NovelToon NovelToon
SISTEM PERJALANAN WAKTU

SISTEM PERJALANAN WAKTU

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Time Travel / Sistem / Fantasi Wanita
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lancelot💸

Lily terbangun setelah tertabrak truk saat menyelamatkan kakek tua yang hendak menyebrang jalan.

"Ukkhh.. Badanku rasanya sakit semua." Ucapnya sambil menyandarkan badannya, Tiba-tiba ingatan tentang perselingkuhan suaminya membuatnya sakit hati kembali.

Saat sedang melamun, seorang kakek menghampirinya. "Nak, terimakasih telah menyelamatkanku. Aku sangat berhutang nyawa padamu, kalung ini sebagai tanda terima kasihku. Dan aku minta maaf sebesar-besarnya, karna telah menyelamatkanku kau sampai keguguran. Maafkan kakek tua ini nak!" Lirih kakek tua sambil menitikkan air mata.

Beberapa hari berlalu Lily sedang berada di rumah kontrakannya memandangi kalung pemberian kakek tua itu dan tanpa sadar jarinya tergores mengeluarkan darah dan menghilang.

"Tunggu, dimana ini? Siapa aku? Apa yang terjadi aaaakkkkkkkhhh." Teriak lily setelah mendengar suara tanpa sosok itu.

Suara siapakah itu? Apakah yang akan terjadi pada Lily selanjutnya? Nantikan terus kisah seru yang satu ini!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lancelot💸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TETANGGA BARU

Keesokan paginya Lily terbangun dan melihat langit baru menunjukkan cahaya.

"Huff ku kira kesiangan lagi." Ucapnya lalu masuk ke dalam ruang dimensi untuk mandi dan sarapan. Setelahnya Lily keluar dari ruang dimensi lalu menuju pintu depan rumah William.

"Ternyata sudah jadi, cepat sekali. Jika manusia mana bisa membangun rumah sebanyak ini dalam waktu semalam." Ucap Lily sambil berjalan jalan pagi melihat rumah baru yang di bangun dalam semalam.

"Nak Lily." Teriak seseorang dari arah belakang.

"Ya paman, bibi ada apa?" Tanya Lily saat melihat beberapa orang menghampirinya.

"Ah itu, kami hanya ingin bertanya rumah baru itu milik siapa? Apakah yang membuatnya adalah orang-orangmu? Tapi sejak kapan? Kamu rasa semalam belum ada rumah rumah ini." Tanya seorang pria paruh baya mewakili rasa penasaran mereka semua.

"Ahh astaga aku lupa mengatakannya pada kalian. Maaf, aku langsung istirahat karena kecapekan sampai lupa menyampaikannya. Rumah-rumah yang kosong ini akan di huni oleh orang-orang dari suku kalian." Jelas Lily.

"Apa? Suku barbar? Tapi apakah kepala suku akan setuju jika orang-orang meninggalkan tempat itu?" Tanya wanita tua.

"Kepala suku setuju, bahkan kepala suku yang meminta untuk membuatkan mereka rumah setelah menukar barang berharga padaku. Semuanya akan pindah kesini termasuk kepala suku." Jelasnya dengan tenang.

"Ohh, rupanya begitu. Lalu siapa yang akan jadi pemimpin di desa Lestari ini? Bukankah seharusnya ada yang memimpin karena penghuni desa kita ini akan bertambah?" Tanya Pria yang lainnya di angguki oleh yang lain.

"Kita akan membahasnya nanti jika semuanya sudah sampai. Bagaimanapun kita juga butuh pendapat yang lain bukan." Ucap Lily tersenyum.

"Ahhh benar juga. Kalau begitu kami semua permisi dulu melanjutkan pekerjaan kami, kami hanya penasaran saja tadi." Ucap wanita tua.

"Tidak apa-apa ini salahku lupa menyampaikannya pada kalian." Ucap Lily pada mereka lalu kembali ke rumah masing-masing.

Setelah berkeliling melihat-lihat, Lilypun kembali ke rumah William sambil menunggu kedatangan mereka semua.

...****************...

Di tempat lain tepatnya di suku barbar, mereka semua sudah bersiap-siap dan menunggu kepala suku.

"Bagaimana, apakah kemarin kalian mendapatkan tambahan batu berkilau?" Tanya kepala suku pada mereka yang pergi mencari batu.

"Kami mendapatkannya tidak terlalu banyak, jadi kemarin kami memutuskan untuk mendaki gunung mengikuti aliran sungai dan kami menemukan sesuatu yang sangat luar biasa." Ucap salah satunya.

"Tunjukkan padaku." Ucap kepala suku menengadahkan tangannya.

"Maaf kepala suku, kami hanya membawa batu batu dari sungai, sedangkan yang kami lihat luar biasa itu, kami tidak membawanya pulang."

"Kenapa?" Tanya kepala suku.

"Itu karena benda itu sangat besar dan tidak mungkin bisa di angkat. Bisa di bilang itu tertanam di balik batu dan ukurannya hampir sebesar rumah tempat William tinggali sekarang. Saat cahaya mengenai celah batu itu tiba-tiba muncul cahaya berwarna daun yang baru tumbuh. Sangat indah." Jelasnya lagi.

"Hm kalau begitu, cukup bawa yang ada saja. Nanti aku akan membicarakan hal ini pada Lily." Ucap kepala suku.

"Sekarang lebih baik kita berangkat untuk melihat rumah baru kita semua. Apa masih ada yang tertinggal?" Lanjut kepala suku bertanya.

"Tidak ada, kami semua sudah siap." Ucap mereka serentak.

"Kalau begitu, ayo kita pergi. Para wanita dan anak-anak berjalan di tengah dan para lelaki mengelilingi untuk berjaga-jaga dari hewan buas. Jangan ada yang lengah selama perjalanan." Ucap kepala suku lalu mulai memimpin perjalan.

...****************...

"Lily, apakah mereka belum tiba?" Tanya William duduk di sofa sambil memakan rotinya.

"Belum, mungkin mereka sedang dalam perjalanan." Jawab Lily sambil bermain dengan Tian.

Yah, Tian si anak harimau putih. Karena disini tidak ada tv dan ponsel, Lily merasa bosan jadi memutuskan mengambil Tian dari ibunya dan mengajaknya bermain.

"Ohya apa Lana dan Luna sudah bangun?" Tanya Lily.

"Mereka masih tidur. Tidur di kasur baru membuat tidurnya nyenyak." Jawab William mengangkat bahunya.

Saat mereka sedang berbincang-bincang, seorang anak kecil datang memberitahukan bahwa mereka sudah ada di depan gerbang.

Lily dan William pun keluar dan menuju gerbang masuk menemui mereka semua. Saat tiba di sana, sudah banyak orang dari desa Lestari yang menemani kepala suku menunggu.

"Ah, kepala suku. Kalian sudah sudah datang, apa ingin langsung ke rumah kalian?" Tanya Lily.

"Ya, kami sangat penasaran." Jawab kepala suku antusias

"Baiklah ayo kita pergi." Ucap Lily berjalan beriringan dengan kepala suku.

"Ini adalah rumah baru kalian. Semua isi dalam rumah sama jadi tidak boleh ada yang iri. Apakah kalian ingin mengecek salah satu rumah?" Tanya Lily di jawab anggukan oleh mereka.

Setelahnya mereka memasuki rumah kosong itu, lalu Lily menjelaskan fungsi dan kegunaan semua isi di dalam rumah itu seperti saat pertama kali William, Fugu dan lainnya menempati rumah barunya.

Beberapa jam berlalu, matahari sudah mulai meninggi dan mereka semua sudah mengerti yang di ajarkan oleh Lily.

Setelah membagikan kunci rumah mereka satu persatu dan meminta mereka berkumpul sore hari di halaman. Lalu merekapun kembali ke rumah baru mereka untuk istirahat. Bagaimanapun perjalanan mereka cukup melelahkan!

Tinggallah Lily, William dan kepala suku di rumah yang pertama kali mereka cek yang sudah menjadi milik kepala suku.

"Ini adalah hasil yang mereka dapatkan kemarin. Mereka mengatakan kalau batu batu ini sudah habis di dasar sungai jadi mereka mencoba naik mencari di tempat yang lebih tinggi mengikuti aliran sungai. Dan hasilnya tetap nihil, bahkan bagian atas sungai juga sudah tidak ada." Ucap kepala suku menyerahkan dua kantong kulit hewan pada Lily yang berisi harta Karun.

"Tidak apa-apa, ini juga sudah banyak. Jadi ingin menukarnya dengan apa saja?" Tanya Lily pada kepala suku.

"Kami ingin menukarnya dengan bahan makanan dan bumbu-bumbunya."

"Baiklah, akan kalian dapatkan. Setelah selesai pertemuan sore nanti, kalian bisa datang ke rumah William untuk mengambilnya." Ucap Lily.

"Aku akan mengingatnya. Ohya mereka juga mengatakan walaupun tidak menemukan batu di sungai tapi mereka menemukan batu yang sangat besar seperti ukuran rumah ini. Tapi batu itu tidak berkilau di seperti ini, mereka mengatakan yang berkilau adalah celahnya bukan luarnya." Ucap kepala suku

"Baiklah aku akan kesana melihatnya besok pagi. Bilang pada salah satu di antara mereka untuk menunjukkan jalannya." Ucap Lily di angguki oleh kepala suku lalu pamit pulang bersama William.

"Loly, menurutmu apa yang harus aku berikan untuk mereka. Tidak mungkin memberikan bahan pokok terus menerus bukan. Bagaimana jika aku memberikan bibit padi untuk mereka? Jadi saat aku sudah kembali ke duniaku, mereka masih bisa makan nasi." Tanya Lily saat di perjalanan pulang.

[Kau benar Lily. Dan untuk hasil dari penjualan batu mereka lebih baik memberikannya sepeda listrik. Aku menjualnya hanya satu poin untuk satu sepeda.] Ucap Loly menawarkan.

"Hmm, rupanya trik marketingmu masih manjur. Baiklah seperti itu saja dan untuk besok aku akan memikirkan akan memberikan apa jika itu memang benar-benar harta Karun." Jawab Lily dalam pikirannya yang hanya di dengar Loly.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jangan pelit pelit komentar dan ulasannya guys biar dapat pahala....😁😁

1
Lala Kusumah
mantaaaaappp Lily 👍👍👍
Lala Kusumah
mantaaaaappp jiwa bisnis Lily meronta 😂🤭👍💪
Osie
lily ada rencana ketempatku gak
Osie
lily bener bener otak bisnis ya/Facepalm//Facepalm//Facepalm/produk masa depan sih
Osie
eeh msh continue yaaa...moga msh ada lanjutannya..kereeenn alur ceritanya
..
Osie
poin lily bukannya sdh 3000an ya..kok jd 1.480
Osie: ooh ya ya ya/Grin//Grin//Grin/
Lancelot: Coba kakak baca episode sebelumnya. Level Lily di tingkatkan makanya poinnya terpotong😊😊😊
total 2 replies
Osie
lily aku kebagian kan sembakonya/CoolGuy//CoolGuy/
Osie
waah lily sdh jd horang kayah ini...kereeenn
Osie
lily menuju kedikjayaan..yuhuuu
Osie
aku mampuuurr..selalu suka dgn ceeita wanita tangguh..jago bela diri n gak gampang ditindas...so balas dendam yg cantik ya lily..jgn ksh ampun duo sampah itu
Lala Kusumah
horray menang 💃💃💃
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Lala Kusumah
selamat hari raya Iedul Adha, semoga kita semua diberikan kesehatan dan kebahagiaan juga kesuksesan, aamiin yaa rabbal alamiin 🤲🤲🙏🙏😍😍
Lala Kusumah
wow aku juga pengen punya Loly juga lah 🙏🙏😂😂🤭🤭
Lancelot: Halu kak🤭🤭
total 1 replies
Lala Kusumah
ubur-ubur ikan lele siaaaap le 😂😂🤭🤭💪💪👍👍
Lancelot: tengkyuu komennya😁😁🤗
total 1 replies
Lala Kusumah
aku juga mau sistem kaya Loly dongs 🤭🤭😂
Andira Rahmawati
luar biasa...👍👍👍
Pakde
lanjut thor
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Lancelot
😊😊🙏🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!