Batalyon Pulau Karang 2

Batalyon Pulau Karang 2

1. Jodoh di tangan Opa.

Siulan kecil bersuit dari bibir Bang Herca hingga akhirnya Bang Dallas menepak kepala lettingnya sekaligus adiknya itu.

Tawa riuh membahana dari Bang Al-Fath disusul tawa dari Bang Riyadh.

"Kau ini suka menggoda wanita tapi kenapa tidak mau pacaran?" Tegur Bang Dallas pada adiknya Herca.

"Sama seperti yang kau rasakan. Punya perempuan sangat merepotkan. Tidak bebas, rewel, banyak pertanyaan, makhluk manja yang tidak mau kalah bicara, mudah menangis, pemarah, kalau sudah pegang bedak lamanya bukan main." Jawab Bang Herca.

"Benar, tapi suatu saat kita juga butuh perempuan. Hanya saja mungkin saat ini kita belum siap menerima hadirnya." Kata Bang Dallas.

"Setuju, perempuan itu sangat merepotkan." Jawab Bang Riyadh tegas.

"Haii sayaang, iya nih.. Abang masih ada kerjaan." Bang Al-Fath menjauh dari para Abang karena saat ini hanya dirinya yang punya pacar.

"Apa-apaan ini.. dimana jiwa korsa mu, Al?????" Tegur Bang Herca kesal.

"Bukan masalah jiwa korsa, Her. Kau tau sendiri Ayah, Papa dan Opa menganggap kita 'belok' karena nggak pernah dekat dengan perempuan. Apa tidak ingat pembahasan mereka kemarin. Mereka takut kita jadi g*y." Balas Bang Al-Fath usai menutup panggilan teleponnya.

"Nggak usah peduli apa kata orang tua. Mereka bertanya-tanya itu biasa. Kita ini laki-laki, jangan salah pilih wanita. Lagipula kita bukannya tidak laku. Kita pernah ada hubungan tapi kandas di tengah jalan." Jawab Bang Herca.

Keempat pria terdiam dan membuang nafas berat kemudian saling melirik.

"Tapi Her.. kau masih suka perempuan, kan??" Tanya Bang Dallas.

"Apa perlu saya buat pelanggaran disiplin biar satu batalyon heboh kalau saya doyan perempuan??? Eeehh.. Dallas, kau ini tanya atau menghina??" Jawab Bang Herca.

"Sudaaahh.. sudaaaaahh.. yang penting kita jaga peluru masing-masing agar tidak meledak di sembarang tempat." Bang Riyadh pun menengahi perdebatan mereka. "Kita bersiap pulang sekarang..!! Member tertua akan mengenalkan kita pada gadis pilihannya malam ini.

Bang Dallas dan Bang Herca mengusap wajahnya bersamaan teringat dua bulan yang lalu Opa menjodohkan mereka dengan gadis yang sama sekali di luar prediksinya.

"Jangan sampai Opa menjodohkan aku dengan wanita sebesar banteng seperti kemarin." Kata Bang Herca.

"Kau masih mending, kau tidak ingat enam bulan yang lalu Opa membawa 'perawan' yang menakutkan. Perawan sih perawan tapi jangan lewat usia lima puluh tahun juga kaliiii, begini juga seleraku tinggi." Sambar Bang Dallas.

"Aseeeeeemm.. kalau bukan Opa kita, sudah ku ajak gelut tuh aki-aki." Gerutu Bang Herca.

-_-_-_-_-

Malam tiba. Kegelisahan Bang Dallas dan Bang Herca semakin menjadi. Pertemuan besar di pendopo keluarga sudah di gelar. Area yang hanya bisa di gunakan untuk acara khusus seperti ini. Jika hari ini mereka menolak pasti Ayah dan Papa akan murka.

Sudah tiba saatnya pertemuan besar, Bang Dallas dan Bang Herca berjalan menuju pendopo dengan perasaan tak menentu.

Sesampainya di pendopo sudah ada dua pihak keluarga menunggu. Bang Dallas dan Bang Herca saling lirik karena ada beberapa orang wanita sama-sama memakai masker wajah dengan warna senada dengan kain batik mereka.

"Apalah ini, kenapa pakai masker?? Perasaanku tidak enak. Jangan-jangan hidung nya pesek atau wajahnya banyak jerawat." Gumam Bang Dallas.

"Jebakan nih. Firasatku juga buruk. Bagaimana kalau dia ompong atau bibirnya seperti corong. Amit-amit Ya Allah.. bagaimana sih Opa ini. Itu lagi ada perempuan gendut. Sebenarnya apa Opa pengen banget cucunya ketindihan." Gerutu Bang Herca masih memendam kesal tersendiri.

Menyesuaikan dengan warna corak batik mereka, Bang Dallas menuju pada keluarga yang mengenakan corak batik merah maroon sedangkan Bang Herca menuju keluarga yang mengenakan pakaian dengan corak batik hijau cerah.

"Sluman slumun slamet." Ujar Bang Dallas membatin.

"Gusti Allah, kulo nyuwun ngapunten." Gumam Bang Herca meraup wajahnya.

Terlihat Ayah Rico, Papa Danar dan Opa Harso nampak begitu akrab dengan tamu mereka. Di hari ini mereka meminta agar Bang Dallas dan Bang Herca langsung melamar putri mereka.

...

Dengan rasa malas Bang Dallas mengambil secarik kertas di hadapannya dan membaca nama gadis yang akan menjadi calon istrinya.

"Bismillahirrahmanirrahim.. Adinda .. di hari ini, dalam pertemuan yang di saksikan oleh keluarga, saya.. Dallas Puma berniat mengkhitbahmu. Saya harap nanti niat tulus saya dapat menjadikan ibadah terpanjang untuk kita berdua. Kiranya Adinda dapat mempertimbangkan niat baik saya..!!"

Seorang gadis menunduk, berarti gadis tersebut yang memiliki nama Kanjeng Anrigi Wulan.

Sejenak mengucap basmallah, Rigi pun menjawab. "Insya Allah, Rigi menerima pinangan Abang." Ucapnya sambil menghapus air mata.

"Alhamdulillah." Bang Dallas pun tidak tau seperti apa rupa gadis pilihan Opa.

Namun setelah jawaban tersebut pihak keluarga mendekatkan Rigi pada Bang Dallas dan membuka masker wajahnya.

Seketika Bang Dallas tersenyum. "Masya Allah." Ucapnya pertama kali.

Disisi lain Bang Herca masih keras hati dan enggan untuk melanjutkan prosesi lamaran hingga membuat Papa Danar geram.

"Aku nggak mau nikah." Teriak salah seorang di antara para wanita yang duduk memakai masker.

Bang Herca melirik ada nama Kanjeng Radindra Marda Gisya disana.

'Alhamdulillah, teruslah berontak biar gagal.'

"Ndhuk, jangan begitu.. kamu belum mengenal Bang Herca. Beliau laki-laki yang baik." Bujuk salah seorang tetua disana, seusia dengan Opa Harso.

"Aku nggak mau nikah sama om-om, Kenapa sih Kakung nggak mau ngerti..!!"

Bang Herca cukup kaget mendengarnya. Jika biasanya para wanita selalu mengelilingi dirinya bahkan mengejarnya, tapi baru kali ini ada wanita yang menolaknya mentah-mentah. Ia pun tidak tau wanita mana yang menyahut.

"Dinda, sudikah kiranya kita berkenalan?" Bujuk Bang Herca yang mulai tertarik dan tertantang meladeni bocah yang pastinya tidak sesuai dengan kriterianya.

"Nggak."

"Tak kenal maka tak sayang, kita berkenalan dulu baru sayang kemudian." Ucap Bang Danar sambil melihat sosok wanita bertubuh sedikit berisi karena hanya wanita tersebut yang tidak memangku anak kecil.

"Nggak.. nggak ya nggak..!!" Seorang gadis memberikan pria kecil dari pangkuannya pada wanita di sebelahnya lalu mengangkat rok batiknya lalu setengah berlari untuk kabur.

Dengan cepat Bang Herca menghadangnya. "Kau ini kenapa??"

"Om yang kenapa?? Cari jodoh yang seumuran..!! Dasar penjahat ke***in."

"Sembarangan..!! Kalau nggak mau nikah sekarang, besok juga masih ada waktu." Jawab Bang Herca kesal.

"Hari Sabtu KUA tutup. Nggak ada kawin-kawinan." Tolak gadis itu sambil menyerang Bang Herca.

"Kawin beneran, Ndhuk. Nggak kawin-kawinan."

"Nggak mau..!!!!" Pekik Dindra sampai menjadi pusat perhatian para keluarga.

Karena terlalu usil, masker wajah Dindra tersangkut kancing pakaian Bang Herca hingga maskernya terbuka. Dindra pun Mendongak.

Seketika cengkeraman lengan Bang Herca merenggang. Ia menatap kedua bola mata Dindra nan ayu jelita.

"Assalamu'alaikum, jalan-jalan mengarungi samudra.. bolehkah Abang mengenal Dindra."

"Nggak..!!" Jawab Dindra singkat padat dan jelas.

"Menjawab salam hukumnya wajib..!!" Kata Bang Herca.

"Wa'alaikumsalam." Dindra pun kembali berlari.

"Dindraaaaaaaaaaaaa.." pekik Mbah Kakung.

"Biar saya saja, Kung. Dindra pakai kain, nggak mungkin lari cepat." Bang Herca pun berjalan cepat menyusul Dindra.

"Ono wae bocah iki. Sampai Abang menangkapmu.. kawin kita, dek..!!" Gumam Bang Herca sembari menyingsingkan lengan.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Atip Suryana

Atip Suryana

alhamdulilah akhirnya MBK Nara muncul lagi Ama karya terbarunya yang selalu thebest dan ngakakk pastinya

2025-04-10

3

Siti Al Farizy

Siti Al Farizy

yang pertama baca novel baru mb Nara ini😚😚😚

2025-04-09

2

putri

putri

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 lucuuuu semangaaat nulisnya nara

2025-04-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!