NovelToon NovelToon
HIDDEN TRUTH

HIDDEN TRUTH

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Persahabatan / Romantis / Cintamanis / Romansa / Cinta Murni
Popularitas:298
Nilai: 5
Nama Author: Agnettasybilla

Amanda Theresia, begitu populer seangkatan sekolahnya. Kepopulerannya bukan hal yang istimewa melainkan karena dia terkenal dengan images buruknya. Namun, siapa sangka gadis dengan image buruk itu justru menjalin hubungan dengan laki-laki baik. Begitu berbanding terbalik dengan dirinya. Bagaimana awal dan akhirnya nanti?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnettasybilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11

"Pacar kamu keterlaluan nggak sih Amanda." Heran Amora tidak suka setelah melihat perlakuan Jeremi yang menyeka bibir Felicia.

Kaget, tentu saja Amanda kaget kala melihat perlakuan Jeremi yang menimbulkan pekikan iri dari anak-anak yang ada di kantin.

Kesal, tentu saja Amanda kesal. Seperti yang telah diucapkan oleh Amora bukankah perlakuan Jeremi sudah kelewatan.

"Kamu jangan diam-diam aja lah Amanda. Jangan bego-bego jadi cewek," sindir Fransiska yang semakin membuat Amanda kesal.

"Di lihat-lihat mereka makin deket aja," timpal Manuella yang memang Amanda akui benar adanya.

Jeremi dan si sekretarisnya itu, memang semakin hari semakin dekat. Semakin kesini mereka semakin seolah memperlihatkan keromantisan yang membuat semua orang semakin berasumsi bahwa keduanya memang mempunyai hubungan.

"Kamu masih pacaran kan sama dia?" Tanya Amora memastikan.

"Masih." Singkat Amanda menjawab.

"Cepet-cepet deh putusin deh Jeremi." Saran Fransiska yang mendapat pelototan mata dari Amanda.

"Jeremi nggak cocok sama kamu Manda. Bener yang di ucapin Fransiska cepet-cepet putus aja. Noh, Imanuel masih setia nunggu." Setuju Manuella dengan ucapan Fransiska dengan mata yang menunjuk ke arah pintu masuk kantin ada Imanuel bersama teman-temannya yang berjalan menuju tempat duduk mereka.

"Bangsat! Emang ya, kalian tuh temen laknat semua. Mana ada njir temen yang modelan kek kalian!" Maki Amanda yang sudah emosi sendiri.

"Waseh, santai, Mbaknya. Emang kita itu beda nggak kayak pertemanan yang biasanya. Aku yakin udah seratus persen kamu nggak bakalan temuin modelan pertemanan kayak. Kita ingatkan kamu biar ngga kecewa berat nantinya," jelas Manuella.

"Wehh, ada apa nih?" ucap Rey setelah sampai di tempat duduk Amanda dan teman-temannya tempati.

"Kenapa sih beb cemberut mulu diliat-liat?" tanya Imanuel dengan sedikit menggoda Amanda setelah mendudukkan dirinya di samping Amanda.

"Gemes banget," gumam Imanuel sebelum tangannya menuju kedua pipi Amanda dan mencubitnya kecil.

"Ishh, sakit, Nuel!" Tolak Amanda melepaskan tangan Imanuel dari pipinya.

"Siapa suruh bikin gue gemes."

"Aku sih udah fiks jadi penumpang kapal kalian mulai sekarang." Senang Amora yang sedari tadi melihat tingkah keuwuan Amanda dan Imanuel.

"Kok kamu tau sih Mor kalo keluarga aku punya bisnis kapal?" Tanya Imanuel yang terlihat kebingungan.

"Dih, apaan," bingung Amora.

"Rey, pesen makanan cepet." Suruh Imanuel pada Rey yang dengan ogah-ogahan harus beranjak dari tempat duduknya.

...****...

"Kamu kenapa sih bangsat?!" tanya Jeremi dengan emosi karena Amanda kembali mendiami dirinya.

Bagaimana Jeremi tidak emosi? Sedangkan Jeremi memanggil Amanda dengan segera karena ingin segera menuntaskan hasratnya yang sudah berada dipuncak. Namun bukannya menuntaskannya bersama Amanda, Jeremi malah mendapatkan penolakan secara mentah-mentah.

"Kamu akhir-akhir ini sering banget marah-marah nggak jelas tau nggak sih, Amanda?" Ungkap Jeremi dengan dada naik turun.

"Jangan kayak bocah deh kamu!." Tambah Jeremi lagi dengan emosi yang masih menguasai dirinya. Amanda sendiri hanya tersenyum kecil dengan miris, bocah? Dirinya disebut seperti bocah?

"Kamu bilang aku bocah?" tanya Amanda dengan tidak percaya.

"Kenapa? Nggak suka?" Sewot Jeremi dengan nada yang menyolot seolah menantang sedangkan Amanda sudah menggigit bibir bawahnya dengan mata yang memerah berkaca-kaca.

"Kamu jangan bikin aku makin marah, Da." Tahan Jeremi dengan nada yang sedikit menghalus setelah melihat Amanda yang akan menangis.

"Kalo ada apa-apa tuh dibicarain baik-baik. Aku mana tau permasalahannya kalo kamu juga diem aja."

"Kali ini ada apa?" ranya Jeremi lagi dengan berusaha meredakan emosinya.

"Aku lihat-lihat kamu makin deket sama sekertaris sialan itu," ucap Amanda yang membuat Jeremi menghela napas, jadi hanya karena masalah sepele ini ia harus menunda kenikmatan.

"Shit!! Cuma karena masalah sepele gini kami bikin aku marah-marah?"

"Sepele kamu bilang?" tanya Amanda dengan tersenyum tidak percaya. "Aku nggak suka kamu deket-deket sama sekertaris sialan itu El!"

Jeremi hanya melemparkan tatapan malasnya dengan wajah datar menatap Amanda yang dadanya naik turun setelah mengungkapkan ketidaksukaannya.

"Terus?" tanya Jeremi dengan santai.

Amanda melototkan matanya tidak percaya dengan respon Jeremi yang terlihat santai dengan muka yang rasanya ingin sekali Amanda cakar.

"Aku juga nggak suka kamu deket-deket sama cowok sialan yang kamu bilang temen itu bangsat!!" ujar Jeremi dengan suara rendahnya yang berhasil membuat tubuh Amanda merinding.

"Sekarang aku tanya, apa bedanya kamu sama aku?" tanya Jeremi yang mendekati Amanda dan mencengkeram pipi Amanda.

"Nggak usah merasa paling tersakiti kalo kamu juga ngelakuin hal yang sama sayang." Tekan Jeremi mengingatkan dan setelahnya mendorong tubuh Amanda ke sofa. Sedangkan Amanda hanya diam dengan mulut yang merapat.

"Kenapa diem?" tanya Jeremi yang setelahnya mulai menjalankan aksinya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!