,ibu memang ingin merahasiakan ini selamanya pada kalian karna ayah kalian pernah berkata jangan pernah ungkapkan identitas darren pada kalian berdua,tapi melihat kalian sudah tumbuh dewasa jadi ibu tidak bisa menyembunyikan lagi apalagi kalian juga sudah mulai curiga " ucap sumi dengan sedih mengingat suaminya yang dulu sangat baik dan perhatian padanya.
duarrrrrrrrr
darren yang baru saja datang membawa minuman untuk ibunya terkejut mendengar kenyataan yang dia dengar,dengan tubuh bergetar dia kembali kedapur dan meletakkan minuman itu dengan tatapan kosong.
" jadi...jadi selama ini ternyata dugaan ku benar ? aku..aku bukan putra kandung ibu ?? hikksss ternyata aku memang bukan bagian dari keluarga mereka,, kenyataan apa ini ?? kenapa aku merasa hancur mendengar ucapan ibu ? " isaknya di dapur sembari memeluk dirinya sendiri.
dia mengingat ucapan ibunya yang selalu membuatnya merasa sakit hati, apalagi saudaranya yang bersikap dingin dan acuh padanya, tiba-tiba tangisannya berhenti buru-buru dia menghapus airmatanya.
" jika memang aku bukan putra kandung ibu lalu siapa dan dimana orang tuaku ? apa mereka juga tidak menyayangi ku ? apa mereka membuang ku karna tidak menginginkan ku ?? hikkkkssss kenapa hidupku seperti ini lalu untuk apa aku di lahirkan jika orang tua ku saja tidak menginginkan kehadiran ku " ucapnya dengan pilu dia sesenggukan didapur dengan mencengkram erat meja makan.
setelah lelah menangis dia masuk kedalam kamarnya karna sudah tidak sanggup lagi mendengar kenyataan itu.
diruang tamu mendengar ucapan ibu mereka reza dan putri terkejut' mereka saling memandang dan menatap sang ibu yang terlihat sedih.
" jadi..dia dia bukan saudara kami ?? ternyata apa yang aku lihat semua itu memang benar ibu membedakan kami dengannya karna dia bukan putra ibu " ucap putri dengan lirih.
" lalu kenapa ibu tidak mengusirnya saja ? jika dia terus di rumah kita,ibu sama saja menambah beban untuk ibu karna ibu juga harus memberikannya makan dan juga menyekolahkan nya,,ckckck ibu coba fikirkan ucapanku selama dia bersama dengan kita hidupnya sudah cukup baik bahkan dia saja tidak berkerja karna tangannya yang cacat, lebih baik ibu usir saja dia,, toh ayah juga sudah gak ada " ucap reza dengan serius,dia merasa malu darren menjadi anggota keluarga mereka ,karna selama dareen cacat teman-teman nya sering kali mengejeknya karna memilki saudara yang cacat seperti darren.
putri yang mendengar ucapan kakaknya tentu saja tertegun dia menutup mulut dan melihat ibunya yang terdiam.
" apa sebenci itu kakak padanya ? padahal darren tidak pernah membuat masalah untuk nya " gumam putri dalam hati.
sumi terdiam setelah memikiran apa yang diucapkan putranya dia mengangguk dengan serius.
" apa yang kamu katakan itu benar,,sudah cukup aku merawatnya selama ini, dan aku juga sudah membesarkan dia dengan baik, lagian dia sudah sembuh dan jadi anak normal juga, jika pun aku mengusirnya dia sudah bisa bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri" ucapnya dengan tangan mengepal dia sudah lama muak dengan darren yang selalu saja menyusahkan.
reza tersenyum bahagia dia menatap adiknya dengan menyeringai licik,
" setelah kamu pergi uang beasiswa mu akan menjadi milikku!!! aku tidak akan membiarkan mu kali ini " ucapnya dengan dingin.
ternyata dalam beberapa hari ini uang beasiswa darren yang dari sekolah akan cair dan setiap tahun darren akan menerimanya dan menyimpan nya untuk kebutuhan sehari-hari terkadang dia juga akan membeli keperluan rumah, seperti beras dan gula untuk kopi ibunya.