NovelToon NovelToon
Ibu Sambung Kekasihku

Ibu Sambung Kekasihku

Status: tamat
Genre:Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:496
Nilai: 5
Nama Author: Sansus

Ini salah, ini sudah melewati batas perkerjaan ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sansus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bersembunyi

Javar Pov

Sudah dua hari ini aku berusaha menghubungi Amira namun hasilnya nihil, ponselnya tidak aktif atau mungkin dia memang mengganti kartu nya. Saat hendak berangkat dan pulang dari kantor aku pasti mampir ke kosan nya tapi yang ada hanyalah teman-temannya, temannya bilang kalau Amira telah pindah.

Orang suruhan ku yang aku suruh kemarin pun belum memberi kabar apapun tentang Amira, aku cukup khawatir dengannya dan tentu saja khawatir terhadap anak ku yang sedang dikandungnya itu.

"Kemana sih dia?" Monolog ku sendiri sambil memainkan pulpen yang ada di tangan ku, aku sedang tidak fokus untuk berkerja.

Apakah aku harus bertanya pada Geovan anakku? Oh tidak, itu adalah hal yang benar-benar aneh nantinya. Diraihnya ponsel ku yang tergeletak dan aku langsung membuka aplikasi Instagram bermaksud untuk mencari akun milik Amira, namun yang aku dapati akun nya sudah tidak aktif beberapa hari yang lalu.

Tring.. tringg..

Ada panggilan masuk ke ponsel ku, ternyata itu adalah panggilan dari orang suruhan ku yang kemarin aku suruh mencari dimana Amira berada. Langsung saja aku angkat, berharap dia memberikan kabar baik tentang Amira.

"Halo bos?"

"Halo, bagaimana? Kau sudah dapat info tentang orang yang aku suruh kau cari kemarin?" Tanpa basa basi aku langsung menanyakan hal aku tunggu-tunggu.

"Menurut informasi yang saya dapat dari pihak kampus bahwa dia berhenti kuliah dan pihak kampus pun tidak tahu alasan pasti tentang nya."

"Lantas dimana dia berada sekarang?"

"Untuk hal itu saya masih mencari informasi lebih lanjut."

"Sialan!" Aku mendesis, panggilan pun langsung aku matikan sepihak.

Diletakkannya ponsel ku ke atas meja dengan kasar dan aku mengacak-acak rambut karena kesal. Kemana perginya dia? Sampai-sampai harus berhenti kuliah seperti itu.

Lebih baik aku keluar mencari angin dan siapa tahu nanti aku tidak sengaja bertemu Amira, maka akan aku seret dia ke apartemen ku.

______________________________________

Amira Pov

Tanpa adanya perencanaan apapun, sore ini aku sudah ada di taman dekat kosan ku untuk mencari angin karena sedari pagi tadi aku hanya berdiam diri di kamar kosan. Saat sedang duduk di kursi taman aku melihat sebuah kafe yang pengunjung nya sangat ramai, hal itu pun menarik perhatian ku untuk ke kafe itu juga.

Kafe dengan nuansa American modern ini benar-benar menakjubkan, pantas saja banyak anak muda yang datang kesini karena disini terdapat beberapa spot foto yang unik. Aku pun duduk di kursi yang tersisa dan memanggil pegawai untuk memesan minuman dan juga minuman, itung-itung sekalian aku makan malam.

Tidak lama kemudian pesanan ku datang dan aku langsung saja menikmati pesanan ku tadi, rasanya benar-benar tidak mengecewakan tidak heran jika banyak pengunjung. Makanan ku tinggal sisa sedikit tetapi aku sudah tidak sanggup untuk menghabiskan nya, karena aku takut keburu malam maka langsung saja aku ke kasir untuk membayar makanan dan minuman milik ku.

Ketika aku membayar pesanan ku, fokus ku teralihkan pada papan iklan lowongan perkerjaan di kafe itu.

"Eum mba itu lowongan kerja nya masih bisa?"

"Oh itu, masih bisa mba sampai minggu depan."

"Oh gitu ya mba, saya boleh minta brosur iklan nya?"

"Sebentar ya."

"Iya, maaf ya mba ngerepotin."

Kasir itu pun menyerahkan sebuah brosur kepada ku dan langsung aku terima. Karena sudah selesai membayar pesanan ku dan aku sudah mendapatkan brosur yang aku inginkan tadi, aku pun langsung pergi dari situ tapi tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada kasir tersebut.

Saat aku berbalik berniat untuk berjalan dari kafe itu, seseorang yang sangat aku kenali dan yang sekarang ini sangat aku hindari berada di pintu masuk. Ya Tuhan kenapa bisa ada dia disini? Ya, dia Om Javar.

Untungnya dia tidak melihat keberadaan ku, aku pun langsung cepat-cepat menunduk dan berjalan pelan menuju ke arah pintu keluar, sebisa mungkin aku menyembunyikan wajah ku ini. Tapi nasib baik sepertinya tidak sedang memihak kepada ku, baru beberapa langkah kaki ku tersandung membuat ku terjatuh dan tentu saja menjadi pusat perhatian beberapa orang termasuk orang yang sangat aku hindari tadi.

"Aduh. Awshh.." Lutut ku terasa perih karena bertabrakan langsung dengan lantai.

Seakan melupakan tujuan ku yaitu bersembunyi dari seseorang, hal ini malah membuat orang yang sedari tadi aku hindari mengetahuinya. Dia menatap ku dan aku pun menatapnya sebentar sebelum akhirnya aku cepat-cepat bangkit dan berlari keluar dari kafe.

Persetan dengan rasa sakit di kaki ku, sebisa mungkin aku harus menghindar dari lelaki brengsek itu. Menyelinap diantara padatnya orang-orang di sore ini dengan sesekali tubuh ku menubruk orang tapi aku tidak peduli, yang ada di pikiran ku sekarang adalah pergi menjauh dari orang yang sekarang sedang mengejar ku.

Aku pun menyelinap di sebuah gang kecil dan bersembunyi di belakang sebuah gerobak bekas, berharap lelaki itu tidak menemukan keberadaan ku. Mata ku sedikit mengintip untuk memastikan jika orang tadi sudah pergi, dirasa sudah cukup aman aku pun keluar dari tempat persembunyian ku.

Aku menghela nafas panjang, rasanya sangat melelahkan dan aku sedikit mual sekarang, mungkin karena aku yang tadi baru saja selesai makan langsung berlari dan perut bagian bawah ku rasanya keram. Aku pun duduk di salah satu kursi bekas yang ada di gang itu sambil berusaha menenangkan diri dan menetralisir rasa keram di perut ku.

"Maafin mamah ya? Kamu jadi harus ikut-ikutan capek kayak gitu." Ucapku sambil mengelus perut ku yang masih rata itu.

Aku pun membuka handphone ku bermaksud untuk memesan taksi online pada sebuah aplikasi, karena jika harus berjalan untuk pulang ke kosan rasanya aku tidak akan sanggup. Sungguh hari yang melelahkan, sampai di kosan nanti aku akan langsung bersih-bersih dan istirahat.

Tidak butuh memakan waktu yang lama karena tempat ini pun masih di tengah kota yang ramai, taksi yang aku pesan sudah datang.

Aku pun langsung beranjak dari tempat duduk ku dan berjalan pelan ke arah taksi, taksi yang telah aku tumpangi ini pun langsung meninggalkan tempat tadi.

Sedangkan di tempat lain ada seorang lelaki yang kelelahan ditandai dengan banyaknya peluh di pelipis juga wajahnya. Wajahnya terlihat sedang menahan emosi dan juga kelebihan dengan dada yang naik turun.

"Sialan! Kemana perginya dia? Kenapa cepat sekali larinya, apakah dia tidak memikirkan jika dirinya sedang hamil? Arghh!!" Dengan kesal dia mengusap surainya kasar.

"Tapi tidak apa-apa, itu tandanya dia masih tinggal di sekitaran sini. Nanti akan aku suruh orang suruhan ku untuk memfokuskan pencarian di sekitar sini."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!