NovelToon NovelToon
Ditolak Ibu Pria Miskin, Dinikahi Pria Asing

Ditolak Ibu Pria Miskin, Dinikahi Pria Asing

Status: tamat
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Suami ideal / Tamat
Popularitas:23.4k
Nilai: 5
Nama Author: Eys Resa

follow IG Othor @ersa_eysresa

Di usia 30, Aruni dicap "perawan tua" di desanya, karena belum menemukan tambatan hati yang tepat. Terjebak dalam tekanan keluarga, ia akhirnya menerima perjodohan dengan Ahmad, seorang petani berusia 35 tahun.

Namun, harapan pernikahan itu kandas di tengah jalan karena penolakan calon ibu mertua Aruni setelah mengetahui usia Aruni. Dia khawatir akan momongan.

Patah hati, Aruni membuatnya menenangkan diri ke rumah tantenya di Jakarta. Di kereta, takdir mempertemukannya dengan seorang pria asing yang sama sekali tidak dia kenal.

Apakah yang terjadi selanjunya?
Baca kisah ini sampai selesai ya untuk tau perjalanan kisah Aruni menemukan jodohnya.
Checkidot.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Dunia Aruni runtuh seketika. Kata-kata Bu Yanti yang tegas membakar habis semua impian dan kebahagiaan yang baru saja ia bangun bersama Ahmad. Kaki-kakinya terasa lemas, namun ia memaksakan diri untuk berdiri. Dengan sisa-sisa kekuatan, Aruni melangkah meninggalkan rumah makan itu. Udara sore yang tadi terasa sejuk, kini menusuk kulitnya, membawa dinginnya kekecewaan yang menusuk jantung.

Air mata yang sudah tak terbendung mengalir deras membasahi pipinya. Inilah rasa sakit yang paling ia takuti. Bertahun-tahun Aruni enggan membuka hati, menghindari jatuh cinta karena ia tahu, dengan mencintai, ada risiko patah hati yang mengintai. Dan kini, ketakutan terbesarnya menjadi kenyataan. Ini adalah patah hati pertamanya, dan rasanya lebih menyakitkan dari yang ia bayangkan. Ia merasa bodoh, begitu mudahnya percaya, begitu cepatnya membiarkan hatinya terpaut pada seorang pria.

Aruni berjalan lunglai di sepanjang jalan setapak desa, tanpa memedulikan tatapan heran dari beberapa warga yang berpapasan. Pemandangan sawah hijau yang tadi menenangkan, kini terlihat buram di balik kabut air matanya. Ia hanya ingin segera sampai di rumah, bersembunyi dari dunia yang terasa begitu kejam.

Sesampainya di rumah, Pak Burhan dan Bu Aminah yang sedang duduk di teras langsung menyadari ada yang tidak beres dengan putri mereka. Wajah Aruni pucat pasi, matanya sembab, dan bahunya bergetar hebat.

"Aruni! Ada apa, Nak? Kenapa kamu menangis?" seru Bu Aminah, panik. Ia segera menghampiri Aruni dan memeluknya erat lalu mengajaknya masuk kedalam rumah untuk menjelaskan apa yang terjadi.

Pak Burhan berdiri, wajahnya menunjukkan kekhawatiran yang mendalam. "Ada apa, Nak? Apa yang terjadi di sekolah tadi? Apa ada muridmu yang membuat masalah?"

Aruni tidak bisa lagi menahan tangisnya. Ia memeluk ibunya erat, sesenggukan. "Bu... Ayah... pertunangan Aruni... dibatalkan."

Bu Aminah terkesiap, pelukannya mengendur dan menatap Aruni dalam-dalam. Pak Burhan mengerutkan keningnya, tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

"Dibatalkan? Kenapa? Siapa yang membatalkan?" tanyanya penasaran.

Sambil terisak, Aruni menceritakan semua yang terjadi. Tentang Bu Yanti yang mengajaknya bertemu dan ternyata dia baru mengetahui usianya. Tentang kekhawatiran Bu Yanti yang menganggapnya tidak produktif lagi untuk memiliki anak karena usianya menginjak dewasa, dan tentang pembatalan pertunangan sepihak yang begitu menyakitkan.

Wajah Pak Burhan langsung memerah padam mendengar penjelasan Anaknya tentang apa yang terjadi.

"Apa?! Kurang ajar sekali Bu Yanti itu! Berani-beraninya dia melakukan ini setelah semua acara yang sudah kita lakukan! Akan Ayah datangi dia sekarang juga dan meminta penjelasan dirinya. "

Pak Burhan hendak beranjak, namun Aruni segera menahan tangannya. "Jangan, Ayah! Jangan! Sudah, Biarkan saja. Aku sudah menganggap ini berakhir."

"Tapi, Nak! Ini tidak bisa dibiarkan! Mereka sudah mempermalukan kita!" kata Bu Aminah, tak kalah marah.

"Sudah, Bu. Aruni tidak mau ini jadi masalah yang lebih besar," Aruni menggeleng, air mata kembali menetes. "Aruni lelah, Bu. Aruni tidak mau lagi memikirkannya. Anggap saja... pertunangan ini memang sudah berakhir. Aku tidak mau berhubungan dengan mereka lagi. " Suara Aruni terdengar putus asa, seolah semua semangat hidupnya telah lenyap.

"Tapi Nak–, "

"Sudahlah bu, Meskipun mas Ahmad dan aku saling menyukai, tapi aku tidak bisa memiliki ibu mertua yang tidak menerimaku dan meremehkanku. Itu akan menjadi neraka baru dikehidupan rumah tanggaku nanti. Belum lagi, kalau ternyata nantinya Mas Ahmad lebih menuruti keingan ibunya daripada aku. Itu akan berkali-kali lebih menyakitkan. Jadi, sudahlah. "

Kedua orang tua Aruni baru menyadari apa yang di ucapkan oleh Aruni. Pemikirannya sangat jauh, dan kemungkinan-kemungkinan itu bisa saja terjadi. Dan mereka berdua tidak ingin apa yang dipikirkan oleh Aruni terjadi.

Melihat betapa hancurnya hati putri mereka, Pak Burhan dan Bu Aminah akhirnya mengurungkan niatnya untuk menemui Bu Yanti dan menanyakan alasannya bodohnya itu . Saat ini dukungan mereka lebih berarti daripada menemui Bu Yanti, Benar kata Aruni, semua berakhir sampai disini, mungkin ini lebih baik. Mereka hanya bisa memeluk Aruni, berbagi rasa sakit yang sama saat itu.

Sejak hari itu, Aruni mengurung diri. Ia tidak nafsu makan, dan tidurnya pun tak nyenyak. Sekolah tempatnya mengajar terpaksa ia ambil cuti beberapa hari. Hatinya terlalu sakit untuk menghadapi siapa pun, bahkan murid-murid kesayangannya.

Sementara itu, Ahmad dilanda kebingungan dan keputus asaan. Ia tahu ibunya telah menemui Aruni, dan ia bisa menebak apa yang terjadi. Berkali-kali ia mencoba menghubungi Aruni lewat telepon, namun tak ada satu pun panggilannya yang dijawab.

Pesan-pesan yang ia kirim pun hanya berakhir centang dua biru tanpa balasan.

Tak sanggup menahan rindu dan khawatir, Ahmad memberanikan diri mendatangi rumah Aruni. Ia datang seorang diri, dengan hati penuh harap dan kecemasan.

"Assalamualaikum," Ahmad mengucapkan salam dari luar gerbang.

Pak Burhan yang sedang menyiram tanaman di halaman langsung menoleh. Melihat Ahmad, wajahnya berubah masam.

"Waalaikumsalam," jawab Pak Burhan dingin. Ia berdiri di depan gerbang, menghalangi Ahmad untuk masuk. "Ada perlu apa kamu ke sini?"

"Saya ingin bertemu Aruni, Pak. Saya ingin menjelaskan semuanya," kata Ahmad, suaranya memohon.

"Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi," sahut Pak Burhan tegas. "Semuanya sudah jelas. Pertunangan kalian sudah batal. Aruni tidak mau bertemu kamu."

"Tapi, Pak... saya tidak tahu kalau Ibu akan seperti itu. Saya akan berusaha meyakinkan Ibu..." Ahmad berusaha menjelaskan.

"Cukup, Nak!" potong Bu Aminah yang kini ikut keluar. "Sudah cukup kami menanggung malu. Aruni sangat terpukul. Dia tidak mau lagi berhubungan denganmu."

Ahmad merasakan hatinya terasa remuk. Penolakan dari kedua orang tua Aruni adalah pukulan telak baginya. Ia tahu, jika orang tua Aruni sudah menolak, akan sangat sulit untuknya bisa bertemu Aruni lagi.

"Tolong, Pak, Bu. Biarkan saya bicara sebentar saja dengan Aruni. Saya mohon..." pinta Ahmad putus asa.

"Tidak ada lagi yang perlu dibicarakan," kata Pak Burhan final. "Kalian sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Hubungan kalian benar-benar sudah berakhir."

Ahmad berdiri terpaku di depan gerbang, menatap rumah Aruni yang kini terasa begitu jauh. Kata-kata Pak Burhan mengakhiri segalanya. Ia tahu, usahanya sia-sia. Kebahagiaan yang ia genggam erat, kini telah lepas dari tangannya.

Aruni di dalam kamar hanya bisa mendengar sayup-sayup percakapan itu. Setiap kata yang terucap dari bibir ayahnya bagai pisau yang kembali mengiris lukanya. Dengan berakhirnya pertunangan ini, Aruni merasa pintu hatinya tertutup rapat.

Akankah ia mampu bangkit dari keterpurukan ini? Dan apakah ia tidak akan pernah membuka hatinya lagi untuk seseorang, setelah rasa sakit yang begitu hebat ini?

1
Nadiyah1511
kasihan Ahmad belum dpt jodohnya thor udh end z✌️💜
Nadiyah1511
yaaa cuma Shok doang..knp ga pingsan sekalian sih thor s Bu Yanti nya🤭✌️💜
Mefiani
dah end aja.. akan ada judul baru ato cerita baru...speak dkit2 kak...semangat terus...
Mefiani: wes tak kepoin...
Eys Resa: di si orange kak dah tayang judulnya "Dari hells ke sandal Jepit"
total 2 replies
Mefiani
gimana bu yanti...nyesel kan nolak aruni dulu dan kebahagiasn anakmu yang kau hancurkan...renungkan dan berubahlah agar anakmu juga ikut bahagia mendspatkan jodoh yg jodohnya kelak..tutup lembaran lama dan buka lembaran baru...
Nadiyah1511
nangir kejer ga tuh Bu Yanti..langsung kembar loh Bu🤭💜
Nadiyah1511
semoga Rico junior segera launching 🤭😁💜
Nadiyah1511
Rico kamu harus bicara sama mama mu jgn terlalu menekan aruni lah
Nadiyah1511
aamiin ya robbal alaamiin🤲💜
Nadiyah1511
ayo aruni jgn lembek ah,jgn mau trus2n d rendahkan orang
Nadiyah1511
🥺🥺🥺🥺
Nadiyah1511
haaahhh aruni+Rico yg mau jadi raja+ratu sehari aku yg degdegan🤭💜
Nadiyah1511
aaahhhh aruni aku mengiri🥺di cintai sebegitu besar,bukan dengan pasangan saja tp juga keluarga 'y😔💜
Mefiani
dari gejala2nya pastii bakalan ada kabar baik..
Purnama Pasedu
ibunya mau cucu
Eys Resa: 👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
total 1 replies
Nur Hafidah
selamat aruni dan rico
Mefiani
semoga sukses acaranya...dan jangan ada pengacau...
Mefiani
dan aruni dibuat hamil secepatmya biar dy segera berhenti dari pekerjaannya...
Eys Resa: .😅😅😅😅
Mefiani: hpne royo'an ma kakak...jadi baca aja n kasih like..😁😁
total 3 replies
Nadiyah1511
ganas juga ya kau ric,Ampe aruni ga bisa jalan begitu🤭💜
Eys Resa: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
Nadiyah1511
selamat berbahagia aruni semoga cepat dpt momongan🤭💜😁💜
Eys Resa: aamiin
total 1 replies
Nadiyah1511
ma'af kan aku Ahmad sudah berprasangka buruk...aku fikir kamu datang mau bikin rusuh🤭😁✌️💜
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!