TAMAT
❗BOCIL MINGGIR DULU, YANG SHOLEHAH JUGA MINGGIR DULU.
HANYA HALUAN OUTHOR JANGAN MASUKKAN KE HATI, KE USUS AJA BIAR KELUAR BESOKNYA🤣❗
``Jika kau datang hanya menitipkan benihmu lagi, lebih baik tidak datang. Mencintai mu sangat menyakitkan, tapi sakit itu tak pernah mau aku lepas. Ayahku, jiwaku, hatiku, harapanku, hidupku telah kau renggas habis bersama kepergianmu`` Exie Flyta Draniela.
``Maafkan aku Ex, kamu harus kuat dan menjaga anak-anak kita, sayang. Aku akan menunggu mu di keabadian.`` Edward graha Robinson.
Bahagia seolah tak ingin mendekati Exie dan Edward yang terpaksa menikah karena kejadian naas yang harus merenggut nyawa papa Exie. Lika-liku dan luka memenuhi kehidupan rumah tangga mereka hingga akhirnya mereka memutuskan memperjuangkan kembali pernikahan yang berantakan itu.
Namun, takdir tetap tidak memberikan sedikit kebahagiaan untuk mereka, karena kecelakaan merenggas mimpi Exie.
Dunia Exie kembali hancur.
bagaimana cerita mereka?
🎋mak-Roh
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mak_rohalus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Mengambil Peran
"Mom kenapa? kenapa nangis? " tanya Edward khawatir sambil membalik tubuh Felis.
"Jika tidak menyukai Exie, batalkan pernikahan mu sekarang juga Ed! " kata Felis dengan mata merah dan air mata bercucuran.
"Mom gak akan pernah rela, kamu menyakiti gadis sebaik Ex. Hiks. Mom tidak akan sanggup melihat nya lebih menderita dari ini! " lanjut nya dengan dada penuh sesak.
Edward yang melihat mommy nya menangis dengan mata merah menyala jadi tertegun, hati nya tersayat tapi oleh apa entah tidak tahu.
Sebegitu dalam nya mommy nya mencintai gadis itu? apakah dia sanggup menyakiti Exie yang artinya menyakiti mom nya juga? Kenapa mom nya sangat sayang dengan Exie? Aku harus pura-pura biasa di depan mom agar mom tidak terluka.
"Maafkan Ed mom, Ed sedang menyelesaikan tugas akhir Ed dan juga milik Ex mom. Ed tidak bilang karena tidak ingin merepotkan mom, dad atau Ex. Ed berencana membawa Ex bulan madu dan kalau Ex suka, kami akan menetap di Eropa karena Ed mau menyelesaikan Magister Ed di sana bersama Ex mom! maafkan Ed tidak memberitahu mom maupun Ex! " jawab Edward pelan sambil memegang tangan Felis yang tengah menangis. Sejujurnya ini kali pertama dia melihat mom nya menangis.
"Kamu serius! " tanya Felis dengan mata berair tapi ada binar bahagia di sana.
"Iya mom, maaf sikap Ed jadi membuat salah paham! " jawab Edward sambil memeluk tubuh mom nya.
"Huaa. Hiks. Anak nakal! mom sedih sekali lihat Exie kecewa karena harapannya kamu hadir selalu pupus. Hiks. huaaaaa ! " tangis Felis semakin menjadi bukan nya berhenti karena kelegaan hati nya, jika ternyata Edward sangat menyukai Exie hingga sudah memiliki rencana ke depan nya.
Edward terus memeluk tubuh bergetar mom nya yang menangis sesenggukan. Walau hati nya sakit karena membohongi Felis tapi tak ada cara lain selain merealisasikan ucapan nya barusan. Edward kemudian memikirkan banyak kemungkinan. Edward bertekad akan berbuat sebaik mungkin pada Ex di depan keluarga nya dan menahan bertemu Bella, sampai orang tua nya percaya dan melepas mereka ke Eropa dengan penuh percaya dan bebas menyakiti Exie di sana tanpa batas.
Setelah cukup lama Felis menangis, Erza kemudian mengambil alih menuju pelukan nya dan membawa ke kamar karena Erza tau Felis akan tertidur setelah menangis. Felis tidak akan berhenti menangis sebelum tertidur. Tapi Erza sangat lega jika tidak ada masalah antara istri dan putra nya yang serius, hanya salah paham saja.
Dan malam itu sangat damai untuk Felis dan Erza, tapi tidak Edward yang sedang menyusun rencana dan membicarakan rencana nya pada Bella, agar Bella bisa di ajak kerja sama.
"Kamu janji ya, tidak akan menyentuh Exie. Aku tidak mau tertular penyakit dari Exie ke kamu lalu ke aku! " rengek Bella di ujung telepon.
"Iya Bell! " jawab Edward
"Serius Ed! " rengek Bella.
"Hmm. Aku juga serius! "
"Bagaimana pun dia menggoda mu dengan pakaian tipis? " tanya Bella yang sebenarnya khawatir Edward kembali menyukai Exie.
"Iya, aku akan inget kamu kalau dia menggoda ku!" jawab Edward meyakinkan.
"Baiklah, aku juga akan berusaha untuk ke Eropa. Dan kita akan berolahraga di depan dia. Di rumah kalian. Ah aku sangat tidak sabar menantikan dia menderita! " kata Bella sambil menggebu-gebu.
"Nice! " jawab Edward kemudian mematikan panggilan nya setelah selesai berbicara dan Bella mau mengerti.
Setelah selesai mematikan ponsel nya. Edward menuju ke ranjangnya dan merebahkan diri di sana. Memejamkan mata nya namun tak kunjung tertidur. Jantung nya berdebar dan pikiran nya melalang buana ke kamar Exie. Edward terusik oleh perkataan Felis saat Exie kecewa jika dia tidak hadir. Berarti Exie mengharapkan kedatangan nya. Hanya dengan memikirkan itu jantung Edward berdebar tak karuan.
"Dasar, gadis jaim. Kenapa tidak menghubungi jika rindu! " gumam Edward sambil melihat langit langit-langit kamarnya dengan dua tangan di tekuk di belakang kepala nya menerawang jauh.
"Jika aku tidak tahu kebenaran nya, sudah pasti aku akan terjerit-jerit karena terjerat oleh mu Ex, akting mu sungguh luar biasa. Gadis pemalu dan jaim di depan ku, Gadis binal di depan Bella, dan gadis sempurna juga penuh kasih di depan mom. Pemain yang handal. Aku jadi penasaran sehandal inikah saat kamu bermain di atas ranjang? " gumam Edward membayangkan apa yang ada di bayangan nya.
Kemudian Edward kembali duduk dan mengambil ponsel pintar nya di atas nakas siap untuk menghubungi Exie. Edward memutuskan untuk siap memulai peran nya.
"Hallo Ed, ada apa? " tanya Exie yang terhubung panggilan video di ujung sana. Suaranya serak mendayu seperti baru bangun tidur.
"Kamu sudah tidur? " tanya Edward yang melihat ekspresi Exie yang baru bangun tidur dengan mata bengkak dan pipi bengkak dikit khas orang baru bangun tidur, dan Edward senam jantung melihat itu, karena sangat sexy di mata Edward.
"Hmm. Ada apa? " tanya Exie lagi saat sudah bisa membuka mata nya dan melihat Edward di sana dengan duduk bersandar di headboard tempat tidur dengan telanjang dada.
"Gak papa. Mom bilang kamu merindukan aku! " goda Edward sambil mengalihkan rasa yang bergelora di balik kulit dada nya.
"Enggak. Aku gak bilang begitu! " kata Exie sambil melotot kan mata nya dengan bibir cemberut ke depan.
Sontak Edward tertawa kencang melihat ekspresi lucu Exie saat melotot dan bibir nya sedikit cemberut. Edward sangat luas tertawa. Wajah yang dia rindukan bisa di lihat saat ini. Edward selalu menangkal perasaan nya dengan mengumpat Exie agar melupakan nya, akan tetapi selalu tidak berhasil.
Exie selalu bisa membuat nya tertawa dan seperti hidup. Edward sempat akan menerima masa lalu Exie saja karena dia sangat nyaman sekarang dengan Exie tapi mengingat trauma masa lalu nya, Edward menjadi mengurungkan niat nya. Karena masih sangat teringat di telinga nya saat daddy bilang jika penyakit bergonda ganti teman tidur itu tidak akan sembuh, karena jiwa nya yang sakit dan gak setia juga tidak bersyukur memiliki kita.
Yah, trauma belasan tahun lalu,ketika dia masih anak anak tapi sudah paham apa yang sedang terjadi. Anak laki laki berusia 9 tahun yang harus melihat secara langsung sebuah hubungan yang tidak seharusnya terjadi dan merusak diri anak berusia 9 tahun itu.
Anak laki-laki satu-satu nya yang dari bayi tidak pernah kekurangan kasih sayang orang tua juga keluarga besar nya itu harus kehilangan itu semua saat berusia 9 tahun setelah peristiwa itu terjadi. Peristiwa yang menorehkan luka begitu dalam nya di dalam hati seorang anak hingga tumbuh dewasa luka nya tak pernah benar-benar kering.
.
.
.
.
.
Happy reading semuanya.
luka apa kira kira untuk anak 9 tahun?
siapa yang udah penasaran sama visual nya Ed dan Ex?
hayoooo...
stay tune ya.
kutunggu cerita sekuelnya tentang Exie dan triplets mak othor 😍😍