Ketika cinta yang begitu besar harus berakhir dan menjadi kenangan...ketika dipertemukan kembali oleh takdir,apakah semua hanya sebatas kenangan atau akankah takdir berkata lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy Gimiks, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
cafe kenanga
"halo..?"
"apa ini Rani?" tanya seorang perempuan di line seberang.
"iya...ini siapa ya?" tanya Rani
"aku Tisa...bisa bertemu sebentar?"
"ahhh Tisa? Dari mana kamu tahu nomorku?"
"aku bisa tahu apapun yang aku ingin ketahui..tapi untuk hal yg satu ini,aku ingin langsung bertanya dan berbicara denganmu."
"apa itu?"
"maka dari itu mari bertemu...sebutkan saja lokasi dan waktunya."
"baiklah...kalau begitu mari bertemu di cafe kenanga...cafe itu tidak jauh dari hotel.."
"oke..jam berapa?"
"jam 1 siang ini,bagaimana?"
"kamu tidak bekerja?"
"tidak,hari ini aku libur.."
"oke,cafe kenanga jam 1 siang, sampai jumpa nanti."
"baik.."
...****************...
Rani melihat ke arah jam tangannya,5menit lagi tepat pukul 1 siang.Dia sudah duduk manis di sebuah meja lengkap dengan segelas ice smoothie strawberry dan cake tiramisu kesukaannya.Tisa pun tiba.Dia langsung menghampiri Rani dan duduk sambil melepas kaca mata hitamnya.
"haloo...." Rani menyapa.
"iya....kita langsung saja pada pointnya!"
"lho,anda tidak memesan sesuatu?"
"tidak...terimakasih."
"lalu apa yang kita bicarakan?"
"apa hubunganmu dengan Romi?"
"apa???? Hmmm itu.... Tentu saja kami sebatas teman...."
"Bagiku tidak begitu...saat di rumah sakit,aku bisa merasakan bahwa ada sesuatu antara kalian...kapan kamu mengenal Romi?!?"
"belum lama....itu tepatnya beberapa bulan lalu saat perayaan ulangtahun hotel.."
"tidak mungkin!!!!"
"sungguh....saya tidak berbohong..."
"Romi bukanlah type laki - laki yang mudah jatuh cinta..tidak mungkin dia baru beberapa bulan kenal denganmu,lalu dia memiliki perasaan.Itu sangat tidak mungkin."
"entahlah...saya tidak yakin kalau Tuan Romi menyukai saya.Karena saya ini hanya seorang staff di hotel miliknya."
"apa kamu tahu,pemilik cafe ini adalah Romi???"
"apa???? Ahahahahahaha anda salah...pemilik cafe ini bernama Bapak Anwar.Saya sudah langganan sejak dulu disini."
"itu sudah lama...setahun ini kamu ada melihat Bapak Anwar itu disini? Yang biasanya Bapak Anwar itu selalu ikut mengawasi cafe.."
"setelah aku ingat - ingat , iya ya sudah lama sekali aku tidak melihatnya...."
"ya....dia...." belum selesai Tisa bicara,seseorang memotong pembicaraan mereka.
"sudah kuduga kamu disini Ran.." Romi berjalan menuju meja mereka.
Rani dan Tisa sama - sama kaget dengan kedatangan Romi.
"Romi,kamu seharusnya masih istirahat di rumah sakit....kenapa kamu justru disini???" kata Rani
"Disana membosankan...aku tidak betah! Lagipula,aku sudah merasa sehat...Tadi aku ke hotel mencarimu,ternyata kata Pak Toni hari ini kamu off,jadi aku langsung menuju rumahmu,ternyata kosong...langsung saja aku coba ke sini,dan benar saja kamu disini....lho,Tisa???kamu ngapain???"
"aku...ingin berkenalan dengan Rani....ya kan Ran?"
"oh iyaa...iya..."
"kalau begitu aku pergi dulu...bye!!!" Tisa berpamitan lalu keluar cafe.
Tisa langsung masuk ke mobil,kemudian memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi sambil teriak kencang lalu menangis.Dia merasa tidak terima cinta nya selama ini tidak pernah digubris oleh Romi,bahkan sekarang dia merasa harus bersaing dengan seorang karyawan biasa.Tisa benar - benar tidak terima.
...****************...
"Ran...ayo kita pergi dari sini..."
"kita mau kemana?"
"ayo ikut aku...." Romi menarik tangan Rani.
Merekapun meninggalkan cafe kenanga.
Di tengah jalan,Romi memegang tangan Rani.Rani terkejut sambil menepis tangan Romi lalu melihat ke arah Romi.Romi menarik tangan Rani lagi.
"tolong...biarkan aku menggenggam tanganmu Ran..'
Wajah Romi yang begitu dewasa dan menawan sesungguhnya membuat Rani begitu terpesona.Ditambah lagi rambut tebalnya yang biasanya selalu basah manakala dia menggunakan setelan jas saat ke hotel,tapi kali ini dia menggunakan hoodie warna cerah dengan rambut yang tidak basah namun tetap rapi,membuat tampilannya benar - benar tidak terlihat seperti laki - laki berumur 39tahun.
...****************...
