kisah cinta dua anak manusia yang tumbuh bersama sejak kecil, tapi karena suatu hal yang akhirnya membuat mereka berpisah.
kisah tentang seorang Elio pewaris tunggal keluarga konglomerat dengan seorang gadis bernama Aurora yang hidupnya penuh teka teki dan misterius.
bisakah elio membawa kembali gadis tercintanya untuk bisa selalu bersama dengannya?
ikuti kisah mereka, dan jangan lupa tinggalkan jejak untuk terus menyemangati author....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
"kau dimana Calista",
Helaan nafas dalam terdengar dari seseorang yang kini tengah duduk di kursi tepat didepan meja kerja ya g dipenuhi dengan banyak berkas berkas penting.
"semoga benar kamu sudah bersama dengan ibu kamu, dengan begitu kamu berada ditangan orang orang besar yang bisa melindungi kamu",
lagi, ucapan itu terdengar begitu lirih dengan mata menatap sebuah bingkai foto seorang gadis kecil bergelayut manja dengan senyum lebar menggandeng tangan seorang pria.
Tangannya mengelus bingkai foto tersebut dengan mata yang berkaca kaca, ada sebuah perasaan yang membuat dadanya terasa seperti terhimpit benda besar hingga membuat nafasnya sedikit sesak.
"maaf nak maaf, papa gagal menjaga kamu", air mata itu tumpah sudah,
" maaf Delon maafkan aku, karena aku sudah gagal menjaga amanah dari kamu, aku kira aku sudah menjaganya dengan baik tapi nyatanya aku salah besar, aku malah memasukkan anakmu kedalam neraka dalam rumahku sendiri",
Penyesalan, hanya itu yang kini menyelimuti hati seorang Aditama Wibisono, dia mengira selama ini dia sudah berkorban besar untuk menjaga amanah yang diberikan padanya, tapi nyatanya bahkan rasanya yang dia berikan bukanlah sebuah pengorbanan, namun sebuah siksaaan.
Flash back 18 tahun lalu....
"aku titip Shofia di, jaga dia",
"kenapa kamu titipkan dia padaku ndu, dia istrimu, kau yang harus menjaganya",
" Tidak di, hidupku sudah tidak akan lama lagi, meskipun aku bisa sembuh, tapi mereka tidak akan melepaskan aku begitu saja, aku Tidak mau Shofia juga jadi korban keserakahan mereka di, Shofia tidak tahu apa apa",
" Shofia sudah bersama ku ndu, dan dia sedang hamil anakmu, kau harus sembuh dan jaga istri dan anakmu sendiri",
" a...apa, Shofia hamil di, dia hamil anak ku?",
" iya, dia memang tidak bilang tapi aku menemukan tes kehamilan miliknya dikamar mandi, kau harus semangat untuk sembuh agar kau bisa bersama sama membesarkan anak kalian",
" aku bingung harus senang atau sebaliknya di",
" kenapa, apa kau tidak bahagia akan Libya anak?",
" bukan begitu di, kau tahu sendiri bagaimana mereka, kalau mereka tahu aku akan punya anak mereka pasti akan berusaha menyingkirkan anak ku juga di",
hening,,,,
dua lelaki itu sama sama berlerang dengan pikiran mereka masing masing, situasi yang mereka hadapi sangat sulit, kedua lelaki itu sama dibawah ancaman, bahkan salah satu dari lelaki itu kini terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit dengan banyak alat menempel di tubuhnya,
"Adi, maukah kau berjanji padaku?",
"janji apa ndu, tepati dulu janimu lada Shofia, dia sangat merindukanmu",
" aku ingin di,ingin sekali bertemu dan memeluknya, tapi keadaanku tidak mungkin untuk itu",
" kenapa kau tak mengizinkan ku untuk membawa Shofia kemari dan melihat langsung keadaanmu?",
" apa kau mau setelah ini Shofia dan anak ku yang akan me jadi korban sama sepertiku, mereka akan menghabisi anak ku kalau mereka tahu Shofia tengah hamil anak ku, bagi mereka anakku adalah ancaman untuk rencana mereka di, jadi aku mohon padamu, nanti kalau anak lahir dan aku tak sempat melihatnya,tolong akui dia jadi anakmu di, agar dia selamat",
" tidak pandu, aku tidak mau, dia anakmu",
"tolong aku dan keluarga kecilku di, aku mohon padamu, jaga anak ku dan Shofia dengan baik, aku titip mereka padamu",
Flash back off....
" aku bahkan dianggap jahat oleh mereka semua ndu, aku jadi pihak yang paling salah sekarang, Shofia pasti sangat membenciku, begitu juga dengan anakmu, Aurora",
"aku berjanji akan mengembalikan semua milik Aurora yang kau titipkan padaku, dia sudah besar, dia sudah bisa menerima haknya".
Aditama bertekad akan menemui Aurora dan Shofia, dia akan menjelaskan semuanya.
aurora sudah besar dan sudah waktunya Shofia mengetahui semua kebenarannya, tentang dirinya, tentang pandu suaminya, tentang keluarganya dan keluarga pandu, serta semua permasalahan yang selama ini dia pendam sendiri.
setidaknya sekarang aurora sudah besar dan dia berada dalam lingkungan yang melindunginya, jadi kalau orang orang itu mencari Aurora, akan ada orang besar dan penting yang menjaganya.
meskipun sekarang dia hanya sendirian tak ada yang mendukung, tapi dia yakin akan bisa melakukan semua sendiri.
di tempat lain ....
"bertahun tahun kita menjalankan perusahaan ini, bahkan sampai bisa membuat perusahaan memiliki banyak cabang dan sukses tapi tetap saja perusahaan ini tidak bisa menjadi milik kita", omel seorang perempuan dengan pakaian ketat dan dandanan menor yang dibeberapa bagian tubuhnya terdapat perhiasan emas yang begitu mencolok,
"sabar sayang, hanya tinggal menunggu waktu yang tepat saja", sahut lelaki matang dengan kacamata bertengger dihidungnya,
"sabar, sabar dan sabar hanya itu yang bisa kau katakan padaku, tapi sampai kapan kita harus bersabar dan hanya menunggu tanpa bertindak?", hardik si perempuan,
" kau tahu dia dilindungi keluarga yang memiliki kekuasaan dan kaya raya, pasti kita akan dalam masalah besar kalau salah bertindak", si lelaki masih terus berusaha menenangkan si perempuan,
"tapi aku sudah capek, aku ingin bisa menjadi pemilik resmi semua yang sudah kita jaga dan jalankan bersama ini", si perempuan masih tidak terima,
"secepatnya sayang secepatnya, semua akan jadi milik kita".
