NovelToon NovelToon
Istri Cantik Tuan Presdir

Istri Cantik Tuan Presdir

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat
Popularitas:2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Asti Amanda

Lanjutan dari novel: Wanita Cantik Tuan Muda Dingin.
__________

Setelah melewati banyak waktu dan masalah. Raka sang CEO termuda di perusahaan Welfin telah berhasil menemukan kekasihnya dan bahkan tak menyangka jika kekasihnya itu memberikan sepasang anak kembar yang cerdas dan menggemaskan.

Namun masalah kembali datang dari istri tercinta yang memiliki Kepribadian Ganda. Karena itulah Raka mencoba menyembuhkan Sovia dan mulai belajar untuk menjadi Suami idaman untuk sang istri.

Akan tetapi seseorang mulai meneror keluarga kecilnya dan bahkan mencoba menyingkirkan satu persatu keluarga dekatnya. Hal ini karena perebutan harta waris di masa lalu di keluarga Welfin. Dapatkah Raka melindungi sang Istri dan kedua anak kembarnya, serta menyembuhkan mental Sovia?

Yuk kita simak perjuangan Raka dalam menyembuhkan Sovia dan perjuangannya menyelesaikan masalah yang silih datang berganti di keluarga kecilnya Raka.

Baca sampai selesai ya ^^
Terima kasih~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asti Amanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Mama Muda Kabur!!

...[Beri like dan komen]...

Pukul 15.43 Sore. Terlihat Sovia belum sadar akan terapi yang ia lakukan. Raka dan Dokter yang menunggunya cukup lama membuat mereka tak sabar akan hasil terapi itu.

"Dokter, menurutmu ... apakah dia punya kelainan jiwa?" Raka mulai bertanya.

"Belum pasti. Soalnya aku belum menemukan apa-pun. Dan juga istrimu baik-baik saja." jawab Dokter Frans melihat Sovia tertidur di sebuah kursi.

"Menurut Dokter, istriku punya kepribadian ganda?" Raka kembali bertanya.

"Aku juga tak tahu. Aku belum menemukan keanehan pada istrimu." jawab Dokter Frans.

"Memangnya apa menurutmu begitu?" lanjut Dokter Frans kini ia yang bertanya.

"Begini, Dokter pasti tahu kan soal Willy yang diculik oleh Luna."

"Ya, tahu. Terus?" tanya Dokter Frans.

"Yang menyelamatkan Willy adalah dia. Dan setelah itu dia dan Willy pingsan bersama lalu Roy datang membawa mereka ke rumah sakit. Tapi," ucap Raka terhenti.

"Tapi apa?"

"Saat dia siuman, dia tak tahu apa-apa soal penyelamatan Willy. Dia seperti tak ingat kejadian kemarin. Seperti melompati sebuah ingatan." jelas Raka nampak mencoba menebak soal Sovia.

"Tidak mungkin kan dia amnesia setelah pingsan." lanjut Raka lagi.

"Jadi kau mengira jika istrimu meiliki kepribadian ganda?" tanya Dokter Frans melihat Raka.

"Ya itu cuma pikiranku. Aku cuma mengira seperti itu saja." jawab Raka melihat Sovia yang belum kunjung sadar.

"Huft ... kita lihat saja bagaimana hasilnya. Terapi ini bukan cuma untuk kesembuhan ingatannya, tapi juga memancing kemunculan yang kamu katakan itu." jelas Dokter mengehela nafas sejenak.

Raka kini mengerti masalah istrinya itu. Raka pun berdiri dari sofa lalu berjalan ke arah Sovia. Ia menyentuh wajah istrinya.

"Semoga saja hasilnya baik-baik saja, sayang." gumam Raka tersenyum kecil.

Tuut! Tuut!

Suara ponsel Raka bergetar, ia segera melihatnya dan ternyata itu dari Willy.

"Halo, ada apa?" tanya Raka.

"Presdir, gawat. Ada kesalahan yang terjadi pada proyek itu, anda lebih baik ke perusahaan segera untuk menanganinya." jawab Willy terdengar panik.

Raka pun mematikan panggilan itu kemudian ia mengecup pelan kening istinya lalu ia berjalan untuk keluar, namun Dokter menahannya.

"Bentar dulu, kau mau ke mana?" tanya Dokter Frans melihat Raka terburu-buru.

"Aku harus ke perusahaan. Anda tolong jaga dia, jika dia sudah sadar, Dokter tolong hubungi aku. Jika Dokter perlu sesuatu, bilang ke Pak Sam saja. Permisi." ucap Raka segera keluar menuruni tangga lalu pergi ke sebuah mobil hitam melaju ke perusahaannya.

Dokter yang melihatnya dari jendela ruangan ia cuma bisa menepuk jidatnya. Kini cuma ia sendiri yang mengawasi Sovia. Dokter Frans agak was-was dengan istri Presdir itu.

Walau Sovia terlihat baik, namun Dokter Frans masih saja kuatir dan was-was.

"Astaga, apa yang aku lakukan sekarang? Apa aku harus menunggu dia siuman?" gumam Dokter Frans melihat Sovia yang masih belum sadar dari terapi hipnotisnya.

"Tadi dia menggeliat terlihat gelisah, mungkin ia sedang berada dalam bawah sadarnya." lanjut lagi kini berjalan ke arah tasnya yang ada di atas meja. Dokter Frans nampak mencari sesuatu.

"Lebih baik aku berjaga-jaga dulu. Entah kenapa perasaanku tak enak sekarang." ucap Dokter Frans masih mencari.

Namun tanpa disadari oleh Dokter Frans, terlihat dari belakangnya. Sovia nampak mulai sadar, ia perlahan membuka mata dan langsung menyentuh kepalanya.

Terlihat bola matanya berwarna merah delima. Ia terkejut sambil mengangkat satu alisnya merasa heran melihat seorang pria berjas putih ala Dokter nampak membelakanginya.

Sovia perlahan mendekatinya dan tak lupa mengambil sebuah pemukul kayu yang bersandar di dekatnya.

Langkah Sovia terhenti tepat di belakang Dokter Frans. Begitupun Dokter Frans kini berhasil menemukan suntikannya.

Sontak mata Sovia terbelalak melihatnya, raut wajahnya seketika menjadi masam dan menakutkan.

"Syukurlah, aku pikir sudah hila ...." ucapan Dokter Frans terhenti ketika ia berbalik melihat Sovia yang terlihat berbeda menatapnya geram dan itu membuat Dokter Frans terdiam mematung ditambah ia juga ketakutan. Tatapan yang amat menakutkan.

"Kau."

Bruk!

Sovia dengan cepat langsung memukul kepala Dokter Frans hingga pria itu terjatuh dan tak sengaja kepalanya terbentur di pinggir meja.

Dokter Frans terkejut melihat kepalanya berdarah. Ia juga tak menyangka Sovia memukulnya. Dokter Frans mendongak melihatnya dan seketika itu juga ia kembali diberi pukulan yang amat keras hingga ia akhirnya pingsan.

"Ck, apa-apaan ini!"

Sovia yang tak lain adalah Mira yang kini mengendalikan tubuhnya.

"Apa tadi dia ingin membunuhku?" Mira membuang pemukul itu lalu memandangi Dokter Frans sambil memikirkan tindakan pria itu tadi.

"Cuma dua pukulan saja, aku sudah membuat bapak-bapak ini pingsan. Ternyata tenagaku masih kuat rupanya, haha ...." Mira tertawa melihat Dokter Frans pingsan.

"Eh, bentar. Seharusnya aku ada di sebuah bangunan bersama pria brensek itu. Tapi, kalau tidak salah aku melihat Raka ke arahku. Ck, sial! Jika saja jantungku tak sakit, aku sudah pasti menghabisi pria bejat itu dulu."

Mira terlihat kesal lalu ia berbalik meinggalkan Dokter Frans.

"Eh, ini kan rumah yang pernah ku tinggalkan. Kenapa aku bisa ada di sini lagi?" Mira terlihat heran akan keberadaannya.

"Buset, apa yang sudah terjadi padaku?"

"Aish! Kenapa aku tak ingat apa-pun sih!" umpat Mira kesal.

"Ini semua pasti gara-gara arwah yang merasukiku. Aku harus cari seseorang untuk mengeluarkan setan kecil itu!" lanjutnya lagi bertambah kesal terhadap Sovia.

Mira pun keluar dengan hati-hati. Ia celingak-celinguk melihat sekelilingnya.

"Sepertinya aku ini di mana sih, kenapa bisa-bisanya aku kembali di rumah besar ini!" cetus Mira dalam hati.

Seketika ia segera menghindar bersembunyi di saat ia tak sengaja melihat Pak Sam menaiki tangga.

"Itu siapa?"

"Apa dia yang menculikku?"

"Ck, tidak bisa dibiarkan. Aku harus pergi dari sini." Mira beranggapan jika ia telah diculik dan kini ia bermaksud untuk kabur.

Melihat suasana rumah itu aman. Mira pun langsung menerobos menuruni tangga dan ia tersentak melihat para pelayan monda-mandir di ruang tengah.

Sontak para pelayan langsung berbaris dikala melihat Mira telah turun dari tangga. Mereka menunduk menyambut Nyonya muda Mereka.

"Selamat Sore, Nyonya." ucap mereka kompak dan itu membuat Mira melongo tak percaya dengan tindakan mereka.

Mira yang terheran-heran ia pun berjalan cepat melewati para pelayan itu.

"Misi-misi ya mbak." ucap Mira langsung keluar rumah menuju ke pintu pagar lalu pergi begitu saja meninggalkan rumah besar itu.

"Eh? Kenapa Nyonya keluar Sore ini?"

Para pelayan kini sadar akan kelakuan Nyonya mereka yang aneh. Mereka kini saling pandang dan langsung membola.

"Oh tidak! Nyonya muda kabur lagi!"

Para pelayan langsung mengejar Mira ke pintu pagar namun wanita itu sudah tak terlihat lagi dan membuat para pelayan semakin panik. Mereka takut akan amukan majikannya nanti.

"Ada apa ini?" tanya seseorang dari belakang mereka yang tak lain adalah Pak Sam.

"Maaf, Asisten Sam. Kami tadi ... tadi melihat Nyonya muda keluar tadi." jawab salah satu dari mereka.

"Apa? Bagaimana itu bisa terjadi? Di mana penjaga?" Pak Sam terlihat mulai panik.

"Wah ... wah, kenapa kumpul di sini?" tanya seorang pria berpakaian satpam. Tentu ia adalah penjaga pagar sekaligus keamanan.

"Kamu, dari mana saja!" Pak Sam terlihat marah.

"Biasa, buang air bentar. Ada apa ya Pak Sam?" tanya Satpam itu heran.

"Aish! Nyonya muda telah keluar, dan kau keluarlah segera mencarinya sebelum Tuan muda pulang." titah Pak Sam membuat Satpam melongo.

"Baik, Pak!" Satpam itu memberi hormat lalu segera pergi mencari Mira.

Kini para pelayan masuk dengan perasaan masih panik dan cemas dengan amukan Raka nantinya.

"Kalian, pergilah kerjakan tugas kalian." pinta Pak Sam kepada para pelayan. Para pelayan cuma menunduk patuh lalu pergi.

Seketika Dokter Frans terlihat menuruni tangga. Pak Sam terkejut melihat Dokter Frans nampak berdarah di bagian keningnya.

"Di mana ... di mana dia?" tanya Dokter Frans.

"Maksud Dokter, Nyonya Sovia?" tanya Pak Sam balik.

"Benar, di mana dia?" Dokter menyentuh keningnya sambil melihat ke segala ruangan.

"Dia keluar dari rumah ini dan sekarang lagi di cari." jawab Pak Sam membuat Dokter terkejut.

"Cepat temukan dia, dia sangat berbahaya." ucap Dokter Frans terlihat ketakutan dan itu membuat Pak Sam terkejut.

"Tenanglah, Dok."

"Tidak! Aku tak bisa tenang!" bantak Dokter Frans.

"Memangnya apa yang terjadi?" Pak Sam mulai penasaran.

Namun Dokter Frans tak menjawabnya, ia malah langsung mengalihkan pembicaraan.

"Tolong cari dia segera." Dokter Frans melihat Pak Sam serius.

"Kami sedang mencarinya. Anda tenang saja, Dok." ucap Pak Sam. Dokter Frans pun menghela nafas, ia masih tak menyangka Sovia memukul dirinya. Kini kedua pria itu menunggu laporan dari Satpam dan anak buah yang telah diperintahkan.

1
caca
kayaknya pelaku kecelakaannya pak Hendra sih
arfan
up
Anonymous
Anita lu gk tau diri
Aurora Almera
lanjut kakak
Ana Uhibbuka Fillah
aku mampir thor
Ernita Anggara
thor lia kn profesor... d awal baca dy kn yg membantu si tian Al....
Ernita Anggara
mata merah jangan2 it ayah nya mira. ato saudara ayah nya mira... y kan thor
uhuuuyyy
akyuuu sukaa cerita nyaa...maachii yaa thoor...selamat..karyamu sungguh menarik..hebaatttt😍😘
uhuuuyyy
ooh ikut bahagia thoor😍😍
uhuuuyyy
semakin seru
uhuuuyyy
apakah itu kakaknya mira
uhuuuyyy
haduuh perutku mules ngekek aja
uhuuuyyy
uhuuyyyyu coo cuiiit ..anita n willy😘😘😍😍
uhuuuyyy
haizzzh pasti modus ini si mira n liana n kevin🤭
uhuuuyyy
papa hendra mau menguasai harta keturunan welfin kyk nya
uhuuuyyy
pasti dalang di balik pertengkaran paman Al rachel dan ayahnya welfin adalah papa hendra..
uhuuuyyy
waah pak hendra gk beres niich
uhuuuyyy
ikutan tegang thoor🙈
uhuuuyyy
bahagia nyaa mrk bersatu dan berkumpul lagi😍
uhuuuyyy
berati Raka putra nya tuan Al...makanya Raka sperti tuan Al bisa melihat makluk astral
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!