" Aku percaya suatu saat nanti kita akan saling mencintai dan menyayangi, walaupun sekarang kita disatukan dalam ikatan pernikahan karena perjodohan, Tetapi hati seseorang siapa yang akan bisa menebaknya " Fadly ".
" Aku tidak tau apakah aku pantas bersanding dengan dirimu yang hampir sempurna di mata diriku, berbeda dengan aku yang jauh dari kata sempurna untuk menjadi wanita idaman " Azura".
Namun aku percaya kalau kita memang sudah di takdirkan bersama, maka semua kesulitan dan cobaan akan bisa kita hadapi bersama hingga pada saatnya yang kita rasakan adalah kebahagian setiap harinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novi yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Part Dua Belas
asetelah acara akad nikah itu selesai kini mereka semua mulai berpindah tempat ke salah satu Hotel terbesar di kotanya di mana acara resepsinya di adakan di Hotel.
Acara itu adakan sampai sore hari hingga membuat kedua pengantin kelelahan karena tamu yang lumayan banyak dan tidak habis-habisnya memberikan selamat.
Malam harinya seluruh anggota keluarga menginap di hotel tersebut dan mereka makan malam bersama di restoran hotel tersebut, namun setelah acara makan malam itu selesai, mereka semua tidak di perbolehkan untuk kembali ke kamar terlebih dahulu karena orangtua mereka mengatakan ingin berbicara sebentar kepada mereka.
" Sayang ini hadiah pernikahan dari Bunda sama ayah " ucap sang Bunda menyerahkan dua tiket bulan madu ke Raja Ampat Papua.
" Dan ini hadiah dari ummi sama Abi " ucap Ummi menyerahkan sebuah kunci mobil padaku.
Karena Fadly udah punya rumah sendiri jadi Ummi kasih hadiah mobil aja ke kalian dan semoga bisa berguna dan bermanfaat ya sayang " ucap Ummi pada Azura.
" Makasih Bunda, ummi " jawab Azura terharu sambil memeluk kedua orang yang menjadi ibunya kini.
" Iya sama-sama sayang, Bunda mau setelah pulang bulan madu nanti Bunda harap kamu bawa pulang Cucu baru ya buat kami " ucap Bunda yang membuat Azura malu hingga membuat semua anggota keluarga tertawa melihat Azura yang malu karena sangat jarang perempuan itu menampilkan ekspresi malu-malu seperti itu.
" Yaudah kita balik ke kamar dulu ya Bi, Mi, Yah, Bun " pamit Fadly.
" Ya ampun menantu Bunda yang udah enggak sabar berdua, nanti pelan-pelan ya kasian Azura baru pertama " canda sang Bunda membuat muka Azura dan Fadly tambah merah karena sangat malu di goda seperti itu oleh Bunda.
" Udah sayang kamu jangan godain mereka terus kasian muka Azura udah kayak Kepiting rebus itu " ucap sang Ayah lembut dan malah ikut mengejek.
Akhirnya pasangan itu kembali ke kamar Hotel dan selama perjalan kembali ke kamar tidak ada pembicaraan apapun di antara mereka membuat suasana di antara mereka sedikit canggung.
Setelah mereka masuk ke kamar, mereka berencana untuk segera istirahat namun sebelum itu Fadly mengajak Azura untuk shalat Insya berjamaah.
" Kamu belum shalat Isya kan, wudhu dulu kita shalat sama-sama " ucap Fadly.
" Iya Mas " jawab Azura.
Setelah berwudhu mereka pun melakukan shalat Isya bersama dengan Fadly sebagai imam nya dan itu merupakan shalat Isya pertama mereka setelah sah jadi suami istri dan hal itu entah kenapa membuat hati Azura begitu sejuk dan bahagia.
Setelah shalat Isya disusul dengan berdoa bersama dan Azura yang mencium tangan Fadly dan Fadly yang mencium kening Azura mereka pun berpindah posisi ke ranjang berniat ingin tidur.
Azura pun berniat ingin mengganti baju tidur supaya lebih nyaman ketika tidur nanti namun ketika membuka koper dia begitu kaget dan heran karena melihat isi kopernya terdapat begiti baju seksi semua dan ia baru teringat kalau kakaknyalah yang bertugas mengurus masalah koper dan sepertinya ini ulah kakaknya yang sengaja meletakkan baju seksi.
" Kamu kenapa Dek " panggil Fadly pada Azura, ya mereka sudah sepakat untuk memanggil Fadly Mas dan Fadly memanggil Azura Dek, panggilan yang sederhana namun membuat bahagia orang yang mendegarnya.
" enggak apa-apa Mas " jawab Azura karena tidak mungkin ia mengatakan kalau kakaknya mengerjainya dengan semua baju seksi.
Akhirnya mau tidak mau azura pun tetap menganti bajunya dengan baju tidur seksi itu, 5 menit kemudian Azura keluar dari kamar mandi dengan keadaan malu walaupun mereka sudah jadi suami istri namun tetap saja ia merasa malu karena baru pertama kali seperti ini di depan lelaki dan Azura berharap saat keluar nanti Fadly sudah tidur.
Namun saat Azura keluar Azura malah melihat Fadly yang memang berada di ranjang namun lelaki itu belum tidur melainkan sedang bermain hp.
Fadly yang melihat Azura keluar dari kamar mandi mengalihkan pandangannya dari ponsel ke arah Azura dan dia begitu terkejut melihat penampilan Azura yang begitu seksi dengan lingerie tipis dan pendek bahkan baju itu begitu trasparan.
Azura yang malu langsung saja berlari ke arah kasur dan masuk kedalam selimut hingga membuat Fadly gemas sendiri dengan tingkah Azura.
Sebagai lelaki normal setelah melihat penampilan Azura yang seperti tadi tentu saja membuat hormonnya naik namun Fadly tidak ingin memaksa kalau Azura belum siap jadi ia memutuskan untuk meminta persetujuan istrinya dulu.
Kini dengan keadaan tangan yang sebelah memeluk istrinya Fadly pun berbicara.
" Dek mas boleh minta jatah mas malam ini enggak" tanya Fadly dengan hati-hati karena sebenarnya dua-duanya sama-sama malu.
Tapi kalau kamu capek ngak apa-apa kok nanti bisa lain waktu , Mas ngak akan maksa.
Azura yang mendegar permintaan izin suaminya yang tadinya sudah malu kini jadi semakin bertambah malu lagi.