Ikhtisar :
Menjadi seorang anak yang di beri kelebihan oleh sang maha kuasa bukanlah perkara yang menyenangkan, mereka harus menjalani hidup yang penuh dengan hal mistis. Belum lagi mereka selalu terganggu dengan suara, aroma bahkan suara-suara makhluk gaib. Adara Aurelia Alvarendra, seorang gadis yang mempunyai kemampuan khusus. Adara bisa melihat bahkan bisa berinteraksi langsung dengan makhluk tak kasat mata, karena kemampuannya tersebut membuat Adara di benci oleh kakek dan neneknya sendiri. Karena mereka menganggap kalau kelebihan yang dimiliki oleh Adara adalah sebuah kutukan. Justin Leon Alvarendra, kakak kandung Adara sangat menyayanginya Adara. Dia selalu membela Adara ketika Adara di hina oleh kakek dan neneknya, namun sifat Adara benar-benar berbeda dari orang yang memiliki kemampuan sepertinya, bagaimana tidak ? kalau hobi Adara membully makhluk gaib. Dia memiliki sifat tengil dan bobrok membuat makhluk gaib takut untuk mendekatinya.
Simak cerita selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 Bertemu Dengan Reynard
Dengan perlahan Adara melepaskan pelukannya di pinggang Azlan, dan menatap Azlan dengan lekat.
“Lo kenapa Dara ?” Tanya Azlan dengan khawatir
Adara menormalkan detak jantungnya yang sedari tadi berdetak sangat kencang.
“Gue gak papa kok, Lan antar gue pulang boleh yah” Ujar Adara sambil menarik tangan Azlan
“Dara, lo mau kemana ?. Sekarang lo pulang sama gue !” Pekik Khalid merasa kesal ketika melihat Adara pergi bersama Azlan
Adara yang mendengar suara Khalid membuat Azlan menghentikan kakinya.
“Loh… kok ada Khalid ? memangnya lo pergi sama Khalid ?” Tanya Azlan
Adara mengangguk singkat
“Papa aku maksa, tadi gue ada acar kelas. Tapi acaranya gagal karena gara-gara Khalid” Jawab Adara
“Emang apa yang dilakukan sama Khalid di sana ?” Tanya Azlan
“Dia ngelarang gue terus, otomatis gue risih dong di larang terus. Gue sama dia gak ada hubungan apa-apa, tapi dengan gak tahu malunya dia selalu ikut campur urusan gue” Jawab Adara sambil menatap Khalid sinis
“Udah bac0tnya ?, sekarang juga lo ikut gue pulang Adara. Kalau lo gak pulang sama gue, nanti gue aduin sama om Reynard” Ancam Khalid kemudian merauh tangan Adara melihat itu Azlan menepis tangan Khalid dari tangan Adara
“Kurang ajar lo” Sentak Khalid dengan marah
“Biar Dara pualng sama gue” Tekan Azlan dengan tatapan tajam
Khalid tersenyum remeh menatap kearah Azlan
“Lo beneran bisa jagain Dara ? Padahal buat jagain Rani aja lo gak becus, yang ada Dara bisa dalam bahaya kalau pulang sama cowok brengs3k kaya lo” Ujar Khalid kembali mneyangkutkan Rani
Kedua tangan Azlan mengepal kuat mendangar Khalid membawa-bawa nama Rani
“Lo gak usah bawa masa lalu, lagian lo juga salah bukan hanya gue aja yang salah” Jawab Azlan
“Seorang pembunuh kaya lo mana ada mau ngaku” Ucap Khalid sengaja memancing emosi Azlan
“Azlan, mending sekarang kita pulang aja. Dari pada terus meladeni orang kaya dia” Ajak Adara tak lupa denga kedua matanya yang menatap Khalid dengan sinis
Azlan tersenyum penuh kemenangan menatap Khalid.
“Lo denger apa yang di ucapkan sama Dara kan ?, Dara milih gue” Ucap Azlan.
Adara dan Azlan mulai pergi meninggalkan Khalid yang masih berdiri di tempat, menatap kepergian Azlan dan Dara dengan tatapan penuh kebencian.
“Lo lihat sendiri akibatnya berurusan sama gue Adara” Gumam Khalid kemudian menyusul Adara
Namun sebelum itu, Khalid sudah menelpon terlebih dahulu Reynard dan memberitahu semuanya kepada Reynard.
*****
Setelah menempuh selama 30 menit, Adara sudah sampai di depan rumahnya.
“Makasih yah, lo harus epot-repot ngaterin gue pulang” Ucap Adara
“Gak papa kok, santai aja. Gue malah seneng kalau setiap hari bareng sama lo, apalagi sehidup semati sama lo” Goda Azlan sambil mengedipkan matanya, hal itu tentu membuat Adara tertawa
Mendengar suara pintu gerbang yang terbuka membuat Adara maupun Azlan menengok ke arahnya
“Papa ?” Adara kaget melihat kedatangan Reynard
“Siapa dia ?” Tanya Reynard dengan wajah datar membuat Adara ketakutan
“Teman Dara pah…” Cicit Adara sambil menunduk
“Teman atau teman ?” Sindir Reynard terus berjalan mendekati Azlan
“Malam om” Sapa Azlan ketika melihat Reynard terus menatapnya, namun ucapannya tidak di respon oleh Reynard sama sekali. Sedangkan Adara merasa tidak enak dengan Azlan karena ucapannya diabaikan oleh Reynard
“Kamu siapa ?” Tanya Reynard ketus sambil memandang Azlan remeh
“Azlan om” jawab Azlan dengansopan
“Nama yang bagus” Puji Reynard membuat Azlan tersenyum lega
“Makasih om” Ucap Azlan
“Tapi tidak dengan orangnya, nama Azlan tidak cocok buat kamu” Ujar Reynard membuat perasaan Azlan terasa sangat sakit.
Baru saja dia terbang karena di puji oleh Reynard, namun belum juga ada satu menit Reynard malah menjatuhkan dirinya.
“Papa kenapa kaya gitu sih ?” Ujar Adara kesal merasa tdaik enak dengan Azlan
“KAMU DIAM” Sentak Reynard
“Tapi papa nggak bisa hina Azlan kaya gitu” Protes Adara
“Adara ! jangan lawan papa seperti itu, siapa yang ngajarin kamu jadi anak pembangkang seperti ini ? pasti dia kan yang membuat kamu seperti ini ?” Ujar Reynard sambil menyalahkan Azlan
“Papa jangan gitu, Azlan gak salah kok. Lagian Dara kaya gini bukan salah Azlan, Azlan gak ada sangkut pautnya sama sekali” sahut Adara membela Azlan
“Kamu tuli ? Nggak denger ucapan papa ? Tadi papa nyuruh kamu diem, kenapa kamu masih bicara ?” Sentak Reynard yang sudah sangat kelewatan
“Karena Dara punya mulut, wajar dong kalau Dara bicara” Jawab Adara lebih berani dari pada biasanya
Azlan yang melihat pertengkaran antara Adara dan Reynard menjadi canggung.
“Dara, gue pamit pulang dulu dan sebelumya saya minta maaf om udah buat om merasa tidak nyaman” Pamit Azlan
“Bagus dong kalau kamu sadar diri, udah sana pulang dan jangan pernah ke sini lagi. Karena saya gak suka liat kamu, apalagi kamu yang deket-deket sama anak saya” Jawab Azlan
Azlan berusaha tetap tersenyum, walau pun hatinya sangat sakit. Dia merasa seperti orang yang tidak punya harga diri ketika Reynard mencaci makinya.
“baik om, Dara gue pulang dulu ya” Ucap Azlan lalu menyalakan motornya kemudian pergi dari sana
Setelah kepergian Azlan, Adara langsung memasuki rumahnya tanpa bicara dengan Reynard. Mood Adara benar-benar hancur, dia sangat marah denga napa yang dilakukan oleh papanya. Tujuannya sekarang adalah kamarnya, hanya ruangan itu yang bisa memberikan dirinya ketenangan.
Khasandra yang melihat Adara menyelonong masuk tanpa menyapa dirinya merasa sangat aneh.
“Dara ? kok jam segini baru pulang ?, padahal kamu bilangnya jam 10 baru selesai ini baru jam setengah 10” Ucap Khasandra berjalan mendekati Adara
“Dara gak jadi ikut acar itu, semuanya gagal gara-gara Khalid mah” Jawab Adara
“Loh kenapa dengan Khalid ?” Tanya Khasandra bingung
“Dara malas kalau ingat bocah t0lol kaya Khalid” Jawab Adara membuat Khasandra terkejut, pasalnya sebelumnya Adara tidak pernah berkata kasar di depannya
“Adara kenapa bicara seperti itu ?, Nggak bagus loh bicara kaya gitu” Tegur Khasandra dengan lembut
“Ternyata kita salah mengira Dara mah, Dara yang dulunya lugu dan penurut kini sudah berubah menjadi Adara yang nakal dan pembangkang” Lontar Reynard yang baru saja masuk
“Papa kenapa bilang kaya gitu ?” tanya Khasandra kaget karena belum mengetahui apa-apa
“Tadi Dara berangkat dari rumah bersama Khalid, tapi ternyata dia pulangnya sama cowok lain. Laki-laki bermotor lagi, pasti dia yangsudah mencuci otak Dara” Jawab Reynard kembali menjelek-jelekkan Azlan
“Udah papa berhenti menjelekkan Azlan, asal papa tahu. Walau pun Azlan anak geng motor terlihat urakan, tapi Azlan baik pah. Azlan tak pernah kasar apalagi main tangan sama Dara, papa belum tahu sifat asli Khalid seperti apa. Dia juga anak geng motor dan dia juga sering ikut tawuran” Ujar Adara
“Khalid juga sering main tangan, Khalid sering kasarin Dara. Alasan kenapa Adara gak mau sama Khalid, karena dia egois gak kaya Azlan. Dara capek, Dara mau ke kamar. Selamat malam mah” Lanjut Adara sambil mencium pipi Khasandra kemudian pergi tanpa menatap Reynard sama sekali
“Rasain, makanya papa jangan terlalu mengekang Dara. Salah papa sendiri, kalau sekarang Dara marah sama papa” Ujar Khasandra kemudian ikut meninggalkan Reynard
masih setia baca