Fadel Arya Wisesa, salah satu pewaris grup Airlangga Wisesa bertemu lagi dengan gadis yang pernah dijodohkannya. Dia Kayana Catleya, salah satu cucu dari grup Artha Mahendra.
Gadis yang pernah menolak untuk dijodohkan dengannya.
Saat tau sahabat gadis itu menginginkannya, Fadel dengan terang terangan mengatakan kalo Kanaya adalah calon istrinya di acara ulang tahun sahabatnya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kalah?
"Memangnya kasus hukum apa yang menimpa keluarga Fadel?" selidik Ellen ingin tau..
"Kasus salah satu perusahaan keluarganya. Ada yang melakukan penggelapan uang dalam jumlah yang sangat besar," jelas Paramitha.
Selama ini dia ngga pernah tertarik dengan pekerjaan papanya. Tapi sekarang malah dia yang banyak bertanya. Terutama kasus hukum Fadel
"Oooh," sahut Imas.
"Kamu akan lebih sering ketemu dia kalo gitu," tanggap Chesna.
"Begitulah. Siapa tau karena sering ketemu bisa membuat Fadel mau menjadikan aku istrinya," tawa Paramtha makin berderai setelah mengakhiri ucapannya.
Kayana agak erat menggenggam pegangan sendoknya.
Oooh.... Mungkin memang harus begitu. Dia juga sudah dijodohkan.
"Kamu harus berusaha keras. Fadel bukan orang sembarangan," saran Imas.
"Tentu. Aku akan buat dia terkesan padaku," tekat Paramitha. Dia melirik Kayana yang tampak tenang.
Apa yang dia pikirkan sekarang, ya?
"Kay, menurut kamu Fadel suka perempuan seperti aku?"
Kayana mendongak sambil tersenyum.
"Ya, kamu sangat cantik"
Walaupun plastik.
Paramitha melebarkan senyumnya. Dia tampak sangat senang.
Setelah memperbaiki beberapa bagian wajahnya, dia sudah merasa sangat sempurna.
"Mith, reaksi Fadel bagaimana kalo tau kamu sudah pernah operasi plastik?--- Sorry, maksudku ada juga laki laki yang lebih suka perempuannya cantik alami," tukas Ellen.
"Ngga masalah. Dia malah sempat terpana melihatku malam itu. Aku berdandan maksimal," tawa Paramitha berderai. Sama sekali ngga tersinggung dengan ucapan Ellen.
Malah dia ngga akan pede kalo bertemu Fadel sebelum mereparasi wajahnya.
"Oh iya, Kay, tolong mata mata-i Fadel, ya. Kamu, kan, pasti sering berinteraksi sama dia. Siapa aja cewe yang dekat dengan dia. Laporkan ke aku."
Ha? Siapa dia nyuruh nyuruh aku, umpat Kayana kesal.
"Aku sibuk." Setelah mengatakannya, Kayana memasukkan mie goreng yang sudah dipilin di garpu ke dalam mulutnya.
Chesna dan Imas tertawa tertahan.
Kedua tangan Paramitha terlipat di atas dadanya, tatapnya menyorot ngga suka. Sejak Fadel lebih memperhatikan Kayana pada hari itu membuat rasa nggak sukanya hampir menjadi jadi.
Okelah, dia merasa Kayana selalu dinaungi dewi approditte, dewi kecantikan bangsa Yunani. Tapi dia sudah melampauinya dengan memperbaiki bentuk rahang dan hidungnya, hingga bisa seoval Kayana.
Tapi tetap saja dia masih kesal, karena gadis itu selalu saja selangkah di depannya.
Misalnya, tas kw yang aslinya bisa milyaran lebih membuat orang tertarik melihatnya dari pada tas miliknya yang asli--yang sayangnya harganya hanya ratusan juta. Tapi asli!
Orang orang begitu bodohnya tertipu. Juga segala yang dikenakannya, sampai sampai Paramitha selalu menjulukinya nona kw nomer satu.
Kayana peminat barang kw, tapi tetap saja bisa menarik perhatian Fadel.
Catet! Itu yang paling membuat dia bete dan timbul perasaan benci.
"Kenapa? Kamu cemburu, ya?"
Mulai lagi, kan, keluh Imas.
"Sudahlah, Mitha. Ngapain juga diawasi. Kamu sudah menang banyak," sela Ellen.
Kalo dia di posisi Kayana, dia juga bakalan ogah jadi intel begitu. Paling dia akan nikung
Memikir sampai di sana Ellen jadi tersenyum samar.
"Kay pasti kerjaannya segudanglah. Tujuh subkon di bawah kaki dia. Pasti ngga ada waktu buat ngawasi Fadel," bela Chesna santai, dia pun kemudian menyuapin bakso ke dalam mulutnya dengan tenang.
Kayana sama sekali ngga berkata apa apa untuk menanggapi omongan yang ngga perlu.
Suasana terasa ngga enak karena Paramitha masih menatap Kayana kesal.
"Hai, Kay."
Bukan hanya Kayana yang menoleh, keempat yang lainnya juga. Paramitha bahkan sudah mengembangkan senyum manisnya. Malam itu dia sudah berkenalan dengan gadis lembut sepupu Fadel.
Tapi dia harus menarik senyumnya karena gadis lembut itu lebih memilih tersenyum hanya pada Kayana saja.
"Hai."
Adelia, tapi tumben dia ngga bersama kembarannya. Tapi bersama Nevia dan Karla.
"Mau gabung?" tawar Kayana lagi.
"Kita baru aja selesai."
"Oooh.... Ohya, kenalkan ini sebagian subkon yang akan bergabung dengan proyek kita," ucap Kayana sambil berdiri.
Ketiga gadis cantik itu tersenyum pada keempatnya.
"Ini Chesna, Imas, Ellen dan Mitha."
Keempat temannya juga ikut berdiri dan menjabat tangan ketiga gadis cantik itu.
"Kamu anaknya Om Hendra, ya?" Karla masih mengingat Paramitha dan membuat senyum manisnya terkembang lagi.
"Iya, senang ketemu lagi." Paramitha merasa di atas angin karena salah satunya mengenalnya.
Karla balas tersenyum.
"Kita duluan, ya, Kay," pamit Adelia juga sambil mengangguk pada keempat temannya.
"Oke."
"Dapat salam dari Fadel," tawa Nevia sebelum pergi.
Kayana memaksakan senyum, dia tau ada seseorang yang mematung.
"Tau nggak, baru kali ini Fadel tantrum sama perempuan," ucap Karla lagi dan mengakhiri dengan tawanya. Dia pun melambaikan tangan sambil melangkah pergi.
Adelia juga tertawa sambil mengikuti langkah ketiga sepupunya.
Hening. Kelimanya masih berdiri mematung.
"Ehem....." Kayana kemudian langsung duduk seolah ngga terjadi apa apa. Chesna, Imas dan Ellen juga. Sementara Paramitha masih bergeming.
Mereka melanjutkan makan mereka.
Paramitha perlahan tersadar, wajahnya sekarang pasti pucat. Apa yang diucapkan oleh kedua sepupu Fadel menghantam telak jantungnya.
Dia duduk perlahan. Ngga ada yang bersuara kecuali dentingan pelan garpu dan sendok yang beradu dengan piring.
"Kamu punya affair dengan Fadel?" tuduh Paramitha lagi dengan nada yang ditekan.
Chesna dan Imas membuang nafas kesal.
Ellen tau saat ini temannya pasti sudah cemburu berat. Tadi dia bercerita seakan akan sudah pasti bisa mendapatkan seorang Fadel. Tapi nyatanya, ketiga sepupunya malah seakan tau kalo Fadel tertarik dengan Kayana.
Wajar, sih. Tanpa operasi plastik, aura memikat Kayana keluar dengan sangat jelas.
Kalo aja Kayana genit sedikit aja, tiap gebetan Paramitha pasti bisa direbutnya.
Tapi Kayana seolah ngga peduli dengan ketertarikan laki laki padanya.
Ngga tau kalo Fadel. Secara Fadel sangat mantap dalam tampang dan materi.
"Aku udah selesai." Kayana menatap Chesna yang langsung mengerti
"Aku juga." Padahal belum, tapi dia sudah ngga berselera lagi.
"Aku juga," tukas Imas ikut ikutan. Jangan sampai moodnya jadi jelek karena ini.
"Aku ada meeting."
Chesna menatap Ellen heran. Tumben, batinnya. Biasanya Ellen garda terdepan Paramitha.
Tanpa kata Kayana bangkit dan mengambil tasnya.
"Kay, kamu mau kita saingan?" Paramitha mulai menampakkan sedikit emosinya.
"Aku ngga ada waktu mikir yang ngga penting. Sorry, aku duluan." Mungkin dia harus berpikir ulang jika mereka janjian ketemu lagi. Selalu saja berakhir dengan menyebalkan.
"Tenang saja, Mitha. Kalo memang dia suka denganmu, pasti seribu Kayana juga ngga akan mempan," hibur Ellen ketika melihat satu persatu teman mereka mulai pergi.
"Aku duluan, ya," ucap Ellen ketika ngga ada tanggapan dari Paramitha. Gadis itu masih mematung.
Dia benci harus merasakan perasaan kalah begini. Dia sudah cantik maksimal. Ngga mungkin Fadel ngga tertarik padanya.
Oke, dia akan melakukan hal yang disarankan istri muda papanya untuk membuat laki laki sepeti Fadel bisa dia miliki.
*
*
*
Flashback On.
Istri mudanya tersenyum melihat penampilannya ketika ikut bersama mereka untuk makan malam dengan keluarga Fadel.
"Ku dengar dari papamu kamu ingin mendekati Fadel," ucapnya ketika mereka hanya berdua saja.
"Hemm...." Paramitha enggan melayaninya.
"Kamu harus jadi seperti aku. Lihat sendiri, kan, bagaimana aku bisa membuat papamu tergila gila denganku."
Paramitha hanya mendengus.
Istri mudah papanya meraih tangannya dan menggenggamkan sesuatu.
Hampir saja Paramitha membuangnya sebelum mendengar suara perempuan pelakor itu lagi.
"Aku selalu menggunakan itu hingga papamu ngga bisa berpaling dariku."
Tanpa mempedulikan kutuk serapah anak suaminya, istri kedua papanya melenggang pergi mendekati suaminya.
Endflasback
pada demen banget sich ngerjain
si Kayana.......
anak orang udah seteresssss itu....
maju mundur kena......
perang hati dan logika ga sinkron.. sinkron...
bisa bisa kurus kering tuh anak orang....
trik...trik diet mah....lewaaaatt......😁😁😁
fadelllllllllll fadellll tunangan munkayanaa.. kapan sih kayana tauuuu....