Suamiku, Ayah Sahabatku.

Alwi dan Leon tiba di depan gerbang Villa, keduanya menatap mobil yang langsung pergi setelah melihat kedatangannya.

"Dia anak buah Arthur" ucap Leon.

"Ya, mereka mengikuti kita sejak dari Kota" balas Alwi.

"Jangan biarkan mereka lolos, bawa dan sekap di tempat biasa" ucap Leon dengan penuh penekanan.

Alwi mengangguk patuh,

Mobil masuk ke dalam halaman Villa, disana terlihat Maudy dan Amanda yang sudah selesai dengan kegiatan berenang nya.

"Loh, kok sebentar Mas? Katanya lama?" tanya Maudy saat melihat Leon keluar dari mobil.

"Udah selesai sayang, semuanya beres dan kita langsung pulang"

"Sore ini kita gak jadi jalan-jalan ya, besok pagi aja kita keliling" ucap Leon pada kedua wanita di hadapannya.

Maudy sedikit bingung, namun ia tetap menganggukan kepala nya.

"Kita Bbq aja di belakang ya, Mas" ajak Maudy.

"Bener tuh, makan malam kita bakar-bakar. Stok buat bakar-bakar juga ada" timpal Amanda.

"Hemm iyaa, ayo kita siapkan dulu" ajak Leon.

Mereka pun masuk ke dalam dan langsung ke halaman belakang,

Amanda dan Maudy menyiapkan bahan, bumbu dan apa saja yang akan di bakar nanti malam.

Selesai dengan itu,

Maudy melanjutkan memasak untuk makan siang, kali ini ia akan membuat soto yang segar.

🌸

Sedangkan di Ibu Kota,

Di sebuah rumah yang cukup mewah, namun sangat sepi terlihat beberapa orang sedang duduk di ruang tamu.

"Bagaimana? Apa sudah ada kabar dari anak buah kita yang sedang mengintai Leon?" tanya seorang Pria dengan wajah sombong nya.

"Belum ada Tuan, mereka masih mengintai disana karena memang Tuan Leon dan Asisten sedang pergi" jelas salah satu anak buah nya.

"Jangan lengah, kita harus bisa menculik Putri nya yang cantik itu" ucap pria tersebut sambil tersenyum.

Ya,

Arthur mengincar Amanda karena memang ia sangat cantik, apalagi wajah nya yang begitu putih mulus serta perpaduan antara Bunda dan Ayah nya yang menyatu.

Namun,

Arthur tidak tau saja di balik wajah lugu nan polos Amanda tersimpan jiwa yang sangat bengis dan kejam.

Dan, hanya Leon serta Alwi lah yang tau akan hal itu.

Sudah sejak lama Arthur mengincar Amanda, bukan hanya sekedar suka saja.

Dia juga ingin menghancurkan bisnis Leon, karena ia selalu saja kalah saing dengan bisnis Leon yang semakin maju dan merajalela dimana-mana.

"Kemana lagi anak ini, dia tak bisa di andalkan sekali"

"Di suruh menggoda Alwi atau Leon pun tidak becus, mendekati Putri Leon pun dia tidak bisa. Gagal dan gagal saja kerjaannya" gerutu Arthur pada Putri nya.

Arthur melangkah kan kaki nya keluar dari rumah itu.

Dia akan pulang ke rumah nya yang memang selalu ia huni, dan rumah ini hanyalah markas bagi dirinya.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang, ia tidak akan langsung pulang ke rumah, ia akan ke club terlebih dahulu untuk bersenang-senang.

Hingga tak lama kemudian mobil pun sampai juga di halaman club langganan nya.

Arthur langsung saja masuk dan menuju ke ruangan Vip.

Dia memesan beberapa minuman dan juga mengajak wanita yang ada disana.

Ya, begitulah kehidupan Arthur yang sangat liar.

Dia selalu saja bermain wanita, dan incaran nya kali ini adalah Amanda.

Tapi,

Sudah beberapa lama ia mengincar, ia bahkan tak punya celah untuk mendekati nya sama sekali.

🌸

Sedangkan di Villa,

Saat ini Maudy sedang menyiapkan bumbu olesan untuk nanti malam bakar-bakar,

Amanda sendiri sedang menyiapkan bahan untuk nanti di bakar, ada beberapa yang akan ia marinasi lebih dulu.

Keduanya terus berkutat dengan sesekali di iringi canda dan tawa.

Selesai dengan semuanya,

Maudy dan Amanda lanjut untuk masak makan siang,

Tak lupa juga Bibi membantu karena Maudy akan membuat camilan.

"Non, ini kenapa banyak sekali masak capcay nya?" tanya Bibi heran.

"Itu sekalian untuk kalian Bi, nanti buat kita berempat simpan di mangkok yang itu dan sisa nya buat makan siang Bibi dan yang lain" jelas Amanda.

Bibi menganggukan kepala,

Selesai dengan semua masakan, camilan dan bumbu, Maudy pun membereskan nya dan Amanda memanggil Leon dan Alwi.

Menu kali ini hanya sederhana saja, hanya capcay, ayam goreng dan sambal saja.

Tapi,

Jangan salah, rasanya yang sangat lezat membuat mereka semakin menikmati hidangan sederhana nya.

Ya, Leon maupun Amanda tidak terlalu suka dengan makanan ke barat-baratan.

*

Selesai makan siang,

Amanda dan Maudy akan istirahat di ruang tamu, keduanya akan menonton flim favorite mereka.

Sedangkan Leon, dia membawa Alwi ke ruangan dimana disana selalu aman dan nyaman untuk berbincang maupun bekerja.

"Bagaimana dengan anak buah Arthur?" tanya Leon.

"Mereka sudah di amankan, dan anak buah kita memberikan laporan palsu pada Arthur" jawab Alwi sambil memberikan rekaman pada Leon.

"Bagus"

"Jangan sampai mereka lolos, dan terus awasi Arthur"

"Jangan sampai bajingan itu mendekati Maudy ataupun Amanda"

Alwi menganggukan kepala dengan patuh,

Lalu keduanya pun membuka laptop masing-masing dan mulai bekerja.

-

Hingga akhir nya malam tiba,

Ke empat orang tersebut pun sudah di halaman belakang,

Amanda menyiapkan bahan yang akan di bakar, Maudy menyiapkan bumbu yang sudah ia buat.

Dan,

Kedua pria tersebut sudah siap dengan alat bakar-bakar nya,

Amanda memberikan ikan, ayam, udang, dan yang lainnya pada Leon untuk di bakar.

Setelah nya ia kembali duduk dan membuat minuman segar,

Sedangkan Maudy masih berkutat dengan bumbu untuk nanti di makan bersama dengan hasil bakaran nya.

Mereka tidak hanya diam saja, sesekali Amanda akan melemparkan candaan pada Ayah dan Maudy.

Meskipun hanya Maudy dan Amanda yang recok, namun suasana tetap ceria dan hangat.

*

Setelah selesai makan malam,

Maudy dan Amanda duduk di ruang tamu, sedangkan Leon dan Alwi masih di halaman belakang.

Keduanya duduk santai dengan nyaman,

Hingga,

"Mau" panggil Amanda.

"Hemm iya" balas Maudy.

"Gue tau alasan utama lu gak mau cepet nikah sama bokap gue bukan karena lu mau study" jelas Amanda.

Deg.

Amanda menatap Maudy yang terlihat sangat kaget dan juga tak menyangka.

"Hah, ya memang bukan itu" lirih Maudy dengan akhir nya mengaku.

"Loh, lalu apa dong sayang?" tanya Leon yang baru saja masuk.

Maudy menatap Leon dan menyuruh nya duduk lebih dulu,

Leon pun duduk di samping Maudy, sedangkan Alwi sudah pasti di samping Amanda.

"Kata Ibu Panti, aku bukan anak yang di buang melainkan di titipkan oleh seseorang karena ada orang lain yang menginginkan kematian aku saat itu"

"Tapi, sampai sekarang mereka belum juga menemukan keberadaan aku"

Hah.

.

.