setelah mengetahui suaminya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri,karna suatu kutukan Kanaya terpaksa harus berada didalam tubuh suaminya yang telah menghianatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aqilaarumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 24
Malam yang gelap disinari rembulan dan bintang yang terlihat berkelip kelip.
Ditepi kolam Dirga memandangi cahaya indah itu sambil sesekali menyesal kopinya, dengan hati yAng begitu hampa.
" Dirga Oma menemukan obat tidur sebanyak ini dikamarmu"
" Jangan bilang kamu masih mengkonsumsi obat obatan ini?"
Diamnya Dirga mengiyakan apa yang dikatakan oleh Oma,Oma menghelai nafas panjangnya.
Lalu duduk disamping cucu satu-satunya itu,semenjak kedua orang tua dirga meninggal dialah yang merawat Dirga sedari kecil.
" Apa semua ini karena wanita itu"
Dirga menoleh kearah Oma dengan tatapan penuh tanda tanya.
Oma seakan mengerti tatapan dari Dirga.
"Ternyata Oma bukan pernah bertemu dengan Kanaya tapi oma pernah melihat foto fotonya dikamar kamu"
" Walaupun foto foto itu diambil saat zaman Puti abu abu tapi Oma masih bisa mengenalinya wajah cantiknya tidak berubah sampai sekarang"
"Sekarang Oma paham kenapa kamu selalu menolak jika dikenalkan dengan wanita manapun ternyata alasanya adalah Kanaya"
" Kamu itu seperti Almarhum papa kamu, susah jatuh cinta sekalinya jatuh cinta ya begitu mencintai wanita sedalam mungkin"
"Lalu untuk apa sekarang kamu diam dan tidak berusaha meluluhkan hati perempuan itu"
" Aku sudah berusaha Oma,dan semuanya tidak sesederhana apa yang Oma fikirkan"
"Apa karena Kanaya sudah menjadi milik orang lain"
" Oma tahu kalau Kanaya selama ini telah disakiti dan diselengkuhi,bahkan Oma juga tahu setulus apa Kanaya sampai rela mengorbankan masa depannya hanya untuk merawat mertuanya yang lumpuh tapi tidak pernah menghargainya"
" Oma sampai menyelidiki Kanaya segitunya?"tanya nya
" Kamu itu cucu Oma satu satunya, pengusaha sukses jadi wajar lah Oma menyelidiki calon menantu Oma"
" Menurut Oma lepaskan Kanaya dari jerat laki laki itu"
" Tapi ini rumit Oma, sekarang pun aku tidak mengerti perasaan ku, rasanya aku sekarang lebih tertarik pada suaminya daripada istrinya" batin Dirga.
Oma menepuk bahu Dirga.
" Oma akan mendukungmu"
" Terimakasih Oma"
Oma berlalu meninggalkan Dirga,Dirga kembali menatap langit gelap dengan bintang bintang yang berkilauan.
Menconba meminta secerca harapan untuk cintanya.
Ditempat yang berbeda Kanaya menatap sebuah buket bunga yang ada ditangannya.yang ditemukannya ditempat sampah. ada perasaan aneh saat ia menerima bunga itu ketika dia melihat nama sipengirim.
" Apa dia benar benar mencintai ku?" Tanyanya ragu.
Ia meletakkan bunga itu diatas meja
" Ouww flowers" ucap Angel yang tiba tiba saja muncul.
" Ini dari Dirga ,Aku menemukan ini ditempat sampah"
"Kamu tahu Kanaya,kamu beruntung karna Tuhan masih memberikan mu kesempatan kedua. untuk menemukan cowok yang benar benar tulus mencintaimu"
" Sedangkan aku tidak mendapatkan kesempatan itu,aku mati setelah melihat suami ku berhubungan intim dengan wanita lain"
Mata itu terlihat berkaca-kaca,, sebagai wanita yang pernah dikhianati oleh suami mereka.kanaya sangat mengerti perasaan angel.
" Aku yakin Tuhan memberkanmu kehidupan yang bahagia setelah kematian"
" Aku yakin kebaikan dan ketulusan tidak pernah sia sia didunia ini"
" Ya semoga"
Kanaya mwngepaskan tubuhnya kekasur dan menatap langit langit kamarnya, begitu pun angel ikut berbaring dan menatap keatas.
" Coba kamu bukan hantu angel,aku pasti sangat senang punya sahabat setulus kamu."
Ingatannya kembali menerawang saat dia dan Aurel tertawa lepas tapi ternyata angel yang kiranya adalah sahabat sejatinya bahkan seperti saudaranya sendiri,ternyata dialah duri dalam rumah tangganya.
"Kalau aku masih hidup pun,umur kita beda jauh,kita ngak mungkin bisa sahabatan"
"Iya juga ya,emang kalau kamu masih hidup umur kamu berapa?"
"Ada 40 tahunan lah"
"Haaa 40 tahunan? Tapi kok kamu masih kelihatan muda"
"Ya iyalah sekarang kan aku udah jadi setan jadi ngak kelihatan tua tua"
Hhhhhahhhha
Tawa mereka pecah,lagi lagi dikamar sebelah Sintia mendengar suara tawa itu,membuat bulu kuduknya berdiri.