NovelToon NovelToon
Mendadak Nikah

Mendadak Nikah

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Nikahkontrak / Perjodohan / Nikahmuda / Patahhati / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Tamat
Popularitas:873.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dara Kirana

Berniat memasang alat penangkap ikan, Zena malah menemukan sesosok pria yang pingsan di tepi sungai, lantas ia dan neneknya menolong pemuda tersebut.

Suatu hari pria yang bernama Satya itu ingin membalas kebaikan orang yang telah menyelamatkannya, namun siapa sangka yang dilakukannya malah berujung petaka.
Membawa pada sebuah kesalahpahaman yang mengharuskan Zena dan Satya menikah hari itu juga.

Setelah pernikahan, Satya memperlakukan Zena dengan sangat baik hingga hal itu perlahan membuat sang istri jatuh cinta.

Namun suatu kebenaran membuat Zena harus menelan pil pahit, karena Satya ternyata sudah punya kekasih.

Bagaimana kisah selanjutnya?

Apakah perasaan Zena akan terbalas? atau dia hanya menjadi peran antagonis di kisah cinta suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dara Kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali

"Ma, apa Syifa gak salah lihat?" bisik Syifa pada sang mama yang terlihat terpaku.

"Mama tidak tahu, yang mama lihat dia kakakmu," sahut mama Alisha juga berbisik, namun mata yang sudah berembun itu masih fokus pada sosok putra pertamanya yang sudah empat puluh hari lebih menghilang.

Bahkan mama sudah mengadakan tahlilan empat puluh hari meninggalnya Satya dua hari yang lalu, mama menepuk nepuk wajahnya memastikan apakah itu mimpi, dan ternyata itu adalah nyata.

"Ma, itu bukan hantu kak Satya kan?" Syifa merinding, di luar semakin gelap, adzan sudah berkumandang.

"Hush, tidak mungkin!"

Satya berlari langsung memeluk sang mama yang sangat ia rindukan, sementara mama tak bergeming. Hanya buliran bening yang keluar dari sudut matanya.

Mama Alisha senang Satya kembali namun ia masih menyimpan kekecewaan pada anak lelakinya yang tak menurut pada perkataannya waktu itu.

"Ma." Satya memegang pundak mamanya yang seperti patung itu lalu mengusap air mata mama.

"Dek." Satya mengulurkan tangan hendak meraih adik kesayangannya namun Syifa malah menghindar dan menunjukkan raut wajah takut.

"Dek, ini abang kamu gak kangen sama abang?" tanya Satya mendekati Syifa yang mundur mundur.

"Kamu kok pucat gitu, ini abang bukan hantu." Satya dengan gerakan cepat meraih tubuh adiknya dan memeluk erat.

Syifa terkaget namun ia membuang napas lega setelah dapat merasakan kehangatan dari badan sang kakak juga mendengar jantungnya berdetak.

Syifa membalas pelukan sang kakak, ia juga menangis haru Bersyukur sang kakak masih hidup.

BUGH! BUGH! BUGH!

Mama Alisha memukuli badan Satya melampiaskan kekecewaannya sambil terus mengeluarkan air mata. "Kurang ajar kamu!"

Satya tak menghindar, ia membiarkan sang mama memukulinya sampai puas, dia sadar betul kalau dirinya salah.

"Keterlaluan! kamu buat mama hampir gila!" Marah mama Alisha sembari tangannya terus memukul Satya.

"Kamu buat kami semua sedih!"

"Dan sekarang semua orang sudah menganggapmu mati!" teriak mama Alisha suaranya sudah serak karena menangis.

"Ma udah ma, kasihan kak Satya." Syifa mencegah mamanya.

"Biar mama kasih pelajaran anak kurang ajar ini."

Syifa tak dapat mencegah mamanya, Satya memeluk sang mama agar wanita yang sudah melahirkannya itu tenang.

Bagi Satya pukulan mama tak ada rasanya, hanya seperti pukulan anak bayi namun di hatinya sakit luar biasa

Mama Alisha terisak di pelukan Satya.

Bi Nila sedari tadi mengintip dari balik tembok meyaksikan drama keluarga tersebut, dirinya melihat Satya menapak dan tak tembus ketika di sentuh. "Alhamdulillah beneran den Satya bukan setan," gumam bibi lalu kembali ke dapur.

Semetara itu Zena masih mematung di depan pintu sembari menyaksikan drama keluarga suaminya dengan kaki yang sudah mulai keram karena terlalu lama berdiri.

Pertemuan itu membuat dirinya dilupakan keberadaannya, mau masuk namun tuan rumah belum mempersilahkan pikir Zena.

Matanya terus menatap sofa berwarna abu abu yang terlihat empuk, sesekali ia menghentakkan kakinya untuk mengusir pegal.

"Aih, lumutan aku lama lama mana haus pula." Batin Zena gelisah.

"Apa sebaiknya aku pergi saja, sepertinya aku tak dianggap disini." bisik hati Zena yang merasa diabaikan, pikirannya menjadi negatif.

Ia teringat film yang selalu di tonton neneknya di chanel ikan terbang, bagaimana jahatnya mertua memperlakukan menantu yang tak diinginkan. Ia jadi parno sendiri.

Zena hendak melangkah pergi namun langkahnya terhenti dikala sopir taksi yang mereka tumpangi tadi menghampiri.

"Maaf neng, masih lama kah?" ujar sang supir pada Zena.

"Maaf pak, orangnya di dalam," jawab Zena sambil menunjuk ke arah pintu yang terbuka.

Sopir taksi itu langsung melangkah ke arah yang di tunjuk Zena.

Zena melangkah perlahan hendak pergi dari rumah itu, namun bingung mau kemana sementara sepeser uang pun ia tak punya.

Pikiran Zena benar benar kalut akibat prasangka buruknya yang tidak tidak.

Tak lama kemudian taksi berwarna biru itu meninggalkan kediaman Satya.

Saat kaki gadis itu hendak melangkah ke luar pagar tiba tiba tangannya di tarik seseorang.

"Mau kemana?"

"Eh... Itu... " Zena bingung harus jawab apa.

"Terus kenapa mau pergi?" Selidik Satya.

"A-a-aku mau cari minum, ya cari minum aku haus." Jawab Zena kemudian membuang napas lega karena ide di otaknya.

"Oh maaf, ayo masuk." Ajak Satya namun kaki Zena masih mematung, dirinya ragu terbayang mertua di ikan terbang.

"Ayo!" satya menarik tangan Zena.

"Siapa dia Sat?" tanya mama heran melihat putranya membawa masuk seorang gadis, tadi tidak ada pikir mama Alisha.

Zena langsung di dera rasa canggung, apalagi semua mata tertuju padanya, rasanya ingin sekali dia menghilang saat itu juga.

Zena memaksakan senyum semanis mungkin yang tak dibalas oleh mama dan Syifa, perasaannya semakin campur aduk.

Dimata gadis itu mereka menatap tak suka pada dirinya.

"Nanti Satya jelaskan, tapi sekarang tolong ambilkan air minum." Pinta Satya.

Syifa segera melesat ke dapur,membawakan air minum seperti perintah sang kakak.

Satya menuangkan air minum ke dalam gelas lalu menyerahkan kepada istrinya, Zena menenggak air itu hingga tandas bahkan menambah satu gelas lagi.

"Kalian pada disini, sudah shalat belum?" ujar papa Arga yang tiba tiba muncul dari dalam.

Sejenak papa Arga terpaku, setengah tidak percaya hingga ia tersadar putranya ada di depan mata, dia kembali, dia masih hidup.

Satya dan papa Arga saling berpelukan, papa menyeka bulir bening yang menyembul di sudut mata tuanya.

Papa Arga menanyakan hal yang sama seperti mama Alisha namun jawaban Satya juga sama seperti tadi.

Saat makan malam, Satya menceritakan semuanya.

"Apa?" Mama Alisha shock dan hampir pingsan mendengar penjelasan putranya bahwa gadis itu adalah menantunya.

"Mama." Papa Arga dan Syifa memegangi mama yang oleng.

"Mama tidak apa apa."

Zena semakin merasa tidak enak di situasi itu, badannya dingin.

"Ma, maaf," lirih Satya.

"Gak apa, kalian makanlah mama mau istirahat sebentar," ujar mama berdiri lalu meninggalkan meja makan di susul suaminya.

Melihat reaksi mama Alisha begitu membuat Zena jadi panas dingin, bayangan mertua ikan terbang terlintas jelas di kelopak matanya.

"Kakak ipar, jangan tegang gitu ah, mama cuma capek aja." Syifa mencoba menenangkan Zena yang terlihat jelas kepanikan di wajahnya.

"I-iya." Melanjutkan makan dengan tidak berselera padahal tadi ia sangat lapar.

"Makan yang banyak, jangan di pikirkan mamaku baik kok," tukas Satya menambahkan lauk ke dalam piring istrinya.

"Ya Allah.. tolong keluarkan aku dari situasi rumit ini!" Pekik batin Zena.

Di tempat lain..

Seorang gadis sedang duduk di depan meja rias sambil menyisir rambut panjangnya yang indah.

"Ternyata kau pergi duluan," gumam gadis itu mengambil rontokan rambut yang melekat pada sisir.

"Aku mencintaimu, aku sangat merindukanmu." Tersenyum memandangi bayangan diri di cermin.

Gadis itu adalah Evalina Kinandita, kekasih hati Satya. Gadis cantik dengan rambut hitam berkilau seperti iklan shampo, mata bulat, bibir mungil dan tubuh agak tinggi serta kulit putih mulus bak model.

Ia meraih foto dirinya dan Satya yang terpajang di atas nakas, jari jari lentik Eva mengusap wajah tampan pemilik hatinya seraya memori otaknya memutar kenangan kenangan yang pernah mereka ukir.

Mengingat ketika Satya melamar dirinya namun ia menolak, bukan cuma sekali namun sudah berkali kali. Hatinya perih mengingat itu, ada penyesalan merasuk ke relung hatinya.

"Maaf sayang," lirihnya seraya meneteskan air mata.

"Aku mencintaimu, maaf sudah mengecewakanmu tapi itu semua ku lakukan karena aku sangat mencintaimu." Suara gadis itu bergetar berbicara pada gambar Satya.

"Demi kebaikanmu dan kamu akan mengerti suatu hati nanti tapi Ternyata kamu yang malah meninggalkan aku." Tambahnya masih terisak.

"Tunggu aku di surga ya, love you!" Eva mengecup gambar Satya lalu meletakkan kembali bingkai foto itu ke atas nakas.

Matanya masih menatap gambar tersebut lekat lekat.

TOK TOK TOK

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Eva.

"Ya, ada apa Ma?" sahut Eva dari dalam yang sudah mengetahui pasti itu sang mama.

"Tama udah nungguin tuh!" teriak mama Dena dari depan pintu, setelah berkata begitu mama meninggalkan kamar putrinya.

Eva segera merapikan penampilannya, meraih sebuah sling bag lalu keluar menemui Tama.

1
Apriana Suci
Luar biasa
H
😂😂🤣🤣🤣
H
😂😂😂
gorgeous virgo
🤣🤣🤣🤣🤣
gorgeous virgo
gile, nenek mau membunuh Satya ini namanya 🤣🤣🤣🤣
gorgeous virgo
koit si Satya makan jengkol Mulu 🤣🤣
gorgeous virgo
🤣🤣🤣🤣
范妮
wkwkwkkww......
ada" ajah...
Ida
rasain tuh,,,
Pety Rikfy
mampus zena lemah.lemot bodo pon
kavena ayunda
kok sad.ending knp g nikah ma dion aja pasti seru
kavena ayunda
bangsattt emang dia gk nyadar.salahnya apa.tukang selingkuh
Avrilia Budiman
zena zena jdi greget aq sama kamu😬😬
Avrilia Budiman
ahay ahay udah ada tanda2 nih satya🤭
Lilis Ilham
lanjutkan thor
Lilis Ilham
semangat thor gercep
Saljuniza
walaupun ceritanya sedih😭😭😭diterakhir tpi ceritanya👍👍👍
Elya Rosalina
ceritanya bagus, walaupun sad ending, sampai aq mewek
Rari
Bagus walau agak bertele tele
maling duit
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!