Melahirkan Anak Untuk Wanita Lain

"Dokter bilang bisa, jadi aku ingin mengambil resiko ini."

"Selamat ya, kakak." Mia mengucapkan selamat, tapi senyuman di wajahnya tidak begitu natural.

Ketika Mason datang ke ruang rawat, dia sedikit terkejut melihat Mia "Mia, kamu di sini."

"Kakak ipar..." Mia memanggil dengan malu-malu sambil berdiri.

Tidak peduli berapa kali dia melihat wajah tampan ini, dia masih begitu tampan hingga dia tidak berani menatap langsung.

Mengapa ada pria yang begitu tampan dan menawan di dunia ini?

Dan pria yang begitu tampan dan menawan seperti itu, mengapa tidak bisa menjadi miliknya...

***

"Nona Chiara, kita sudah sampai."

Suara Jonas menarik Chiara kembali dari lamunannya.

Setelah sadar, Chiara menyadari bahwa mobil telah berhenti.

Setelah keluar dari mobil dan melihat ke atas, ada sebuah villa tiga lantai di depannya, dengan gaya arsitektur Eropa, agak seperti villa cantik yang hanya muncul di kartu pos.

"Nona Chiara, berikan kopernya kepada saya."

Jonas yang sopan mengambil koper Chiara dan membimbing Chiara masuk ke villa.

Villa itu tampaknya baru karena semua perabotan di dalamnya terlihat seperti belum dimasukkan untuk waktu yang lama.

Ini pasti bukan rumah utama Mason.

Dia hanya pengganti baginya, bagaimana mungkin dia membiarkannya tinggal bersamanya? Jika pacarnya tahu, itu akan mengerikan.

Apakah ini seperti menyembunyikan kecantikan di rumah emas? Chiara tersenyum dingin memikirkannya.

"Kamar Nona Chiara adalah yang pertama di lantai dua. Saya akan mengantarmu ke atas."

"Baik."

Mengikuti Jonas naik, membuka pintu, dan di kamar yang disiapkan untuk Chiara, ada tempat tidur besar berwarna pink dengan dinding putih, agak seperti kamar putri.

"Nona Chiara, jika kamu membutuhkan sesuatu, katakan saja padaku. Kalau begitu aku keluar dulu." Setelah memasukkan koper Chiara ke dalam kamar, Jonas mengangguk ringan kepada Chiara dan meninggalkan kamar.

Duduk termenung di tempat tidur besar yang empuk, ukuran tempat tidur ini sepertinya sebanding dengan ukuran kamar aslinya.

Chiara tidak pernah berpikir bahwa dia akan tinggal di kamar yang begitu indah.

Tapi alasan dia tinggal di sini tidaklah terhormat.

Setelah meninggalkan kamar, Jonas menelepon Mason.

Di ruang rawat yang sunyi, ponsel tiba-tiba berdering. Mason melihat ID penelepon dan sepertinya tahu mengapa Jonas menelepon.

Berdiri, dia berkata kepada Aimee dan Mia, "Aku keluar untuk menjawab telepon."

"Halo, apakah kamu sudah membawanya ke sana?"

"Ya, Nona Chiara sudah diminta beristirahat di kamar."

"Baik, aku mengerti. Jika dia membutuhkan sesuatu, usahakan untuk memenuhinya."

"Ya."

Setelah menutup telepon, Mason hendak kembali ke ruang rawat ketika pintu ruang rawat dibuka dan Mia keluar.

Mia tidak sengaja mendengar kalimat "Usahakan untuk memenuhinya jika dia membutuhkan sesuatu". Kakak ipar seharusnya sedang membicarakan hal bisnis, kan?

Tidak terduga bahwa Mia akan keluar tiba-tiba, Mason sedikit terkejut "Apakah kamu akan pergi?"

"Ya, kelas akan segera dimulai, kalau tidak pergi sekarang akan terlambat."

Mia sekarang duduk di kelas tiga SMA, waktu ketika dia sibuk dengan studinya.

"Kelas tiga SMA pasti sangat sibuk, jadi perhatikan tubuhmu."

Mendengar kata-kata perhatian untuk dirinya dari bibir seksi Mason, Mia merasa bahwa dia hampir terbang karena kebahagiaan.

"Kakak ipar, aku pergi." Setelah berpamitan dengan Mason, Mia dengan enggan pergi.

Mia berkata dalam hatinya bahwa dia masih punya banyak kesempatan. Tidak peduli sebaik apa pun kesehatan kakaknya, dia mungkin tidak akan hidup selama satu atau dua tahun. Ketika kakaknya meninggal, dia masih begitu muda dan cantik, dan dia pasti akan menemukan cara untuk memenangkan hati Mason!

Dia juga ingin Mason mencintainya seperti mencintai kakaknya.

Dia ingin mendapatkan pria yang begitu luar biasa itu!