Awalnya Erina Jasmin di tuduh mencuri dompet milik pelanggan di kafe di mana dia bekerja. Dia di laporkan oleh manajer kafe dan di pecat oleh atasannya. Erina kesal karena di tuduh mencuri dompet milik pelanggan yang ternyata Erika Gladys perempuan pemilik dompet itu.
Alih-alih tidak di laporkan pada polisi, Erina di tawari sebuah kesepakatan untuk menjadi istri pengganti seorang kaya. Dia awalnya menolak, tapi karena Erika Gladys menawarkan uang banyak untuk membantunya membiayai ibunya dalam pengobatan di rumah sakit.
Karena wajah Erina Jasmin dan Erika Gladys sangatlah mirip bagai di pinang di belah dua. Maka misi yang di tugaskan Erika pada Erina pun di jalankan, menjadi seorang istri dari Kenzio Pahlevi Abraham. Lalu, apa intrik masalah yang akan di hadapi oleh Erina setelah menjadi istri pengganti Erika yang hidupnya memang untuk bersenang-senang saja dengan beberapa selingkuhannya.
Dan apakah Erina dan Erika sebenarnya saudara kembar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. Persiapan
Setelah bertemu dengan Erika, Erina kembali lagi ke rumahnya. Besok dia datang lagi menemui Erika, entah apa lagi yang akan di bicarakan dengannya.
Setelah berbicara cukup lama dengan Erika, pikiran Erina sangat aneh dengan pembicaraan masalah keluarganya. Dia tidak mengerti kenapa ada seseorang yang seperti itu, merasa bosan dengan suaminya dan hanya mengejar kesenangan saja.
"Erina, besok ibumu sudah bisa pulang," kata pamannya Erdi.
"Oh ya? Kata dokter bagaimana?" tanya Erina.
"Harus kontrol setiap bulan sekali, obatnya juga nanti jika habis harus tebus lagi," kata Erdi lagi.
Erina mengangguk, dia senang ibunya akhirnya bisa pulang lagi. Tapi sayangnya dia tidak bisa merawat ibunya karena harus bekerja di luar negeri.
"Erina, jangan khawatir dengan ibumu. Mamang akan menjaganya."
"Iya mang, terima kasih. Nanti setelah pekerjaanku lancar, aku kirim uang ya buat biaya berobat ibu setelahnya" kata Erina.
"Kamu jangan khawatir, nanti kalau mamang ada uang juga mamang belikan obat yang di resepkan dokter. mamang cuma mau kakak mamang itu sehat lagi, sudah cukup dia sengsara. Kamu juga harus bahagia Erina," kata Erdi lagi.
Erina hanya mengangguk, dia melihat ibunya yang tertidur setelah di suntik obat. Besok dia harus berangkat keluar negeri sesuai dengan permintaan Erika.
Gadis itu mendekat, dia berdiri di samping bangsal memperhatikan ibunya yang masih tidur. Duduk di sisinya memegang tangannya lalu membelainya dengan lembut.
"Ibu besok aku harus berangkat kerja, dan setelah ini mau langsung pulang ke rumah untuk menyiapkan pakaianku. Ibu harus sehat lagi, aku akan pulang pada ibu setelah kontrak kerjaku selesai," lirih Erina berbicara pada ibunya.
Seakan suara Erina yang pelan itu terdengar di telinganya, ibunya membuka matanya menatap sayu pada anaknya.
"Erina, kamu kembali," ucap ibunya lirih.
"Iya Bu, besok setelah ibu pulang ke rumah aku harus berangkat kerja," jawab Erina.
"Begitu ya, kamu harus jaga diri. Ibu akan baik-baik saja dengan mamangmu, kamu jangan khawatir," ucap perempuan itu dengan lemah.
Meski pun sudah sadar, tapi tenaganya masih lemah. Sejak sadar dari pasca operasi suara ibunya selalu kecil tak bertenaga, namun begitu Erina dan Erdi sangat sabar menanggapinya.
"Iya Bu, nanti aku akan selalu kasih kabar sama ibu dan mang Erdi."
Ibunya mengangguk pelan dan tersenyum kecil, Erina masih memegang tangan ibunya. Dia sedih harus meninggalkan ibunya pergi kerja dengan Erika. Tapi harus bagaimana lagi, dia harus memenuhi permintaan perempuan cantik itu, kalau tidak dari mana dia harus menggantinya. Terlebih lagi ancaman Erika padanya tentu saja tidak main-main.
_
Kini Erina di hotel, dia bingung kenapa harus ke hotel. Bukankah dia sudah bertemu dengan Erika, tapi gadis itu menurut saja apa yang di inginkan Erika padanya.
Seorang perempuan berambut hitam pendek lurus, dengan anting menjuntai senyum lebar di bibirnya yang merah mencolok. Tentu berpakaian seksi, tidak pernah ketinggalan.
Erina berdiri menyambut perempuan seksi tersebut dengan membungkuk setengah badan.
"Selamat malam nona Erika," sapa Erina.
"Hmm, kamarnya bagus. Kamu pasti tidur nyenyak, siapkan semuanya diri kamu Erina. Besok kita berangkat keluar kota," ucap Erika memandang kamar hotel yang di tempati Erina.
"Keluar kota?"
"Ya, kamu bersenang-senang saja di hotel. Nikmati dulu kesendirianmu sebelum pekerjaan itu datang, hahah! Aku baik kan Erina?" tanya Erika menatap Erina dengan mengeringkan matanya.
Erina diam saja, memang dia harus keluar kota ke rumah kediaman keluarga besar Kenzio.
"Pukul lima pagi, sudah harus keluar dari hotel. Nanti ada seseorang yang akan mengantarmu ke bandara, ingat akan pesanku Erina. Jadilah diriku yang sempurna," kata Erika sebelum dia keluar dari kamar hotel Erina.
Tawanya yang khas dan keras itu membuat Erina merinding. Perempuan seperti apa Erika itu, dia hanya tahu kalau istri dari Kenzio memang cantik dan sangat menarik. Banyak yang menyanjung istri dari Kenzio adalah perempuan yang sangat beruntung dan sangat di sayangi oleh suaminya.
Erina duduk kembali di sisi ranjang hotel, menatap ke depan dan pandangannya berkeliling kamar itu.
"Seperti apa tuan Kenzio itu, apakah dia laki-laki yang romantis?" gumam Erina.
Matanya tertuju pada sebuah foto keluarga, Erika memberikan foto itu untuk di kenali Erina. Memikirkan bagaimana caranya beradaptasi pada keluarga kaya tersebut.
"Ya Tuhan, semoga aku bisa menjalani semua ini. Berilah aku kekuatan dan keteguhan hati agar tetap pada pendirianku."
_
_
******
bagaimana kl mereka jatuh hati...
sampai kapan bs menghindar dr hubungan suami istri?
ato Nadia?