NovelToon NovelToon
Perjalanan Hadi

Perjalanan Hadi

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Romansa Fantasi / Pemain Terhebat / Epik Petualangan / Anak Lelaki/Pria Miskin / Harem
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: bang deni

perjalanan seorang anak yatim menggapai cita cita nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana kelulusan

Tepat jam delapan malam mahasiswa lelaki yang mengekost di asrama Intisari berkumpul di depan kamar mas Bima dan Bang Made yang bersebelahan. Hadi yang paling kecil usianya di sana

" Kita mau ngadain acara apa ini?" Tanya kak Endang, salah satu penghuni Asrama Intisari.

" Kita bakar ikan saja, sudah beli aku tadi ikan tongkol sama ayam, kalian buat apinya." Ucap mas Bima.

" Bakaran aja mana enak beli lah minumannya " Ucap bang Ginting,

" Tenang saja aku sudah menyiapkan semua, kamu ambil di bawah meja, ada dua krat itu bir putih dan bir hitam" Ucap Mas Bima sambil menunjuk kamarnya.

Mereka berpesta ikan dan ayam bakar sampai malam, jam satu malam semua habis, keadaan mereka pun sudah mulai mabuk karena oplosan bir hitam dan bir putih. Termasuk Hadi,

" Aduuuh" Tiba tiba bang Made jatuh terduduk, saat melewati sebuah tali jemuran yang ada di depan kamar kostnya

" Kenapa bang" Hadi dengan cepat menolong. membantunya berdiri

" Tali Jemuran ini, aku lupa kalau ga boleh lewat di bawah nya" Sahut Bang Made sambil memegangi kepalanya yang sakit

" Lho memang kenapa Bang, aku ga apa apa?" Tanya Hadi sambil membantu berjalan. Hadi tak mengetahui jika Bang Made mempunyai pantangan berjalan di bawah jemuran.

" Dari sana nya begitu, " Sahut bang Made tanpa memberikan alasan

" Di pindah saja De, biar jalan kau ga terganggu " Celetuk Bang Ginting

" Eh iya yah, ya sudah ayo bantu aku cabut jemuran itu" Ucap Bang made, tiga jemuran yang berada di depan kamar Made di cabut beramai ramai.

" Nah kalau gini kan aku lega" Ucap Bang Made.

" Ya Bang, terlihat lebih luas, oh iya aku pulang duluan Bang, besok aku mau sekolah" Ucap Hadi berpamitan

" ya, langsung tidur kau biar besok ga kesiangan" sahut bang Ginting

" ya bang" kata Hadi sambil berjalan pulang dengan sempoyongan  ,ia banyak meminum bir oplosan itu tadi, saat sampai di kamarnya ia langsung tertidur pintu kamar kostnya juga sampai lupa di kunci.

Saat pagi menjelang, di depan rumah bang Made dan mas Bima ramai ibu ibu yang marah, mereka kesal saat akan menjemur baju, jemuran mereka tak ada

Hadi yang melihat itu masuk kembali ke kamar,

" wah lewat belakang saja, kalau lewat depan pasti  akan panjang urusannya kan aku juga ikut membongkar jemuran jemuran itu." gumam Hadi

Hadi keluar lewat pintu belakang ia bersyukur kamarnya ada pintu belakang kalau tidak sudah pasti ia telat atau bisa tak masuk sekolah. karena pasti di cegat oleh ibu ibu itu

dengan mengendap endap ia berjalan memutar melewati kebun kelapa pak herman,

" uh, selamat" ucap Hadi saat sudah di gang Dakwah

" Hadiii, tunggu" baru saja berjalan beberapa langkah, satu suara terdengar memanggil. ia menengok, ternyata Ica dan cici yang mamanggilnya, dua kakak beradik yang hanya terpaut satu tahun , jadi kaya sepantar

"Tumben kalian jalan kaki?" tanya Hadi, karena biasanya Ica dan Cici di antar setiap berangkat sekolah

" papa ada rapat di Kotabumi, jadi berangkat duluan subuh tadi" ucap Ica si kakak, ica juga sama satu kelas, hanya saja ia pernah tinggal kelas ( ga naik) saat SD jadi ia dan Cici seangkatan jadinya

" ya udah ayo, nanti telat" sahut Hadi, ia memang kesiangan hari ini, ngeloper koran juga ga karena tadi malam begadang bersama para mahasiswa dan ia sedikit mabuk

" ya paling di setrap" ucap Cici yang memang sedikit slebor

" ya udah ayo jalan" kata Hadi sambil melangkah. karena berjalan sambil mengobrol tak terasa mereka sudah di gerbang tetapi gerbang sudah di tutup

" yah telat" ucap Ica melihat gerbang sudah di tutup dan pak Sukismo sudah berdiri di depan gerbang, selain mereka ada juga beberapa anak murid lain yang terlambat dengan mereka bertiga ada tujuh orang siswa yang terlambat.

" cepat berdiri di lapangan!" teriak pak Sukismo

Hadi menghela napas kasar dan berjalan ke lapangan , mereka di suruh menghormat ke bendera, selama 15 menit.

Setelah 15  menit mereka menghormat bendera mereka di suruh masuk kelas, namun Hadi yang jelas terlambat kini di hukum lagi dengan di suruh berdiri di depan kelas dengan sebelah kaki dan memegang kedua kupingnya.

Hadi menjalani hukuman itu dengan nyengir saja karena memang ia bersalah, dan itu sudah menjadi peraturan sekolah, agar muridnya disiplin

Mardiana yang melihat itu tertawa geli melihat Hadi yang berdiri satu kaki dan menarik telinganya sendiri, ia menjulukan lidah kecilnya membuat Hadi gemas ingin menggigit lidah itu.

Hadi baru di perbolehkan duduk setelah pelajaran itu selesai bertepatan dengan bel istirahat

" Aduuh, kaki gw pegel banget" keluh Hadi sambil meluruskan kakinya

" suruh siapa kamu telat" Mardiana nyeletuk dan duduk di sisi Hadi

" jangan ngelelewe lagi gw gigit nanti lidah loe" seru Hadi kesal.

" kaya berani aja!" tantang

" Eh , Nantangin!" seru Hadi sambil berbalik dan memegang kedua pundak Mardiana

" Hadi, kamu mau ngapain!" teriak Mardiana ketakutan

" ha ha ha, tadi nantangin , baru di pegang aja jerit jerit kaya kesurupan" sahut Hadi tertawa, ia melepas pegangan tangannya.

" kamu tuh, yang kesurupan" gerutu Mardiana, tetapi tangannya menyerahkan kotak kueh.

" ini buat kamu" ucap Mardiana sambil membuka tutup kotak kueh itu, ada beberapa roti lapis dengan isian selai nanas

" buat aku?, ga salah?" tanya Hadi memastikan

" iya ini buatanku sendiri lho" sahut Mardiana sambil tersenyum manis, Hadi sempat bengong melihat senyum Mardiana.

" makasih yah" ucap Hadi sambil mengambil sepotong roti lapis itu dan menggigitnya

" wah enak banget, manis kaya yang buat" celetuk Hadi membuat muka Mardiana memerah dan tersipu malu.

Rini yang melihat itu, mendekat

" kamu ga bawa air minumnya Mar?" tanya Rini

" Iya, aku lupa bawa," sahut Mardiana , ia bergegas keluar

" kamu mau kalau aku juga bawain makanan?" tanya Rini sambil duduk di bekas Mardiana duduk tadi

" ya mau aja lah, namanya juga di kasih, kata orang ga boleh nolak rejeki" sahut Hadi sambil nyengir

" Hayoooo" dari luar Doni dan Andri datang mengagetkan Hadi dan Rini, membuat Hadi dan Rini malah berpelukan karena kaget, namun tak lama karena tersadar sedang di tertawakan oleh Doni dan Andri

" woi mesra amat, amat aja ga pernah mesra" celetuk Doni, sambil menyerahkan es teh manis

" kalian ini , kalau jantung gw copot gimana!" seru Rini sewot

" ini buat siapa?" tanya Hadi melihat Doni memberikan es teh padanya

" iya, dari Mardiana, dia di panggil sama pak Anjas, ada kegiatan osis katanya" jawab Doni.

" Oh, terima kasih ya, kalian ga ikut kegiatan osis juga?" tanya Hadi sambil menyeruput es teh manisnya

" ga lah, paling juga pembentukan osis baru, kan kita mau lulus" sahut Doni

" Hadi kamu kalau lulus mau nerus kemana?" tanya Rini

" aku paling ke STM, kamu kemana rencananya?" sahut Hadi sambil bertanya balik

" aku pengin SMEA, ngambil jurusan akutansi, kamu Doni sama Andri mau kemana?" jawab Rini sambil betanya pada Doni dan Andri

" sama kaya Hadi, kalau bisa masuk sih" ucap Doni

" emang kenapa kok kalau bisa masuk?" tanya Rini

" yah kita kan ga tau nanti ke terima apa nggak di sekolah STM yang sama." sahut Andri

" iya yah, tapi semoga saja kalian bisa bersama lagi" ucap Rini

"Amiiiiiin" Hadi dan keduanya mengaminkan ucapan Rini

tak lama bel masuk berbunyi, Budi mengikuti pelajaran itu dengan seksama, hanya tinggal satu bulan lagi mereka akan ujian akhir, ia harus fokus dengan sekolahnya.

1
Afifah Aliana
lanjut author
Afifah Aliana
lanjut
Yuliana Tunru
yuni x yg agresif ..hati2 besok2 bisa kebablasan ingat msh kecil ya
Yuliana Tunru
q mampir bang smoga up lancar dan byk pembaca x 💪💪
Blue Angel: Terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!