Terlihat seorang wanita yang harus menerima takdir barunya bertransmigrasi ke tubuh wanita yang tidak dia kenali.
Naura adalah nama barunya yang dimana dia harus menerima statusnya menjadi istri yang tidak dianggap oleh suaminya sendiri dan lebih sialnya dia harus menjalani peran itu.
Dibalik itu semuanya dia diam-diam melakukan sesuatu pada lawannya yang membuat dirinya harus mati dan masuk ketubuh wanita ini.
Sedangkan suaminya begitu tak peduli dengan dengan dirinya, apakah suaminya itu bisa berubah menerima kehadiran dan tanpa dia ketahui dia bukan jati istrinya melainkan orang lain.
Apakah dendamnya akan terbalaskan dari orang-orang yang sengaja ingin melenyapkan dirinya dan pada akhirnya dia mendapatkan kebahagiaan diakhir hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArsyaNendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berstatus adik angkat
"Bibi."spontan Bibi Nora menoleh ke arah Naura.
"Iya non, ada apa?"tanya Bibi Nora pada mau nanya.
"Besok pagi siapkan sarapan lebih pagi." perintah Naura pada Bibi untuk lebih awal untuk mempersiapkan sarapan paginya.
"Baik Non."jawab Bibi Nora sembari menganggukkan kepala.
Pelayan yang mengawasi Naura pun mulai mencurigai dengan keinginan nonanya untuk mempersiapkan sarapan lebih pagi.
Setelah selesai makan malam, Naura bergegas pergi dan masuk ke dalam kamarnya. Naura pun jalan menaiki tangga hingga dia menoleh ke arah samping, yang di mana ada pelayan yang berdiri di samping tangga sembari mengawasi dirinya.
Naura pun hanya tersenyum di sini, Sepertinya dia mengetahui sesuatu apa yang terjadi pada pelayan itu."Sepertinya Dia menyuruh seseorang untuk mengawasi, pasti ini ulah pria itu."batin Naura yang langsung bisa menebak jika ada seseorang yang sedang mengawasi dirinya. Naura pun sebenarnya tahu bahkan merasakan ada gerak-gerik mencurigakan dari beberapa pelayan yang ada di Mansion itu.
"Masa bodoh, Aku pun tak peduli dengan pria itu. Terserah dia ingin melakukan apapun, jika sudah menyangkut masalah pribadiku akan aku pastikan pria itu akan menerima pelajaran dariku." batin Naura sembari menahan emosinya.
Naura pun berjalan sampai walaupun dirinya sedang diawasi oleh seseorang. hingga sampai di depan pintu kamar, Naura segera menguji itu kamarnya dan dia bergegas membuka lemari bajunya di paling bawah terdapat sebuah tas kecil yang di dalamnya ada sebuah kamera tersembunyi yang akan dia pasang di setiap sudut kamarnya.
Naura pun semakin berhati-hati bahkan beberapa orang suruhan dari suaminya pun sudah mulai bergerak untuk mengawasi dirinya.
Setiap sudut kamar dia sembunyikan kamera kecil tersembunyi untuk mengawasi jika mana ada salah satu pelayan di Mansion itu berani mengambil beberapa benda miliknya yang berharga.
Setelah semua kamera sudah tertata di tempatnya, kini iya duduk santai di tempat tidurnya dengan dia mengambil Handphone miliknya membaca pesan dari asisten pribadinya.
Naura pun hanya tersenyum sinis, ternyata pesan dari asisten pribadinya berisikan jika jam 07.00 pagi asisten pribadinya akan menjemput dirinya.
"Aku harus mempersiapkan semuanya, tapi bagaimana dengan Andra.Lalu apa yang akan Tom lakukan ."gumam Naura penasaran dengan apa yang asisten pribadinya lakukan.
Naura pun tak mau berpikir lebih pusing dengan masalahnya, ia pun memilih untuk istirahat menunggu esok hari yang lebih sibuk.
Di tempat lain
Alex Baru saja sampai di hotel tempat penginapannya, Alex pun tiba-tiba mendapatkan kabar dari seseorang mengenai istrinya.
Alex pun dibuat dengan laporan seseorang tentang apa yang istrinya akan lakukan.
"Apa yang akan dia lakukan, semakin lama dia semakin aneh."Alex yang mulai kebingungan dengan perubahan sikap dari istrinya.
tiba-tiba terdengar suara ketukan dari arah pintu kamar.
"Tok...tok..."Alex pun bergegas membuka pintu kamarnya, yang ternyata di depan pintu berdiri Jodi asisten pribadinya yang langsung menyapa tuannya.
"Tuan."
"Ada apa?" tanya Alex pada asisten pribadi.
"Maaf juga saya mengganggu tuan, Saya hanya ingin memberitahu jika acara rapat besok akan dihadiri oleh Tuan Rio sebagai tamu utama dalam rapat besok tuan."mendengarkan informasi itu, Alex pun hanya membalas dengan menganggukkan kepala.
"Baiklah aku mengerti."jawab Alex.
"Apa ada kabar dari wanita itu?"tanya Alex pada asisten pribadinya.
"Belum ada tuan,belum ada kabar apapun dari wanita itu."jawab Jodi yang memberikan informasi itu ada tuannya.
"Baiklah." jawab singkat Alex yang langsung menutup pintu kamarnya. Alex pun berdiri di depan jendela kamar, sembari melihat pemandangan dari luar.
"Kenapa akhir-akhir ini aku selalu memikirkan dia, tidak mungkin jika aku menyukai wanita itu." batin Alex yang mulai merasakan rasa bimbang, kenapa tiba-tiba dia begitu perhatian dengan istrinya yang sesungguhnya tak begitu dia sukai.
Pagi hari
Nampak pagi ini Naura terlihat begitu berpenampilan yang sangat berbeda. Seperti pesanan dia dari awal, iya menikmati sarapan pagi dengan hangat sembari melirik jam tangan.
"Sebentar lagi dia akan menjemput ku."gumam Naura yang sudah mengetahui jika dia akan dijemput oleh asisten pribadinya.
Setelah selesai sarapan pagi, Bibi Nora datang mendekati Naura."Maaf Non, di depan ada seseorang yang mencari Non."Naura mengetahui jika asisten pribadinya sudah datang.
"Baiklah aku akan langsung menemuinya." ucap Nadira yang langsung meninggalkan ruang meja makan.
Di ruang tamu depan terlihat ada sosok pria dengan pakaian rapi setelan jas hitam yang berdiri di samping pintu,Naura pun sudah rapi dengan baju kantornya.
"Apa semuanya sudah siap?" tanya Naura pada Tom yang nampak sudah siap mereka berdua pergi ke tempat yang mereka akan tuju.
"Sudah Nona, semuanya sudah saya urus. untuk urusan Andra berkomunikasi langsung."ucap Tom sembari memberikan selembar kertas kepada nonanya.
"Ini apalagi?" tanya tanya Naura yang terlihat bingung dengan selembar kertas yang diberikan oleh Tom.
"Ini hasil laporan dari saya, sekaligus ini akan menjadi poin untuk Anda nantinya datang ke perusahaan."Naura pun membaca selembar kertas itu dan mulai memahami apa yang dimaksudkan oleh asisten pribadinya itu.
"Ternyata kamu sudah mempersiapkan ini semua ya."ucap Naura yang tak menyangka jika asisten pribadinya melakukan hal yang tidak terduga.
"Saya melakukan ini untuk anda Nona, setidaknya ini sebagai langkah awal untuk anda lebih berhati-hati. Karena sesuai interogasi, masih ada seseorang yang ingin bermain-main dengan Anda." Mendengarkan penjelasan dari Tom, Naura pun mengerti jika musuh dirinya bukan hanya dengan Marco tapi dengan beberapa orang yang sengaja membuat keributan dalam perusahaan yang dia miliki.
"Sepertinya kita bergerak dengan cepat, membersihkan pun sampah di perusahaan. apa ada data yang lain selain ini?"tanya Naura pada asisten pribadinya.
"Tidak ada Nona, hanya ini laporan yang saya terima Nona."jawab Tom yang diam-diam sudah mengawasi beberapa orang yang mulai dicurigai berbuat licik di perusahaan Nonanya.
"Baiklah kita berangkat sekarang."ajak Naura yang tak sabar untuk menghadapi mereka, apalagi Naura penasaran dengan apa yang asisten pribadinya lakukan.
"Sesuai rencana kita Nona, saya sudah memberitahukan kepada Andra jika mana anda akan datang mengunjungi perusahaan ini." Naura pun menatap tajam ke arah asisten pribadinya.
"Lalu bagaimana dengan dia,pasti dia bertanya tentang siapa diriku?"tanya Naura pada.
"Saya mengaku pada Andra jika mana anda adalah adik angkat."mendengar penjelasan itu Naura hanya bisa terdiam dan mencoba berpikir tentang apa yang dilakukan oleh asisten pribadinya.
"Apa kamu bilang adik angkat?"
"Iya Nona, saya sengaja rencana kan ini agar dia percaya jika mana status anda adalah adik angkat." ucap Tom yang pada akhirnya melakukan tindakan itu.