NovelToon NovelToon
Mencintai Dalam Diam

Mencintai Dalam Diam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Cinta Murni / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Husnul rismawati

kisah cinta di dalam sebuah persahabatan yang terdiri atas empat orang yaitu Ayu , Rifa'i, Ardi dan Linda. di kisah ini Ayu mencintai Rifa'i dan Rifa'i menjalin hubungan dengan Linda sedangkan Ardi mencintai Ayu. gimana ending kisah mereka penasaran kaaan mari baca jangan lupa komen, like nya iya 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Husnul rismawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 35 konflik

Beberapa bulan berlalu. Kesehatan, aktivitas, dan kondisi ekonomi Ayu perlahan membaik dan pulih. Ardi selalu ada untuknya, memberikan dukungan морально dan финансово. Ayu mulai kembali ceria dan bersemangat menjalani hidup.

Sementara itu, Rifa'i juga semakin mantap dengan hubungannya bersama Linda. Ia sudah merencanakan untuk melamar Linda dan membawa hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius. Segala persiapan sudah ia lakukan, termasuk meminta restu dari kedua orang tuanya.

Namun, kebahagiaan Rifa'i harus menerima ujian yang berat. Saat ia hendak mengajak kedua orang tuanya untuk melamar Linda, sebuah kenyataan pahit menghantamnya.

"Rif, maafin aku," ucap Linda dengan nada menyesal saat mereka bertemu di sebuah kafe.

Rifa'i mengerutkan kening. "Maaf untuk apa, Lin?" tanyanya bingung.

Linda menghela napas panjang. "Aku... aku harus pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan," jawabnya.

Rifa'i terkejut. "Ke luar kota? Berapa lama?" tanyanya.

"Mungkin... beberapa tahun," jawab Linda lirih.

Rifa'i terdiam. Ia tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. "Beberapa tahun? Lin, kita kan sudah merencanakan untuk menikah," ucapnya dengan nada kecewa.

"Aku tahu, Rif. Aku sangat menyesal. Tapi, ini adalah kesempatan emas untuk karirku. Aku tidak bisa menolaknya," jelas Linda.

"Karir? Jadi, karir lebih penting daripada hubungan kita?" tanya Rifa'i dengan nada tinggi.

Linda menunduk. "Bukan begitu, Rif. Aku sangat mencintaimu. Tapi, aku juga punya mimpi yang ingin aku wujudkan. Aku ingin sukses dalam karirku," jawabnya.

"Lalu, bagaimana denganku? Bagaimana dengan rencana kita? Apa semua itu tidak berarti apa-apa bagimu?" tanya Rifa'i dengan nada terluka.

Linda mengangkat wajahnya dan menatap Rifa'i dengan mata berkaca-kaca. "Maaf, Rif. Aku tahu ini berat untukmu. Tapi, aku harap kamu bisa mengerti keputusanku," ucapnya.

"Jadi, ini keputusanmu? Kamu benar-benar akan pergi?" tanya Rifa'i dengan nada lirih.

Linda mengangguk. "Iya, Rif. Aku harus pergi. Tapi... kita masih bisa menjalani hubungan jarak jauh, kan? Kita bisa LDR," ucap Linda dengan nada penuh harap.

Rifa'i terdiam. Ia menatap Linda dengan tatapan kosong. Hatinya sudah terlalu kecewa untuk mempertimbangkan tawaran itu. Ia merasa, Linda tidak benar-benar memprioritaskan hubungan mereka.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Rifa'i berdiri dari tempat duduknya. Ia menatap Linda sekali lagi dengan tatapan yang sulit diartikan, lalu berbalik dan berjalan pergi meninggalkan Linda sendirian di kafe.

Linda terkejut dengan sikap Rifa'i. Ia tidak menyangka, Rifa'i akan pergi begitu saja tanpa mengatakan apa pun. Ia merasa bersalah . Tapi Ia berfikir, ia telah membuat keputusan yang benar.

Setelah meninggalkan Linda di kafe, Rifa'i langsung menuju rumah Ardi. Ia butuh teman untuk berbagi kesedihan dan kekecewaannya.

"Di, gue butuh lo," ucap Rifa'i dengan nada lesu saat Ardi membukakan pintu.

Ardi terkejut melihat wajah Rifa'i yang murung. "Lo kenapa, Rif? Ayo masuk, cerita sama gue," ajaknya.

Rifa'i masuk ke rumah Ardi dan langsung duduk di sofa. Ia menceritakan semua yang terjadi antara dirinya dan Linda.

Ardi mendengarkan dengan seksama setiap kata yang diucapkan Rifa'i. Ia bisa merasakan betapa sakitnya hati sahabatnya itu.

"Gue nggak nyangka, Di. Linda lebih memilih karirnya daripada gue," ucap Rifa'i dengan nada kecewa.

Ardi menepuk pundak Rifa'i. "Gue ngerti perasaan lo, Rif. Tapi, lo harus tenang dulu. Jangan gegabah mengambil keputusan," ucapnya.

"Gimana gue bisa tenang, Di? Dia mau pergi selama beberapa tahun! Itu sama aja dengan mengakhiri hubungan ini," jawab Rifa'i dengan nada frustrasi.

"Tapi, Linda kan ngajak lo untuk LDR. Kenapa lo nggak coba pertimbangkan?" tanya Ardi.

Rifa'i menggeleng. "Gue nggak yakin, Di. Gue nggak bisa menjalani hubungan jarak jauh. Gue butuh dia ada di dekat gue," jawabnya.

"Tapi, kalau lo beneran sayang sama Linda, kenapa lo nggak coba memperjuangkannya? LDR memang berat, tapi kalau kalian saling percaya dan saling mencintai, pasti bisa kok," saran Ardi.

Rifa'i terdiam. Ia memikirkan perkataan Ardi. Ia memang sangat mencintai Linda. Tapi, ia juga takut tidak bisa menjalani hubungan jarak jauh.

Sementara itu, di tempat lain, Linda juga sedang curhat dengan Ayu. Ia menceritakan keputusannya untuk pergi ke luar kota dan reaksi Rifa'i yang sangat kecewa.

"Aku ngerasa bersalah banget sama Rifa'i, mbak. Aku tahu, aku udah nyakitin dia," ucap Linda dengan nada menyesal.

Ayu memeluk Linda. "Aku ngerti perasaan kamu ,Lin. Tapi, kamu harus yakin dengan keputusan mu. Jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari," ucapnya.

"Aku juga nggak mau nyakitin Rifa'i, mbk. Tapi, aku juga nggak mau kehilangan kesempatan ini. Ini adalah mimpi aku," jawab Linda.

"Tapi, kamu udah mempertimbangkan semuanya dengan matang? Apa kamu yakin, karir lebih penting daripada cinta?" tanya Ayu.

Linda terdiam. Ia memikirkan perkataan Ayu. Ia memang ingin sukses dalam karir. Tapi, ia juga tidak ingin kehilangan Rifa'i.

"Aku nggak tahu, mbak. Aku bingung," ucap Linda dengan nada putus asa.

"Kamu harus dengerin kata hati kamu, Lin. Kalau kamu beneran sayang sama bang Rifa'i, kamu harus mempertimbangkan keputusan kamu . Jangan sampai kamu menyesal karena udah kehilangan dia," saran Ayu.

Linda mengangguk. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk memikirkan semuanya dengan matang. Ia tidak ingin membuat keputusan yang salah dan menyesalinya seumur hidup.

Setelah mendengar nasihat dari Ardi, Rifa'i pulang ke rumah dengan pikiran yang berkecamuk. Ia terus memikirkan perkataan Ardi tentang memperjuangkan cinta dan mencoba menjalani LDR.

Sesampainya di rumah, Rifa'i tidak bisa tidur nyenyak. Ia terus memikirkan Linda dan keputusannya untuk pergi ke luar kota. Ia merasa sangat kehilangan dan takut tidak bisa menjalani hubungan jarak jauh.

Namun, di tengah kegelisahannya, Rifa'i teringat akan semua kenangan indah yang telah ia lalui bersama Linda. Ia teringat akan senyumnya, tawanya, dan semua hal yang membuatnya jatuh cinta pada Linda.

Rifa'i menyadari, ia tidak bisa kehilangan Linda. Ia terlalu mencintai gadis itu untuk melepaskannya begitu saja. Ia harus mencoba memperjuangkan cintanya, meskipun itu berarti ia harus menjalani hubungan jarak jauh.

Keesokan harinya, Rifa'i menghubungi Linda dan mengajaknya bertemu. Ia ingin berbicara dari hati ke hati dan menyampaikan keputusannya.

"Lin, aku mau minta maaf," ucap Rifa'i saat mereka bertemu di taman.

Linda mengerutkan kening. "Minta maaf untuk apa, Rif?" tanyanya.

"Aku minta maaf karena sudah marah sama kamu kemarin. Aku minta maaf karena nggak mengerti sama keputusan kamu," jawab Rifa'i.

Linda tersenyum. "Aku juga minta maaf, Rif. Aku tahu, aku sudah bikin kamu kecewa," ucapnya.

"Aku sudah memikirkan semuanya, Lin. Aku sadar, aku nggak bisa kehilangan kamu. Aku terlalu sayang sama kamu untuk melepaskan kamu begitu saja," ucap Rifa'i dengan nada tulus.

Linda terharu mendengar perkataan Rifa'i. Air mata mulai membasahi pipinya.

"Jadi, kamu mau apa, Rif?" tanya Linda dengan nada bergetar.

"Aku mau kita coba jalani LDR," jawab Rifa'i dengan mantap.

Linda terkejut mendengar jawaban Rifa'i. Ia tidak menyangka, Rifa'i akan menyetujui untuk menjalani hubungan jarak jauh.

"Kamu serius, Rif? Kamu yakin bisa?" tanya Linda dengan nada tidak percaya.

"Aku serius, Lin. Aku yakin bisa. Asal kita saling percaya, saling mencintai, dan saling mendukung, aku yakin kita bisa melewati semua ini," jawab Rifa'i dengan penuh keyakinan.

Linda langsung memeluk Rifa'i erat. Ia merasa sangat bahagia dan lega. Ia tidak menyangka, Rifa'i akan memberikan kesempatan kedua untuk hubungan mereka.

"Makasih, Rif. Makasih

Mereka berdua berjanji untuk saling menjaga cinta dan kepercayaan mereka, meskipun jarak memisahkan. Mereka akan saling mendukung dalam meraih mimpi masing-masing dan berusaha untuk selalu berkomunikasi setiap hari.

1
Guillotine
Sudah nggak sabar untuk membaca kelanjutan kisah ini!
husnul risma wati: trimakasih kakak sudah mampir di karya sayaa🤗 mohon dukungan nya like komen nya iya kak trimakasih... 🤗🤗
total 1 replies
PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.
Ayo thor update secepatnya, kita semua sudah tidak sabar untuk baca terus nih!
husnul risma wati: iya kak , makasih iya kak udah komentar di sini saya akan lebih semangat lagi 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!