Benci, perasaan itu yang dimilki oleh Sienna Abraham pada Michael Robinson. Pria yang telah merenggut keperawanannya dan membuatnya memilki seorang putra.
Akan tetapi ia terpaksa berjumpa lagi dengan pria itu karena permintaan sang putra yang sedang sakit keras.
Justin bukan hanya butuh kasih sayang dari sang Daddy tapi juga biaya pengobatan agar ia bisa sembuh dan merasakan kebahagiaan.
Akankah hubungan mereka akan membaik atau malah semakin buruk?
Pantengin kisahnya ya😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 AG Bukan Cucuku
"Pengantin Michael sangat cantik Meg," bisik Julia di telinga Megan bermaksud memanas-manasi. Perempuan muda itu adalah adik kandungnya sendiri yang sangat suka melihatnya kesal.
Megan mendengus dingin. Ia sedang tak ingin bercanda saat ini. Kalau bukan karena seorang sahabat yang memberi tahunya tentang pernikahan sang putra mungkin ia tidak akan pernah tahu kalau Michael sekarang menikahi Sienna, sang mantan pelayan di Mansion nya.
Ia terpaksa pulang dari liburan musim panasnya di Hawai demi menghadiri pernikahan yang tak pernah ia inginkan ini.
Dan disinilah ia sedang menatap upacara pemberkatan kedua mempelai itu di depan semua orang. Hatinya mendidih marah tapi ia tidak mungkin menolak pernikahan sakral itu di tempat ini atau ia akan menjadi bahan gosip murahan dan seketika menjadi viral.
"Kalian sudah resmi menjadi suami istri. Sekarang cium pasangan mu Mike," ucap sang pendeta memberi instruksi saat Michael dan Sienna telah selesai mengucapkan janji suci pernikahan dihadapan Tuhan.
Michael menatap Sienna dengan tatapan dalam penuh cinta sedangkan Sienna merasakan tubuhnya gemetar. Ia takut bersentuhan dengan pria itu. Dan saat Michael membuka tudung di kepalanya ia pun menundukkan wajahnya yang tiba-tiba memucat. Nampak sekali kalau wanita itu menolak.
Justin yang tahu kalau Daddy-nya kecewa dengan penolakan sang mommy langsung meraih tangan Sienna dan berbisik, "Mom, bibi Rebecca dan uncle Sam juga berciuman saat mereka menikah. Kenapa kamu tidak mau?"
Anak itu sering kali diajak untuk menghadiri acara pernikahan di sekitar apartemennya jadi ia sering melihat budaya berciuman setelah janji suci diucapkan.
"Tak apa Justin, kalau mommy tidak mau. Pernikahan ini sudah sah meskipun aku tidak menciumnya, iyyakan bapa?" ucap Michael tersenyum.
Pemuka agama itu balas tersenyum kemudian mengangguk. Ia sangat maklum dengan kejadian yang ada dihadapannya ini meskipun sebenarnya ia tak pernah melihat ada pasangan pengantin yang menolak untuk berciuman.
Sienna merasakan perasaan tak nyaman pada dirinya. Ia tahu kalau ia menolak, itu berarti ia telah mempermalukan suaminya. Selanjutnya ia pun mengangkat wajahnya kemudian mendekatkan tubuhnya ke arah Mickael.
Ia menatap sang suami memberikan izin pada Mike untuk menciumnya lazimnya seperti pasangan pengantin lain yang sedang berbahagia.
Michael tersenyum kemudian meraih pinggang ramping wanita itu kemudian menyentuhkan bibirnya kedalam bibir indah dan tebal milik Sienna.
Michael merasakan kebahagiaan yang sangat sempurna. Ia pun memperdalam ciumannya dengan penuh perasaan sampai bunyi tepuk tangan bergema di dalam ruangan itu mengiringi perasaannya yang sangat bahagia.
Sungguh, ia masih sangat ingin memperdalam ciumannya tapi tubuh Sienna ia rasakan gemetar.
"Maafkan aku Sienna, tapi sungguh, aku sangat mencintaimu," bisik Michael dengan nafas memburu.Sienna membalasnya dengan senyum diwajahnya yang semakin memucat. Cinta pria itu terasa bersambut. Hasratnya terbakar.
Ia masih ingin menyentuhkan bibirnya tapi ia berusaha menahan dirinya. Tempat itu adalah tempat umum sedangkan wanita itu merasa tidak baik-baik saja.
Sienna hanya berharap ia masih bisa berdiri di sana sampai acara pemberkatan itu selesai. ia merasa pusing dengan rasa trauma yang terasa hampir membunuhnya.
"Sayang, apa kamu perlu beristirahat?" tanya Michael yang merasakan kejanggalan pada kondisi sang istri.
"Ah ya, aku minta maaf, tapi bisakah kita pulang ke mansion saja Tuan?" jawab Sienna dengan wajah yang semakin pucat.
Ciuman suaminya tadi benar-benar serasa mampu membuatnya mengingat kembali rasa sakit dan takut yang sudah lama terkubur. Ia ingin memberontak tapi ia berusaha menahan dirinya.
Michael tersenyum kemudian mengangkat tubuh wanita itu kedalam gendongannya ala bridal style.
Mereka pun turun dari altar pernikahan dengan tampilan yang sangat romantis. Semua orang terpukau. Mereka ikut merasakan kebahagiaan pasangan pengantin itu.
Justin mengikuti pasangan pengantin itu dengan langkah tegap. Ia seperti seorang penjaga bagi mommy dan juga Daddy-nya.
Pria tampan berusia 4 tahun itu memegang ujung gaun sang mommy dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya memegang buket bunga yang siap ia lemparkan ke arah para gadis dan pria lajang.
"Aaaaaaa! Aku dapat bunganya!" teriak seorang gadis berambut pirang yang baru saja mendapatkan buket bunga yang baru saja dilempar oleh anak kecil itu.
Nicholas Smith yang sedang berdiri di samping gadis cantik itu hanya mendengus. Sebenarnya ia yang mendapatkan buket bunga itu tapi sang gadis pirang dan cerewet itu mengambilnya dari tangannya.
"Maaf Tuan. Aku sudah lelah menjaga lemparan buket bunga seperti ini tapi aku belum pernah mendapatkannya. Jadi kupikir kamu yang berwajah datar dan dingin ini pasti tidak butuh, jadi berikan saja padaku agar aku cepat menikah."
Nick tidak menjawab. Ia hanya berlalu dari hadapan gadis eror itu dan segera mengikuti langkah Michael dan juga istrinya menuju ke mobil mereka dengan bergumam tak jelas.
"Mereka sangat serasi sekali Meg," bisik Julia lagi dengan wajah yang sangat takjub pada kedua pasangan yang sangat romantis itu.
"Yang serasi untuk Mike adalah wanita dari keluarga bangsawan dan bukannya dari seorang pelayan yang kita tidak tahu asal usulnya," geram Megan seraya melangkahkan kakinya keluar dari Gereja itu.
Julia terkekeh. Ia sangat heran dengan kakaknya itu yang tidak pernah mau melihat kebahagiaan putranya sendiri.
"Aku tidak akan pernah setuju dengan pernikahan itu Julia. Dan aku pastikan mereka akan berpisah!" ucap Megan seraya mendudukkan dirinya di dalam mobil mewahnya.
"Mereka sudah mempunyai seorang putra Meg. Tidakkah kamu lihat putra mereka itu sangat lucu dan juga tampan?"
"Aku akan merawat Justin dan mencarikan ibu yang cocok buatnya. Dan lagipula apa kamu percaya kalau Justin adalah cucuku?"
Julia menghela nafasnya kemudian ikut duduk disamping sang kakak.
"Kamu akan menjadi seorang nenek yang sangat jahat Meg. Apakah kamu ingin Michael membenci dirimu hah?!"
"Aku tidak perduli. Aku sungguh masih meragukan anak itu. Jangan-jangan ini sudah lama direncanakan oleh gadis sialan itu dan menjebak putraku dengan permainan yang sangat murahan seperti ini!"
"Hey kenapa kamu tidak melajukan mobilnya Fred!" teriak Megan pada sopir pribadinya.
"Kita akan kemana Nyonya, maaf?"
"Hey sialan! Ikuti mobil Mike kemana saja mereka pergi!"
"Ah iya Nyonya. Baik."
Freddie Spencer pun melajukan mobil itu mengikuti arah Mercedes Benz milik putra tunggal tuan Robinson.
"Seharunya kamu bahagia karena sudah mempunyai seorang cucu yang sangat tampan seperti Justin, Meg," ucap Julia seraya menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi mobil itu.
"Bersyukur?" ucap Megan dengan bibir mencibir.
"Anak penyakitan yang sedang mengidap ITP itu bukan cucuku Julia. Dia hanya akan membuat keluargaku menderita. Dan aku sangat yakin itu adalah alasan pelayan brengsek itu mendatangi Michael setelah lima tahun!"
🍁🌺
*Tobe Continued.
Like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?
karena kalo Oh itu justru konotasinya meremehkan, tapi kalo "Apa" itu seperti tidak percaya dengan suatu yg di dengar.
lbh enakan gitu thor,ketika seanna bicara dengan justin dia manggil dirinya sendiri mommy,ketimbang aku.
mf ya thor kritikan nya🙏