NovelToon NovelToon
Legenda Shinobi Satu Pukulan

Legenda Shinobi Satu Pukulan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Time Travel / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Daud Nikolas

Di dunia Bintang Biru, setiap manusia akan melalui ritual kebangkitan bakat. Mulai dari peringkat terendah Rank F hingga yang tertinggi Rank SSS, bakat inilah yang menentukan jalan hidup seseorang—apakah menjadi manusia biasa atau pahlawan yang mampu mengguncang alam semesta. Sejak lahir, Ye Chen dianggap tak memiliki masa depan. Bakatnya hanyalah elemen kayu dan aura rubah biasa. Namun, tak seorang pun tahu bahwa rubah di dalam dirinya adalah Rubah Ekor Sepuluh, eksistensi mitos yang melampaui seluruh makhluk sihir. Saat upacara kebangkitan dimulai, seluruh langit bergetar. Ye Chen justru memecahkan batas manusia dan memperoleh bakat misterius: Saitama—Fisik Tak Terbatas, kekuatan tubuh yang berkembang tanpa ujung hingga melampaui segala logika. Namun perjalanan Ye Chen tak sendiri. Kekasih masa kecilnya, seorang gadis berbakat yang selalu berada di sisinya, membangkitkan garis keturunan kuno Uchiha sejak kecil, lengkap dengan mata yang menyala bak api takdir. Tidak hanya itu, dia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daud Nikolas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 11 kemampuan garou dan saitama

Lam Shuang dan Ye Chen membuka mata mereka bersamaan, saling menatap sejenak sebelum akhirnya tertawa lepas. “Sungguh kejadian yang menguntungkan, kan?” kata Ye Chen sambil tersenyum. “Kini kita sangat kuat.”

Lam Shuang ikut tersenyum, “Kalau memakai mode Shinjutsu dan memanggil sedikit kekuatan inkarnasi dewa, kita bisa melawan alam planet. Tapi tubuh kita belum sanggup menahannya.”

Ye Chen mengangguk. “Bahkan tanpa mode Shinjutsu, dalam mode Sage atau Rinnegan enam tomoi, kita sudah cukup untuk melawan alam lautan.”

Keduanya memahami bahwa peningkatan mereka sangat luar biasa. Dalam mode Sage atau Rinnegan, kekuatan mereka meningkat seratus kali lipat. Alam Laut sendiri merupakan peningkatan sepuluh kali lipat dari alam pegunungan, memiliki indra spiritual sejauh seratus kilometer. Namun yang mengerikan dari alam laut bukanlah jaraknya, melainkan kedalaman spiritual yang seribu kali lipat dan kekuatan atribut yang telah mencapai tujuh puluh persen—hampir membentuk domain sejati. Aura atribut yang terbentuk dari kedalaman spiritual itu bahkan bisa menekan para kultivator tingkat tinggi.

Kini, Ye Chen dan Lan Shuang telah memiliki kekuatan itu, terutama saat mereka menggunakan mode Sage atau Rinnegan.

“Kakak, ayo pulang. Ibu sudah nunggu. Lagi pula, besok kita akan membangkitkan bakat dari tugu batu,” ujar Lan Shuang dengan gembira. Hari itu benar-benar hari yang membahagiakan baginya, bisa menembus alam pegunungan bersama Ye Chen.

Ye Chen tersenyum kecil. “Benar juga, umur kita sudah tiga belas tahun. Sudah waktunya membangkitkan bakat.”

Tugu Batu Langit Berbintang yang dimaksud adalah peninggalan misterius yang turun dari langit. Tak ada yang tahu asal-usulnya, tapi siapa pun yang dipilihnya akan membangkitkan bakat sejati sesuai takdir masing-masing.

“Baiklah, ayo pulang.”

Ye Chen mulai mengumpulkan energi, tubuhnya memancarkan cahaya keemasan. Ia mengaktifkan mode Kurama, tapi kali ini hanya mode biasa tanpa Sage atau Shinjutsu. Di telapak tangannya terbentuk pusaran energi hitam pekat yang perlahan berubah menjadi lubang hitam kecil. Pusaran itu terus membesar hingga menutupi tubuh Ye Chen sepenuhnya, lalu—dalam sekejap—ia menghilang.

Lan Shuang yang masih berdiri di belakang terkejut. “Kak Ye Chen! Awas saja kamu!” teriaknya dengan nada manja. Ia mengira kakaknya akan membawanya pulang bersama, tapi ternyata malah ditinggal. Dengan wajah kesal tapi masih tersenyum, mata kirinya mulai berubah. Rinnegan merah enam tomoi berputar, menciptakan ruang kotak-kotak selebar dua meter di depannya. Tanpa ragu, Lan Shuang melangkah masuk dan menghilang dalam cahaya biru lembut.

Sesampainya di rumah, keduanya disambut hangat oleh ayah dan ibu mereka. Suasana makan malam terasa damai dan penuh tawa. Setelah makan, Ye Chen dan Lan Shuang segera masuk ke kamar masing-masing dan beristirahat. Esok hari akan menjadi hari penting bagi mereka—hari kebangkitan bakat sejati di hadapan Tugu Batu Langit Berbintang.

Keesokan paginya, Ye Chen dan Lan Shuang sudah berdiri di halaman bersama ayah mereka, Lan Batian, dan ibu mereka, Xia Yu. Di depan mereka berdiri sebuah tugu batu berbentuk kerucut dengan cahaya kuning pucat yang berpendar di ujungnya. Tingginya sekitar dua meter, memancarkan kesan misterius dan sakral.

“Nak, letakkan tangan kalian berdua di batu itu,” ucap Lan Batian dengan suara tenang namun penuh harap.

Ye Chen dan Lan Shuang melangkah maju. Tubuh mereka kini sudah setinggi pria dan wanita dewasa. Ye Chen tumbuh semakin tampan, sementara Lan Shuang tampak seperti dewi yang anggun dan tak tersentuh, kecantikannya benar-benar memukau.

Keduanya meletakkan tangan di atas permukaan tugu batu. Seketika, cahaya kuning pucat dari tugu itu menyelimuti tubuh mereka berdua, membuat udara di sekitar bergetar halus.

Lan Batian dan Xia Yu menatap dengan gugup. Mereka tahu ini adalah momen yang menentukan masa depan anak-anak mereka. Meskipun Ye Chen dan Lan Shuang sudah memiliki bakat bawaan luar biasa, mereka tetap berharap tugu batu memberikan anugerah tambahan berupa bakat perlindungan diri yang kuat.

Sementara tubuh mereka diselimuti cahaya, kesadaran Ye Chen tiba-tiba ditarik ke tempat yang asing—jauh di luar alam semesta, melampaui sebab-akibat, bahkan di luar batas eksistensi. Di sana, berdiri seorang pria botak berjubah kuning dengan sarung tangan merah.

Ye Chen tertegun. “Itu... Saitama?” pikirnya terkejut, mengenali sosok dari anime One Punch Man.

Sosok itu menatap Ye Chen tanpa ekspresi, lalu dalam sekejap tubuhnya menyatu dengan tubuh Ye Chen dan menghilang tanpa jejak.

Di sisi lain, Lan Shuang mengalami hal serupa. Ia melihat sosok manusia kosmik dengan tubuh yang memancarkan cahaya tak terhingga, dan di dalam tubuhnya tampak pemandangan alam semesta yang berputar tanpa henti.

“Siapa dia?” bisik Lan Shuang dalam hati.

Namun sebelum sempat berpikir lebih jauh, sosok itu—Cosmic Garou—menyatu dengan tubuhnya dan menghilang seperti cahaya yang diserap ruang hampa.

Kedua bersaudara itu perlahan membuka mata. Cahaya dari tugu batu mulai meredup hingga akhirnya padam sepenuhnya. Dari balik batu itu muncul tulisan samar yang menunjukkan hasil pembangkitan bakat mereka:

Bakat Fisik: Tingkat SSS

Lan Batian dan Xia Yu langsung tersenyum lebar. “Akhirnya... anak-anakku membangkitkan bakat tingkat SSS!” seru Lan Batian dengan mata berbinar.

Mereka segera menghampiri kedua anaknya. “Nak, bagaimana perasaan kalian?” tanya Xia Yu lembut.

Ye Chen tersenyum. “Kami baik-baik saja, Ibu.”

Namun di dalam hatinya, Ye Chen merasa ada sesuatu yang berbeda. Di hadapannya muncul sebuah panel transparan bercahaya:

Kekuatan : 1000

Pertahanan : 1000

Reaksi : 1000

Kecepatan : 1000

Ye Chen terdiam sesaat. “Bakat fisik... Saitama?” pikirnya. Ia mengerti, kekuatan itu hanya berkembang lewat latihan tubuh—berolahraga menjadi kuat tanpa batas.

Seribu poin awal mewakili kekuatan fisik luar biasa. Dalam perbandingan, di alam pegunungan, kekuatan setara seribu ton sudah cukup untuk menghancurkan gunung.

Di alam roda energi, kekuatan fisik dasar hanya satu ton.

Di alam kebangkitan, sekitar seratus kilogram.

Di alam lautan, sepuluh ribu ton.

Dan di alam planet, kekuatan fisik mencapai sejuta ton.

Ye Chen berpikir dalam diam, Jika aku sudah mencapai alam planet, tubuhku pasti sanggup menahan kekuatan Shinjutsu penuh...

Sementara itu, Lan Shuang juga melihat panel yang sama di hadapannya, hanya berbeda dalam metode peningkatannya. Jika Ye Chen menjadi kuat dengan berolahraga, maka Lan Shuang meningkat dengan berlatih seni bela diri setiap hari.

Kekuatan : 1000

Pertahanan : 1000

Reaksi : 1000

Kecepatan : 1000

Atribut awal mereka sama kuatnya, dua saudara dengan kekuatan yang kini setara—dan sama-sama berada di puncak bakat fisik tingkat SSS.

Ye Chen mulai menghitung cepat di dalam pikirannya. Jika ia berlari sejauh sepuluh kilometer, melakukan seratus push-up, dan seratus sit-up, maka ia bisa memperoleh seratus poin kekuatan—setara dengan seratus ton tenaga fisik.

“Kalau aku ulang tiga puluh kali sehari...” gumamnya sambil menatap langit, “itu berarti tiga ribu poin kekuatan, atau sekitar tiga ribu ton per hari. Dalam setahun... satu juta ton.”

Ye Chen terdiam sejenak, lalu matanya berbinar. “Berarti aku bisa menggunakan kekuatan Shinjutsu kapan pun aku mau.”

Dia mengepalkan tangannya dengan semangat. “Kalau begitu, mulai hari ini, aku akan berlatih setiap hari tanpa berhenti!”

Di sisi lain, Lan Shuang yang mendengar gumaman kakaknya hanya tersenyum kecil. Ia juga memikirkan hal serupa. Namun berbeda dari Ye Chen, latihan yang harus ia jalani adalah seni bela diri juga meningkat kan 1000 poin tiap hari.

1
Daud Nikolas
guyss.izin off ya 5 hari mau persiapan uts bntr aja👍
Kaka Putra
tetap konsisten thor
Kaka Putra
jangan berenti update thor jarang²nih dapet novel menarik,dimari
Daud Nikolas: ok bg aman💪
total 1 replies
Daud Nikolas
ayo guyss baca
Daud Nikolas: jangan lupa like comment dan subrek ya guyss💪
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!