NovelToon NovelToon
Transmigrasi Aziya

Transmigrasi Aziya

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Transmigrasi / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu / Balas dendam pengganti
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: lailararista

Aziya terbangun di tubuh gadis cupu setelah di khianati kekasihnya.

Untuk kembali ke raganya. Aziya mempunyai misi menyelesaikan dendam tubuh yang di tempatinya.

Aziya pikir tidak akan sulit, ternyata banyak rahasia yang selama ini tidak di ketahuinya terkuak.

Mampukah Aziya membalaskan dendam tubuh ini dan kembali ke raga aslinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lailararista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebencian

"Papa pulang sekarang?"ucap Aziya dengan memegang benda pipih ditelinga nya. Aziya memarkirkan mobilnya dilobby rumah, mematikan mesin mobil dan menyandarkan punggungnya kesadaran jok.

"Iya, ini lagi di bandara mau jalan pulang. Kamu udah dirumah kan?"Aziya tersenyum miring.

"Udah pa, baru aja sampai."

"Yauda sayang, kamu istirahat dulu papa udah bawain oleh-oleh buat kamu."Aziya membuka sabuk pengaman dan setelah itu keluar dari dalam mobil.

"Iya pa, Zira tunggu ya."

Tidak ada lagi percakapan, sambungan pun terputus. Aziya berdiri didepan pintu besar itu dengan senyum miring khas dirinya.

Aziya sangat yakin, keluarganya Tengah berkumpul sekarang menanti kehadiran dirinya.

Aziya mendorong pintu besar itu, ia masuk dan benar saja, 4 orang tangah menatapnya dengan pandangan yang mematikan.

Aziya hanya menghiraukan mereka dan berjalan melewati mereka dengan tenang. Iya yakin beberapa detik lagi pasti diantara mereka ada yang meneriaki namanya.

"Azira!"

Aziya memberhentikan langkahnya yang sudah hampir menggapai tangga. Ia tersenyum miring dan setelah itu ia merubah raut wajahnya datar, berbalik menatap semua orang yang tengah duduk diruang televisi.

Aziya melipat tangan diatas dada sambil menatap Jonatan menantang.

"Ada yang bisa Zira bantu Abang tersayang?"Jonatan yang mendengar ucapan Aziya mengepalkan tangannya erat.

"Ada apa sama kamu Zira? Kenapa kamu semakin gak tau diri?"ucap Jonatan dingin.

Aziya berdecih, tidak tau diri katanya. Siapa disini sebenernya yang tidak tau diri?

"Abang jangan marahin Zira, aku yang salah."Aziya menaikan sebelah alisnya menatap Azura yang menunduk menahan tangis. Dikit-dikit nangis, gak ada cara lain buat narik perhatian orang?

"Azira! Lihat? Dia begitu baik sama kamu! Tapi kamu tega tampar dia sampai wajahnya lebam begini!"murka Brianna, ia berjalan kehadapan Aziya dengan emosi yang membuncah. Sedangkan Aziya hanya bersikap santai.

Brianna menarik kasar rambut Aziya, Aziya sebenarnya ingin mematahkan tangan wanita ini yang berani menyentuhnya. Tapi niatnya ia urungkan, ia harus bersabar untuk saat ini.

"Sakit ma!"teriak Aziya.

"Apa? Saya gak denger, lebih sakit mana sana anak saya. Tangan dan pipinya lebam karena kamu anak sialan!"Brianna mendorong kasar Aziya hingga terjatuh ke ubin.

Evan dan Jonatan hanya menatap perbuatan mamanya dalam diam. Semua ini pantas Azira dapat kan bukan? Pikir mereka.

Aziya menegakkan kepalanya menatap Brianna, ia tersenyum miring saat sekilas menatap bayangan seseorang berdiri diambang pintu.

"Kenapa ma? Kenapa mama giniin aku? Kenapa mama gak pernah sayang sama aku."Aziya menuduk menangis dengan terisak.

Brianna kembali menarik rambut Aziya hingga membuatnya mendongak.

"Kamu nanya kenapa?"

Plakk.

Brianna menampar Aziya dengan emosi, ia kembali menarik rambut Aziya membuatnya mendongak dengan air mata buaya nya itu.

"Anak kesayangan saya selalu menderita karena kamu! Kamu iblis Zira! Kamu gak pantes ada diantara kita!"Aziya tersenyum miris, bagaimana perasaan Azira kalau dia yang ada diposisi sekarang? Aziya tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, tapi disini ia justru tidak menginginkan seorang ibu, lebih baik ia memiliki seorang ayah, baik disini atau pun di tubuh aslinya, seorang Ayah yang paling bisa mengerti putri mereka.

"Aku benci sosok ibu!"Aziya menatap tajam Brianna.

"Aku Benci mama! Aku BENCI!"Brianna mengerjap melihat tatapan kekecewaan Dimata Aziya. Ada sedikit rasa sesak melihat wajah Aziya saat ini.

"Brianna!"

Brianna terperanjat kaget. Ia berdiri dan berbalik menatap pria paruh baya yang berdiri diambang pintu dengan nafas memburu, tangannya terkepal kuat.

Brianna bergetar ketakutan saat Arion berjalan kearahnya dengan emosi. Arion berdiri dihadapan Brianna dengan tatapan marah, kecewa dan banyak lagi tatapan yang tidak bisa Brianna artikan.

"Aku gak nyangka kamu perlakuin Zira kaya gini."Arion menggelengkan kepalanya kecewa.

"Ternyata kamu baik sama Zira cuma didepan saya, saya ngerti sekarang Kenapa Zira dulu seperti itu. Kamu...."Arion semakin menatap Brianna tajam dengan mata yang berkaca-kaca menahan tangis.

"Mas, dengerin penjelasan aku."Brianna menggapai tangan Arion tapi ditepis kasar oleh nya.

"Semua udah jelas ana! Saya udah liat semuanya. Dia juga anak kamu ana... Kenapa kamu perlakuin dia kayak sampah."Arion tidak bisa lagi membendung air matanya, ini semua salahnya. Harusnya ia tidak sibuk bekerja. Istri yang ia percaya malah menghianati nya, memperlakukan anaknya begitu kejam.

"Mas."lirih Brianna, baru kali ini ia melihat tatapan kekecewaan dari suaminya. Apakah ia salah? Ia hanya muak dengan sikap Azira selama ini, tidak ada niat untuk membenci Azira.

Arion menghapus jejak air matanya dan membantu Aziya berdiri, ia memeluk Aziya begitu erat, mencium puncak kepalanya berkali-kali.

"Maafin papa sayang."Aziya menggeleng dengan tangis yang semakin pecah didekapan Arion.

"Kenapa gak pernah jujur sama papa. Pasti kamu begitu menderita ya?"Aziya Kembali menggeleng.

"Ini salah papa sayang, semua ini salah papa, harusnya papa gak pergi. Harusnya papa dirumah jagain kamu."

"Mereka yang jahat, bukan papa. Mereka belaian Zura tanpa cari tau dulu kebenarannya mereka hina, bahkan siksa aku tanpa tau siapa yang salah. Mereka semua kejam pa. Kejam!"Aziya semakin terisak dipelukan Arion, ia mencengkram kemeja Arion begitu kuat. Aziya seakan merasakan sesak. Meskipun ini bukan tubuhnya, tapi begitu sakit mendapatkan perlakuan tidak adil dari keluarnya sendiri.

Evan dan Jonatan menatap dalam diam, hati mereka seakan ikut sesak mendengar tangisan pilu Aziya. Apa mereka sudah keterlaluan?

"Bilang sama papa sayang, siapa aja yang udah jahat sama kamu."Aziya melepas dekapannya sambil menatap Brianna yang menangis, ia kembali menatap Arion.

"Semuanya pa, mama?"Aziya menatap Brianna tajam."setiap Azura ngadu dia selalu marahin Zira. Dia bilang Zira nyakitin anaknya, terus Zira siapa? Bukan anak dia?"Brianna terdiam kaku, tangisnya semakin pilu mendengar itu.

Aziya beralih menatap Jonatan.

"Dia?"Aziya menunjuk Jonatan yang terdiam sambil menatap Aziya dengan pandangan yang sulit diartikan.

Aziya menatap papanya dengan air mata yang kembali mengalir."Dia selalu belain Azura, padahal yang salah Azura tapi aku yang dihukum. Papa tau hukuman apa yang selalu dia berikan?"Aziya menghapus kasar air matanya.

"Dia! Sialan itu masukin Zira ke kandang tiger pa!"Aziya menunduk merasakan sesak di dadanya."mereka semua cuma ngeliatin disaat Azira berteriak ketakutan didalam sana."

Arion melebarkan bola matanya tidak percaya, ia menatap Jonatan yang diam tidak mampu berkata-kata lagi.

Aziya menegakkan kepalanya yang tertunduk, ia menatap tajam semua orang yang ada disana.

"Kalian kalau ada diposisi gue pasti gak akan sanggup! buat lo Jonatan."Jonatan menatap Aziya dengan wajah penyesalan, sedikit sesak melihat wajah itu.

"Kalau lo ada diposisi gue apa yang bakal lo lakuin?"melihat keterdiaman Jonatan Aziya terkekeh miris.

"Berteriak minta tolong! Sama kayak gue yang bertaruh nyawa di dalam kandungan harimau?"dada Jonatan bergemuruh. Rasa bersalah dan sesak menghantui hatinya.

"Karena kalian Azira udah mati. Azira yang dulu gak akan pernah kembali! kalian yang buat dia mati!"dada Aziya naik turun, nafasnya memburu.

Aziya mundur beberapa langkah.

"Gue benci kalian semua!"

1
lailararista
selamat membacaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!