NovelToon NovelToon
Kemelut Di Istana Juragan

Kemelut Di Istana Juragan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Konflik etika / Pernikahan Kilat / Harem / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: aisy hilyah

Istana Nagari, begitulah orang-orang menyebutnya. Sebuah bangunan megah berdiri kokoh di atas perbukitan di desa Munding. Tempat tinggal seorang juragan muda yang kaya raya dan tampan rupawan. Terkenal kejam dan tidak berperasaan.

Nataprawira, juragan Nata begitu masyarakat setempat memanggilnya. Tokoh terhormat yang mereka jadikan sebagai pemimpin desa. Memiliki tiga orang istri cantik jelita yang selalu siap melayaninya.

Kabar yang beredar juragan hanya mencintai istri pertamanya yang lain hanyalah pajangan. Hanya istri pertama juragan yang memiliki anak.

Lalu, di panen ke seratus ladang padinya, juragan Nata menikahi seorang gadis belia. Wulan, seorang gadis yang dijadikan tebusan hutang oleh sang ayah. Memasuki istana sang juragan sebagai istri keempat, mengundang kebencian di dalam diri ketiga istri juragan.

Wulan tidak perlu bersaing untuk mendapatkan cinta sang juragan. Dia hanya ingin hidup damai di dalam istana itu.
Bagaimana Wulan akan menjalani kehidupan di istana itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

"Juragan meminta pesta pernikahan yang mewah. Semua biaya ditanggung oleh juragan sendiri, besok jangan sampai ada kesalahan. Kalau tidak ingin juragan marah," ucap Kang Sumar, kepala pelayan yang diutus juragan untuk mengantarkan barang-barang lamaran ke rumah Asep.

Dengan wajah sumringah, mata berbinar-binar, Asep dan istrinya menatap rakus pada kotak yang berisikan seperangkat perhiasan mengkilap.

"Ba-baik, Kang Sumar. Katakan pada juragan kami pasti tidak akan mengecewakan," sahutnya tak sabar ingin menikmati barang-barang milik Wulan itu.

Kang Sumar mengangguk-anggukkan kepalanya. Kemudian, tanpa dipersilahkan ia duduk di bangku kayu di ruang tamu rumah Asep. Sang empu saling melirik satu sama lain, bertanya-tanya di dalam hati mengapa tidak segera pergi.

"Saya menunggu Neng Wulan, memastikan calon istri juragan sendiri yang menerima barang-barang lamaran ini. Ini juga atas perintah juragan," ucapnya menjelaskan tanpa diminta.

Asep gugup, tapi istrinya mendengus kesal. Sari yang sejak tadi mengintip di balik pintu kamarnya pun ikut merasa jengah dengan sikap Kang Sumar. Dia tergiur dengan kilau menyilaukan emas di dalam kotak tersebut.

"Sial! Si tua bangka itu bukannya cepat pergi. Kenapa malah duduk, sih?" Sari mengumpat kesal, menghentak-hentakkan kaki sambil berjalan mendekati ranjang.

"Ta-tapi, Kang, Wulan tidak ada di sini. Kemarin dia pulang ke gunung, katanya tidak mau tinggal di sini," ucap Asep berbohong.

"Saya tidak mau tahu, sebelum ketemu neng Wulan saya tidak akan pergi," ucap Kang Sumar keukeuh.

Asep dan istrinya saling berbisik satu sama lain, bingung harus melakukan apa untuk mengusir lelaki seusianya itu. Beberapa saat menunggu, sesosok bayangan muncul perlahan mendekati pintu yang terbuka. Dia Wulan, gadis jelita yang mengenakan kebaya sederhana berwarna coklat muda datang tanpa diundang.

Kang Sumar beranjak, mendekati Wulan penuh takzim seolah-olah ia adalah nyonya istana yang harus dihormati.

"Neng Wulan? Memang benar kabar yang beredar. Neng Wulan memang cantik jelita, kembang desa Munding. Mutiara yang tersembunyi di puncak gunung dan tidak tersentuh. Perkenalkan, saya Sumar, kaki tangan juragan Nata datang mengantarkan barang lamaran untuk Neng Wulan," ucap Kang Sumar sedikit membungkuk memberi penghormatan kepada Wulan.

"Oh, saya kira tidak akan ada barang-barang lamaran. Kang Sumar, saya mau tanya. Semua ini apa ada catatannya? Terus apa besok boleh saya bawa ke rumah juragan?" tanya Wulan dengan polos.

Kang Sumar tertawa, sementara Asep keringat dingin mendengar pertanyaan itu. Mengumpat dan menyumpah-serapahi Wulan karena ingin membawa semua barang itu bersamanya.

"Oh, tentu saja. Neng Wulan boleh membawa semuanya karena ini semua punya Neng Wulan sendiri. Pemberian juragan, dan ini semuanya sudah saya catat tidak kurang satu pun," jawab Kang Sumar seraya memberikan secarik kertas yang terbuat dari kulit kambing.

"Terima kasih banyak, Kang." Wulan menerima kertas tersebut dan menyimpannya di pinggang.

"Kalau begitu saya permisi dulu, Neng. Kebaya pengantin sudah disiapkan, jangan pakai yang lain. Kalau tidak juragan akan marah, itu juragan sendiri yang milih," ingat Kang Sumar sembari melirik istrinya Asep yang begitu tergiur dengan bahan brokat mewah yang tergeletak di atas meja.

Wulan mengangguk, mengumpulkan semua barang-barang lamaran dan menyimpannya ke dalam kotak kayu yang sudah ia siapkan.

"Apa kamu benar-benar mau bawa semuanya ini, Wulan? Bapak rasa tinggalkan saja di rumah. Kami pasti akan menjaganya untukmu," rayu Asep berharap Wulan akan setuju.

Wulan mendengus, apalagi saat melihat wajah serakah ibu tirinya itu. Tak akan dia meninggalkan satu barang pun di rumah itu.

"Sebaiknya Bapak tidak ingkar janji, besok surat tanah warisan ibu harus Bapak berikan pada Wulan," ujar Wulan seraya membawa kotak itu masuk ke kamarnya.

"Anak kurang ajar! Anak durhaka!" umpat Asep kesal.

****

Esok hari, Wulan mengenakan kebaya yang diberikan juragan. Dengan dandanan sederhana, rambut disanggul, dan dipasangkan untaian bunga melati segar. Wulan yang cantik, semakin bersinar.

"Harusnya kebaya itu aku yang pakai. Kebaya bagus itu terlihat jelek di tubuhnya," umpat Sari kesal melihat sosok Wulan yang duduk anggun di depan cermin.

Dua orang dayang dikirim langsung dari kediaman juragan, memastikan penampilan Wulan sempurna di hari pernikahannya. Ia beranjak, dituntun kedua dayang itu keluar dari kamar.

"Wulan, sado mang Ujang tidak besar. Kamu tidak keberatan kalo kita semua naik di sana, 'kan?" ujar Asep saat melihat Wulan keluar.

"Neng Wulan akan dijemput oleh Kang Sumar sendiri. Kalian tidak perlu khawatir," ucap salah satu dayang seraya membawa Wulan keluar ketika suara kuda terdengar meringkik.

Sado Kang Sumar sudah terparkir di halaman, dibantu kedua dayang Wulan menaikinya. Di bawah tatapan iri Sari serta ibunya.

"Dia cuma istri penebus hutang, kenapa juragan memperlakukannya dengan istimewa?" kesal Sari cemburu.

"Kamu jangan iri. Sekarang dia seperti ratu, tidak tahu setelah masuk ke rumah itu akan seperti apa nasibnya. Semua orang tahu seperti apa juragan Nata itu," ucap Patma mencibirkan bibir.

Sari tersenyum sinis, dia sangat menantikan kabar itu.

1
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
udah lah jd ajang coba2, harus beraktinf, difitnah pulak. ckckckckc kesian si sumat
Aisy Hilyah: iyaaaa kesian lah
total 1 replies
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
sandiwara kah??
Aisy Hilyah: yup betul
total 1 replies
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
malunya
Aisy Hilyah: banget
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
Siapakah mbh kari apakah dia yg mengendalikan juragan atas perintah ratih ?wulan cucunya ki jagat mkanya jngn macam2 klu tdak ingin matt dngn sia2 apa lagi dia tidak ingin mencari musuh tp klian yg ingin bermusuhan dngnya jd tangunglah resekonya
Aisy Hilyah: bener banget itu
total 1 replies
Memyr 67
𝗁𝗂𝗂𝗂𝗁, 𝗐𝗎𝗅𝖺𝗇 𝖽𝗂𝖺𝗆 𝖽𝗂𝖺𝗆 𝗆𝖾𝗇𝗒𝖾𝗋𝖺𝗆𝗄𝖺𝗇. 𝗍𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺 𝗄𝖺𝗌𝗂𝗁 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝗎𝗉
Aisy Hilyah: sama sama kakak
total 1 replies
Kustri
klu brg percaya bs dikasih tanda, lha klu uang... apa bs🤔
Aisy Hilyah: kan yang punya uang kertas cuma juragan ceritanya
total 1 replies
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 Kodam nya Wulan keluar gimana jadi mau kenalan 🤣🤣🤣🤣
Aisy Hilyah: hehe iya dong
total 1 replies
vj'z tri
hayo juragan mari kaborrrrrr 🤣🤣🤣🤣
Aisy Hilyah: hahah ayo lah
total 1 replies
Dsy_Sagitariuzz
aku terwulan wulan
Aisy Hilyah: ehehehe
total 1 replies
vj'z tri
kang Sumar ,sabar yah hari ini sudah jadi kelinci percobaan jadi kambing hitam pula 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Aisy Hilyah: hahaha saya sabar nyai
total 1 replies
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 maluuuuu maluuu kalau masih punya malu kau lampir
Aisy Hilyah: udah putus urat malunya
total 1 replies
vj'z tri
ini dia biang Lala nya menyerahkan diri buat di bina 😏😏😏😏 lapor kang Dedi juragan biar di masukin barak 🤣🤣🤣🤣🤣 atau ibu Susi biar di tenggelam kan 🤣🤣🤣
Aisy Hilyah: hahaha iya iya bener
total 1 replies
Kustri
basi pak!
giliran bs hidup enak ingin ikutan, ngapain dl kalian siksa
Aisy Hilyah: bener banget
total 1 replies
Kustri
klu ada ayah durhaka, ya dia asepso😁🤭
Aisy Hilyah: sabun cuci haha
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
Sekarang ningsih yg ketahuan besok2 istri 1 dan 2 yg akan ketahuan busuknya...Ayo wulan tunjukkan pesonamu sdah waktunya mereka mempertanggungkan perbuatanya
Aisy Hilyah: iya bener satu satu dikupas
total 1 replies
Memyr 67
𝖽𝖾𝗀 𝖽𝖾𝗀𝖺𝗇. 𝗇𝗂𝗇𝗀𝗌𝗂𝗁 𝗒𝗀 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀? 𝗆𝖺𝗎 𝖽𝗂𝖺𝗉𝖺𝗂𝗇 𝗇𝗂𝗇𝗀𝗌𝗂𝗁 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗃𝗎𝗋𝖺𝗀𝖺𝗇?
Aisy Hilyah: hayooo diapain
total 1 replies
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
obat perangsang kah?
Aisy Hilyah: betul
total 1 replies
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
habis mandi bunga kah kau ratih
Aisy Hilyah: tujuh rupa tengah malam
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
Untungnya kang sumar masih selamat...mengatall kau selir mengatal kau🤣🤣
Aisy Hilyah: haha iya bener
total 3 replies
Dsy_Sagitariuzz
waduh ratih si titisan iblis sudah tau rencana juragan menyuruh org memata matai mereka🤔 smg wulan tau
Aisy Hilyah: tentu dia gak sembarangan
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!