Seorang wanita yang berusaha balas dendam atas apa yang terjadi pada kedua orangtuanya dimasa lalu dan mempertanyakan apakah keadilan dapat dicapai melalui balas dendam atau tidak?, Dengan kemunculan kemampuan yang tidak dimiliki orang lain, Dia mulai mengorek informasi, Namun balas dendam itu menyeret sebuah konflik percintaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amiee 19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi menuju Rumah yang Tertulis di Surat
Hari ini Agatya tidak ada jadwal apapun, karena dirinya masih menunggu hasil tes nya keluar. Setelah mendengar Percakapan bu Quinn dan pak Gendra kemaren, Agatya ingin pergi ke suatu tempat, yaitu pergi ke rumah yang tertulis oleh orang tua nya di surat.
" Jalan Langit, Nomor 13, tapi aku ngga tau tempat ini di mana???.." ucap Agatya
" selamat pagi Agaa, loh mau udah rapih aja, mau kemana??... Tanya Fara yang baru bangun dari tidur nya
" pagi faa... Emm aku mau pergi ke suatu tempat... " Jawab Agatya
" Dimana?? kamu pergi sendiri.. Emang nya kamu.." Tanya Fara
" Iya aku ngga tau sih , tapi kan ada kamu☺️☺️, mau ngga temenin akuu???.. Agatya merayu fara untuk meminta bantuan
" iyaa udah okey, tapi tunggu aku siap-siap dulu.. Jangan komplain kalau aku lamaa😂.." Jawab fara bercanda
" iya udah gih buruan....." Agatya
Akhirnya Agatya memutuskan untuk meminta bantuan dari fara. Fara juga bersedia menemani nya. Sebenarnya, Agatya belum ingin melibatkan fara dalam urusannya kali ini hanya saja Agatya masih belum tau banyak jalan serta tempat-tempat dikota. Di waktu luang nya Agatya juga sembari belajar menghafal jalan dan tempat. Agar nanti nya dia bisa menjalankan tugas nya sendiri.
20 menit berlalu, Fara akhir nya selesai bersiap.
" Ayo kita lets gooo...." Ajak fara bersemangat
" keliatan seneng sekalii...." ucap fara tersenyum
" 😊😊😊😊". Fara hanya tersenyum lebar
Agatya dan Fara pun jalan, kali ini fara yang mengendarai motor dan Agatya membonceng. Dalam perjalanan mereka berhenti untuk membeli sarapan.
" Agaa kita sarapan dulu yah.. " Ucap Fara
" iyaa, terserah kamu mau berhenti di mana, aku ngikut aja.." Jawab Agatya
" okee". Fara
Mereka berhenti dikedai bubur ayam.
" kita sarapan bubur ayam aja yah." fara
" kamu yang pesen aku cari tempat duduk." Agatya
" siap." Fara
Agatya mencari tempat duduk, dan Fara memesan bubur.
" ehh faa, aku jangan pake kuah sama daun bawang yaa." Agatya
" okee Agaa." Fara
Fara selesai memesan, dan segera menghampiri Agatya.
" Hai ini bubur nya. " Ucap Fara
" loh kok kamu yang..." Agatya
" iya aku sengaja nunggu, rame soalnya kasian bapak-bapak nya kalo harus nganter juga. " Jawab Fara
" ooo gitu, iya udah sini akuu bantuin..." Agatya membantu fara meletakkan bubur nya
Mereka pun menikmati sarapan nya. Di tengah sarapan, Fara bertanya...
" eh Agaa, kamu belum bilang kita mau kemana.. "
" emmm iya, aku mau ke jalan langit fa..." jawab Agatya
" kamu mau..... " fara
" aku hanya ingin lihat rumah yang tercatat di surat orangtua ku fa.. apakah masih ada atau...." Agatya
" eeemm aku inget, aku inget.. Eh kalo ada bisa kan kita tinggal disana.. " Fara...
" tinggal disana??." Tanya Agatya
" Iyaa kita tinggal di sana, kan itu rumah kamu... " Fara
" Faraa, aku aja belum tau siapa orangtua aku sebenarnya.. bagaimana kita mau tinggal disana. " Tegas Agatya
" ehh iyaa, maaf😁, kan siapa tahu.." Fara
Tak berasa, obrolan mereka cukup untuk menghabiskan sarapan 🤣. Mereka kembali melanjutkan perjalanan nya, dan fara sudah tau di mana tempat itu. Perjalanan menuju lokasi kurang lebih 1 jam perjalanan. Fara tau tempat yang dituju nya adalah perumahan paling elit, tapi dia tidak memberi tahu Agatya, dia berpura-pura belum pernah kesana,hanya saja tahu jalan nya.
" Faaa, kamu pernah kesana??.. Tanya Agatya
" eee, aku tau jalan nya aja Agaa, kebetulan aku pernah lewat ajaa... " jawab fara
" ooo gitu.... masih lama kah??. " Tanya kembali Agatya
" sebentar lagi Aga... ". Jawab fara
Setelah perjalanan kurang lebih satu jam, akhirnya mereka sampai didepan gerbang jalan langit. Namun Agatya kebingungan..
foto hanya sebagai gambaran ( MetaAi )
" fa ini bener jalan langit??." Tanya Agatya
" iya ini jalan langit fa, baca aja tuu palang hijau... " Jawab fara
" tapi kok ini seperti menuju sebuah perumahan yaa..." Agatya
" Kita tanya penjaga pintu masuk aja Agaa.." Fara
" ouh yaa bener juga." Agatya
Agatya pun mendekati penjaga gerbang.
" permisi paa. " Agatya
" What, you're talking to me". ( penjaga)
" Oh sorry, I want to ask where the house on the street of heaven number thirteen" Agatya
"Do you have an appointment with someone?". ( penjaga )
" Oh I want to see house number thirteen" Agatya
" Do you want to buy that house?" ( penjaga )
Fara yang mendengarkan ikut bantu fara agar bisa masuk ke dalam.
" Sorry, I fara, We want to choose the house we are going to buy" Fara berbohong
Agatya yang mendengar itu langsung terkejut dan menatap fara. Dan segera menghampiri nya,
" faa kamu yang bener aja..." Agatya
" udah kamu diem aja.." Fara menyuruh Agatya untuk diam
"You can open the door" Faraa
" Sure, wait a minute." ( penjaga )
Tanpa lama penjaga itu langsung membuka gerbang nya. Agatya yang melihatnya langsung berkata..
" woww...."
" ayoo masuk.." Fara mengajak
Agatya dan fara pun masuk ke dalam perumahan itu. Agatya yang baru pertama kali kesitu langsung tercengang melihat rumah-rumah disana
gambaran perumahan ( MetaAi )
" wahhh rumah nya seperti istana, besar sekali.. Apa mungkin orangtua aku memiliki rumah sebesar ini disini..." Ucap Agatya
" Bisa jadi memang keluarga kamu orang kaya ga...". jawab fara
" mana mungkin, jika orangtua aku kaya mereka pasti dilindungi banyak orang bukan, ngga akan mati. " Ketus Agatya
" Agaa justru menjadi orang kaya, mereka hidup penuh dengan musuh, banyak orang yang rela melakukan apapun, untuk harta. " jawab fara
" iyaa itu sudah pasti, tapi aku belum tau siapa dalang di balik kematian orang tua aku, akan aku cari sampai ketemu. " Ucap Agatya dalam hati
" iya udah ayo kita cari rumah nomor 13..." Ajak Agatya kepada fara
" ayoo, eh Agaa , disini pasti isinya orang berkepentingan bukan. " Fara mengajak Agatya mengobrol sembari mencari rumah nomor 13
" iyaa kamu bisa nilai sendiri fa, rumah-rumah disini begitu besar, bahkan seorang penjaga nya saja, seperti orang dari luar, dan berbicara menggunakan bahasa inggris, untuk kita jago, kalo kita ngga jago, pasti kita akan bisa masuk..." Jawab Agatya
" betul, keren sih, untung kita pintar... " Fara tertawa kecil
Setelah berjalan cukup masuk kedalam... Akhirnya
" ketemu... " Agatya berhenti
" Tapi kenapa ada penjaga nya, bukan kah harusnya rumah ini kosong ". Ucap Agatya
Rumah itu persis didepan taman, Agatya yang tadinya ingin melihat, tertunda karena ada dua penjaga didalam nya. Akhirnya mereka mengalihkan untuk duduk disekitar taman itu dan memantau dari luar.
" siapa mereka ya, apa mungkin rumah itu sudah ditempati oleh seseorang." Tanya Fara
" Harusnya rumah itu tidak ada siapa yang tahu, tapi kenapa? Apa aku salah lihat??.. Ucap Agatya
Ternyata benar Agatya salah melihat nomor nya, itu nomor 18 namun sedikit tertutup,.
" ohh aku salah fa, lihat rumah itu.." Agatya menunjuk sebuah rumah
" wahhh itu mewah sekali..." Fara sangat terkagum melihat rumah itu
" itu nomor 13,tapi sepertinya rumah itu terawat dengan baik." Agatya berjalan menuju rumah itu, di ikuti Fara dari belakang...
Ketika mereka ingin melihat dan masuk tiba-tiba seseorang keluar dari pintu samping rumahnya yang penuh dengan bunga.. Seseorang yang sangat cantik dan begitu anggun.. Siapakah itu??
Akankah Agatya menemukan fakta kembali....