NovelToon NovelToon
THE ETERNAL QUEEN

THE ETERNAL QUEEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Menjadi NPC
Popularitas:474
Nilai: 5
Nama Author: Yuuuki

Aku mengingat semua kehidupanku, tapi yang pasti aku tidak ingat kehidupan pertamaku, dan firasatku aku buka mahkluk bumi ini, siapa aku?
Lagi lagi aku menjadi seperti ini, terjebak di putaran dunia. kehidupan ku yang ke 1002
Besok ngapain ya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuuuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11: Batu komunikasi, Komunikasi, Latihan

Aku pulang ke kediaman Achduke, saat ini aku sedang menikmati hangatnya air panas

"Lady, ada surat dari kaisar" Bii datang dan dan memberikannya kepada lilac yang sedang berendam

"Hmm? penting kah kok langsung dikasi?"

"Ya, mengirim mengatakan untuk cepat cepat memberikannya"

Nak, terimakasih atas informasinya. Ternyata pihak Revendell sudah bergerak lebih jauh dari yang kami pikirkan. Masalah ini akan kami selesaikan dengan cepat, kamu fokus saja pada pemulihanmu dan latihanmu, Jika ada masalah mendesak ini ada batu sihir yang akan menyambungkan suaramu dengan ku.

Lalu, surat ini akan hangus 5 menit setelah diterima orang lain.

Aku menyalakan batu sihir.

"Nyambung tidak?"

"Halooo! Adikk!" Suara Putra Mahkota menyapa dengan semangatnya

"Halo, nyambung kan?"

"Mengapa langgsung dipakai?! Haduhhh" suara dentingan piring dan sendok bertautan

"Lagi makan ya? Ya sudah, titip salam untuk permaisuri"

"Ara... Saya disini, duh cemburu sekali aku. Suamiku dihubungi perempuan lain dan menerimanya bahkan saat kami sedang makan" Ucap Permaisuri dengan niat bercanda

"Ara? Bagaimana ya? Mungkin anda harus merantai suami anda dengan baik"Ucapku memercikkan air

"Aduh, masih kecil sudah bisa menggoda" Ucap Permaisuri

"hahahaha, sehat sehat yaa" Aku menutup hubungan batu sihir itu

Aku membilas tubuhku dan mengenakan pakaian santai yang biasa ku gunakan untuk tidur dan pergi ke ruang makan

"Selamat malam" Aku ikut makan disela sela

"Malam, Tampaknya kamu tambah sehat" Ucap Mama dengan dinginnya

"Ya, Syukurlah" Ucapku santai

"Apakah Ayahmu tidak memberitahu kapan kamu harus pulang?"Ucapnya menatapku dingin

"Memberi Tahu, tapi.. Apakah anda akan membiarkan saya buta?" Ucapku santai sambil memakan makananku

\= maksudku disini adalah, jika 1 Minggu itu tidak bisa menghilangkan kebutaan manaku (kurang waktu) dan terpaksa 1 bulan pernuh

"Tidak.. " Ia terdiam

"Lagi pula, saya sudah dirumah dengan tubuh yang tidak terluka sedikitpun" Ucapku sambil memasukkan makanan kedalam mulutku

"..."

"Sudah sudah, jangan berantem" Ucap kakak pertamaku Li.

"Tidak" Mama dan aku berkata bersamaan

"Yah, tidak usah tes darah sudah terlihat bahwa ia anakmu walau rambut dan matanya kini emas" Ucap Papa sambil mengusap mulutnya dengan sapu tangan

"Mama ada rekomendasi buku bagus tidak?" Ucapku

"Aku ada" Cora memunculkan beberapa buku dengan sihirnya

"Hoo, terimakasih" Aku melihat tumpukan buku itu

"Buku apa yang kamu cari?"

"Hmm... Apa saja yang enak"

"Kaya kamu makan buku aja dik" Ucap luca sedikit terkekeh

"... Kalau aku bilang iya kakak pasti terkaget kaget" Ucapku membuatnya terdiam

"Ha.. Haha.." Ia tertawa hambar

"Besok rencana kalian apa?" Ucap Rajeev bertanya pada anak anaknya

"Melatih pedang dan mengerjakan tugas kediaman (singkatnya tugas Ahli waris)" Lii berbicara dengan singkat

"Belajar dengan Putra Mahkota"

"Ke Menara sihir"

Semuanya menatapku yang sedang makan

"Besok, hmm... Berkeliling kediaman dan mengecek keamanan" Ucapku santai

"Hmm, tampaknya kalian sibuk sekali" Ucap Rajeev menghela nafas

"Padahal Ayah mau izin berlibur 1 Minggu dengan ibu" Ucap Luca mengejek

"Iya, sok sokan sedih" Cora memutar bola matanya malas

Aku hanya menutup mulut dengan memakan makanan yang ada

"Li sama lilac aja sedih loh Papa sama Mama mau pergi" Ucap Papa dengan memelas

Aku mengeluarkan mantra pelindung kecil.

"Hati hati dijalan, titip makanan" Ucapku dan pergi

"Pfftt" Li bangkit dan memberikan gulungan informasi

"Bar bar itu katanya enak, murah, dan rekomended untuk yang mau berkencan" lii pergi

"..."

"Sudahi sandiwara dan hati hati dijalan"

Keesokannya, aku berjalan jalan dikediaman dengan santai menggunakan Setelan Celana untuk latihan.

"stt, tau ga sih? Katanya ada rumor"

"Rumor apa lagi?! Kamu kebanyakan bergaul jadi gini nih"

"Kamu nya aja ga pernah bergaul"

"Katanya Lady lilac menyumbangkan mana besar untuk kaisar dan membuat kaisar melayang"

"Beh, tau dari mana kamu?"

"Dari prajurit yang berjaga, Kebetulan itu pacar akuhh"

"Huwek, terus?"

"Kaisar juga ga ada niatan untuk menyangkal rumor itu, jadi kemungkinannya besar itu iya"

\=kaisar sering menyangkal rumor tak berdasar dengan baik, agar tidak ada kesalahpahaman pada rakyat

"Terus, kehilangan lady lilac terakhir menggemparkan Bangsawan kaisar dan katanya lady lilac datang dengan kekuatan meluap luap"

"hah? tapi emang aku ga liat wujud lady sih, katanya dh pulang? Lewat mana?"

"Entahlah, tapi katanya rambut dan matanya berubah kuning keemasan"

"Nanti cari lady yuk"

"Yuk"

Astaga ngerinya...

"Untung rambutku udah berubah hitam lagi, mataku juga udah unggu lagi" Aku menghela nafas kasar dan berkeliling

"Aduhhh, gimana nih" Keluh beberapa orang saat aku sedang berkeliling

"Ada apa?"Aku berbicara dengan nada datar dan melihat sekitar

"Ini lady, kayunya pecah karena dinginnya udara saat ini"

"Lalu? Ambillah papan lain" Aku menyuruhnya

Tak lama ia datang, Macak Tukang sek gais

Aku membetulkan Kereta tersebut, dan mengecek kondisi kereta tersebut takut rusak disekitarnya dan mengecek roda kereta tersebut

"Hmm, harusnya udah aman.. Kalian mau bawa pake kuda? Kudanya mana?"

Mereka membawa kudanya, memasukkan barang barang dibantu temannya kedalam kereta dan aku mempersiapkan mereka dengan baik

"Nanti kudanya diselimuti kalo sedang berhenti atau beristirahat. Jika tidak ia bisa kedinginan, seharusnya kalian tidak keluar saat musim dingin" Aku berbicara dengan serius dan menatap mereka datar

"B-baik"

"Pergilah dan berhati-hati lah. Jalan licin"

"Terimakasih lady"

Aku pergi ke lapangan terbuka, biasanya lapangan ini berisi para prajurit yang berlatih. Tapi kini sangat sepi dan licin

Aku masuk, berselancar disana. Kesana kemari dan sedikit menari di atas lantai licin itu

Mengambil pedang kayu dan mengayunkannya sambil berselancar, seolah bertarung saat salju menutupi tempat. Seharusnya prajurit tetap berlatih ga sih? Sapa tau perang saat musim dingin?

Tapi tak mungkin juga, pasti akan banyak kerugian dan membuat banyak modal untuk perang di musim dingin kecuali kaya banget Negara nya.

Aku menghempaskan pedang kesana kemari dan membuat lantai tersebut tak licin lagi karena hawa panas yang ku hasilkan

Aku mengayunkan pedang dan memanaskan tubuhku. Rambutku yang terkuncir kuda pun terlepas saat gerakanku semakin intens dan cepat.

Seseorang bertopeng masuk dan menyerangku, aku meladeninya. Orang itu tidak ada niatan untuk membunuh atau mengancam dan sebagainya.

Berlatih sedikit dengan orang itu tidak membuatku rugi. Latihan semakin sengit dan aku hanya menggunakan gerakan dasar yang aku baca dari buku. Jika menggunakan gerakan dari dunia lain, itu bisa menimbulkan kecurigaan dan membuat tubuh ini kaget.

"Huftt" Ia menghela nafas membuang nafas dan pedang kayunya terus menerus menghantam pedangku, aku berusaha mengimbanginya yang hanya dengan gerakan dasar berpedang itu

"..." Aku menatapnya dan melaju kedepan, memberikan beberapa serangan intens dengan sedikit beban pada gerakanku

Dia melihat celah pada tubuhku dan berusaha menyerangku, Aku melompat keatas dan melewati tubuhnya. Ia dengan segera ikut melompat dan menendang ku hingga terjatuh

Pedang kayunya menodong leherku dan aku melempar pedangku mengarah ke kepalanya, seketika ia fokus pada pedang kayuku dan aku segera menendang kakinya hingga ia terjatuh

Aku melompat dan menarik tubuhnya seolah akan mencekiknya

"Hah... Hah.. Hah.. Aku menyerah" Ia mengangkat tangannya

"?" Aku yang terengah dengan pertarungan itu dan aku merasa kenal suara itu, dan segera membuka topengnya

"Kakak?" Bangkit dan mengambil ikat rambut yang jatuh

"Gerakan dasarmu sangat matang" Ucapnya membersihkan tubuhnya

Prok prok prok prok

Tepuk tangan bergema memenuhi ruang latihan tersebut, aku mengikat rambutku dan mengelap keringat dengan sapu tanganku.

"Wah, Tuan Muda li dan Lady lilac sangat keren. Pergerakan kalian sangat lincah dan terlihat sangat KEREN!"

"Ah, tidak. Kami hanya adu dasar pedang" Ucap li datar

"..." Prajurit Prajurit itu insecure seketika.

"Adu pedang dengan dasar tanpa aura saja bisa se panas itu" Melihat lantai yang berasap

"Hah.. Buat apa kita berdiam diri didalam kediaman? Mending latihan saja"

"Behhh"

"Kapan kamu latihan? Kakak ga pernah lihat kamu latihan" Ucap lii kepadaku dengan memberikanku minum

"Ah, ini latihan pertama adik"

"..." Perkataan itu mengiris mental prajurit

"Ya.. Darah Alexander mengalir padamu"

"Hmm, ini darahku" Ucapku tak suka

"Pfft, ya ya ya ya" Ucapnya mengelus kepalaku

"Hmm, kakak bisa ajarkanku Bab pertama setelah dasar?"

"Tentu"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!