NovelToon NovelToon
Bangkitnya Ksatria Terkutuk

Bangkitnya Ksatria Terkutuk

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Kutukan / Kebangkitan pecundang / Fantasi / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Balas Dendam
Popularitas:61
Nilai: 5
Nama Author: Dhimas21

Alistair, seorang pemuda desa yang sederhana, mendapati dirinya dihantui oleh mimpi-mimpi aneh tentang pertempuran dan pengkhianatan. Tanpa disadarinya, ia adalah reinkarnasi dari seorang ksatria terhebat yang pernah ada, namun dikutuk karena dosa-dosa masa lalunya. Ketika kekuatan jahat bangkit kembali, Alistair harus menerima takdirnya dan menghadapi masa lalunya yang kelam. Dengan pedang di tangan dan jiwa yang terkoyak, ia akan berjuang untuk menebus dosa-dosa masa lalu dan menyelamatkan dunia dari kegelapan abadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhimas21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 Bayangan Dibalik Kemilau Part 2

Mata Alistair berkilat penuh tekad. "Gue nggak akan biarin dia ngerusak dunia ini."

"Bagus," kata Lyra, tersenyum tipis. "Kalau gitu, mari kita bersiap-siap. Kita serang markas itu malam ini."

Baruk menawarkan diri untuk membantu mereka menyerang markas Valerius. Dia tahu jalan-jalan rahasia di Silverwood dan bisa membawa mereka ke markas Valerius tanpa ketahuan.

Malam itu, Alistair, Lyra, dan Baruk menyusup ke markas Valerius. Mereka berhati-hati untuk tidak membuat suara apa pun, menghindari patroli penjaga dan menyelinap melalui bayangan.

Saat mereka mendekati rumah mewah itu, mereka melihat Merlin berdiri di depan pintu gerbang. Merlin memberi isyarat kepada mereka untuk mendekat.

"Saya sudah menunggu kalian," bisik Merlin. "Saya tahu kalian akan datang."

"Apa yang kamu lakukan di sini, Merlin?" tanya Alistair, terkejut. "Saya pikir kamu sedang mencari informasi di tempat lain."

"Saya memang sedang mencari informasi," jawab Merlin. "Tapi, saya juga merasakan energi sihir gelap yang kuat memancar dari rumah ini. Saya tahu bahwa Valerius ada di dalam."

"Apa kamu punya rencana untuk menyerang markas ini?" tanya Lyra.

"Saya punya rencana," jawab Merlin. "Tapi, rencana ini berbahaya. Kita harus berhati-hati."

Merlin menjelaskan rencananya kepada Alistair, Lyra, dan Baruk. Rencananya adalah untuk menyusup ke dalam rumah melalui pintu belakang, mengalahkan para penjaga, dan menangkap Valerius.

"Rencana ini berisiko," kata Alistair. "Tapi, kita nggak punya pilihan lain. Kita harus mencoba."

"Baiklah," kata Lyra. "Mari kita jalankan rencana ini."

Merlin membuka pintu gerbang dengan sihirnya. Alistair, Lyra, dan Baruk menyelinap masuk ke halaman rumah.

Mereka berhati-hati untuk tidak membuat suara apa pun, menghindari patroli penjaga dan menyelinap melalui bayangan. Mereka akhirnya tiba di pintu belakang rumah.

Merlin menggunakan sihirnya untuk membuka kunci pintu belakang. Alistair, Lyra, dan Baruk masuk ke dalam rumah.

Mereka berada di dapur rumah itu. Dapur itu kosong, tetapi mereka mendengar suara-suara dari ruangan lain.

"Kita harus berhati-hati," bisik Alistair. "Valerius pasti punya banyak pengawal di sini."

Mereka berjalan perlahan-lahan menuju ruangan lain. Mereka tiba di ruang tamu rumah itu.

Di ruang tamu, mereka melihat Valerius sedang duduk di kursi, dikelilingi oleh para pengawalnya. Valerius tersenyum sinis saat melihat Alistair, Lyra, Merlin, dan Baruk.

"Selamat datang di rumahku," kata Valerius dengan nada mengejek. "Saya sudah menunggu kalian."

"Valerius," kata Alistair, matanya berkilat penuh amarah. "Waktumu sudah habis. Kamu akan membayar atas semua kejahatanmu."

"Kamu pikir kamu bisa mengalahkan saya?" tanya Valerius, tertawa terbahak-bahak. "Kamu tidak tahu apa yang kamu hadapi. Saya memiliki kekuatan yang tak terbayangkan."

Valerius mengangkat tangannya dan mengeluarkan energi sihir gelap yang kuat. Energi itu menyelimuti Alistair, Lyra, Merlin, dan Baruk.

"Kalian akan mati di sini," kata Valerius dengan nada mengancam. "Tidak ada yang bisa mengalahkan saya."

Alistair, Lyra, Merlin, dan Baruk bersiap untuk bertempur. Mereka tahu bahwa mereka menghadapi musuh yang sangat kuat. Tapi, mereka tidak akan menyerah. Mereka akan bertempur sampai mati untuk mengalahkan Valerius dan menyelamatkan dunia.

Pertempuran pun dimulai. Valerius menyerang Alistair, Lyra, Merlin, dan Baruk dengan energi sihir gelap. Alistair menggunakan Lightbringer untuk menangkis serangan Valerius. Lyra menggunakan busur dan anak panahnya untuk menyerang para pengawal Valerius. Merlin menggunakan sihirnya untuk melindungi Alistair, Lyra, dan Baruk. Baruk menggunakan pedangnya untuk menyerang para pengawal Valerius.

Pertempuran itu sangat sengit. Alistair, Lyra, Merlin, dan Baruk bertempur dengan…sekuat tenaga, tetapi Valerius terlalu kuat. Ia dengan mudah menangkis serangan mereka dan membalas dengan serangan sihir yang mematikan.

Alistair terluka parah. Ia terhuyung mundur dan jatuh ke tanah. Lyra mencoba untuk membantunya, tetapi ia juga terluka dan tidak bisa bergerak. Merlin mencoba untuk menggunakan sihirnya untuk menyembuhkan luka Alistair, tetapi Valerius menghalangi jalannya. Baruk mencoba untuk menyerang Valerius dari belakang, tetapi Valerius dengan mudah mengalahkannya.

Valerius tertawa sinis saat melihat Alistair, Lyra, Merlin, dan Baruk tergeletak di tanah. "Kalian pikir kalian bisa mengalahkan saya?" tanya Valerius. "Kalian salah besar. Saya adalah penguasa kegelapan. Tidak ada yang bisa mengalahkan saya."

Valerius mengangkat tangannya dan bersiap untuk menghabisi Alistair, Lyra, Merlin, dan Baruk. Tapi, tiba-tiba, sebuah suara yang familiar memanggil namanya.

"Valerius!"

Valerius menoleh dan melihat seorang wanita berdiri di pintu masuk ruangan. Wanita itu mengenakan jubah putih dan membawa sebuah kristal yang bersinar.

"Siapa kamu?" tanya Valerius, mengerutkan kening.

"Saya adalah seorang penyihir dari Ordo Cahaya," jawab wanita itu. "Saya datang untuk menghentikanmu."

"Kamu tidak bisa menghentikan saya," kata Valerius. "Saya memiliki kekuatan yang tak terbayangkan."

"Saya tahu kamu kuat," jawab wanita itu. "Tapi, saya tidak takut padamu. Saya akan menggunakan semua kekuatan saya untuk mengalahkanmu."

Wanita itu mengangkat kristalnya dan mengeluarkan energi sihir cahaya yang kuat. Energi itu menyelimuti Valerius.

Valerius menjerit kesakitan saat energi sihir cahaya itu membakarnya. Ia mencoba untuk melawan, tetapi ia tidak bisa menandingi kekuatan wanita itu.

Akhirnya, Valerius dikalahkan oleh wanita itu. Ia jatuh ke tanah, tidak sadarkan diri.

Wanita itu mendekati Alistair, Lyra, Merlin, dan Baruk. Ia menggunakan kristalnya untuk menyembuhkan luka mereka.

"Terima kasih," kata Alistair kepada wanita itu. "Kamu telah menyelamatkan kami."

"Saya senang bisa membantu," jawab wanita itu. "Tapi, ini belum berakhir. Valerius masih hidup. Kita harus mengalahkannya sekali dan untuk selamanya."

"Apa yang akan kita lakukan?" tanya Alistair.

"Kita akan membawanya ke Ordo Cahaya," jawab wanita itu. "Di sana, dia akan diadili dan dihukum atas semua kejahatannya."

Wanita itu menggunakan sihirnya untuk mengangkat Valerius dan membawanya pergi. Alistair, Lyra, Merlin, dan Baruk mengikuti wanita itu keluar dari rumah mewah itu.

Mereka berjalan menuju markas Ordo Cahaya, sebuah kuil megah yang terletak di pusat Silverwood. Saat mereka berjalan, Alistair memikirkan tentang apa yang telah terjadi. Ia menyadari bahwa ia telah membuat kesalahan besar. Ia terlalu gegabah dan tidak berhati-hati. Ia hampir saja mati karena kesalahannya itu.

Alistair berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan belajar dari kesalahannya dan menjadi lebih bijaksana di masa depan. Ia tahu bahwa ia memiliki tanggung jawab untuk mengalahkan Valerius dan menyelamatkan dunia. Ia tidak akan mengecewakan orang-orang yang percaya padanya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!