NovelToon NovelToon
MR.A Sang Pembalap

MR.A Sang Pembalap

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:25.3k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Merasa bosan hidup di lingkungan istana. Alaric, putra tertua dari pasangan raja Carlos dan ratu Sofia, memutuskan untuk hidup mandiri di luar.

Alaric lebih memilih menetap di Indonesia ketimbang hidup di istana bersama kedua orang tuanya.

Tanpa bantuan keluarganya, Alaric menjalani kehidupan dan menyembunyikan identitasnya sebagai seorang pangeran.

Sementara sang ayah ingin Alaric menjadi penerus sebagai raja berikut. Namun, Alaric yang lebih suka balapan tidak ingin terkekang dan tidak punya ambisi untuk menjadi seorang raja.

Justru, Alaric malah meminta sang ayah untuk melantik adiknya, yaitu Alberich sebagai raja.

Penasaran? Baca yuk! Siapa tahu suka dengan cerita ini.

Ingat! Cerita keseluruhan dalam cerita ini hanyalah fiktif alias tidak nyata. Karena ini hasil karangan semata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 23

Hari berikutnya Alaric sudah kembali bekerja seperti semula. Saat tiba di salon mobil, Alaric yang sudah di beri kepercayaan oleh Miranda pun langsung membuka pintu.

Alaric masuk, ia tidak perlu lagi menunggu di luar. Alaric melihat ada mobil yang belum selesai di servis.

Alaric mengamati mobil tersebut lalu memeriksanya. Alaric yang sejati nya seorang jenius tentu tahu letak kerusakan.

"Hei jangan sentuh!" Heri yang baru datang langsung melarang Alaric untuk menyentuh nya. "Aku saja tidak bisa. Apalagi kamu," sambung Heri.

"Maaf, tapi aku benar bisa memperbaikinya," ujar Alaric.

"Hei bocah, kamu itu anak kemarin sore dan baru mulai bekerja. Huh, sok-sokan mau mau perbaiki mobil. Kerja saja tidak becus." Heri meremehkan Alaric.

"Ada apa ini?" tanya Miranda yang baru datang. Mendengar Heri marah-marah, Miranda segera masuk.

"Eh, boss." Heri seketika berubah lembut. Bahkan ia menunduk hormat.

"Ada apa? Saya dengar kamu marah-marah. Heri, aku sudah beri peringatan kepada mu, tapi kalau kamu masih melanggarnya, saya tidak segan-segan memecat mu!" tegas Miranda.

"Boss, dia, dia sok-sokan mau benerin mobil itu. Kerja saja baru beberapa hari," kata Heri.

Miranda kembali mengingatkan agar Heri tidak meremehkan orang lain. Hanya karena dia sudah lama bekerja di sini.

"Kalau kamu bisa memperbaiki mobil itu silakan, tapi kalau tidak bisa, biarkan dia mencobanya," kata Miranda.

Miranda kemudian menyuruh Alaric mencobanya. Alaric mengangguk mengiyakan.

"Kamu yakin bisa? Si Heri saja dari kemarin tidak tahu penyebab kerusakan nya," bisik Boni.

Alaric tidak menjawab, ia hanya menepuk pundak Boni. "Bagaimana dengan penyakit ayah mu?" tanya Alaric mengalihkan pembicaraan.

"Sudah lebih baik, beruntung ada program pengobatan gratis, terima kasih ya. Kamu juga ikut andil, dengan uang yang kamu berikan adik-adik ku bisa bayar biaya sekolah," jawab Boni.

Boni tidak tahu kalau Alaric lah yang membawa ayahnya ke rumah sakit. Alaric tidak apa-apa, menolong orang tidak perlu untuk di kenang.

"Kemarin kamu tidak kerja, kata Bu boss kamu sakit. Benar? Maaf, aku tidak tahu tempat tinggal mu," ujar Boni.

Alaric menuliskan alamat kontrakan nya. Ia mengatakan kalau Boni bisa datang kapan saja.

Boni tersenyum lalu mulai melakukan pekerjaannya. Sementara Alaric kembali memeriksa mobil tersebut.

Miranda memperhatikan cara kerja Alaric yang terlihat begitu telaten dalam memperbaiki mobil.

"Siapa kamu sebenarnya? Kamu seperti bukan orang sembarangan," batin Miranda.

Biasanya Miranda tidak terlalu memperhatikan pekerjanya. Namun kali ini dia ingin melihat secara langsung pekerjaan Alaric.

Setengah jam berlalu. Alaric meminta seseorang untuk mencobanya. Heri hendak maju, namun Miranda lebih dulu bersuara.

"Biar saya saja." Miranda maju dan menghidupkan mesin mobil. Mesin mobil pun langsung hidup hanya satu kali coba.

Heri heran. Dia dari kemarin tidak menemukan kesalahan pada mobil itu. Namun Alaric, hanya dalam waktu kurang dari satu jam sudah bisa menghidupkan mesin mobil itu.

"Tidak salah saya merekrut mu sebagai pekerja ku," kata Miranda.

"Terima kasih boss. Aku anggap ini pujian," ucap Alaric.

Miranda menyuruh Heri untuk meminta maaf kepada Alaric. Namun, Heri yang sifatnya egois tidak mau meminta maaf.

"Biarkan saja boss. Lagipula aku tidak apa-apa kok," kata Alaric.

Miranda tersenyum lalu mengangguk. Dia kembali ke ruangannya. Sementara Heri merasa tidak senang karena merasa tersaingi.

Apalagi perhatian Miranda sekarang lebih ke Alaric daripada dirinya. Alaric bersikap biasa-biasa saja, walaupun ia tahu Heri tidak suka padanya.

"Kenapa tidak pakai topinya?" tanya Alaric saat menghampiri Boni yang sedang duduk menunggu mobil datang.

"Sayang, aku simpan baik-baik agar tidak rusak," jawab Boni.

"Eh, nanti ke pasar malam yuk. Nanti aku jemput," ajak Alaric.

Boni terdiam dan tertunduk. Alaric mengerti lalu mengatakan jika dirinya yang traktir. Boni pun tersenyum karena Alaric ingin mentraktir nya.

Mobil pun datang, Boni pun bersiap-siap untuk memulai pekerjaannya. Dengan di bantu Alaric, keduanya pun membersihkan mobil dengan cepat.

Tidak butuh waktu lama mobil pun mengkilap sempurna. Karena pelanggan meminta full body.

Jadi, Boni dan Alaric pun membersihkan seluruh bagian mobil hingga mengkilap dan kembali cantik.

Baru saja selesai, datang lagi mobil yang lain. Hingga siang hari, mereka pun harus bergantian saat makan siang.

"Hari ini lumayan sibuk, tidak seperti kemarin," kata Boni setelah selesai membersihkan mobil terakhir.

"Alhamdulillah, yang penting kita tetap bekerja," ucap Alaric.

Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore ketika ini. Berarti dua jam lagi mereka akan pulang. Mereka dapat istirahat karena tidak ada lagi mobil yang datang. Setelah tadi sibuk karena mobil antri.

"Al, kamu sekolah?" tanya Boni.

"Ya, aku kuliah, tapi lewat online," jawab Alaric.

"Beruntung banget kamu, aku cuma tamatan SMK," ucap Boni.

Alaric tidak tahu mau bilang apa? Mau ngomong takut menyinggung perasaan Boni. Akhirnya Alaric memberikan semangat, karena masih bisa sekolah.

Mobil kembali berdatangan, ada tiga buah mobil yang datang. Boni, Alaric dan pekerja yang lain pun kembali bekerja untuk mencuci mobil.

Kadang mereka merungut, karena mobil datang di saat-saat akhir. Namun mereka tetap mengerjakan nya hingga selesai.

Sudah hampir jam 5 sore, akhirnya mereka pun selesai. Mereka merasa lega karena pekerjaan mereka sudah selesai.

Namun sebuah mobil berhenti di depan salon mobil. Seorang perempuan dan seorang pria keluar dari mobil.

"Apa mobilnya sudah di perbaiki?" tanya si pria.

"Sudah Pak, sudah," jawab Heri.

Pria itu ingin mengambil mobilnya. Sedangkan yang perempuan malah menatap Alaric. Pandangan nya tidak lepas dari Alaric.

Alaric tidak menoleh sama sekali. Ia memalingkan wajahnya ke arah lain. Sialnya, perempuan itu semakin terpesona melihat Alaric dari samping.

Hidung mancung dan runcing di lihat dari samping menambah pesona seorang Alaric. Merasa di perhatikan, Alaric segera berpindah tempat.

"Sudah jam 5, kita minta izin pulang," kata Alaric pada Boni. Boni mengangguk, kemudian mereka pun meminta izin kepada Miranda.

Pekerja yang lain juga ikut pulang. Karena memang sudah waktunya untuk pulang. Sementara pria dan wanita itu masih berada di dalam.

Bahkan wanita itu sampai keluar hanya ingin melihat Alaric. Namun saat Alaric hanya naik motor, wanita itu kembali masuk.

"Boni, sepeda mu tinggal saja di sini," kata Alaric.

"Tapi aku bagaimana mau berangkat kerja?" tanya Boni.

"Kamu ke kontrakan ku, nanti setelah dari pasar malam aku antar kamu pulang. Besoknya aku jemput. Bagaimana?"

Boni pun setuju. Kebetulan ibunya masih di rumah sakit untuk menjaga ayahnya. Ayah Boni masih belum di perbolehkan untuk pulang oleh dokter.

Boni dengan senang hati naik ke atas motor Alaric. Alaric pun melajukan motornya agar cepat sampai ke rumah.

1
Cindy
lanjut kak
Lili
keren......
StAr 1086
Itulah akibatnya jika kau salah pilih lawan Heri....
@pry😛
rskn🤣🤣
Zea Rahmat
mamam tuh jeruji besi🤣😁
Healer
cari mati si heri 🤣🤣🤣....
kaylla salsabella
heri... oh heri... udah mending kerja baik" dapat uang malah kebanyakan gaya🤣🤣🤣🤣
Rohana Omar
huhuhuhuhuhuuuuu pangeran muda di lawan.....memang cari penyakit tu.....
Sani Srimulyani
seriusan ini seru banget ....
Sani Srimulyani
hadeuh Heri Heri...cari perkara mulu.
Sani Srimulyani
pasti tuh cewe minder karna alaric hanya pake motor, syukur deh biar indah gada saingan.🤭😜
Maria Lina
💪💪🥰🥰
Healer
tak sabar Thor utk up sate seterusnya
Soraya
Heri nyari penyakit aja
@pry😛
heri heri... jijik aq
StAr 1086
Heri kau salah cari lawan....
kaylla salsabella
wuhaaaaaa... sikat al... kelamaan🤣🤣🤣
Zea Rahmat
wah wah tamat riwayat mu heriiiiiiii...... lagi ka up nya🤣😆😀
idix anto
karya yang luar biasa tidak membuat bosen saat membacanya alur ceritanya sangat bagus mudah di mengerti
Astuti tutik2022
sapa pula tuch cewek.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!