NovelToon NovelToon
Verrint

Verrint

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintapertama / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nisa Fadlilah

Verrint adalah seorang gadis SMA yang bertemu kembali dengan cinta pertamanya melalui reuni bernama Izan. Tetapi Verrint tidak bisa bersama karena pria yang dia sukai telah mempunyai pacar. Verrint tiba-tiba menjadi teman baik dari pacar Izan. Agar menghindari kecurigaan, Verrint pura-pura pacaran dengan sahabatanya Dewo.
Akhirnya paca Izan tau jika Verrint dan Izan saling mencintai. Pacar Izan kecelakaan lalu meninggal. Izan menghilang, Dewo dan Verrint akhirnya resmi pacaran. Tiba-tiba Izan kembali dan mengutarakan isi hatinya pada Verrint.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa Fadlilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23

Mia tergeletak tak berdaya dengan bersimbah darah di atas ranjang yang di dorong oleh beberapa perawat yang ada di rumah sakit. Verrint yang ikut berlari disamping kasur dorong itu terlihat panik dan ketakutan. Air mata Verrint tidak bisa tertahan dan terus tumpah di pipinya. Ranjang yang di dorong oleh beberapa perawat tadi pun kemudian masuk ke dalam sebuah ruangan yang bertuliskan UGD.

    Verrint panik setengah mati menunggu di luar ruangan tersebut. Tak lama kemudian datang beberapa orang yang menghampiri Verrint yang sedang panik. Mereka adalah orang tua dan adik perempuan Mia. Mereka pun terlihat panik dan sedih mendengar kabar buruk yang menimpa anaknya.

    “Mia kenapa?” Tanya seorang perempuan setengah baya pada Verrint.

    “Tadi Mia ketambrak mobil tante.” Jawab Verrint dengan cemas dan berlinangan air mata.

    “Ya Allah Mia…” ucap perempuan setengah baya itu sambil memeluk suaminya.

    “Teteh…” ucap seorang gadis sambil menangis.

    Verrint merasa bersalah dengan kejadian ini. Verrint berpikir kalau semua kejadian ini karena kesalahannya. Verrint terduduk tak berdaya di bangku ruang tunggu rumah sakit. Air matanya terus berlinang tanpa henti. Perasaan bersalah terus menghantuinya. Jika saja hari itu Verrint tidak pergi menemui Izan, mungkin kejadian ini tidak akan terjadi. Dan kini penyesalan baru dirasakan oleh Verrint, walaupun sebenarnya tidak ada gunanya.

    Tiba-tiba datang seseorang menghampiri Verrint yang sedang tertunduk lesu di sebuah bangku dalam ruang tunggu rumah sakit tersebut. “Rint.” Ucap orang itu sambil memegang bahu Verrint.

    “Izan…” ucap Verrint sambil menangis.

    “Mia kenapa Rint?” Tanya Izan berusaha tenang.

    “Ini salah aku Zan, ini salah aku.” Ucap Verrint dalam penyesalan.

    “Maksud kamu apa Rint?” Tanya Izan bingung.

    “Mia ketabrak gara-gara aku.”

    “Emang kejadianya gimana sih Rint?”

    “Mia marah sama aku. Dia marah gara-gara liat photo kita kemaren malem. Mia lari ke tengah jalan, dan tiba-tiba ada mobil yang nabrak dia.” Ucap Verrint mencoba menjelaskan kronologis yang terjadi.

    “Tapi Mia dapet dari mana photo kita?”

    “Aku juga gak tau Zan.” Jawab Verrint. “Aku udah ngekhianatin Mia, Zan. Aku yang udah ngebuat Mia kayak gini.” Sesal Verrint.

    “Itu bukan salah kamu Rint. Ini semua udah takdir.” Ucap Izan berusaha menenangkan Verrint.

    “Ini salah aku Zan, kalo aja aku gak ke rumah kamu, mungkin Mia gak akan kayak gini.” Ucap Verrint penuh emosi dan terus menangis.

    “Rint, denger aku. Kalo emang harus ada orang yang disalahin, itu bukan kamu, tapi aku. Aku yang ngajak kamu pergi malem itu. Jadi seharusnya aku yang disalahin.” Ucap Izan menyalahkan diri sendiri.

    “Ini salah aku Zan, ini salah aku. Aku yang udah ngekhianatin Mia.” Ucap Verrint terus menyalahkan dirinya.

    “Rint, udah.” Ucap Izan sambil memeluk Verrint. “Kamu gak usah nyalahin diri kamu. Aku gak mau liat kamu ngerasa bersalah.” Sambung Izan.

    Verrint hanya bisa terus menangis dalam perlukan Izan. Tangisannya pun bertambah dalam karena penyesalannya. Izan pun hanya bisa mencoba menenangkan Verrint dalam pelukannya. Baju Izan pun basah dibanjiri oleh air mata Verrint yang terus tumpah tanpa henti.

    “Semua ini bukan salah kamu Rint. Sopir mobil itu yang salah, dia yang udah nabrak Mia. Jadi kamu gak usah ngerasa bersalah!” ucap Izan lembut sambil berusaha menengkan Verrint.

***

Satu jam lebih Verrint, Izan dan keluarga Mia menunggu di luar ruang UGD tersebut. Mereka menunggu dengan cemas keadaan Mia sekarang ini. Ibunya Mia masih meneteskan air matanya dan begitu pula dengan adik perempuan Mia. Ayah Mia terlihat menegarkan hatinya, tapi matanya tidak bisa membohongi kalau dia pun cemas dan sedih.

    Verrint dan Izan hanya bisa menunggu dan berharap yang terbaik untuk Mia. Tentu saja mereka menginginkan Mia baik-baik saja. Tapi semua itu ada ditangan Tuhan, mereka semua hanya bisa berharap dan berdoa untuk Mia. Tubuh Verrint masih gemetar sejak Mia masuk ke dalam ruang UGD. Verrint benar-benar tidak bisa menyembunyikan rasa bersalah dan rasa takutnya.

    Izan pun kemudian memegang tangan Verrint, berusaha untuk membuat Verrint tenang. Izan hanya bisa menunggu dan terus berusaha menenangkan Verrint yang tidak berhenti meneteskan air mata. Izan pun sangat cemas dengan keadaan Mia sekarang, bagaimana pun Mia adalah kekasih Izan.

    Tak lama pintu ruang UGD yang sejak tadi tertutup akhirnya terbuka. Dari balik pintu tersebut pun keluar seorang pria menggunakan pakaian putih-putih dengan stetoskop di saku bajunya. Dengan cepat keluarga Mia menghampiri pria itu, begitu pula dengan Verrint dan Izan.

    “Bagaimana keadaan anak saya dok?” Tanya ayah Mia pada pria itu.

    “Putri bapak masih belum sadarkan diri.” Jawab sang dokter yang menangani Mia.

    “Tapi anak saya akan baik-baik saja kan dok?” Tanya ibu Mia.

    “Kami belum bisa memastikan bu, soalnya kondisi anak ibu sekarang masih kritis.” Jawab sang dokter.

    Keluarga Mia pun hanya bisa pasrah dengan jawaban dokter yang tidak memuaskan itu. Kemudian mereka pun masuk ke sebuah ruangan untuk melihat keadaan Mia saat ini. Izan dan Verrint yang bukan keluarga dari Mia belum diperbolehkan menjenguk Mia saat ini. Mereka pun terpaksa menunggu di luar ruangan tersebut.

***

Verrint benar-benar merasa bersalah dengan apa yang terjadi pada Mia. Walaupun itu semua tidak sepenuhnya kesalahannya, tapi hati Verrint tetap merasa bersalah. Verrint tidak ingin disebut sebagai orang yang membawa pengaruh buruk pada orang lain. Verrint benar-benar menyesal dengan apa yang dilakukannya bersama Izan. Walaupun itu hanya dinner, tapi perbuatannya itulah yang menyebabkan Mia menjadi celaka. Memang jika diurut-urut sejak awal, Verrint memang ada andil dalam celakanya Mia. Tapi semua itu diluar keinginan Verrint, lagi pula siapa yang ingin semua ini terjadi.

    Bagaimana pun Verrint akan tetap bertanggung jawab, walaupun sebenarnya ini bukan kesalahannya. Naluri Verrint yang mendorong Verrint untuk bertanggung jawab. Mungkin dengan selalu disamping Mia saat dia tertimpa musibah dan meminta permohonan maaf dari Mia, hati Verrint dapat sedikit lega.

    Tapi apakah Mia mau menerima permohonan maaf dari Verrint setelah ini semua menimpa Mia? Mungkin untuk Mia akan terasa sulit, tapi Verrint harus terus melakukan yang terbaik untuk Mia. Saat ini yang terpenting adalah keselamatan Mia. Tidak ada lagi yang lebih penting dari kesehatan Mia. Mia harus sembuh, dan Verrint bertekad akan sekuat tenaga membantu Mia dalam musibah yang menimpanya kini.

***

    Sejak tadi Verrint hanya melamun dalam kelasnya, Verrint pun hari ini tidak konsen dalam pelajarannya. Pandangannya menerawang jauh dan hatinya miris memikirkan keadaan Mia yang belum juga membaik. Sejak tadi malam Mia belum sadarkan diri, begitu yang Verrint tahu dari Izan. Verrint benar-benar bingung, sebenarnya Verrint ingin sekali berada disisi Mia, tapi Izan melarangnya. Izan berpikir lebih baik Verrint datang menemui Mia setelah pulang sekolah.

    Tapi sepertinya tidak ada gunanya juga Verrint hari ini berada di sekolahnya, karena sejak tadi pagi pikiran Verrint hanya pada Mia. Sejak semalam Verrint tidak bisa tidur memikirkan Mia. Verrint benar-benar terguncang setelah melihat kecelakaan di depan matanya. Kejadian kemarin sudah membuat Verrint menjadi orang paling tolol. Verrint merasa dia tidak bisa berbuat apa-apa setelah apa yang dilihatnya.

    Verrint berusaha melangkahkan kakinya keluar dari kelasnya. Langkahnya terasa berat karena kakinya yang lemas. Wajah Verrint pun terlihat pucat karena semalaman tidak tidur. Rasa kantuk yang biasanya mudah sekali menghampiri Verrint, kini malah enggan untuk datang walaupun sebentar.

    Verrint berusaha menegarkan hatinya untuk pergi ke rumah sakit siang ini. Verrint tidak tahu bagaimana sebenarnya keadaan Mia. Izan pun sejak tadi tidak memberikan kabar yang pasti pada Verrint. Izan hanya meminta Verrint untuk tenang dan sabar. Verrint pun kemudian menguatkan langkah kakinya untuk berjalan secepat mungkin  keluar dari sekolahnya.

    “Rint!” panggil seseorang dari sebuah pintu yang tidak jauh dari tempat Verrint berada.

    Verrint pun menoleh ke arah suara berasal. Verrint kemudian membentuk simpul kecil di bibirnya setelah melihat orang yang dilihatnya. “Hei Wo!” sapa Verrint dengan nada sedikit lemas.

    “Kamu kenapa, sakit?” Tanya Dewo. “Muka kamu pucet banget tuh.” Sambungnya.

    “Gak kok aku gak pa-pa, Cuma kurang tidur aja.” Jawab Verrint.

    “Kamu udah mau pulang?” Tanya Dewo lagi.

    Verrint hanya menganggukkan kepalanya.

    “Ya udah yuk!” ajak Dewo.

    Verrint dan Dewo pun kemudian berjalan menuju pelataran parkir SMA Valensi. Dewo kemudian menaiki sebuah motor yang ada di pelataran parkir tersebut. Tak lama mereka berdua pun melaju dengan motor itu.

***

1
mary dice
ceritanya menarik cinta penuh liku-liku
Chadhilah: terima kasih, semoga suka yah
total 1 replies
Arisu75
Gak bisa berhenti baca deh! 🔥
Chadhilah: lanjut terua yah kak
total 1 replies
Hairunisa Sabila
Jatuh cinta sama kisah cintanya❤️
Chadhilah: lanjut baca terus yah kak
total 1 replies
micho0w0
Ceritanya keren, jangan sampai berhenti di sini ya thor!
Chadhilah: makasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!