NovelToon NovelToon
Love My Dokter Husband

Love My Dokter Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Perjodohan / Pembunuhan / Dokter
Popularitas:344.8k
Nilai: 5
Nama Author: popyani

Kiran tiba-tiba mencintai Rangga, setelah wanita itu mendapati tranpalasi jantung dari mendiang Dokter Rani-yang tak lain istri dari Rangga, sendiri. Dan tentu saja, cinta itu ditolak mentah-mentah, oleh Pengusaha berusia tiga puluh tahun itu.


Dipaksa menikah lagi oleh sang Bunda, membuat Rangga mau tidak mau, akhirnya terpaksa memanfaatkan Kiran, yang dia tahu begitu mencintainya.

Pernikahanpun terjadi. Tapi sayangnya-pernikahan itu hanya pernikahan kontrak, dan Rangga akan menceraikan Kiran, disatu tahun pernikahan mereka kemudian.

Kebersaman yang keduanya lalui, perlahan menumbuhkan cinta di hati Rangga, kala ada cinta tulus, yang menawarkan
Dan saat mendapatkan sambutan, justru ada badai menggoncangkan mahligai rumah tangga mereka-saat terkuak satu persatu rahasia tentang seorang Rangga Wijaya, dan juga hadirnya sahabat Rangga, yang sudah lama menaruh perasaan pada pria itu.


Akankah keduanya mampu merengkuh kebahagian, yang sebenarnya? Saat perasaan itu semakin saja dalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon popyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HAMPIR SAJA

Bibir yang tadi memberikan protesnya, seketika terkatup rapat, saat mendengar kata-kata yang sama, yang ke luar dari bibir sahabat baiknya. Membalikan badan, menatap pada pemandangan pagi hari rumah sakit, lewat kaca jendela kamar rawat itu.

"Dian..." Kiran berseru pelan memanggil Dian, dan Dia tahu gadis itu tengah menahan rasa kesal padanya.

"Ada apa!"nada kesal, kala menjawab panggilan kiran.

"Apa kau marah, padaku?" dua bolamatanya melempar jauh, pada punggung yang tengah membelakanginya.

Menghembuskan napas panjangnya, dan perlahan tubuhnya kembali berbalik menatap pada Kiran, yang menatapnya dengan tatapan intens.

"Aku hanya lelah. Setiap kali kau mengatakan, kalau kau sangat merindukannya. Sudah jelas-jelas kau tahu, kalau dia sama sekali tidak mencintaimu, dan dengan sikap yang dia tunjukkan saat di pekaman istrinya itu, sudah menunjukkan kalau Tuan Rangga menolakmu, kiran! dia menolakmu." Dian mempertegas ucapannya, agar kiran mengerti akan cintanya yang bertepuk sebelah tangan.

Wajah yang tadi menegak pada Dian, seketika memucat dan menunduk.

"Maafkan aku, maaf. Tapi aku juga tidak tahu, kenapa tiba-tiba bisa seperti ini. Aku juga bingung. Kenapa tiba-tiba saja, aku bisa mencintai pria yang sama sekali tidak mencintaiku," sahutnya pelan.

"Kau...!" kalimat yang baru saja akan ke luar dari bibir Dian, seketika dia gagalkan, saat pintu ruangan terbuka, dan menampilkan sosok laki-laki paruhbaya di sana.

"Papa," gumam Kiran yang tidak menyangkah, Ayahnya Andi Herman, akan menjenguknya di rumah sakit."

Senyuman hangat menyelimuti wajah tua Andi, saat kedua kakinya menghantarkan pria paruhbaya itu, semakin mendekat pada putrinya.

"Bagaimana kabarmu, Anakku?!' wajah yang sudah berkeriput, menampilkan senyuman hangat pada putri semata wayangnya.

"Aku baik-baik saja. Tuhan masih sayang padaku, dan memberkan aku umur yang panjang. Dan aku sudah tidak akan menjadi beban bagi dirimu lagi, Papa!" kedua mata Kiran nampak sudah berkaca-kaca, saat mengucapkan kata-kata yang kembali menggoreskan luka di hatinya.

"Kenapa kamu berkata seperti itu, Kiran? Papa sama sekali, tidak pernah menganggap kalau kau menjadi beban untuk Papa."

"Sudahlah, Pa! aku lelah. Kau selalu saja mengatakan, kalau aku ini hanya membuatmu repot, dengan penyakit yang kuderita ini. Kau akan selalu marah-marah, jika mengeluarkan uang untuk mengobatiku."

"Maafkan Papa, Kiran! saat itu kondisi keuangan Papa benar-benar menurun, sementara Kakakmu Disty akan wisuda. Jadi Papa bingung," wajah Andi terlihat sendu, akan penyesalan dengan kata-katanya.

Kiran hanya bisa menangis. Masih terngiang dengan jelas dalam ingatan gadis itu, saat Ayahnya yang selalu saja membentak, atau berkata kasar padanya, jika gadis itu mengeluhkan sakitnya.

"Maafkan Papa, Kiran! saat itu Papa benar-benar kesulitan ekonomi, jadi Papa minta, maafkan Papa. Dan setelah kau sembuh, Papa ingin kau kembalilah ke rumah,"

"Tidak!" jawab Kiran tegas. "Aku sudah putuskan, setelah ke luar dari rumah sakit, aku akan tinggal bersama Dian."

"Tapi kondisi kamu masih belum pulih betul, Kiran! jadi jauh lebih baik jika kalau kau tinggal di rumah, agar Mama Rati, atau Kakakmu Disty bisa merawatmu."

"Anakmu, dan istrimu sama sekali tidak menyukaiku Papa~"

"Berhentilah berbicara buruk tentang Mama Rati, dan Kakakmu Disty, Kiran! bagaimanapun, Mama Rati sekarang adalah Mamamu, dan Disty adalah Kakakmu." dengan menekan kata-katanya, menjawab emosi putrinya.

"Sudahlah, Pa! aku lelah, aku cape, dan ingin istirahat." dengan langsung mempunggungi Ayahnya, saat sepasang matanya semakin tergenang, akan airmata.

Andi menggeleng pelan kepalanya. Semburat kecewa terlihat jelas di wajah tua pria paruh baya itu, dengan sikap yang ditunjukkan putrinya.

"Kau memang anak yang sangat keras kepala, Kiran! selalu saja membangkang, dengan omongan Papa." dan arah pandangnya teralih pada Dian, yang sedari tadi hanya diam membisu.

"Dian...,"

"Iya, Om!"

"Oma, titip Kiran. Dan Om, pamit pulang sekarang."

"Baik Om,"

Tatapan mata itu beralih pada putrinya, yang masih mempunggunginya.

"Papa pergi dulu, dan semoga cepat sembuh," bibirnya berlabuh pada pucuk kepala Kiran, saat kecupan singkat itu dia berikan, dan berlalu pergi.

Genangan airmata yang sedari tadi terbendung, seketika tumpah, setelah kepergian Ayah handanya.

"Tenanglah, Kiran! ingat! kamu masih dalam proses pemulihan."

Wajah yang masih memucat, beralih pada Dian dengan airmata yang terus mengalir dari dua matanya.

"Dia selalu saja lebih mengutamakan Kak Adistya, dan Mama Rati, daripada aku putrinya sendiri."

****

KANTOR POLISI

Wajah tampan Rangga menatap dengan intens pada layar laptope, saat menonton rekaman yang diputar Brigadir Anto.

"Jadi sebelum pergi ke rumah sakit, istri saya masih menemui seseorang?"

"Iya. Dan pria ini, adalah orang yang sudah memutuskan tali rem mobil istri anda."

"Bisakah, kau memperjelas wajah pria itu?"

Brigadir Anto mulai mengklik, hingga tampilan wajah pelaku semakin jelas terlihat.

"Apakah anda mengenalnya?" Anto. Sang anggota polisi, menatap dengan ientens pada wajah Rangga, kala bertanya pada pengusaha berusia dua puluh delapan tahun itu.

"Tidak. Aku sama sekali tidak mengenalnya." dengan wajah bingungnya. " Dan apakah ada rekaman, saat istriku menemui seseorang di dalam restorant?"

"Sayangnya, saat kami melakukan pengecekan, pihak restorant mengatakan kalau saat itu CCTV didalam restorant, dalam keadaan rusak."

Menegakkan kembali posisi duduknya, dengan sorot mata hampa, kala isi kepalanya dipenuhi tanda tanya.

"Aku minta kau selidiki terus kasus ini, Brigadir Anto! sebab aku sangat yakin, kalau orang yang di temui istriku, adalah dalang dari semua ini."

"Baik Tuan,"

Saat hatinya diselimuti kesedihan, tiba-tiba saja terdengar suara dentingan pesan pendek pada ponselnya.

"Selamat pagi Mas,"

Kesal seketika mencuat dalam diri lelaki tampan itu, saat mendapati pesan yang dia beri nama dengan nama wanita aneh.

"Dasar menyebalkan!" gumamnya pelan.

"Siapa yang menyebalkan, Tuan?"

"Ntalah!" jawabnya asal.

****

Rumah Sakit

Dengan masih tertancap selang infus ditangannya, kedua kaki Kiran melangkah menuju sebuah sofa panjang, yang berada sedikit jauh dari ranjang. Kedua matanya berlabuh jauh, memandang lambaian pepohonan, yang tertiup hembusan angin malam. Dag, dig, dug. Detakan jantung kembali berdetak, yang membuat rindu itu seketika melanda diri.

Wajah bingung, dengan arah pandang teralihkan pada dadanya, saat tangannya sudah menyentuh di atas sana..

"Kenapa tiba-tiba, aku bisa mencintanya? Apakah karena jantung, ini? Bukankah Dokter Rani sangat mencintai, Mas Rangga?"

Tatapan mata itu kembali menerawang jauh, dan merasakan kerinduan yang semakin kuat, pada seorang Rangga Wijaya.

"Oh Tuhan, ini sangat menyiksa. Kenapa kau menghadirkan, rasa ini?" gumamnya sendu.

****

Alunan kakinya melangkah dengan bebas, saat ke luar dari dalam bangunan berlantai dua puluh, di waktu yang sudah menunjukkan pukul delapan malam.

Ayunan kaki itu seketika terhenti, saat terdengar suara telepone pada ponsel miliknya.

"Kau bawa saja mobilnya ke mari, aku akan menunggu di sini."

"Baik, Tuan." jawab Doni, dengan mengambil langkah panjangnya.

Menghembuskan napas kesalnya, kala mendapati tulisan WANITA ANEH pada layar HPnya. Dengann rasa malas, akhirnya dia menjawab panggilan itu.

"Apakah kau tidak bosan, menelponeku terus?!" nada itu terdengar kesal, kala melontarkan pertanyaan.

"Apakah kau masih berada di perusahan, Mas?"

"Tentu saja. Dan ada apa kau menelponeku?!"

Baru saja Kiran akan menjawab, bibir itu seketika kembali membungkam, ketika dia mendapati sosok pria bertopeng tengah berjalan pelan ke arah rangga, dengan memegang sebuah belati ditangannya.

"Mas..."

"Ada apa?!" dengan nada kesal.

"Mas, awas belakangmu....!" dengan teriakan, pada Rangga Wijaya.

Rangga seketika berbalik, dan betapa kagetnya pria itu, saat mendapati sosok pria berpakian serba hitam, dan juga bertopeng akan menancapkan belati padanya.

Belati yang akan dilayangkan pada pengusaha kaya itu seketika gagal, saat dengan cepat Rangga mencengkram kuat tangan tangan pria itu, ketika belati semakin dekat padanya.

1
Safa Almira
suka
Ryan Jacob
semangat Thor ditungggu karya-karyanya
Eri Erisyah
jangan smpe tergoda
Eri Erisyah
bagus Kiran,mertua begitu,memang harus di gituin
Eri Erisyah
biar Rangga klepek"Kiran jangan ksh pun
Eri Erisyah
ak sebel SM mm ny rangga,begitu bngt idihhhh
Eri Erisyah
ak rasa yg suka sama Rangga,yg bikin Rani kecelakaan
wind_ari
bagus ceritanya
ᴋʀʏsᴛᴀʟ ᴊᴜɴɢ02
"Apakah sebentar malam" aku kaya ngerasa janggal baca kalimat ini thor, kenapa gak "Apakah nanti malam" menurut aku lebih enak dibacanya Thor.
hanya sekedar memberi saran 🙏
Arif Muzakki
panas2 deh Rangga,makan tuh gengsi🤣🤣🤣
Elisabeth Heppy S
bru 2 kli ktmu nvel yg mertua nya jahat bnget
Elisabeth Heppy S
🤣🤣🤣
Elisabeth Heppy S
bnr2 greget aku sma kiran, smga aja adisty cpt nikah sma rangga,biar kiran ngk brni lg gnggu rangga
Elisabeth Heppy S
yg lain pda mau jitak si rangga,lah aku mlah pengin jitak si kiran,,masa ngk pnya hrga dri sma skli thor.😠ngjar2 lelaki yg jlas ngk ska sma kiran. bnr2 trnjak hrga drinya
Teea Puspa
aku makin syukak gayaanya kirannnn...cayoo kirannnnn😍🤣
Teea Puspa
dian emang best friend banget dehhh
aku padamu diannnnnn😆😅
Rani
gua disini aku juga mencintaimu
icikiwir😂
Liez Liezyha
next thor
Dea Enen
ditunggu upnya thor..
Rini
next...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!