Tiga persahabatan Laras, Clarisa dan Maria telah menikah dengan pasangan masing - masing hingga di karuniai anak - anak yang tampan dan cantik.
Alviana anak dari pasangan Alvonso dan Laras seorang sekretaris menjalin hubungan dengan bosnya bernama Arlan seorang pria CEO dan tanpa di ketahui oleh Alviana ternyata CEO tersebut ternyata seorang ketua mafia yang sangat kejam tidak segan membunuh orang yang berkhianat selain itu ternyata pria tersebut musuh bebuyutan kakaknya Alvonso. Akankah hubungan berlanjut ke jenjang pernikahan atau kandas di tengah jalan?
Ada juga Liani seorang sekretaris bekerja di kantor Harlan, seringnya bertemu merekapun saling jatuh cinta walau jarak usia terlampau jauh tapi tidak diperdulikan oleh mereka berdua.
Akankah hubungan Liani dan Harlan sampai ke jenjang pernikahan atau kandas di jalan? ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kematian Perawat Gadungan
Dokter Kennath dan Mr. Aldrian mengendarai mobil oleh salah satu bodyguard Mr. Aldrian menuju ke markas mafia milik Mr. Aldrian karena milik Alvonso sudah lama dibubarkan dan anak buah mafia Alvonso semua bekerja di perusahaan Alvonso baik di pusat maupun di cabang perusahaan dan mereka diberi jabatan penting.
" Daddy." tanya dokter Kennath
" Hmmm." jawab Mr. Aldrian berdehem.
" Daddy waktu istriku dan kedua sahabat istriku di serang kenapa Daddy bisa tahu?" tanya dokter Kennath.
Waktu Maria dan ke dua sahabatnya di serang tiba -tiba anak buah Mr. Aldrian langsung datang membantunya.
" Karena tanpa sepengetahuanmu Daddy meminta beberapa orang bodyguard menjaga menantu Daddy terlebih istrimu lagi hamil dan juga menjagamu dari jarak jauh karena Daddy tidak ingin terjadi sesuatu dengan menantu, cucu daddy dan juga dirimu." jelas Mr. Aldrian
" Terima kasih ya dad?" ucap dokter Kennath
" Ya, karena Daddy sangat sayang padamu dan juga menantu kesayangan Daddy." ucap Mr. Aldrian.
" Daddy sayang sekali dengan istriku?" tanya dokter Kennath
" Kenapa kamu cemburu?" tanya Mr. Aldrian balik
" Tidak, hanya ingin tahu." jawab dokter Kennath.
" Kamu tahu Ken, kamu beruntung sekali mendapat istri sebaik Maria. Daddy harap kamu selalu mencintai dan melindungi Maria karena tidak ada wanita sebaik Maria. Istrimu mirip Mommymu baik dan tulus mencintai Daddy. Karena itu sejak Mommy meninggal daddy tidak menikah lagi dan berharap jika nanti Dadddy di panggil bisa bertemu dengan mommymu. Daddy sangat merindukannya." ucap Mr. Aldrian sambil menatap lurus ke depan.
Dokter Kennath terdiam tidak membalas ungkapan hati daddynya dan ingin mendengarkan kelanjutannya.
" Kamu tahu, waktu itu Daddy jarang memperhatikan Mommymu karena daddy sibuk dengan pekerjaan tapi Mommymu tidak pernah mengeluh. Mommymu selalu sabar menghadapi sikap Daddy malah memberi semangat kerja Daddy tanpa pernah mengeluh sekalipun, memasak makanan kesukaan Daddy, setiap pagi pakaian Daddy sudah disiapkan dan kalau Daddy akan mandi air hangat sudah disiapkan oleh Mommymu dan Daddy tinggal mandi." ucap Mr. Aldrian menghembuskan nafas dengan kasar.
" Daddy sama sekali tidak pernah perduli bagi Daddy itu tugas seorang istri. Ketika dirimu hilang Daddy menyalahkan mommymu padahal mommymu sangat terpukul atas kehilanganmu. Hubungan kami menjadi renggang, mommymu selalu berusaha memperbaiki hubungan kami agar jangan sampai bercerai tapi Daddy sekali lagi tidak pernah memperdulikannya." ucap Mr. Aldrian
" Hingga suatu ketika teman bisnis daddy datang ke rumah, Mommymu memberikan minuman ke Daddy dan teman Daddy..." Mr. Aldrian berhenti bicara karena terlalu sakit untuk dibicarakan karena cerita itu memberikan luka yang teramat sangat dalam.
Mr. Aldrian merasa berat untuk melanjutkan ceritanya tapi terpaksa Mr. Aldrian katakan karena bagaimanapun anaknya harus tahu semua tentang kejadian orangtua kandungnya.
" Teman bisnis Daddy memberikan sesuatu ke minuman daddy tanpa diketahui oleh Daddy karena waktu itu Daddy masuk ke dalam ruangan kerja Daddy mengambil dokumen untuk teman bisnis Daddy." ucap Mr. Aldrian suaranya bertambah berat menahan rasa sakit dan luka.
" Mommymu yang melihatnya dan ketika daddy datang dan duduk di ruang tamu, Daddy ingin meminumnya tapi tiba - tiba Mommymu datang dan merebut minuman daddy dan langsung meminunnya. Daddy sangat marah dan malu sama tamu daddy tapi Mommy hanya tersenyum tanpa bicara sama sekali, teman bisnis daddy meminta ijin untuk pulang dan daddy mengantarnya sampai depan pintu tanpa memperdulikan mommymu. Ketika daddy kembali ke ruang tamu daddy melihat mommymu berjalan ke atas tangga lantai 3 tanpa menggunakan lift berjalan dengan sempoyongan dan jatuh terguling, Daddy sangat terkejut dan buru - buru menangkap Mommymu agar tidak terguling sampai ke bawah." ucap Mr. Aldrian dengan nada suara yang semakin berat.
" Daddy berhasil menangkapnya, daddy terkejut banyak darah keluar dari mulut dan hidung mommymu, Mommymu hanya bilang untuk berhati - hati dengan teman Daddy karena dia memberi racun dan meminta Daddy untuk mengecek cctv dan Mommy hanya bilang kalau Mommy sangat mencintai Daddy dan berharap Daddy bertemu dengan seorang wanita yang lebih baik dari Daddy setelah itu Mommymu pingsan." ucap Mr. Aldrian membuat matanya berkaca - kaca menahan air matanya agar tidak terjatuh.
" Daddy membawa ke rumah sakit tapi ternyata nyawanya tidak tertolong karena racunnya terlalu kuat, Daddy mengecek di cctv ternyata benar apa yang dikatakan mommymu, Daddy marah dan membalas dengan cara menyiksa dan membunuh teman bisnis Daddy." ucap Mr. Aldrian
" Hidup Daddy sepi tidak ada lagi tawa, tidak ada lagi yang menyiapkan makanan, tidak ada lagi menyiapkan pakaian dan air hangat, tidak ada lagi sambutan jika daddy pulang, semua yang dilakukan mommymu bagi Daddy biasa tapi ternyata sangat luar biasa, Daddy baru menyadari dan merasakan kehilangan mommymu. Daddy harap kamu jangan seperti Daddy karena jika istrimu tiada kamu akan benar - benar merasakan kehilangan, itu pesan daddy untukmu." ucap Mr. Aldrian dan tidak terasa airmatanya keluar setelah bertahun - tahun lamanya sejak istrinya meninggal kini Mr. Aldrian menangis untuk ke dua kalinya.
deg
deg
Jantung dokter Kennath berdetak, menyesali kata - kata yang diucapkan kemarin malam. Sungguh dokter Kennath tidak sanggup kehilangan istri tercintanya.
Tidak terasa merekapun sudah sampai di markas. Terlihat Alex, dokter gadungan dan perawat gadungan duduk terikat. Dipojokkan ada dua kandang yang sangat luas yang hanya dibatasi oleh sekat besi, di dalam salah satu kandang ada seekor harimau yang sedang mengaum menahan rasa lapar.
Mr. Aldrian dan dokter Kennath duduk di kursi menatap tajam ke arah 2 pria Alex dan dokter gadungan dan 1 wanita perawat gadungan.
" Bagaimana sudah mendapatkan informasinya?" tanya Mr. Aldrian dingin
" Sudah tuan, dokter gadungan dan perawat gadungan orang suruhan Mr. Alex." ucap salah satu bodyguard kepercayaan Mr. Aldrian
" Bawa perawat gadungan dan masukkan ke kandang." perintah Mr. Aldrian
Satu orang bodyguard melepaskan ikatan kakinya, satu orang bodyguard lainnya melepaskan ikatan tangan wanita itu dan satu lagi memegang dua lengan wanita itu.
Selesai melepaskan ikatannya ketiga bodyguard itu menarik wanita itu ke arah kandang. Salah satu bodyguard membuka kunci kandang dan membukanya.
Dua orang bodyguard mendorong wanita itu dan di kunci kembali.
Kini wanita itu berada di dalam kandang dengan kaki gemetaran padahal harimau tidak bisa masuk ke kandang sebelah karena terhalang sekat besi.
Salah satu bodyguard memencet tombol dan sekat tersebut terangkat ke atas secara perlahan membuat wanita itu semakin bergetar kakinya baru setengah terbuka sekatnya harimau itu berjalan dengan cepat menuju wanita itu dan wanita itu berlari di sekitaran dalam kandang, wanita itu tidak bisa keluar dari kandang karena terkunci.
Sambil berlari wanita itu berteriak meminta tolong dan memohon maaf tapi tidak diperdulikan oleh mereka.
Tenaga wanita itu kalah cepat dengan tenaga harimau, harimau tersebut berhasil menerkam mangsanya dan mencabik - cabik dagingnya. Wanita itu berteriak kesakitan dan tak lama teriakan itu berhenti.
Hal itu disaksikan oleh Alex dan dokter kandungan. Mata mereka membulat sempurna membuat dua pria tersebut pipis di celananya saking takutnya.