NovelToon NovelToon
Second Chance To Love You More

Second Chance To Love You More

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ericka Kano

Sebuah kisah cinta rumit dan menimbulkan banyak pertanyaan yang dapat menyesakan hari nurani

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ericka Kano, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sekejam inikah..... (2014)

Akhirnya drama kehamilanku bisa terlalui. Aku sudah berbaring di ruang rawat inap. Aku juga dibersihkan dan ganti baju pasien. Saking hetic nya suasana kemarin, aku lupa membawa hp. Aku minta tolong untuk Jae menghubungi Steve. Belum ada jawaban juga. Lalu aku minta tolong Jae lagi untuk menghubungi Anthon. Dua nomor itu saja yang ku hafal.

"Kata dokter bayi nya selamat. Aku hanya kelelahan. Dokter menyuruhku istirahat," ujarku mengobrol dengan Anthon

"Syukurlah, Ty. Mana kamu di kota orang lagi. Aku sampai ini gak bisa tidur karna mikirin kamu,"

"Sudah aman, Thon. Aku hanya perlu istirahat. Aku boleh minta tolong?,"

"Boleh, Ty. Katakan saja,"

"Tolong aku kabari Steve tentang hal ini. Aku rasa sebentar lagi aku akan tertidur. Aku gak sempat bawa hp, aku khawatir Steve menelpon ku balik,"

"Iya, iya. Nanti ku telpon, Ty,"

Dan benar saja. Selesai menelpon dengan Anthon, aku tertidur. Dan Jae masih tetap menjagaku.

Paginya entah bagaimana, Triana dan beberapa orang staf datang ke rumah sakit. Mereka terkejut melihat keadaan ku sekaligus bersyukur aku masih baik-baik saja, begitu pun bayiku. Aku harus istirahat tiga hari di rumah sakit. Diklat ku di re-schedule.

Sepulangnya Triana dan para staf pusat, tersisa aku dan Jae lagi. Dia tidak banyak bicara dari kemarin. Namun, kali ini terlihat dia menarik kursi untuk bisa duduk dekat tempat tidur ku.

"Bagaimana perasaan mu sekarang, Ty?," Jae membuka pembicaraan

"Aku merasa lebih baik dari kemarin. Tapi masih agak pusing," jawabku

"Kamu hampir pendarahan, tapi dokter di sini berhasil menghentikan pendarahan mu,"

"Makasih ya Jae. Untung ada kamu,"

"Jangan sungkan, Ty. Aku hanya dimintai tolong Raihan. Ty, maaf, mungkin agak sedikit sensitif. Kamu sudah menikah, kan?,"

"Sudah, Jae. Ini anak kedua ku dengan suamiku,"

"Ah, i see. Aku hampir berpikir kalau ini anak Raihan. Aku minta maaf, Ty,"

"Kenapa sampai ada pikiran begitu?,"

"Karena Raihan menelpon dengan sangat panik. Untung posisiku tadi malam dekat dengan penginapanmu. Dia tidak berhenti menelpon sampai ku kabari aku sudah tiba di depan kamar mu. Aku sudah salah berpikir. Aku pikir kalian selingkuh dan kamu hamil sekarang. Aku hanya heran saja kenapa dia begitu panik dan khawatir," tandas Jae

"Rai cinta pertama ku, Jae. Aku mantan kekasihnya Rai sebelum dia menikah," ucapku lembut

Dia agak terkejut. Matanya menatap mataku.

"Tapi kami sudah tidak ada hubungan apa-apa, Jae. Ini murni anakku dengan suami ku," aku cepat-cepat meralat supaya Jae tidak salah paham

Lama Jae terdiam.

"Ty, kamu tau gak, berarti kamu yang dimaksud. Waktu perceraian, dalam gugatan cerai nya, salah satu isinya adalah Raihan tidak bisa melupakan kekasih sebelumnya dan tidak bisa melakukan hubungan layaknya suami istri dengan istrinya karena Raihan masih terobsesi dengan kekasih sebelumnya,"

"Kamu tahu dari mana?,"

"Aku membantu dia menyusun gugatan sebelum aku berangkat ke Bandung meneruskan studi magister hukum ku,"

Lanjutnya,"Itu tahun 2010 awal. Dan sampai hari ini 2014, perasaannya masih sama terhadap mu. Aku belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya,"

Aku memalingkan wajahku dari Jae. Rasa perih di hati itu datang lagi. Kalau memang sekuat itu rasa cinta kami ya Tuhan, kenapa kami tidak dipersatukan. Kenapa kami harus menjalani jalan ini. Aku mengepalkan tanganku menahan sakit ini.

"Maaf Ty, bukan bermaksud lancang, tapi kalau aku bisa menebak, sepertinya kamu juga masih mencintai Raihan, Ty,"

"Aku sudah menikah," jawabku cepat supaya Jae tidak mencoba lagi membaca perasaanku

"Banyak yang sudah menikah tapi tidak dengan rasa cinta yang sesungguhnya, Ty. Ada yang menikah karena pelarian perasaan saja. Banyak yang menikah karena telanjur hamil pada kekasihnya yang baru tapi perasaan nya masih pada kekasihnya yang lama,"

Ssttt. Bisa diam gak sih, Jae, batinku.

Mana benar lagi semua yang Jae katakan. Mungkin Steve hanya sebagai pelarian dari rasa kecewa ku yang besar terhadap Rai. Mungkin aku tidak benar-benar mencintai Steve.

Ah, pikiran bodoh macam apa ini. Di dalam kandungan ku saja ada buah dari Steve. Bagaimana mungkin aku tidak mencintainya. Pergi kau pikiran jahat!

Tiga hari yang terasa sangat panjang. Hari ini aku boleh pulang. Jae mengantarkan ku sampai di depan penginapan.

"Gak masuk dulu, Jae?," tanyaku sebelum kami berpisah

"Nantilah Ty kalau kamu masih di Bandung kita bisa bertemu lagi. Banyak hal yang harus aku kerjakan karena tiga hari tidak ke mana-mana," ujarnya sambil tersenyum. Untung dia memiliki buah dada yang cukup padat dan besar. Kalau tidak, orang akan mengira dia adalah laki-laki.

Aku segera menuju ke kamar. Hal pertama yang aku lakukan adalah mengecek hp ku. Benar saja. Ada banyak panggilan tak terjawab, salah satunya dari Steve. Aku segera menelpon balik.

"Halo," suaranya agak kasar

"Steve. Maaf aku baru melihat hp ini. Aku sudah tidak sempat membawa hp ini. Anthon sudah cerita semuanya?,"

"Sudah. Anthon cerita bagaimana mantan pacar kamu membantu kamu untuk mendapat pertolongan," suara Steve gusar

"Steve, kenapa poin utamanya jadi ke mantan pacar? Kamu tidak khawatir akan kondisiku? Kondisi anak kita, kenapa harus mantan pacar yang kami fokuskan,"

"Aku sudah cari tahu semua, Ty. Mantan pacar kamu itu ternyata pernah ke kantor mu. Kalian pernah bertemu saat pembukaan unit baru. Tidak kusangka Christy, kamu belum move on. Gak enak rasanya dikhianati begini, Ty,"

"Steve, apa-apaan ini? Aku dan anakmu hampir mati. Kenapa fokus mu jadi ke hal lain?,"

"Alah, gak usah sok-sokan menderita Ty. Kamu happy kan bisa diurus mantan pacar kamu itu. Kita cerai saja Ty biar kamu bisa senang-senang dengan pacar kamu itu,"

Ya Tuhan, apalagi ini. Steve benar-benar kekanak-kanakan. Padahal malam itu dia yang tidak bisa ku hubungi.

Dia mematikan panggilan. Saat aku menelpon balik, nomornya sudah tidak aktif lagi. Hufttt, benar-benar menguras emosi.

Tiba-tiba telpon kamar ku berdering, ada panggilan dari resepsionis.

"Selamat siang,"

"Ya, selamat siang," jawabku

"Ibu, maaf mengganggu istirahat nya. Ini ada kiriman untuk nomor kamar nya ibu. Ibu mau ambil di lobi atau mau diantarkan saja ke kamar?,"

"Diantarkan, bisa? Saya baru ke luar RS. Belum kuat jalan ke lobi," padahal aku hanya malas saja karena bertengkar dengan Steve.

Bell boy mengetuk pintu.

"Selamat siang," sapanya begitu pintu dibuka. Di tangannya ada buket bunga mawar putih.

"Iya siang,"

"Ibu Christy Fransisca?," dia memastikan

"Iya, betul,"

"Bu, ada kiriman buket bunga. Nama pengirim ada di kartu ini,"

"Oiya, terima kasih ya," aku mengambil buket bunga itu.

Mawar putih asli. Bukan artifisial. Aku membuka kartu kecil yang digantung di bagian bawah.

"Tambah sehat dan jangan sakit lagi. From your star,"

Whattt??

Bunga itu ku letakkan di meja samping tempat tidur. Aku memegang kepalaku.

Nasib, sekejam inikah kau mempermainkan perasaan manusia?

Aku harus menghadapi amarah Steve yang kekanakan-kanakan. Di lain pihak, aku harus menerima perlakuan Rai yang terlalu manis ini.

What the f...........

1
.
/Rose//Rose//Rose/
eyyyy: Ikuti sampai episode terakhir ya kak🤗🙏🏻
total 1 replies
Bipana Telaija Gurung
Terbaik! Worth to read!
eyyyy: Thank u kak🤗🙏 Ikuti hingga episode terakhir ya🌹
total 1 replies
Gatita✨♥️😺
Wah, ini baru karya yang bikin aku ngerasa terngiang-ngiang, keren banget thor!
eyyyy: Thank u kak🤗🙏 Ikuti hingga episodenya terakhir🌹
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!