NovelToon NovelToon
Cinta Sang CEO

Cinta Sang CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:10.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: lijun

Kekejaman dan sifat arogan dari seorang pengusaha muda yang banyak digandrungi para wanita serta pebisnis karena perusahaannya yang mendunia tidak dapat diragukan lagi.

Meski kejam tapi dia memiliki wajah sangat tampan dan banyak uang.

Itulah yang membuat wanita berlomba mendapatkan perhatiaannya.

Namun tidak dengan seorang gadis pemiliki coffe shop seberang kantornya.

Jika para wanita berteriak memanggil namanya dan memujanya, maka gadis itu hanya diam saja dengan cueknya.

Hal itulah yang membuat pengusaha itu penasaran dengan si gadis yang cuek dan dingin itu.

Apakah pengusaha itu mampu mendapatkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11

El memperhatikan raut wajah Seina yang terlihat sedih bahkan air matanya juga menetes seiring lamunannya yang entah apa.

Tangan El terulur menghapus air mata itu lalu mengangkat wajah Seina yang menunduk. Pandangannya juga terlihat kosong.

Hati El sangat sakit melihat keadaan Seina yang seperti ini apa lagi wajahnya masih terlihat pucat.

Pelukan hangat El berikan pada Seina berharap bisa sedikit meringankan beban yang di tanggung gadis ini.

"Menangislah jika itu bisa membuatmu lega, aku akan menemanimu disini" ucap El.

Tangis Seina pecah saat itu juga dalam dekapan El. Pemuda yang bahkan tidak ia tahu siapa namanya juga seperti apa sikapnya selain pemaksa.

Seina hanya ingin menumpahkan segala kesedihan yang selama ini ditahan dan ia tanggung sendiri. Ia lelah dengan semua yang terjadi dalam hidupnya seakan tidak ada hentinya.

Baru saja ia mendapatkan ketenangan tanpa bayang-bayang pamannya yang ingin mencelakakannya. Kini bayangan gelap itu hadir lagi seakan siap mencekiknya kapan saja.

Pelukan Seina cukup erat mendekap tubuh El, bahkan tidak hanya air mata yang membasahi kemeja El tapi juga tangan Seina yang menggenggam erat kemeja yang dipakainya.

Seina seolah memberi tahu pria yang mendekapnya ini betapa lelahnya dan inginnya dia menyerah dengan hidupnya.

El semakin memeluk Seina erat juga untuk menenangkannya.

"Jangan sedih aku akan melindungimu" bisik El.

"Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu, aku berjanji" lanjutnya mengecup pucuk kepala Seina.

Tangis Seina semakin jadi mendengar janji dari El, bukannya tidak percaya dia hanya takut akan ditinggalkan lagi oleh orang yang diberinya kepercayaan.

"Aku tidak akan meninggalkanmu Seina, percayalah" ucap El yang terdengar sangat tulus bagi Seina.

Perlahan tangis Seina mulai mereda tapi ia masih enggan melepaskan pelukan hangat El. Tubuh besarnya benar-benar pas membungkus tubuh ramping Seina.

El juga merasa enggan melepaskan pelukannya yang nyaman bahkan tangannya membelai lembut kepala juga punggung Seina agar merasa lebih tenang lagi.

Handphone El disaku celananya berbunyi mengagetkan mereka yang masih berpeluk ria. Seina yang sadar dengan posisi mereka langsung menjauh dari El dan masuk kedalam kamarnya meninggalkan El yang tersenyum manis namun lagi-lagi Seina tidak melihatnya.

El mengambil ponselnya melihat siapa yang mengganggu kenyamanannya.

"Bagaimana?" tanyanya saat tahu siapa yang menghubunginya.

"Beres bos, mau di apain nih?" ucap Rio diseberang.

"Tahan dulu sampai bosnya datang lagi menemuiku" ucap El.

"Siap bos" sahut Rio.

Sambungan terputus oleh El yang langsung melakukan panggilan lainnya.

"Ambilkan kemeja, 15 menit harus tiba disini"

Sambungan kembali putus menyisakan gerutuan orang yang di telponnya dibawah yang tidak lain Jack.

Ketika akan melakukan tipuan dengan Seina tadi El lebih dulu menghubungi Rio memberi perintah tanpa kata yang tentu sudah dipahami olehnya.

Bahkan Seina sendiri tidak tahu jika dia sempat menghubungi orang lain disaat genting tadi. Bukannya El tidak mampu melawan orang-orangnya Leo yang didepan unit Seina tadi.

Hanya saja El tidak mau jika gadisnya ini semakin mendapat ancaman atau ketidak nyamanan karena tempat tinggalnya terus didatangi orang yang sama.

Apa lagi ada Naura putrinya Leo yang sangat childis dan menjengkelkan bagi El.

Seina keluar dari kamarnya setelah mandi dan berganti pakaian. Penampilannya sudah terlihat lebih segar dari yang tadi hanya saja matanya masih terlihat sembab akibat menangis tadi.

El menatap Seina tanpa mengalihkan tatapannya. Walau hanya pakaian sederhana tapi sangat cocok bagi Seina, apapun yang dipakainya pasti selalu terlihat cocok dengan tubuhnya.

Ekhem

Seina berdehem karena El yang terus memperhatikannya, membuatnya risih sekaligus malu.

"Mau makan apa?" tanya Seina berjalan menuju dapur, ia tahu kalau El belum sarapan karena terburu-buru untuk pergi.

"Memangnya kau bisa masak apa?" tanya El balik mengikuti langkah Seina menuju dapur sederhana miliknya.

"Apa aja" jawabnya singkat.

"Makan apa?" tanya Seina ulang.

"Apa aja" ucap El meniru perkataan Seina tadi.

Seina melirik tajam El yang menatapnya tak kalah tajam juga. Beberapa bahan yang akan dimasak sudah dikeluarkan lalu Seina mulai memotong dan mencincang bahan-bahannya.

Tangan cekatan Seina juga keterampilan memasak yang bagai menghipnotis bagi El tidak mampu membuatnya berkedip karena kagum.

Baru kali ini ia melihat orang memasak langsung didepan matanya. Itu terlihat seksi baginya yang terus memperhatikan setiap gerakan Seina yang kesana sini berpindah tempat sesuai pekerjaan pekerjaan yang ia lakukan disana.

Seperti inikah rasanya jika aku menikah nanti, menunggu istriku yang sedang memasak makanan sambil memandangnya sangat menyenangkan gumam El dalam hati.

Suara bel mengagetkan El yang masih menatap Seina. Ia mendengus kesal karena lagi-lagi kegiatan menyenangkannya diganggu.

Seina yang baru mematikan kompornya menatap arah pintu yang masih berbunyi.

"Tunggu sebentar ya aku lihat siapa yang datang dulu" ucap Seina.

"Aku saja, mungkin itu Jack yang bawa kemejaku" Seina menatap El bertanya.

"Lihatlah penampilanku, siapa yang buat seperti ini" ucap El yang tahu arti tatapan Seina.

"bukan aku yang minta" cueknya berjalan meninggalkan El melihat siap yang datang.

Seina membuka pintu yang melihat tamunya dan betapa kagetnya ia saat mendapati orang bertopeng didepan menodongkan pisau padanya.

Sotak saja Seina berteriak kaget melihatnya.

"Ikut kami atau mati" ucap orang itu yang berjumlah Tiga orang.

Seina berjalan mundur masuk kedalam beberapa langkah. Kepalanya yang masih pusing juga belum pulih karena kejadian tadi malam membuatnya tidka bisa banyak bergerak karena masih lemah.

Baru saja Seina akan menendang pisau yang dipegang orang itu. Orang lain sudah lebih dulu melakukannya dengan cepat.

Seina melihat siapa pelakunya yang ternyata El. Saat Seina pergi tadi El ingin mencoba masakan Seina lebih dulu tapi suara teriakan dari gadis itu membuatnya panik hingga langsung berlari dan menendang orang yang menodongkan pisau pada Seina.

El yakin mereka orang suruhan Leo yang akan menangkap Seina bagaimanapun caranya.

Dengan marahnya yang sudah tidak terkira lagi semua tiga orang itu di hajar habis oleh El. Sedangkan Seina yang akan membantunya di halangi El dengan menghabisi semuanya secara cepat.

Ia tidak ingin gadis itu bertarung seperti kemarin malam mengingat tubuhnya yang belum pulih pasti akan mencelakai dirinya sendiri jika nekat.

Jack yang baru datang membawa paperbag langsung memukul orang yang ingin memberondong El dari belakang. Meski hanya pukulan reflek karena keget melihat kegaduhan itu tapi sangat berguna juga.

"Telpon Rio" ucap El meninggalkan orang-orang yang sudah terkapar tidak berdaya itu.

El menghampiri Seina yang terlihat semakin sedih juga terpuruk karena kejadian ini.

"Mereka sudah beres kamu tenang ya" ucap El lembut pada Seina.

Seina menganggukkan kepalanya namun masih terlihat sedih.

"Ayo makan kamu harus sarapan" El membawa Seina kedapur meninggalkan Jack yang masih mengurus ketiga orang itu.

"tunggu disini aku ambil dulu makanannya" ucap El mendudukkan Seina tapi ditolak.

"Kau saja yang duduk aku yang siapkan" ucap Seina dingin.

El hanya menurut tidak ingin merusak kemauan gadis itu. Seina sebenarnya merasa aman juga nyaman didekat El tapi ia tidak mau berharap lebih apa lagi sampai membahayakan pemuda itu seperti tadi.

Untungnya El tidak terluka kalau sampai terluka maka Seina pasti akan merasa sangat bersalah karena sudah menyebabkan dia terlibat dalam urusannya.

Selesai makan mereka kembali keruang depan yang sudah bersih tanpa ketiga kuman tadi.

El mencoba menahan Seina agar tidak ke kafe tapi apalah daya Seina dengan keras kepalanya menolak ucapan El bahkan walau El mengancam semakin membuatnya kekeh dan memberi tatapan dingin padanya.

Akhirnya El membiarkan saja Seina pergi ke kafenya bersama dirinya yang memaksa dengan menggendongnya lagi seperti saat mereka akan masuk unitnya tadi agar tidak ada yang curiga.

1
Ida Saleh
kayaknya menarik
Erna M Jen
aduh naura mimpimu jangan terlalu tinggi nanti jatuh baru tau rasa..😃
Erna M Jen
dihalalin dulu bos biar bebas ..
Erna M Jen
mantap El ...semoga kau bisa melindungi seina..
Erna M Jen
wah bos yang dingin akhirnya mulai mencair..demi seina
Erna M Jen
pasti ciuman adalah cara jitunya
Erna M Jen
bagus ceritanya 👍👍
Erna M Jen
nyimak dulu..
djerrih leni
Thor ini ceritanya gantung ya... masih ada lanjutannya kah?... atau end di sini ya
CV.Restu Gemilang Jaya
orang sunda nih authornya
solehatin binti rail
bagussss
solehatin binti rail
bagusssss 👍👍👍👍👍💪
Sitipatimah
Lumayan
cetom😘😘
Luar biasa
cetom😘😘
investor
cetom😘😘
fisik dan psikis
Russyulfi
lanjut lagi thor
Rose Anjani
Kecewa
Cristina Arias: 9o9 bb
Cristina Arias: fvmio pgg np0 de junio vopo
total 2 replies
Rose Anjani
Buruk
Salwati 123
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!