Seorang wanita cantik dengan rambut pirangnya yang menjadi ciri khasnya harus berakhir dengan tragis karena berkerja di dunia gelap. Namun tuhan masih berbaik hati gadis cantik yang bernama Abhaya agrata balini di berikan kesempatan kedua untuk hidup kembali di dunia namun kesempatan kedua itu harus dia lakukan di tubuh wanita yang sepantaran dengan dirinya. Terasa aneh baginya tapi nyata untuk di lewatinya, Abhaya harus menjadi dua orang sekaligus membuat dirinya kesusahan untuk berkerja kembali di dunia gelap untuk membalas dendam keluarganya kepada salah satu keluarga yang membuatnya kehilangan kehangatan keluarga nya.
Tapi balas dendam itu terhalang sebuah perasaan yang rumit di jelaskan dengan kata kata membuat kacau rencana awal abhaya lalu apakah balas dendam yang ingin di lakukan abhaya akan berhasil?? atau justru tidak sama sekali??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon karavel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Move 12
Gaura berjalan menuju cafe yang sudah di serlock oleh Mahesa. Gaura mencari keberadaan dan segera menghampirinya.
"sorry telat"kata gaura sambil mendudukkan bokongnya di kursi tepat di hadapan mahesa
"langsung saja saya tidak mau basa basi, sebelumnya tugas ini saya berikan kepada abhaya,tapi semua di luar kendali dia lebih dahulu kalah di medang perangnya sendiri"
"jadi saya harap kamu tidak sepertinya" sambung mahesa sambil menatap ke arah gaura yang menatapnya dengan tatapan yang datar. Perlahan Mahesa membalikan laptopnya menghadap ke arah gaura dan membuat gaura paham dan mengangguk mengerti.
"kau cukup mahir dalam bahasa isyarat ku harap tugasmu selesai dalam waktu kurang dari 2 minggu"kata mahesa membuat gaura tersenyum remeh kepada mahesa
"kau tenang saja kurang dari 3x24jam perusahaan itu akan hancur kau cukup bayar sesuai dengan ketentuan di profil ku"jawab gaura sambil membenarkan posisinya dan menatap ke arah mahesa
"okey saya suka cara anda menyakinkan saya, saya harap tidak ada kata sia sia "kata mahesa dan tersenyum kepada gaura
"okey saya permisi"pamit gaura dan segera pergi dari cafe dan mulai mengerjakan tugas yang di berikan oleh mahesa
"halo saya butuh anda sekarang"
"ya langsung saja ke tempat saya akan ke sana dalam waktu 20 menit"
"baik jangan sampe lolos"
Setelah menelepon seseorang gaura segera menaiki motornya dan bergegas menuju ke tempat dimana seseorang itu ada di sana.
Sesampainya di parkiran gaura seolah olah tak mengetahui bahwa anak buahnya sudah tersebar dirinya masuk dalam sebuah cafe dan duduk tak jauh dari seseorang yang menjadi targetnya.
"permisi kak ada yang bisa saya bantu?"tanya pelayan dan membuat gaura terkejut dan tersenyum paksa kepasa sang pelayan
"coklat hangat 1"jawab gaura dan di anggukan oleh pelayan
"jadi gimana pah aku gak bisa jauh dari dia pah"
"pilihan kamu cuman ada 2 menikah dengan antares atau kamu keluar dari rumah"
Percakapan seseorang membuat konsentrasi gaura terhambur dan menatap seseorang perempuan yang sedang berbicara kepada pria parubayah namun segera gaura membuang semua rasa penasarannya dirinya terus fokus kepada tugasnya.
Tak lama pria itu pergi ke kamar mandi dan meninggalkan mejanya. Gaura yang mendapatkan kesempatan itu segera memasuki mirip benda kecil seperti flashdisk ke dalam laptop pria itu setelah itu gaura pergi ke kasir dan membayar minumannya.
Gaura membuka layar handphonenya dan mulai mengaktifkan kamera di handphonenya menggunakan aerphone mengintai dari jarak yang jauh
"terus pantau dia jangan lengah"
"sebagian jalan ke perusahaan"
Gaura mengintruksikan kepada anak buahnya sedangkan gaura duduk di atas motornya sembari mendengarkan pembicaraan dan mencoba membobol laptop pria itu mengambil data data yang penting dengan sekejap menit.
Setelah merasa cukup gaura pergi menggunakan motornya dan melanjutkan tugas keduannya. Pergi ke suatu tempat kosong yang menjadi beskem tempat kerjannya.
Di dalam gaura segera memasuki kode yang sudah ia dapatkan dan dengan mudahnya masuk ke dalam akses perusahaan tersebut dan membocorkan semua file file yang perusahaan itu miliki serta menjual secara ilegal file yang menurut dia penting.
Benar saja tak butuh makan waktu 1x24 jam bahkan hanya hitungan menit saja rekening gaura sudah masuk ratusan juta. Gaura tertawa remeh dan mengirimkan pesan kepada mahesa bahwa tugasnya sudah selesai dan tunggu jam kerjanya.
"kerjaan kaya gini ngapain nunggu 2 minggu"kata gaura meremehkan perkerjaannya dan tersenyum penuh kemenangan.
Di rumah Prama semua orang berkumpul di ruang tamu menyambut kedatangan nayaka yang baru pulang dari prancis.
"papa, kapan kita jalan jalan ke luar negeri"tanya vira dengan nada yang manja dan sebal
"nanti ya papa masih harus menyetabilkan perusahaan papa karena jaman sekarang banyak sekali hacaker bayaran buat jatuhkan perusahaan"jawab nayaka sambil memijit pelipisnya.
"ouh iya ngomong ngomong dimana nafeda dan gaura?"tanya nayaka yang tak melihat kedua anaknya
"biasalah pah nafeda semenjak parasit itu tidak ada dia jadi berubah jadi membangkang sama mamah ajah dia membangkang mamah sering di marahin dia"jelas vira dan membuat nayaka menggelengkan kepalanya
"sudah gak papa mungkin nafeda lagi belajar besok kan dia ujian"ucap ahliya sambil mengelus lengan vira.
ahliya hanya terdiam dan menatap kosong ke arah bangku di hadapannya membayangkan tatapan gaura kemarin dan tadi siang di sekolah membuatnya semakin gila dan tak tenang.
"mah"panggil vira yang menyadari ahliya terdiam
"ah iya, mamah masuk duluan ya kekamar mamah gak enak badan"kata ahliya bangkit dan berjalan ke dalam kamar
Di dalam kamar ahliya berusaha menelepon seseorang namun tak sama sekali ada jawaban terus mencoba berkali kali tetap tak ada jawaban membuat ahliya kesal dan murka.
"kenapa kenapa dia tidak mengangkat telepon ku,apa dia sudah lupa dengan janjinya mengenai surat perjanjian itu"kata ahliya geram dan membanting handphone nya di atas kasur dan mengacak acak rambutnya.
Di taman gaura berjalan santai dan samar samar dari kejauhan dirinya mengintai seseorang seperti biasanya gaura akan berpura pura bahwa itu semua ketidak tersusun rencana
Gaura kali ini bermain lebih intensif gaura berjalan ke arah pria itu dan berpura pura bertanya sebuah bengkel beralasan bahwa motornya bermasalah.
"permisi, saya mau tanya bengkel di sini dimana ya kak? Soalnya motor saya bannya bermasalah"tanya gaura dengan nada yang sopan dan menatap ke arah 3 pria di hadapannya.
"bengkel ya? Kalo bengkel agak jauh sih dari sini tapi coba bentar ya temen kita lagi di dalam perjalanan siapa tau di bagasinya ada pompa"
"makasih ya kak"kata gaura sambil sedikit menjauh dan duduk di atas bebatuan yang ada di pinggir jalan.
"nesh lu ada pompa gak? Soalnya ada cewe kasian dia bawa motor gede soalnya bannya kempes"
"okey okey gw tunggu"
"tenang ajah kak ada kok di bagasi mobilnya dia"
"ouh iya makasih ya"jawab gaura
Gaura mengarah ke arah sudut 9 di jarum jam mengedipkan mata menginstruksikan kepada seseorang.
"gw kira si ganesha bakal datang besok ternyata sekarang"
"labil emang anaknya"
"tapi aman wil?"
"gw? Aman ajah kenapa ta*i"
"ya lu gak was was kalo bokap lu sampe tau tentang lu sama ganesha?"
"selagi ganesha gak tau siapa gw dan bokap gw gak tau siapa ganesha aman ajah"
"rumit rumit"
Tak lama mobil berwarna merah datang tepat berhenti di hadapan gaura. Entah sebenernya cara gaura ini salah atau bagaimana namun gaura benar benar menyesalinya telah menggunakan cara ini.
"wii anjir udah lama banget lu gak ke indo indo"
"sorry sorry gw baru ada waktu setelah kelulusan kemarin "
"jadi netep nih di indo?"
"kayaknya si begitu"
"ouh iya mana pompa lu gw butuh buat cewe itu"
Gaura yang di tunjuk segera berdiri dan membuat pria pemilik mobil itu tak lain ganesha menunjukkan jari telunjuknya ke arah gaura
"lu bukanya"
"boleh saya pinjam pompanya?"potong gaura dengan nada yang tak enak dan membuat ganesha mengangguk dan segera mengeluarkan pompa dari dalam mobilnya.
"saya pinjem dulu"sambung gaura dan pergi meninggalkan gerombolan pria
"lu kenal dia?"tanya ganesha kepada sahabatnya.
"gak tapi dua kali kita ketemu di sini, kayaknya emang dia juga sering ke sini, kenapa lu pernah liat dia?"
"tadi pagi gw liat dia nangis di tempat biasa gw sama cewe gw"
"mantan lu"teriak ketiga sahabatnya itu kepada ganesha membuat ganesha menatap malas
Tak lama gaura datang dan mengembalikan pompanya dan pamit untuk pergi namun langkahnya terhenti ketika tangannya tertahan oleh genggaman ganesha.
Membuat kedua orang itu bertatapan ya ada tatapan ke rinduan di mata gaura namun ada pula kemarahan di matanya. Gaura memandangi cukup lama pria di hadapanya ingin sekali gaura memaki pria di hadapannya ini.
"khem mau sampai kapan pandang pandangannya"
"mau kemana?"tanya ganesha membuat bingung sahabatnya
"ouh saya mau permisi dulu soalnya motor saya masih gak bisa di pompa bocor kayaknya"kata gaura sambil menatap motornya yang tak jauh dari dimana dirinya berdiri.
"iya udah di sini dulu ajah nanti biar anak bengkel gw yang benerin"jawab ganesha dan segera menelepon seseorang untuk mengerjakan motor milik gaura
"btw nama lu siapa?"tanya salah satu pria yang berada di samping gaura
"gaura"jawab gaura sambil tersenyum kecil
"ouh gaura nama yang cantik, kenalin nama gw leo,yang ini William, yang itu tuh yang sok cool namanya hara dan yang cakep itu namanya ganesha salam kenal gaura"kata leo dan di anggukan oleh gaura
"sok cool enak ajah lu sekata kata"kata hara dengan nada yang kesal
Ganesha kembali bergabung dan berdiri di samping gaura membuat gaura tak menentu jantungnya namun gaura berusaha untuk tenang.
"bentar lagi mereka datang, kita cari cafe deket deket sini ajah kali ya"kata ganesha dan di anggukan oleh ketiga orang tersebut
"kasian gaura kepanasan kecapean juga abis mompa bannya"kata leo sambil berjalan ke motornya
"kita biar naik motor ajah gaura lu naik mobil sama ganes ajah biar gak kepanasan lu"kata William membuat gaura terkejut
"ya udah ayo"kata ganesha dan berjalan menuju mobilnya.
Gaura hanya bisa pasrah dan duduk di samping ganesha namun sebelum sampai di cafe yang mereka ingin kunjungi ganesha turun dari mobil dan merupakan kesempatan mas buat gaura. Gaura dengan cepat mengeluarkan sesuatu dan meletakkannya tepat di bawah dasboard depan yang jarang di jangkau oleh siapapun namun ketika gaura menatap ke arah kaca spion mobil gaura terkejut bukan main ada cantelan kunci yang berisi foto seseorang yang tak asing untuknya dan di atas dasbor samping kursi juga ada 4 lembar foto.
bersambung....