NovelToon NovelToon
Pemuja Siluman Ular

Pemuja Siluman Ular

Status: tamat
Genre:Misteri / Horor / Tumbal / Matabatin / Hantu / Iblis / Tamat
Popularitas:756.6k
Nilai: 5
Nama Author: novita jungkook

Hidup melarat dengan kebutuhan rumah tangga yang serba mahal serta kebutuhan anak juga sangat lah besar, mau bagai mana pun Hani mengatur uang maka tetap saja tidak akan cukup bila satu Minggu hanya tiga ratus ribuan saja.

Namun tak lama hidup nya berubah menjadi lebih baik, rumah pondok juga berganti dengan rumah megah yang luar biasa bagus nya.

apa yang sudah Hani lakukan?

Mungkin Hani melakukan pesugihan agar dia bisa kaya raya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10. Permintaan Hani

"Kami semua turut berduka cita atas meninggal nya Ari ya, Im." Pak RT menyalami Imran yang masih terduduk diam.

"Yang sabar, mungkin saja Allah lebih sayang pada nya sehingga dia di ambil sekarang." Ilham juga bicara bijak.

"Aku berterima kasih pada Bapak karena sudah membayarkan biaya yang dari puskesmas." Imran merasa sangat hutang budi.

"Tidak apa-apa, hanya itu yang bisa ku bantu untuk meringankan beban mu, Imran!" ucapan RT dengan penuh ketulusan.

"Jadi gimana apakah akan membuat acara untuk malam tahlilan, Ran?" Ilham bertanya hati-hati.

"Sepertinya tidaklah, Ham. aku tidak punya uang untuk membuat acara itu!" jawab Imran dengan suara lemas.

Pak RT dan para warga pun paham bahwa mereka juga tidak bisa memaksakan agar Imran membuat acara tahlilan untuk kematian Ari, lagi pula baca doa bisa dilakukan sendiri di rumah tanpa harus membuat repot tuan rumah. bahkan di dalam Islam pun tidak diwajibkan apabila itu memberatkan bagi yang ditinggal meninggal oleh kerabat atau pun anak.

Hanya saja kadang-kadang memang sudah menjadi adat bagi warga sekitar untuk membacakan tahlilan dan menyiapkan makanan untuk yang membaca tahlil, kalau yang tidak mampu seperti Imran mau bagaimana lagi karena memang sudah tidak punya uang sehingga tidak mungkin juga mau berhutang. toh yang penting mereka tetap membaca doa bagi yang meninggal seperti Ari anak mereka, berharap suatu saat nanti ada rezeki yang berlebih hingga bisa membuat acara.

"Ya sudah kalau begitu kami pulang dulu ya, Ran." pamit Pak RT.

"Semoga almarhum diterima di sisi Tuhan, Mas jangan sedih-sedih lagi ya biarkan Ari tenang di alam sana." doa Ilham dengan wajah yang tulus.

"Terima kasih kalian sudah mau membantuku dan memberikan doa untuk anakku." Imran terharu juga dengan kebaikan tetangga serta Pak RT di kampung nya.

"Pak, bila nanti saya ada rezeki maka saya akan berusaha mengganti uang bapak yang membayarkan biaya di Puskesmas tempat Ari dirawat tadi." Imran merasa tidak enak apabila tidak mengganti uang pak RT.

"Tidak apa-apa! Tidak usah kau pikirkan hal itu, Ran." Pak RT memang sudah ikhlas dan tidak meminta untuk diganti.

"Terima kasih ya Pak RT sudah membantu cucu saya dengan pengobatan yang gratis." Mak Tini juga ikut bicara karena dia sejak tadi hanya diam saja.

"Iya, Mak! Alhamdulillah saya ada rezeki sehingga bisa membantu Imran." Pak RT tersenyum kecil dan segera pergi dari sana.

"Aku pulang juga ya Mas Imran." pamit Ilham karena hari memang sudah menjelang malam.

"Iya, hati-hati di jalan terima kasih atas bantuanmu, Ham!" sahut Imran pelan.

Tinggal rumah sudah sepi karena semua warga telah pulang setelah melayat kematian Ari, hanya ada Mak Tini dan Imran serta Indri yang masih menangisi kematian sang adik, rasanya Indri sangat tidak menyangka bila Ari sekarang telah tiada lagi di rumah ini. tapi meskipun begitu dia tetap berusaha ikhlas karena dengan begini Ari tidak merasakan sakit lagi, mungkin saja Allah memang lebih sayang padanya sehingga mencabut rasa sakit di tubuh Ari.

Hani juga telah kembali, namun langsung di sambut dengan tatapan sinis nya Mak Tini. entah kenapa orang tua ini tidak pernah bersyukur atas kebaikan menantu yang mau mengurus diri nya, Ambar yang tidak pernah berbuat kebaikan tapi selalu di puji oleh orang tua ini di depan Hani sendiri, menjadi Hani tentu posisi nya sangat lah rumit karena harus menjaga perasaan orang tua.

Bila Hani tidak setuju dengan perkataan mertua nya maka nanti Imran akan sakit hati pula, tapi sekarang Hani tidak lagi diam karena dia merasa dia lah yang sudah mencari uang. Imran tidak pernah becus menjadi seorang suami karena dia tidak bisa berpikir cepat untuk mencari uang dengan benar, hanya fokus di satu pekerjaan saja dan setelah pekerjaan habis maka akan menganggur tanpa mencari pekerjaan lain.

"Indri, Ibu ingin bicara padamu." Hani menatap anak gadis nya.

"Ada apa, Bu?" Indri pun duduk di hadapan Ibu nya untuk mendengarkan apa yang akan Hani katakan.

"Mungkin sekarang waktu yang kurang tepat, kamu sudah Ibu pikirkan dengan matang agar kau menerima saja tawaran dari Tono." Hani menata putri nya dengan tatapan sendu.

"Kau gila ya, Hani?!" Mak Tini langsung menyambar setelah mendengar apa yang Hani katakan.

"Ya, aku memang sudah gila! lalu kau mau apa bila aku telah gila?" Hani menatap mertua nya dengan tatapan nyalang penuh akan dengan kebencian.

"Hani, kenapa kau sangat tidak sopan pada Ibu?!" Imran langsung membentak istri nya.

"Mau sopan atau tidak itu bukan urusanmu! sampai kapan kau mau akan terus begini? kau sama sekali tidak pernah membela aku saat Ibu mu mengatai diriku." Hani menantang suami nya.

Indri yang menjadi bingung karena dia menjadi serba salah, tiba-tiba saja di suruh menerima lamaran Tono. memang Tono adalah pemuda yang baik dan juga pekerja keras, tapi awal nya Hani menolak dan mengatakan kalau ini lebih baik bekerja saja dulu, namun sekarang mendadak semuanya berubah karena Hani ingin Indri menikah saja dengan Tono, entah apa yang sebenar nya sudah terjadi Indri pun bertanya-tanya.

"Bukankah kita sudah menolak lamaran dia, Bu?" Indri bertanya pelan.

"Bila memang kamu setuju maka ibu yang akan bicara pada keluarga Tono." Hani tetap berbicara lembut apabila dengan Indri.

"Aku tidak setuju apabila Indri menikah hanya karena paksaanmu saja, Han!" Imran menentang pernyataan itu.

"Laki-laki yang tidak bisa mencari uang sebaik nya diam saja, memang nya kau masih merasa mampu untuk memberi makan anak mu?!" Ani bertanya sinis pada suami nya.

Imran tersentak karena tidak menyangka bahwa Ani akan berbicara seperti itu, semua bermula di malam ketika pertama kali Hani berani menampar dirinya hanya karena dia telah lelah setelah memikirkan apa yang akan ia makan. selama ini pun Hani telah sabar menghadapi Imran, namun bukannya berjuang untuk keluarga malah Imran semakin merasa nyaman saja untuk berdiam diri.

"Indri, terus terang ku katakan bahwa Ibu memang sudah tidak sanggup memberimu makan lagi, Nak." Hani menatap dengan pandangan sedih.

"Ibu!" Indri rasa ingin menangis saat ini juga.

"Maafkan kami karena telah melahirkanmu hingga membuat dirimu hanya sengsara seperti ini, andai saja kau lahir dari rahim wanita kaya maka hidup mu akan menjadi sangat nyaman." Hani berkata dengan derai air mata yang sangat deras.

Tidak bisa Indri menjawab karena ia telah tenggelam dalam duka yang cukup dalam, selama ini pun dia telah berusaha untuk mencari pekerjaan agar bisa membantu keluarga, namun apa daya karena memang belum diterima di tempat mana pun sehingga dia hanya menjadi pengangguran.

1
Mawar Merah
Luar biasa
niex
Ya Allah....mmg Nolan Kampret🤭
Anna Adjah
mf saiyara ini siapa thor?
rahmah
kalau jadi Hani ya mau gak mau ikut pesugihan itu punya suami jarang kerja gak ada usaha lain punya mertua juga seperti itu menghina terus apalagi tetangga julid nya minta ampun mau pergi ke desa lain atau ke kota juga gak ada uang tapi bagaimana nasibnya Mak Tini ya sekarang kan Fathan sendirian kok gak diajak tinggal bersama..🤔
Dewi
Hadeh si nur ini emng kepo+julid skli ya
Dewi
Ku kira tono jdi tumbl pas msih perjaka soal ny nolan prsaan bipng nya mau yg prjaka
Dewi
Nolan ini ya da aja mnta tumbl jg kan sudh brstubuh ksian jg nnti tumbl nya bnern suami indri gk sih ini yg gk tau apa2
Dewi
Blm da tumbl hanya sudh di ksih iming2 sm nolan si hani
estycatwoman
Amazing 👍💯🥰
Melas Nggrhemheth
apa yg dilakukan arya selama 3 thn lbih , blum jg berhasil mengungkap
Sriana Junaidi
mantap dan super
Saha Weh
oh udah ya 🤭gk kerasa udah pinis aja nah aku suka karya kk ini gak bayak,, dan gk putus di jln 🤭 makasih sehat slalu biar bisa nemenin aku 🙏
Ira Resdiana
haiiizzz ngilu bgt ngebayanginnya sampe deg²an rasanya... /Toasted/
Fitri Yama
ustadz Zayn jg dl yg ngerawat Kiara kecilkan,,waktu Fatma meninggal dunia
Fitri Yama
ustadz Zayn jg dl yg ngerawat Kiara kecilkan,,waktu Fatma meninggal dunia
Saha Weh
sayanggg🤭kk mau tanya emang zahra kenapa ya dan di buku mana yelip ya soalnya jd penasaran 🤭🤭🙏
Saha Weh: ok makasih nanti kesana sekarang mau yeleseyin ini dulu makasih infonya 🙏
total 2 replies
Saha Weh
ternyata di dunia gaib juga gk boleh perang sodara ya tp di dunia yata bayak sodara yang kurang rapi 🤔🤔makasih ya kk 🙏
Dewi
emng kurg ajr skli c nur sm leni ini.. prlu ksih pljrn sm mb pur ini
Ira Resdiana
tp Nae ngeri juga ya... setiap pake rahim dia, bisa lgs cespleng jd sesuai harapan bapak²nya
Neng Dwi ratih
untung itu si ambar ketemunya sama arya coba sm purnama pasti dah di banting
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!