NovelToon NovelToon
Legenda Seorang Gus

Legenda Seorang Gus

Status: tamat
Genre:Spiritual / Tamat
Popularitas:951
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Kisah kehidupan seorang Gus yang membawa obor kebenaran di medan gelap perjuangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Duka dan Petaka

Rumah pohon tempat tinggal keluarga manusia

Malam kemarin benar-benar ramai.

Para binatang yang tinggal di dalam hutan belantara banyak yang datang berkunjung.

Namun sayangnya bukan untuk tersenyum.

Mereka datang untuk menjenguk Sakinah yang tengah sakit.

Sudah tiga hari berturut-turut ibu Gus dan Pol itu hanya bisa terbaring lesu.

Suhu tubuhnya panas tinggi.

Puncaknya pada tengah malam kemarin.

Sehebat apapun manusia atau pun binatang merencanakan.

Semuanya tidak akan bisa mengelak dan mensiasati kehendak takdir Tuhan.

Rasanya belum lama. Masih sangat kurang bagi Gus sebagai seorang anak waktu berduaan bersama ibunya.

Gus masih mau ditimang seperti bayi yang baru lahir.

Tidak ada yang melarang untuk bersedih dan menangis. Tapi harus mengikhlaskan.

Sakinah berpulang untuk selamanya.

Ibu Gus yang baru beberapa bulan dikenalnya meninggal dunia.

Dengan tenang dan damai.

Tidak hanya Gus dan Pol yang terluka.

Seluruh penghuni hutan belantara juga ikut merasakan lara.

Gus dan Pol memandang untuk yang terakhir kalinya wajah ibu yang tersenyum berseri.

Ketika mereka menggaruk gundukan tanah gembur untuk mengubur jenazah yang suci.

Menidurkannya di dalam tanah yang subur.

Suatu masa nanti semua manusia yang sudah mati akan dihidupkan kembali.

"Apakah benar besok kita bisa berkumpul lagi bersama ibu Pol?",

"Tentu saja benar Gus",

"Syaratnya kamu harus taat beribadah dan jangan bermaksiat",

"Maka janji Allah tidak akan pernah ingkar",

"Tidak hanya dengan almarhumah ibu",

"Kamu juga akan berjumpa dengan almarhum bapakmu",

Setelah kepergian Sakinah. Tinggal mereka berdua manusia yang hidup di dalam hutan belantara.

Pol membimbing Gus terutama untuk urusan agama.

Mengajari Gus cara membaca dan menulis.

Dimana Gus sebelumnya tidak pernah mengetahuinya sama sekali.

Hanya berselang satu malam

Baru kemarin peristiwa duka menyelimuti hutan belantara.

Pagi ini kejadian yang tidak kalah menggemparkan terjadi.

Seluruh penghuni hutan belantara. Binatang-binatang mengaung.

Gus dan Pol masih berada di dalam rumah pohon karena mereka masih dalam suasana berkabung.

Dua bersaudara yang sudah tidak punya manusia siapa-siapa lagi itu turut mendengarnya.

Terlebih Gus yang bisa merasakannya.

Kemarahan makhluk-makhluk hutan belantara.

"Aku akan mencari tahu apa yang sedang terjadi",

"Kamu tinggal di rumah Pol",

"Kunci semua pintu dan jendela",

"Tunggu sampai aku kembali",

"Berhati-hatilah Gus",

Gus pamit pergi meminta Pol diam menunggu di rumah seorang diri.

Ternyata beberapa saat yang lalu

Baso harimau pemimpin pasukan khusus penjaga perbatasan hutan belantara sedang bertugas sendirian.

Baso sejak lama memang memilih untuk berjaga seekor diri. Mengikuti tabiat aslinya harimau yang suka menyendiri.

Di perbatasan hutan belantara sebelah barat daya yang dekat dengan pemukiman manusia.

Datang sesuatu yang mencurigakan.

Baso mencium bau binatang berkaki empat yang asing.

Baso bergerak perlahan mendekat untuk melihat siapa mereka.

Ternyata ada tiga anjing asing yang masuk ke dalam wilayah perbatasan hutan belantara.

Mereka adalah anjing-anjing milik manusia pasukan penjajah yang menghuni pulau ini.

"Mau kemana kalian anjing-anjing asing?",

Baso menghampiri anjing-anjing yang tampangnya mirip dengan para tuannya.

Baso baru pertama kali melihat yang serupa mereka.

Sepertinya mereka belum lama dibawa ke pulau ini.

Tiga anjing prajurit yang memang dilatih khusus untuk berburu musuh dalam peperangan.

Diluar dugaan tiga anjing itu langsung menyerang harimau.

Bukan Baso namanya kalau masih punya rasa takut.

Baso tidak gentar sama sekali. Melawan ketiganya sekaligus.

Baso bisa mengalahkan anjing asing dengan pertarungan satu lawan satu.

Namun ketika anjing-anjing asing itu menyerang secara bersamaan. Harimau kewalahan.

Untung saja ada burung camar yang sudah bangun pagi-pagi melihat peristiwa ini.

Induk camar langsung terbang melaporkannya kepada pasukan khusus penjaga perbatasan hutan belantara yang lain.

Zar Raja Hutan datang menyelamatkan Baso.

Singa dengan surai yang panjang dan lebat itu berhasil membunuh dengan sekali terkam seekor anjing asing.

Dua anjing asing yang lain bergegas kabur untuk menyelamatkan diri. Tapi mereka gagal selamat.

Satu anjing asing berakhir di pelukan kuat ular piton raksasa. Vo memakan penyusup asing itu hidup-hidup.

Satu anjing asing yang lain tidak pernah sampai kembali ke pemukiman manusia.

Jel elang gunung membutakan kedua matanya. Sebelum para buaya datang menyantapnya bersama-sama.

Tiga anjing asing penyusup yang membahayakan keselamatan penghuni hutan belantara sudah berhasil dilenyapkan.

Tapi kedatangan mereka meninggalkan dendam.

Baso harimau yang sudah tua mengalami luka yang serius.

Para binatang yang berprofesi sebagai tabib atau penyembuh berusaha luar biasa untuk mengobati luka harimau.

Demi menyelamatkan nyawa Baso.

Langit mendung kembali menaungi hutan belantara

Membuat seluruh penghuninya kalut

Setelah beberapa hari harimu tua dirawat secara intensif di dalam pohon besar berlubang.

Subuh tadi Baso menghembuskan nafas untuk yang terakhir kali.

Baso harimau pemimpin pasukan khusus penjaga perbatasan hutan belantara gugur dengan martabat.

Harimau dimakamkan di dekat bukit bebatuan.

Bersama para legenda binatang-binatang hutan belantara yang sudah banyak berjasa.

Musyawarah Mufakat

Zar Raja Hutan mengumpulkan para sesepuh binatang dan juga para pemimpin kawanan.

Rapat mendadak diadakan untuk membicarakan apa yang belakang ini terjadi.

Para manusia pasukan penjajah sudah melakukan sebuah pelanggaran keras.

Dengan melepaskan anjing-anjing perang mereka begitu saja ke dalam wilayah perbatasan hutan belantara.

Hutan belantara harus mengambil sikap.

"Waktunya sudah semakin dekat",

"Yang dilihat oleh pertapa sakti sungguh-sungguh akan terjadi",

"Kita semua harus bersiap-siap dan merelakan dengan hati yang lapang",

Dalam pertemuan penting itu. Gus juga diundang sebagai saksi kehormatan.

"Memangnya apa yang dilihat oleh pertapa sakti?",

"Bukankah pertapa yang dahulu tinggal di bukit bebatuan itu hanya sebuah mitos dan dongeng untuk menidurkan anak-anak?",

Gus yang duduk bersebelahan dengan Tra bertanya bisik-bisik.

"Bukan Gus",

"Apa yang disampaikan oleh pertapa sakti dari zaman dahulu adalah sebuah peringatan untuk seluruh binatang penghuni hutan belantara",

"Ada dua janji dari masa depan",

"Yang pertama adalah pecahnya sebuah peperangan",

"Bukankah peperangan antara manusia sudah berlangsung sampai sekarang Tra?",

"Bukan Gus",

"Tapi akan ada peperangan yang lain",

"Peperangan antara manusia pasukan penjajah yang datang ke pulau ini",

"Melawan kami para binatang penghuni hutan belantara",

"Kamu sebaiknya juga harus bersiap-siap Gus",

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!