Mencintai setulus hati serta menyokong dana untuk seluruh keluarga sang suami. Siapa sangka hal itu tak bisa membuat Zeline mendapatkan balasan kebaikan. Wanita itu justru harus menerima kenyataan pahit bahwa Delon suaminya diam-diam berselingkuh. Dan parahnya lagi,mertua serta ipar-iparnya yang selama ini hidup bergantung dengannya bersekongkol untuk menutupi perselingkuhan sang suami.
Penasaran dengan isi ceritanya? yuk silahkan disimak kelanjutannya ...... happy reading 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinly Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12
Zeline menahan rasa sakit di dalam hatinya melihat sebuah Video yang berhasil di rekam oleh Wina karyawan Lindri. Hatinya saat ini bagai ditusuk oleh ribuan jarum. Pengkhianatan yang ia terima bukan saja dari suami,namun kedua mertuanya yang selama ini sangat dihormatinya tega mendukung kelakuan bejat putra mereka. Begitu juga dengan ipar-iparnya yang selama ini sangat bergantung dengan transferan uang darinya,tanpa sedikitpun merasa kasihan diam-diam mendukung kelakuan saudara mereka.
"Kamu yang sabar ya Zel ? Aku nggak tahu harus bilang apa lagi. Jika diriku yang berada di posisi kamu saat ini belum tentu juga bisa kuat dan setegar kamu." Lindri memeluk erat tubuh Zeline sambil mengelus lembut punggung sahabatnya itu dengan maksud memberikan kekuatan.
Zeline tak menjawab perkataan Lindri. Pikirannya menerawang jauh,mencoba mencari celah penyebab sang suami tega berkhianat. Akan tetapi dirinya saat ini sangat lelah untuk dipaksa berpikir. Hatinya yang sakit sangat menguras energi.
Pada akhirnya Lindri dan Wina berpamitan pulang dan berjanji akan tetap kembali menemani Zeline jika sudah memiliki waktu yang luang.
Pukul 11.00 malam Zeline berusaha memejamkan matanya di tempat tidur. Ingin sekali dirinya segera tertidur dan sejenak melupakan pengkhianatan sang suami. Akan tetapi,semakin ia berusaha maka semakin sakit hatinya. Bayangan sang suami yang saat ini sedang bermesraan dengan istri barunya menari-nari dipikirannya.
Demi mendapatkan ketenangan hati,pada akhirnya Zeline membawa dirinya untuk memohon kedamaian pada sang pencipta. Ditengah keheningan malam,wanita itu mengadukan semua rasa sakit yang ia rasakan saat ini. Berharap di suatu saat nanti apa yang dialaminya saat ini merupakan sebuah jalan menuju kebahagiaan.
"Sayang,buka pintunya..." Suara gedoran pada pintu kamar terdengar semakin keras. Dengan rasa kantuk yang begitu berat,Zeline tetap bangun membuka pintu kamar. Ternyata sang suami pulang.
"Udah tidur ya sayang ?" Tanya Delon berbasa-basi. Namun tanpa ia sangka Zeline langsung membuka matanya lebar-lebar dan melihat jam dinding yang terpasang di kamar mereka.
"Udah jam 1.00 malam,kenapa pulang larut malam Mas ? Apa kerjaan di luar kota sudah beres ?" Pertanyaan yang dilontarkan istrinya sontak membuat Delon menyesal karena tadi bertanya.
"Mmm....iya sayang. Habisnya Mas rindu banget sama kamu jadi nggak mau nginep lagi di sana." Jawab Delon dengan senyum menggoda. Akan tetapi hal ini justru membuat Zeline merasa sangat jijik. Jika dulu ia akan langsung bahagia di saat suaminya berbicara seperti itu,kini semua rasa itu telah sirna setelah dirinya mengetahui pengkhianatan yang dilakukan Delon.
Zeline berpura-pura menampilkan senyum bahagianya sambil menyiapkan baju tidur bagi Delon. Bagaimana pun juga ia harus hati-hati menanggapi semua kebohongan suaminya agar bisa membalasnya dengan cara yang elegan.
Dalam hati Zeline bertanya-tanya,mengapa suami pengkhianatnya itu pulang ke rumah apalagi di saat sudah larut malam. Bukannya seharusnya pria itu masih harus berpura-pura sedang berada di luar kota ?
Tanpa Zeline ketahui,sebenarnya Delon terpaksa harus pulang secepatnya karena tak bisa menginap di rumah Talita yang saat ini sedang ditemani oleh kedua orang tuanya. Ingin menginap di rumah sang ibu,namun tak ada kamar yang kosong.
"Mas pasti lelah sekali,ayok tidur Mas. Aku juga udah ngantuk banget ni." Zeline yang sudah tak ingin di sentuh oleh suaminya itu langsung mengalihkan pembicaraan. Pura-pura menguap dan langsung berbaring.
Delon pun hanya bisa menghela nafas gusar. Hatinya kesal karena Zeline langsung kembali tidur. Padahal dirinya sebenarnya masih ingin bermesraan sebelum tidur.
Tak ingin larut dalam kekesalan hatinya,Delon pun keluar dari kamar. Zeline yang berpura-pura tidur merasakan jika suaminya keluar dari kamar. Ia pun perlahan-lahan turun dari tempat tidur dan mengikuti arah langkah suaminya.
Samar-samar Zeline mendengar suara suaminya yang sedang asik bertelepon ria dengan seseorang di balkon. Saking asiknya berbincang,pria itu tak menyadari jika sang istri sedang mengintipnya dan mendengar semua percakapannya.
"Nggak lah,kamu nggak usah mikirin yang macam-macam. Mas udah nggak tergiur sama dia. Makanya sekarang mas telpon kamu."
"Sabar ya,kamu yang terbaik. Persiapkan dirimu untuk pernikahan kita. Aku ingin kamu terlihat jauh lebih cantik dari Zeline."
"Hahaha ....nggak usah merajuk kayak gitu. Nanti Mas beliin apapun yang kamu mau."
"iya janji pokoknya.Iya deh,udah sana tidur. Udah larut malam . Besok Mas ke sana lagi. Bye. Muahh.
Saat baru saja ingin berbalik,Delon langsung terkejut dengan sosok istrinya yang kini sudah berada di dekatnya.
"Sayang,kamu kenapa ke sini ?" sedikit gugup namun Delon tetap berusaha tenang. Apalagi dengan penerangan yang minim di tempat itu,ia yakin istrinya tak akan melihat ekspresi gugupnya.
"Aku tadi dari ambil minum Mas,eh tiba-tiba liat Mas lagi di sini jadi aku samperin." suara Zeline tetap lembut dan tanpa ada tanda-tanda kemarahan. Hal ini membuat Delon sangat yakin bahwa istrinya itu tak sempat mendengar percakapannya dengan Talita.
"iya sayang,Mas susah tidur soalnya, makanya ke sini buat cari angin sambil menscroll sosial media."
"Ohh...." Zeline hanya ber oh ria dan tersenyum kembali.
"Kalo Mas masih mau di sini aku ke kamar duluan ya ?" pamit Zeline yang sudah tak sanggup mendengar kebohongan baru dari sang suami.
"Ah tidak! Mas udah mulai ngantuk. Ayok kita ke kamar." Ajak Delon mengikuti langkah Zeline,yang sebenarnya jika diperhatikan dengan seksama,wanita itu tampak sangatlah kesal karena sudah mendengar kata - kata suaminya yang sudah berani merendahkan sang istri pada selingkuhannya.
Akan tetapi di dalam hati Zeline berjanji untuk membalas semua para pengkhianat itu.